5 Jenis Transfusi Darah yang Wajib Kamu Kenali

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Transfusi darah mungkin tindakan medis yang sering kita dengar dan cukup familiar. Di banyak kasus penyakit atau kejadian penyebab transfusi darah umumnya adalah kehilangan darah (kecelakaan) biasanya membutuhkan tindakan transfusi darah agar pasien dapat sembuh bahkan selamat.

Tindakan ini mencakup pemasukan darah lengkap atau komponen yang terdapat dalam darah secara langsung ke dalam aliran darah. Dengan kata lain transfusi darah adalah pemindahan darah lengkap beserta komponen-komponen yang terkandung di dalamnya dari seseorang (donor) kepada orang lain (resipien).

Yang perlu kita ketahui tentang hal ini adalah, bahwa jenis transfusi darah itu sendiri berbeda-beda termasuk manfaat transfusi darah tergantung dari komponennya. Tidak semua transfusi darah memiliki mekanisme atau pengertian yang sama, karena tergantung pada kasus serta kebutuhan yang diperlukan.

Jenis transfusi darah dapat dikategorikan berdasarkan komponen darah yang diberikan dalam proses tersebut. Berikut ini ulasan tentang jenis transfusi darah yang penting untuk kita pahami :

  • Darah Utuh (Whole Blood)

Transfusi jenis ini mengandung keseluruhan komponen darah baik sel darah merah, sel darah putih dan juga keping darah (platelet) serta plasma darah. Jenis transfusi ini biasanya dibutuhkan oleh orang yang membutuhkan penggantian sel darah merah segera.

Kasus yang paling sering terjadi adalah pada orang yang menderita kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan cedera atau luka berat sehingga orang tersebut kehilangan lebih dari 30% volume cairan tubuh atau pasien setelah melakukan tindakan operasi dan kehilangan volume darah dalam jumlah yang besar.

  • Sel Darah Merah (Packed Red Cells)

Sesuai dengan namanya sendiri jenis transfusi darah ini terdiri dari satu kantong PRC (150-220 ml) namun masih mengandung sedikit sisa-sisa sel darah putih (leukosit) dan juga keping darah (trombosit). Pemberian transfusi ini biasanya diberikan kepada pasien yang menderita anemia baik itu karena kehamilan, melahirkan, atau kasus anemia lainnya.

Beberapa pasien yang baru pulih dari operasi serta penderita kelainan darah seperti leukimia dan juga thalasemia biasanya juga membutuhkan transfusi PRC.

  • Konsentrat Platelet (Platelet Concentrate / PC)

Sel keping darah atau biasa juga disebut platelet (trombosit) adalah komponen yang dibutuhkan untuk proses pembekuan darah. Komponen darah ini tidak berwarna.

Jenis transfusi PC biasanya ditujukan untuk pasien yang mengalami gangguan pada pembentukan platelet oleh sumsum tulang belakang, maupun gangguan lainnya seperti trombositopenia.

  • Fresh Frozen Plasma

Jenis transfusi darah ini mengandung komponen plasma darah yang pada akan faktor albumin, pembekuan darah, imunoglobulin, dan faktor pembekuan darah VIII. Warna dari komponen darah ini sendiri adalah kekuningan. [AdSense-B]

Transfusi jenis ini sangat bermanfaat bagi penderita yang mengalami gangguan pembekuan darah dan kekurangan faktor pembekuan darah VIII yang diderita oleh pasien hemofilia tipe A. Definisi hemofilia sendiri adalah gangguang pendarahan karena kurangnya faktor pembekuan darah.

Selain itu transfusi ini juga penting untuk pengguna obat pengencer darah yang akan menjalani operasi.

  • Cryo-AHF (Cryoprecipitated Anti Haemolytic Factor)

Komponen yang terdapat pada transfusi ini adalah bagian plasma darah yang sangat kaya dengan faktor pembekuan baik VIII maupun fibrinogen.

Penderita hemofilia tipe A juga biasanya mendapatkan jenis transfusi darah ini selain itu penderita Von Willdebrand disease yang juga meruapakan faktor kelainan darah bersifat genetik.

Nah demikian 5 jenis transfusi darah yang penting untuk kita pahami. Ketika melakukan transfusi darah anda harus berhati-hati, karena tindakan ini memiliki banyak sekali risiko. Perhatikan efek transfusi darah secara umum serta efek transfusi darah yang tidak cocok. Pemberian harus dilakukan di bawah pengawasan petugas medis.

fbWhatsappTwitterLinkedIn