Vaksin rotavirus merupakan jenis vaksin yang diberikan kepada anak untuk melindungi mereka dari infeksi rotavirus. Infeksi rotavirus dapat menyebabkan anak mengalami berbagai penyakit, salah satunya mengalami dehidrasi karena diare akut. Penyakit tersebut bahkan dapat menyebabkan kematian bila tidak segera ditangani. Rotavirus sendiri terdapat saluran pencernaan dan mudah sekali menyebar lewat tinja orang yang terinfeksi. Jika sanitasi buruk dan kurang menjaga kebersihan setelah buang air besar, maka virus ini dapat dengan mudah berpindah tempat.
Biasanya, infeksi rotavirus ditemukan di tempat penitipan anak dan rumah sakit. Pengasuh anak yang tidak mencuci tangan setelah mengganti popok anak atau orang dewasa lainnya yang tidak menjaga kebersihan setelah membersihkan popok bayi mereka adalah penyebab yang paling sering terjadi atas penyebaran rotavirus. Bahkan jika sanitasi telah ditingkatkan, bayi akan tetap mudah tertular sehingga vaksinasi menjadi jalan terampuh untuk melindungi mereka dari diare yang parah akibat tertular rotavirus.
Anjuran dan Dosis Vaksin Rotavirus
Vaksin rotavirus dapat melindungi bayi dari penyakit gastroenteritis, yaitu peradangan pada usus dan lambung akibat infeksi rotavirus. Gejala yang timbul dari penyakit tersebut antara lain:
- mengalami muntah
- diare akut dari ringan hingga berat
- demam dan lemas
- mengalami sakit perut
- nafsu makan menurun.
Pemberian vaksin rotavirus dapat mencegah gejala tersebut muncul, namun ada aturan dan dosis yang harus diikuti agar manfaatnya dapat dirasakan maksimal. Di Indonesia, vaksin ini tersedia dalam dua jenis atau merk, dan tentu saja dosisnya juga berbeda. Berikut vaksin rotavirus yang dapat diberikan pada bayi.
- Rotarix (RV1), diberikan sebanyak dua dosis, dimana dosis yang pertama diberikan saat bayi berusia 10 minggu, dan dosis kedua diberikan saat usia bayi 14 minggu (maksimal usia 6 bulan).
- Rotateq (RV5), diberikan sebanyak tiga dosis. Dosis yang pertama diberikan saat bayi berusia 6-14 minggu, lalu yang kedua setelah 4-8 minggu dari pemberian dosis pertama. Sedangkan untuk dosis yang ketiga diberikan maksimal saat bayi berusia 8 bulan.
Pemberian vaksin ini tidak boleh melewati batas usia 8 bulan, selain karena tidak ditemukan keefektifan vaksin, juga dapat menimbulkan dampak negatif seperti demam dan alergi. Jadi vaksin rotavirus harus sudah didapatkan bayi sebelum usianya 8 bulan. Jika bayi tidak mendapatkan vaksin sebelum usianya 8 bulan, maka vaksin tidak perlu lagi diberikan. Vaksin ini juga dianggap sebagai cara yang cukup efektif sebagai cara mencegah muntaber pada anak.
Setiap vaksin umumnya tetap menimbulkan efek samping meski tidak selalu, dan meski sangat jarang dapat menimbulkan dampak yang cukup parah. Efek yang sering terjadi yaitu bayi menjadi lebih rewel, diare dan muntah. Jika bayi mengalami sakit perut, tinja berdarah, sulit bernapas dan detak jantung terlalu cepat, sebaiknya segera bawa bayi ke dokter untuk segera ditangani. Jangan lupa untuk mendapatkan vaksin di tempat terpercaya untuk menghindari bahaya vaksin palsu bagi kesehatan bayi Anda.