Transfusi darah merupakan hal yang paling lumrah dilakukan apabila seseorang kehilangan darah dalam jumlah besar dan dalam waktu yang cepat. Hal tersebut perlu dilakukan dikarenakan pentingnya darah bagi berjalannya proses sistem organ dan jaringan di dalam tubuh.
Darah memiliki banyak tugas yang berguna demi kelangsungan hidup seseorang, mulai dari pengantar oksigen dan nutrisi ke seluruh organ dalam manusia, membantu mencegah dan menghancurkan kuman, virus, serta bakteri yang menyerang, hingga membantu menyembuhkan luka atau peradangan pada organ dan jaringan.
Sel darah sendiri terdiri dari berbagai macam jenis, mulai dari sel darah merah, sel darah putih, dan juga apa yang dinamakan dengan trombosit atau keping darah. Masing-masing sel memiliki tugas yang umum dan juga spesifik dan kesemuanya diproduksi di sumsum tulang .
Pada saat seseorang kehilangan darah, entah karena cedera, luka, atau terkena penyakit tertentu, maka tubuh akan kehilangan penyuplai oksigen, nutrisi, dan juga penjaga dari virus serta bakteri sehingga pertahanan tubuh akan sangat berkurang.
Karena itulah, transfusi darah sangat dibutuhkan demi mengembalikan sistem pertahanan tubuh dan juga suplai nutrisi untuk kembali seperti semula yang tentunya akan lebih menjamin seseorang tersebut akan berangsur-angsur normal kondisinya.
Akan tetapi, selain manfaat transfusi darah tersebut, prosedur dalam melakukan transfusi darah bukanlah tanpa risiko dan bahkan akan sangat membahayakan apabila tidak dilakukan secara hati-hati dan dengan pengetahuan yang cukup.
Efek transfusi darah yang tidak cocok dan juga efek transfusi darah beda golongan memiliki dampak yang beragam, mulai dari gejala ringan seperti gatal-gatal di seluruh tubuh, hingga kepada gejala yang sangat fatal seperti kesulitan bernafas dan hingga gagal ginjal.
Karenanya, prosedur atau cara transfusi darah pada manusia memerlukan ketelitian dan analisis mendalam terlebih dahulu, terutama apabila ingin melakukan transfusi darah pada anak serta perlu diperhatikan pula efek transfusi darah pada ibu hamil.
Selengkapnya, berikut ini akan kami berikan efek transfusi darah, baik manfaat maupun risikonya secara menyeluruh untuk Anda ketahui.
1. Menggantikan sel darah yang hilang
Manfaat utama dari transfusi darah tentunya adalah menggantikan sel-sel darah yang hilang pada pasien, sehingga diharapkan fungsi organ dan juga sistem pertahanan tubuh akan kembali normal dan kesehatan pasien berangsur-angsur membaik.
2. Membantu penyaluran oksigen
Dengan kembali normalnya jumlah sel darah pada tubuh, maka tentunya penyaluran oksigen yang merupakan salah satu fungsi utama sel darah merah akan kembali normal sehingga tubuh akan kembali bugar.
3. Mencegah Anemia
Penyakit anemia atau kurang darah tentunya akan dengan mudah diidap oleh mereka yang kekurangan sel darah di dalam tubuh, yang tentunya akan sangat terbantu dengan adanya asupan sel darah dari transfusi yang terutama akan dapat menormalkan kembali kadar darah. [AdSense-B]
4. Meningkatkan daya tahan tubuh
Kehilangan sel darah dalam julah besar akan dapat menurunkan kekebalan tubuh terhadap penyakit dikarenakan menurunnya jumlah sel darah putih dan juga trombosit/platelet, yang itu semua akan dapat kembali normal setelah dilakukan transfusi darah.
Tentunya selain memberikan manfaat, transfusi darah yang dilakukan tanpa persiapan yang baik akan dapat memberikan efek negatif bagi penerima darah tersebut yang dalam tingkat ekstrim akan dapat membahayakan keselamatan jiwa. Berikut ini beberapa diantaranya efek negatif dari transfusi darah yang dapat terjadi pada mereka yang menerima transfusi.
5. Demam tinggi dan menggigil
Ketidakcocokan antara darah yang ditransfusi dengan darah dari pasien penerima transfusi akan dapat menimbulkan demam tinggi dan tubuh yang terasa menggigil.
6. Gatal-gatal di seluruh tubuh
Efek samping lainnya dari transfusi darah yang tidak cocok adalah timbulnya rasa gatal di sekujur tubuh dan akan berlangsung dalam waktu lama. Meskipun ini merupakan salah satu gejala ringan tetapi sebaiknya segera beritahukan kepada perawat atau dokter untuk menghindari komplikasi yang lebih berbahaya.
7. Sakit atau Nyeri pada bagian dada, perut, dan pinggang
Transfusi darah yang tidak berhasil juga bisa ditandai dengan munculnya rasa nyeri pada bagian dada, pinggang, dan perut yang bisa berakibat fatal apabila tidak segera ditangani dengan segera. [AdSense-C]
8. Keluar darah pada saat buang air kecil
Efek samping lainnya yang menjadi penanda bahwa darah yang ditransfusi tidak cocok adalah keluarnya darah dari saluran pembuangan saat sedang buang air kecil, dimana tubuh menganggap sel darah yang masuk sebagai zat yang tidak diperlukan sehingga pada akhirnya dibuang.
9. Meningkatkan risiko Anemia
Anemia atau kurang darah juga akan terjadi pada pasien yang menerima transfusi darah yang tidak cocok dikarenakan darah yang masuk tidak bisa menyatu dengan sistem tubuh sehingga malah tidak berguna.
10. Sesak nafas
Salah satu gejala yang perlu diwaspadai adalah merasakan sesak nafas atau kesulitan untuk bernafas seusai transfusi darah, dimana tubuh penerima transfusi menolak darah yang masuk ke dalam saluran dan biasanya ini bisa dirasakan pada saat transfusi berlangsung.
11. Gagal ginjal dan Paru-paru basah
Salah satu kondisi terfatal akibat ketidakcocokan pada antara darah yang di transfusi dengan tubuh yang menerima transfusi adalah terjadinya gagal ginjal dan atau paru-paru basah.
Gagal ginjal akan terjadi apabila tubuh menolak darah yang masuk dan membuangnya dalam jumlah besar ke organ ginjal sehingga ginjal tidak sanggup memproses, sementara paru-paru basah terjadi apabila tubuh tidak sanggup menangani asupan darah yang terlalu banyak dan akhirnya menumpuk di paru-paru.