Operasi Bypass Jantung – Metode, Biaya, Risiko dan Perawatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bila Anda bertanya apa itu operasi bypass jantung, ini sebenarnya adalah penanganan operatif untuk penyakit jantung koroner. Penderita penyakit kronis ini mengalami penyumbatan pembuluh darah arteri koroner jantung atau bisa juga terjadi karena adanya penyempitan pada bagian tersebut. Untuk mengetahui metodenya, serta informasi biaya, perawatan sampai dengan risiko, Anda bisa melihat ulasan singkatnya di bawah ini.

(Baca juga: ciri-ciri jantung koroner)

Metode Operasi Bypass Jantung

Seperti kita tahu, jenis-jenis penyakit jantung cukup beragam, namun khusus untuk operasi bypass jantung hanya akan dilakukan pada penderita yang memang saluran arterinya tersumbat atau menyempit. Pada umumnya, 3-6 jam adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan operasi. Sebelumnya, pasien pasti diberikan bius lebih dulu.

Seperti pada proses operasi umumnya, pasien yang hendak melakukan operasi tidak diperbolehkan untuk minum atau makan apapun. Perut tak boleh dalam keadaan terisi setidaknya 6 jam sebelum operasi dimulai. Bahkan dokter pun akan memberikan obat pencahar supaya perut pasien bersih dan pemberian pencahar ini dilakukan semalam sebelum proses operasi.

Saat operasi dilakukan, dokter ahli bedah akan membuka bagian tulang dada dan rusuk supaya dokter menjadi lebih gampang untuk mencapai area jantung. Metode operasi ini pada prosesnya, dokter akan menghentikan detaknya dan melanjutkan dengan mendinginkan suhu jantung. Ada cairan khusus pengawet yang akan disuntikkan oleh dokter ke bagian arteri jantung pasien.

Tujuan dari penyuntikkan ini adalah untuk membuat risiko kerusakan arteri serta jantung berkurang karena aliran darah yang turun selama berlangsungnya operasi. Ada mesin yang digunakan untuk mengalihkan aliran darah serta pernapasan pasien supaya aliran oksigen tetap berjalan ke tubuh pasien selama proses operasi. Dokter pun akan menjepit bagian pembuluh darah utama atau aorta selama pembedahan.

Untuk metode operasi ini, Off-Pump Coronary Artery Bypass Grafting adalah yang paling sering dokter gunakan di zaman modern ini. Hal tersebut terbukti mampu membuat risiko komplikasi berkurang dan juga demi pemulihan yang lebih cepat. Metode lainnya adalah pemotongan bagian dada pasien sedikit pada area yang mengalami tersumbatnya arteri dan pembuluh darah yang ada di depan jantung.

Pembuluh vena shapena adalah pembuluh darah yang dokter gunakan pada proses pencangkokan di operasi ini. Dokter akan menjahit pembuluh vena tersebut dengan arteri koroner melewati area yang terjadi penyempitan atau penyumbatan. Pasien akan mendapatkan perawatan intensif sesudah melalui proses operasi bypass jantung di ruang ICU.

Dengan demikian, dokter bakal mengontrol kestabilan jantung serta organ vital lain pada pasien secara lebih mudah selama kira-kira 2 hari. Jangan panik dulu ketika ketidakstabilan frekuensi jantung terjadi karena memang pada umumnya pasien akan mengalami hal tersebut selama 3 hari selepas menjalani operasi.

Dokter akan memberikan obat-obatan untuk si pasien dan pasien pun perlu secara teratur mengonsumsi obat-obatan tersebut secara rutin di bawah pengawasan dokter. Pengawasan ini dilakukan karena dikhawatirkan pasien dapat mengalami pendarahan sebagai efek dari operasi. Barulah pasien diperbolehkan dokter untuk dipindah ke perawatan transisi atau masa pemulihan kira-kira seminggu.

Sesudah 1 minggu, jahitan bakal dilepas dan butuh waktu sekitar 2 bulan atau lebih untuk pasien bisa sembuh total. Aktivitas berat pun dapat dilakukan oleh pasien 2 bulan sesudah dioperasi. Meski begitu, pasien tetap harus memeriksakan dan mengontrol luka bekas operasi secara rutin untuk menghindari adanya efek samping akibat operasi.

(Baca juga: kopi bagi penderita jantung koroner)

Biaya Operasi Bypass Jantung

Masalah biaya juga pastinya adalah salah satu yang menjadi pertimbangan seseorang yang hendak menjalani proses operasi bypass jantung. Pada umumnya, penderita penyakit jantung bakal diberikan 2 pilihan metode pengobatan, yakni yang pertama adalah katerisasi. Katerisasi ini dikenal juga sebagai tindakan invasif atau semi bedah.

Proses tersebut akan mencakup pemasangan balon di mana biayanya akan berkisar antara Rp 30-50 juta, sedangkan untuk pemasangan ring akan memakan biaya antara 60-90 juta atau mungkin bisa lebih. Selain dari katerisasi, operasi bypass jantung adalah pilihan kedua yang bakal mengharuskan Anda siap dengan anggaran sebesar 150 juta minimal, itupun kalau Anda ingin ditangani di Indonesia.

Sementara bila Anda ingin ke luar negeri, biaya operasi akan jauh lebih tinggi khusus untuk bypass jantung, yaitu lebih dari 200 juta. Ingat juga bahwa jumlah biaya tersebut belum mencakup adanya biaya perawatan sesudah operasi, biaya laboratorium, dan juga konsultasi pra – / post – pengobatan serta obat-obatan yang diberikan dokter.

(Baca juga: perbedaan sakit jantung dan nyeri dada biasa)

Kelebihan dan Risiko Operasi Bypass Jantung

Sebelum memutuskan untuk melakukan operasi, pertimbangan biaya dan metode operasi memang penting namun Anda juga perlu melihat sisi positif alias manfaat dari operasi ini begitu pun risiko dari metode operasi ini. Berikut adalah sedikit info yang bisa Anda coba pertimbangkan.

Kelebihan

  • Gejala jantung koroner dapat disembuhkan dengan cukup cepat melalui prosedur operasi bypass, bahkan penyakit seperti nyeri dada atau angina sekalipun.
  • Setelah operasi, pasien bakal mampu beraktivitas secara normal selama 10-15 tahun ke depan. Namun setelah jangka waktu tersebut lewat, biasanya ada kemungkinan bagi pasien untuk membutuhkan operasi bypass lagi apabila penyumbatan terulang kembali.
  • Keuntungan dari operasi bypass ini adalah kemampuannya untuk memperpanjang hidup pasien penderita jantung koroner parah sekalipun. Sejumlah arteri yang sudah mengalami penyumbatan belum lagi ditambah dengan melemahnya ventrikel kiri dapat diatasi dengan menjalani proses operasi bypass ini sehingga kondisi jantung lebih baik.

Risiko

Sebetulnya setiap metode pengobatan selalu ada risikonya, tak terkecuali operasi bypass di mana perlu diketahui pula bahwa dibalik banyak kesuksesan, ada juga sejumlah pasien yang tak bisa bertahan hidup. Angka kematian pada penderita jantung koroner setelah operasi bypass dengan usia 65 tahun ke bawah tak sampai 1 persen, tapi pasien di atas usia tersebut akan lebih berisiko.

Para pasien yang sudah lanjut usia akan lebih berpotensi gagal saat menjalani operasi bypass, apalagi dengan keadaan diabetes, jantung yang sudah rusak, atau sebelumnya sudah menempuh jalur operasi jantung. Bahkan ada juga beberapa kasus di mana pasiennya mengalami komplikasi serius dengan sedikit menghambat aliran darah normal.

Dilaporkan pula menurut Jurnal Kardiologi Universitas Amerika bahwa ada pasian sekitar 3 persen akan menderita stroke selama proses operasi, sementara efek lainnya adalah hilangnya ketajaman mental pada 3 persen pasien lain. Komplikasi paling utama yang cukup umum terjadi di beberapa kasus antara lain sebagai berikut:

  • Aritmia
  • Gagal jantung
  • Angina yang tidak stabil
  • Darah Tinggi
  • Kerusakan ginjal, termasuk gagal ginjal.
  • Diabetes

Itulah mengapa para dokter akan menggunakan operasi off-pump seperti yang sudah disebutkan pada beberapa tahun belakangan ini. Untuk menurunkan potensi pendarahan serta rusaknya ginjal, dokter harus melakukan hal tersebut. Hanya saja memang disebutkan oleh Asosiasi Jantung Amerika bahwa teknik tersebut akan memberi hasil sempurna dan memerlukan percobaan skala besar.

Masalah pada ingatan biasanya akan terjadi ketika operasi dilakukan oleh dokter dengan menggunakan mesin jantung-paru. Efeknya bisa sampai pada otak pasien di mana nantinya pasien akan sulit untuk berkonsentrasi. Risiko lebih tinggi pada pasien yang sudah tergolong manula. Namun sesudah operasi bypass, dokter pun bkal melakukan terapi penyembuhan jantung yang bisa ditempuh pasien.

Penting juga untuk diingat oleh para pasien bahwa operasi bypass tidak bisa dianggap sebagai obat jantung koroner. Dalam 10 tahun, setengah bypass pembuluh vena diketahui memiliki plak yang menyumbat. Sementara itu, bypass arteri lebih banyak dipakai dokter dengan tujuan mencegah penyumbatan kembali pada arteri sesudah 10 tahun.

(Baca juga: jantung bocor)

Perawatan

Supaya bahaya jantung koroner tak kembali membayangi dengan begitu cepat, setelah operasi Anda perlu melakukan perawatan di rumah dengan baik. Diet sehat adalah kunci dari jantung yang sehat. Tak hanya itu, Anda juga mengubah pola hidup secara total, yakni dengan mendapatkan kualitas tidur cukup setiap harinya, relaksasi, serta rajin berolahraga.

Dr. Dean Ornish telah merancang sebuah program yang khusus untuk pasien penderita penyakit jantung. Pada program ini akan mengombinasikan diet rendah lemak, olahraga rutin serta teknik mengelola stres. Nyatanya, program ini mampu membuat angina mereda dengan cepat dan membuat risiko serangan jantung berkurang hingga setengahnya.

Dr. Ornish pun memberikan anjurkan kepada setiap penderita penyakit jantung untuk menjauhi lemak jenuh yang biasanya terdapat di dalam makanan-makanan seperti daging, telur, susu segar, dan mentega. Setidaknya walaupun belum bisa menghindari sama sekali, penderita lebih baik mulai membatasi dengan baik. Tak lupa, lemak trans juga perlu dihindari supaya tak menimbulkan kolesterol jahat.

Program seperti ini nyatanya telah terbukti efektif dalam membantu kesembuhan pasien penyakit jantung, karena mampu membuat penebalan plakn yang menyumbat arteri berkurang. Penting juga untuk Anda tahu bahwa tak semua jenis lemak itu jahat dan tak boleh dikonsumsi. Lemak tetap dibutuhkan oleh tubuh manusia dalam mendukung kinerja tubuh.

Lemak baik seperti yang ada di dalam ikan, yakni asam lemak omega-3 bisa Anda dapatkan dari ikan salmon. Justru asam lemak inilah yang berhasil mendukung program diet Anda dan mengurangi kolesterol serta menurunkan risiko penyakit jantung. Makan ikan 1 bulan sekali saja sudah sangat baik untuk tubuh serta jantung.

Apabila Anda mungkin kesulitan untuk mendapatkan ikan salmon, dapatkan omega-3 dari suplemen minyak ikan omega-3 demi asupan terpenuhi dengan baik. Dengan memperoleh omega-3 secara cukup, tubuh akan memiliki anti-radang sehingga menurunkan peradangan pada arteri. Kadar kolesterol baik atau HDL juga otomatis meningkat sehingga mampu mengurangi lemak pada diet.

Tak hanya hal-hal yang sudah disebutkan tersebut, perawatan jantung setelah operasi bypass masih juga harus dilakukan dengan menjauhi rokok sama sekali. Ingat akan bahaya merokok bagi kesehatan yang mematikan. Ketika Anda makan makanan sembarangan, kurang olahraga, ditambah dengan merokok, kesembuhan total tak akan mampu Anda dapatkan karena obat cuma sementara saja efeknya.

(Baca juga: obat jantung koroner)

Lamanya Pasien Harus Cuti Kerja

Mungkin bagi Anda yang berkarir dan bekerja kantoran akan mengkhawatirkan tentang berapa lama Anda harus ambil cuti demi masa pemulihan yang sempurna. Selama masa perawatan, pasien penyakit jantung tentunya tak disarankan untuk melakukan hal-hal berat. Namun untuk berapa lamanya Anda perlu cuti, ini kembali lagi tergantung pada jenis pekerjaan itu sendiri.

Untuk yang bekerja kantoran, 4-6 minggu kemudian atau setelah operasi bisa mulai bekerja lagi. Sedangkan untuk para pekerja kasar atau buruh yang membutuhkan kekuatan tubuh bagian atas, lebih dianjurkan untuk kembali bekerja sesudah 3 bulan. Beberapa orang mungkin akan berisiko sekali bila harus kembali bekerja.

Perlu diketahui bahwa operasi bypass ini bisa dilakukan agar pasien bisa kembali bekerja dan melakukan aktivitas seperti normal atau pensiun dengan kondisi sehat serta sejahtera. Namun memang selama setelah operasi, perlu perubahan pola hidup agar memperpanjang usia. Ketika jenis pekerjaan tergolong berat, maka akan kecil kemungkinan untuk kembali lagi pada pekerjaan tersebut sehabis operasi.

(Baca juga: ciri-ciri penyakit jantung)

Operasi bypass jantung merupakan solusi yang tepat bagi penderita jantung koroner pada tingkat serius dan parah. Obat herbal jantung koroner bisa dicoba namun memang untuk memperpanjang usia serta membuat ketahanan jantung lebih lama, operasi ini merupakan yang terbaik walau memang komplikasi atau risikonya cukup besar.

fbWhatsappTwitterLinkedIn