Uroflowmetri – Metode, Manfaat dan Bahaya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Uroflowmetri adalah tes diagnostik yang dilakukan untuk mengetahui jumlah dan kecepatan tingkat alir urin dalam satuan waktu. Tes ini digunakan untuk mengetahui berbagai kelainan dan mendeteksi masalah pada saluran kemih seperti halnya fungsi tes urine pada umumnya yang penting mendeteksi penyakit. Demi mengetahui tingkat kekencangan aliran urine serta mendeteksi sejumlah kondisi kesehatan seperti Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat, diperlukan tes uroflowmetri ini.

Metode

Inkontinensi urin merupakan gejala-gejala seperti rasa sakit yang muncul pada saat buang air kecil  hal ini dapat dideteksi dengan uroflowmetri. Tes ini tidak menimbulkan rasa sakit. Pertama dokter akan meminta pasien untuk buang air kecil kedalam alat yang berbentuk seperti corong yang terhubung kedalam flowmeter elektronik. flowmeter adalah alat khusus untuk mengukur pancaran urin dengan satuan ml / detik.

Kemudian, hasilnya akan dibandingkan dengan standar aliran kemih normal, yang ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelamin.Apabila pasien memiliki hasil yang di bawah standar normal, berarti dipastikan pasien  memiliki masalah buang air kecil. Lalu, dokter akan menggunakan hasil tes, faktor dan tes lain, untuk memberikan diagnosis dan rencana pengobatan. Pada beberapa kasus, uroflowmetri dilakukan sebelum dan setelah pengobatan untuk menilai keefektifan pengobatan.

Berikut ini prosedur yang dilakukan sebelum, selama dan setelah tes uroflowmetri:

Sebelum Tes

  • Tidak ada persiapan menjelang tes seperti puasa.
  • Disarankan untuk tidak mengosongkan kandung kemih sebelum melakukan tes. Pastikan kandung kemih penuh dengan cara meminum air sebelum pemeriksaan dilakukan.
  • Beritahu kondisi kesehatan jika sedang dalam kondisi tertentu seperti hamil.
  • Memberitahukan dokter mengenai obat-obatan dan perawatan medis yang sedang dijalani. Biasanya dokter akan meminta untuk melakukan penghentian sementara medikasi obat tersebut agar tidak mengurangi tingkat kevalidan dan akurasi tes.

Selama Tes

Tes ini dapat dilakukan dengan rawat jalan. Perawatan nya pun berbeda sesuai dengan komplikasi penyakit yang dimiliki. Rincian tes yang dilakukan umumnya sebagai berikut:

  • Dokter akan mengajarkan menggunakan flowmeter.
  • Sesaat siap untuk buang air kecil tekan tombol start flowmeter dan pastikan menghitung sampai 5 detik sebelum mulai BAK.
  • Mulailah buang air kecil dalam alat corong yang menempel pada toilet. Alat uroflowmetri akan memberikan informasi.
  • Jangan menahan dan mempercepat buang air kecil, lakukan senormal mungkin.
  • Setelah selesai buang air kecil hitung kembali sampai 5 detik dan tekan tombol flowmeter.
  • Jangan meletakkan kertas toilet kedalam corong.
  • Setelah melakukan tes ini, jika ditemukan beberapa hal yang mengganjal biasanya dokter akan meminta akan melakukan beberapa tes berulang.

Pasca Tes

Perawatan detelah prosedur ini berbeda dari satu pasien ke pasien lain, hal ini akan tergantung pada riwayat penyakit yang diderita. Secara obyektif pancaran urin dapat diperiksa dengan flowmeter dengan penilaian :

  • Flow rate maksimal > 15 ml / dtk = non obstruktif
  • Flow rate maksimal 10 – 15 ml / dtk = border line
  • Flow rate maksimal < 10 ml / dtk = obstruktif

Obstruksi adalah penyempitan dari anastomosis atau segmen dari saluran pencernaan yang menghalangi perlintasan normal.

Manfaat dan Bahaya

Dengan melakukan tes ini akan diketahui berbagai gejala kesehatan yang dapat diprediksi lebih awal, terutama masalah inkontinensi dan gejala lainnya pada kandung kemih. Hal ini mengindikasikan terjadinya masalah dan gejala beberapa penyakit, diantaranya:

  • Kanker kandung kemih

Kanker ini biasanya terjadi setelah usia 40 tahun dan terlihat terutama pada kelompok usia 50 hingga 70 tahun. Kanker ini sekitar 3 kali lebih sering terjadi pada pria dibandingkan pada wanita.

  • Penyumbatan saluran kemih

Segala jenis penyumbatan saluran kemih dapat menutup tabung yang dilewati urin, sehingga memperlambat aliran urin. Apabila sudah parah, urin dapat berhenti mengalir sepenuhnya. Penyumbatan ini seringkali terjadi karena tumor, pertumbuhan jinak, dan jaringan luka.

  • Kanker prostat

Kanker dapat juga berkembang di prostat yang kita sebut kemudian dengan kanker prostat di mana prostat sendiri merupakan sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi lelaki. Kanker prostat dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, disfungsi ereksi dan gejala lainnya yang sangat berbahaya.

  • Infeksi saluran kemih

Diketahui juga sebagai infeksi saluran kencing, misalnya ginjal, kandung kemih, uretra, dan ureter. Bila curiga akan adanya tanda-tanda infeksi saluran kemih, maka perlu untuk memastikannya dengan metode uroflowmetri ini.

  • Disfungsi kandung kemih neurogenik

Kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan mengendalikan kandung kemih karena gangguan pada otak, sumsum tulang belakang, atau struktur neuromuskular pada saluran kemih bawah

  • Pembesaran kelenjar prostat atau hiperplasia prostat jinak 

Pembesaran kelenjar prostat adalah kondisi umum selama laki-laki beranjak lebih tua. Juga disebut hiperplasia prostat jinak (BPH), pembesaran kelenjar prostat dapat menyebabkan gejala kencing yang menyusahkan. Apabila tidak diobati, pembesaran kelenjar prostat dapat memblokir aliran urine dari kandung kemih dan menyebabkan kandung kemih, saluran kemih atau masalah ginjal. Dengan uroflowmetri, kondisi ini akan terdeteksi berikut penyebab pembesaran prostat.

  • Melemahnya otot di kandung kemih

Lemahnya kandung kemih dapat menyebabkan kebocoran urine (inkontinensia) yang dapat disebabkan oleh uretra yang stres. Hal ini terjadi karena otot-otot uretra yang berfungsi untuk membuka dan menutup uretra telah kehilangan kekuatannya.

  • Hipertrofi prostat jinak

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau bahaya prostat membesar walau jinak adalah kondisi ketika kelenjar prostat mengalami pembengkakan, namun tidak bersifat kanker. Kelenjar prostat letaknya ada pada rongga pinggul di mana posisinya berada di antara penis dan kandung kemih serta berukuran kecil.

Apa bahaya uroflowmetri?

Uroflowmetri relatif aman digunakan pada kebanyakan orang karena memiliki prosedur noninvasive, dan tidak memiliki efek samping yang signifikan. Material radioaktif yang digunakan dalam jumlah sedikit dan aman. Dalam prosesnya mungkin ada rasa tidak nyaman saat cairan dimasukkan kedalam urinary blender dengan keteter pada uretra.

Selain itu, jangan khawatir juga bila ada rasa sakit saat keteter ini dimasukkan dan dikeluarkan. Tapi, rasa sakit akan cepat menghilang. Urin mungkin akan terlihat merah muda karena pendarahan saat memasukkan dan mengeluarkan keteter. Pada beberapa orang biasanya akan mengalami infeksi saluran kencing, namun kasus ini jarang terjadi.

Berbagai informasi mengenai uroflowmetri di atas semoga bermanfaat dan mengingatkan kita pentingnya melakukan pencegahan dan mendeteksi gejala awal suatu penyakit.

fbWhatsappTwitterLinkedIn