Tes Darah Tiroid – Kegunaan, Metode dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kelenjar tiroid dalam tubuh mempunyai fungsi penting dalam metabolisme. Kelenjar  ini menghasilkan hormon tiroid dan terletak di bagian bawah leher, tepatnya di bawah jakun. Kelenjar menempel di sekitar batang tenggorokan  atau trakea dan memiliki bentuk yang mirip dengan kupu-kupu lengkap dengan dua sayap. Oleh karena itu, kelenjar ini seperti terletak di sebelah kanan dan kiri jakun, padahal itu merupakan satu kesatuan.

Dua hormon tiroid yang paling penting dan diproduksi oleh kelenjar tiroid adalah tiroksin atau T4 dan triiodothyronine (T3). Dan kelenjar tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak yang disebut pituitary dalam hipotalamus. Hipotalamus yang mengeluarkan hormon thyrotropin releasing hormon atau TRH yang mengirim sinyal ke pituitari untuk melepaskan TSH atau thyroid stimulating hormon. TSH ini yang mengirim perintah pada kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid.

Gangguan pada salah satu tingkatan di atas, misalnya TSH, TRH atau pada hormon tyroid sendiri menyebabkan berbagai gejala penyakit  tyroid. Contoh penyakitnya adalah hipoparatiroid, tiroiditis, pembengkakan kelenjar tiroid pada leher, gejala hipotiroid, dan penyebab gondok, hipotiroidisme atau hipertiroidisme.

Karena fungsi hormon tiroid berkaitan dengan metabolism tubuh, maka orang yang mempunyai gejala penyakit ini akan cepat merasa lelah, kekebalan tubuhnya berkurang, kurang konsentrasi, dan sebagainya. Jika diketahui bebrapa gejala mengarah kepada gangguan tiroid, dokter akan melakukan diagnosis dengan tes darah. Artikel ini akan membahas dan menguraikan sedikit tentang tes darah tiroid, mulai dari manfaat, metode, dan efek sampingnya.

Kegunaan Tes Darah Tiroid

Ada beberapa tes darah yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit tiroid. Dan semuanya khususn akan menghasilkan diagnosis tertentu. Tes darah dan kegunaannya tersebut akan kita lihat di bawah ini.

  1. Tes Darah Pada Hormon Perangsang Tiroid atau Thyroid Stimulation Hormone (TSH)

Tes pada TSH ini dilakukan dan diminta oleh dokter biasanya ketika pertama kali seseorang dicurigai menderita penyakit yang berhubungan dengan tiroid. Tes ini termasuk tes yang paling akurat untuk mengetahui apakah seseorang menderita hipotiroidisme atau hipertoidisme. Jika di dalam darah terdapat hipertoidisme maka hormon TSH akan mempunyai kadar yang lebih rendah dari normal.

Sedangkan hormon TSH yang menunjukkan kadar tinggi dalam darah menunjukkan kemungkinan seseorang menderita hipotioidisme. Hal tersebut dapat terjadi karena TSH disekresi oleh kelenjar hipofisis. Jika hormon tiroid menurun, maka kelenjai ptuitarai akan memproduksi lebih banyak TSH.

Dan ini berlangsung etika seseorang menderita tiroid beberapa bulan atau beberapa tahun.  Namun, jika pada tes ini hasil menunjukkan negatif atau seseorang menderita tiroid, maka akan menyarankan tes lain sebagai tambahan.  Karena ada kemungkinan penurunan TSH karena adanya cacat pada hipofisis hipotalamus.

  1. Tes Darah Tiroksin (T4)

Tes kandungan tiroksin pada darah juga untuk mendiagnosis penyakit hipotoridisme atau hipertiroidisme. Jika dalam darah menunjukkan level T4 yang dimiliki lebih rendah dari normal maka seseorang menderita hipotiroidisme. Sedangkan level T4 yang lebih tinggi dari normal menunjukkan penyakit tiroid hipertiroidisme.

  1. Tes Darah Triidotironin (T3)

Tes darah triidotironon atau T3 hanya digunakan untuk mendeteksi hipertiroisme. Level T3 yang meningkat atau lebih tingi dari nomal dalam darah menunjukkan hipertiroidisme tetapi tidak bisa menunjukkan sebaliknya.

  1. Tes Darah Imunoglobin Perangsang tiroid atau Thyroid Stimulating Immunoglobin (TSI)

Umumnya ii merupakan tes lanjutan dari tes darah untuk tiroid atau tes darah tiroid. ipertirodisme makaJika seseorang sudah didiagnosa menderita hipertiroidisme maka diagnosa lebih lanjut untuk menentukan jenisnya. Tes TSI dilakukan jika pasien positif hipertiroidisme dan untuk mendiagnosa penyakit graves. Graves adalah salah satu jenis hipertiroidisme yang paling umum dan sering tejadi.

  1. Tes Darah Antibodi Antitiroid

Tes darah ini menggunakan antbodi antitiroid yang dicampurkan dalam darah. Tindakan ini sama dengan tes darah tiroid jenis tes TSI, tes dilakukan jika seseorang sudah positif hipertiroidisme dan untuk mengetahui jenisnya. Tes untuk mendiagnosa atau membantu mengonfirmasi adanya penyakit hipertiroidisme hashimoto.

  1. Tes Darah Tyroglobin

Jika dokter menduga pembengkakan kelenjar tiroid di leher adalah kanker, maka tes darah tyroglobin disarankan.  tyrogolbin merupakan semacam protein yang dihasilkan oelh hormon tiroid. Maka, hasil tiroglobin yang tinggi atau meningkat dalam darah menunjukkan bahwa hal tersebut tidak seluruhnya dihasilkan oleh hormon tiroid. Dokter akan mendiagnosa adanya tumor atau kanker.

Selain tes darah tiroid, untuk mengetahui atau mendiagnosa penyakit tiroid pada seseorang ada tes pencitraan. Tes pencitraan antara lain CT Scan, tes radiasi, dan tes menggunakan ultrasound (USG).

Metode dan Efek Samping

Diagnosa penyakit tiroid dengan tes darah ini tidak mempunyai metode khusus, hanya mengambil sampel darah adri penderita dan membandingkannya dengan kadar darah normal darah. Misalnya kadar normal antibodi antitiroid adalah 1/1.600 mg/ dl dan seseorang yang dites darahnya menunjukkan angka 1/5.00 mg/dl. Hal tersebut akan menunjukkan adanya penyakit hipertiroidisme jenis hashimoto.

Sedangkan kadar T4 normal dalam darah akan emngandung protein terikat TBG 75%, albumin 10%, dan prealbumin 15% dari total T4. Dan untuk tes darah triidotironin atau T3 maka kadar normal seharusnya darah mengandung darah terikat throxine binding globulin (TBG) 38% sampai 80%, prealbumin 9% sampai 27%, dan albumin 11% sampai 35%, dan sisanya adalah free T3. Dan beberapa metode diagnosa dari hasil tes darah tiroid, yaitu :

  1. Kadar T4 Menurun

Kadar T4 yang turun menunjukkan adanya penyakit hipotiroid. Gejala hipotiroid, antara lain lemas, konstipasi, kulit kering, gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

  • Hipotiroid primer jika kadar T4 yang menurun diiringi tes darah TSh meningkat. Penyebab paling sering tipe penyakit tiroid ini adalah kekurangan yodium dan tiroiditis autoimun.
  • Hipotioris sekunder jika penurunan T4 disertai penurunan TSH. Kelainan ini tejadi pada sistem syaraf pusat atau hipofisis.
  1. Kadat T4 Meningkat

Peningkatan kadar T4 telah dikatakan sebelumnya merupakan gejala hipertiroid. Gejalanya adalah jantung berdebar-debar, takikardis, berkeringat banyak, dan penurunan berat badan.

  • Gangguan pada kelenjar tiroid, jika peningkatan t4 diiringi dengan penurun TSH. Umumnya diakibatkan penyakit graves.
  • Peningkatan T4 yang disertai peningkatan TSh menunjukkan adanya adenoma hipofisis atau resistensi hormon tiroid.
  1. Level T4 Normal dan TSH Meningkat

Jika ini yang terjadi maka dokter akan emnyarankan pemerikasaan ulang ataumelakukan tes tiroid dengan cara lain. Pada pemeriksaan ulang harus memeprhatikan usia penderita, obat yang sedang dikonsumsi pasien, dan beerapa factor lain.

  1. Level T4 Menurun dan TSH Menurun

Ini  menunjukkan hipertiroid subklinis, namun sama halnya dengan TSH yang meningkat biasanya akan dilakukan tes darah ulang untuk memastikan atau tes pencitraan. Setelah diagnosa barulah dokter akan melakukan tindakan medis selanjutnya sesuai kesepaatan dengan pasien dan keluarganya. Di antara contoh tindakan medis ini adalah obat hipertiroid, obat kelenjar tiroid, dan menyiapakan berapa lama operasi tiroid.

Bahaya Efek Samping

Hampir tidak ada efek samping dari tes darah tiroid karena ini seperti tes darah yang dilakukan untuk mendiagnosa penyakit lain. Kemungkinan pasien hanya akan merasa sedikit lemas karena banyaknya sampel darah yang diambil.  Tes ini termasuk tes atau cara paling murah untuk mendiagnosa penyakit tiroid.

Kiranya informasi akan tes darah tiroid mulai dari kegunaan, metode pelaksanaan hingga keterangan akan bahaya efek sampingnya mampu membantu Anda yang hendak melakukan tes ini pertama kali. Karena tak berbahaya, maka tak perlu khawatir akan efeknya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn