Nefrektomi Parsial – Pengertian, Metode dan Resiko

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ginjal merupakan sebuah organ yang sangat penting keberadaannya bagi tubuh manusia. Organ ini sendiri memiliki banyak sekali fungsi yang berhubungan langsung dengan fungsi organ-organ lain dalam tubuh. Fungsi tersebut berguna untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap stabil dan prima. Ginjal sendiri merupakan salah satu organ dalam tubuh manusia yang rentan akan adanya infeksi dan kerusakan. Hal ini biasanya berhubungan dengan fungsi ginjal itu sendiri. Selain itu ada beberapa penyakit ginjal yang juga disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Ketika ginjal mengalami kerusakan maka banyak organ yang akan mendapatkan efek negatifnya.

Seperti contohnya ketika ginjal tak dapat membuang kandungan urea dalam darah, yang bisa berakibat penumpukan cairan dalam jantung. Dalam kondisi tersebut jantung akan mengalami kondisi penyakit tamponade jantung yang cukup berbahaya. Prosedur pengobatan untuk ginjal sendiri memiliki banyak cara. Salah satunya melalui operasi pengangkatan ginjal yang disebut juga nefrektomi. Pada nefrektomi ini sendiri terdapat dua jenis yaitu parsial dan radikal. Kali ini kita akan membahas mengenai nefrektomi radikal.

Nefrektomi radikal merupakan sebuah metode yang umum dilakukan untuk mengobati ginjal yang mengalami gangguan. Banyak hal yang perlu kita ketahui mengenai nefrektomi radikal, terutama hal-hal yang berhubungan apa dan bagaimana nefrektomi parsial dilaksanakan. Beberapa hal yang berhubungan dengan nefrektomi jenis parsial yang perlu kalian ketahui adalah,

Nefrektomi Parsial

Sebelum kita menginjak mengenai nefrektomi parsial, maka sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu nefrektomi. Berdasarkan arti katanya sendiri nefrektomi merupakan sebuah metode pambedahan yang bertujuan untuk mengangkat organ ginjal dari dalam tubuh manusia. Pada proses pengangjatan ginjal ini sendiri, nefrektomi dapat dibagi menjadi 4 macam. Pembagian ini sendiri di dasarkan pada jumlah bagian ginjal yang diangkat selama operasi. Beberapa jenis nefrektomi sendiri seperti,

  1. Nefrektomi radikal pada metode ini dilakukan pengangkatan salah satu organ ginjal secara menyeluruh. Pengangkatan ini sendiri selain mengangkat organ ginjal, juga mengangkat beberapa jaringan yang berada di sekitar ginjal seperti kelenjar adrenal, nodus limfa, lemak, fasia, dan dua pertiga ureter. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghindari kerusakan yang lebih jauh dan infeksi yang akan lebih berbahaya
  2. Nefrektomi parsial pada metode ini dilakukan pengangkatan sebagian ginjal. Pengangkat hanya dilakukan pada bagian yang mengalami kelainan, sehingga kedua ginjal akan masih tetap utuh. Namun, pada ginjal yang bagiannya di angkat akan menjadi tidak sempurna bentuknya. Nefrektomi parsial sendiri biasa disebut juga sebagai hemi-nefrektomi.
  3. Nefrektomi sederhana pada metode ini hanya dilakukan pengangkatan pada organ ginjal itu sendiri, dengan dilakukan pemotongan sebagian kecil tabung yang menghubungakan ginjal dengan ureter. Metode ini biasanya dilakukan pada pasien yang memiliki kelainan ginjal bawaaan.
  4. Nefrektomi bilatral pada metode ini dilakukan pengankatan pada kedua ginjal. Hal ini biasanya disebabkan karena fungsi kedua ginjal yang menurun atau bahkan tak berfungsi kembali. Namun, ada juga yang dikarenakan hal-hal lain seperti akibat kecelakaan atau sejenisnya.

Pada pasien yang mengalami tindkan operasi nefrektomi baik radikal, parsial maupun sederhana. Ginjal yang masih dalam kondisi baik normal akan mengambil alih fungsi kerja dari ginjal yang diangkat atau tidak sempurna lagi bentuknya. Hal berbeda akan terjadi pada mereka yang mengalami tindakan nefrektomi bilateral. Pasien yang mengalami tindakan operasi tersebut diahruskan menjalani dialisis secara rutin, sampai ditemukannya donor ginjal yang sesuai.

Metode Operasi Nefrektomi Parsial

Sebelum menjalani operasi sendiri seniri pasien biasanya akan melakukan serangkaian tes terlebih dahulu. Tes tersebut biasanya meliputi tes darah serta tes urin, hasil dari tes tersebut akan menunjukan kesiapan pasien untuk menjalani operasi. Jika ditemukan hal yang tidak sesuai maka operasi biasanay akan ditunda terlebih dahulu. Penundaan ini bertujuan untuk memberkan kesempatan pada tubuh pasien menjadi lebih prima. Selain itu biasanya dalam waktu seminggu sebelum operasi biasanya pasien akan diminta untuk berhenti mengkonsumsi beberapa obat-obatan anti inflamasi serta aspirin. Selain itu juga diharuskan untuk mengentikan obat-obat pengencer darah. selain itu beberapa hari sebelum operasi biasanaya pasien akan diminta untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman, hingga tak mengkonsumsi apapun pada malam sebelum operasi. Pada kasus tertentu biasanya pasien akan diminta untuk mengkonsumsi obat-obat pembersih usus.

Secara garis besar sendiri dalam pelaksanaan operasi nefrektomi secara umum baik secara parsial maupun radikal dapat dibagi menjadi dua metodei umum. Pembangian ini sendiri didasarkan pada jumlah serta lebar sayatan operasi yang digunakan. Beberapa metode operasi dalam nefrektomi seperti :

1. Operasi terbuka

Pada operasi ini biasanay dubutuhkn sayatan yang cukup besar. Pada pelaksanaan operasi ini dibutuhkan sayatan sebesar 10 sampai 20 cm. Lokasi sayatan sendiri bisanya berada pada sisi perut maupun pada perut itu sendiri. selain itu terjadang juga dilakukan pada daerah pinggang. Selama operasi sendiri dokter akan memotong bebrapa jaringan otot dan jaringan lain yang dianggap menghalangi jalan pengeluaran ginjal dari dalam tubuh. Setelah dilakukan pemotongan jaringan penghalang, maka doketr akan memotong tabung penyalur ginjal denagn ureter. Pada kasus tertentu kadang nodus limpa dan kelenjar adrenal juga diangkat. Hal ini bisanya dilakukan pada kasus yang dianggap berbahaya.

2. Operasi lapraskopi

Pada operasi ini dibutuhkan sayatan yang lebih kecil. Lebar sayatan yang dibutuhkan hanya sekitar 11-20 mm. Bisanya akan dilakukan 4 buah sayatan di area perut atau kadang juga di area pusar. Setelah sayatan dibentuk maka akan dimasukan tabung lapraskopi yang lentur beserta sebuah kamera yang dilekatkan pada tabung. Dari kamera tersebut dokter akan memonitor kondisi ginjal. Jika dirasa aman, maka akan dilakukan pemotongan, ginjal yang telah di potong akan dibungkus dalam kantung ginjal. Operasi lapraskopi ini sendiri biasanay juga dilakukan pada penyakit usus buntu.

Selain kedua metode tersebut, saat ini mulai diterapkan sebuah metode yang lebih modern. Metode ini sendiri menggunakan tangan-tangan mekanik dalam melakukan operasi. Tugas dokter disini hanya mengontrol tangan-tanga mekanik tersebut dalam pelaksanaan operasi.

Kapan Nefrektomi Parsial Dilakukan ?

Dokter sendiri tak akan selamanya menyarankan seorang pasien untuk melakukan tindakan operasi nefrektomi parsial. Biasanya ada banyak hal yang menyebabkan seorang dokter menyaraknkan seorang pasien menjalani operasi tersebut. Kebanyakan alasan yang ada adalah karena kondisi penyakit yang dianggap sangat berbahya jika dibiarkan begitu saja. selain itu masih banyak resiko yang mungkin saja bisa terjadi pada pasien yang terserang penyakit pada ginjal. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dan beberapa penyakit yang menyebabkan pasien harus menjalani operasi nefrektomi adalah,

  1. Kanker ginjal gejala kanker pada ginjal sendiri sering terdekteksi pada mereka yang telah dewasa, biasanya hal tersebut disebabkan oleh beberap sel karsinoma. Sel ini biasanya bermula seperti sebuah tabung kecil pada ginjal. Kanker ginjal sendiri sangat jarang ditemui pada anak, jika ditemukan biasanya disebt Wilm’s tumor.
  2. Penyakit ginjal kronis sebuah penyakit yang cukup berbahaya bagi tubuh penderita. Penyakit ini sendiri biasanaya disebabkan oleh banyak sekali penyebabnya. Selain itu penyakit ginjal kronis ini sendiri juga akan membuat pasien memiliki resiko penyakit lain seperti diabetes dan hipertensi. Untuk dapat mendeteksi penyakit ini biasanaya sangat susah. Sehingga penyakit ini biasanya baru dapat terdeteksi ketika telah mencapai tahap yang cukup berbahaya bagi tubuh pasien.
  3. Nefritis Interstisial penyakit ini berupa peradangan pada bagian ginjal. Peradangan tersebut terjadi pada daerah yang tak berfungsi sebagai tempat pengumpulan cairan dalam tubuh. Jika dibiarkan penyakit ini akan berujung pada kondisi gagal ginjal dan penyakit ginjal kronis.
  4. Nefritis lupus penyakit ini sendiri disebabkan oleh penyakit lupus eritematosum. Penyakit ini biasanaya berupa peradangan yang dapat memecicu terjadinya hematuria dan protenuria yang biasanaya berupa adanya kandungan darah dalam urin.
  5. Adanya infeksi ginjal kronis.
  6. Ginjal mengalami cidera yang cukup berbahaya yang biasanya disebabkan oleh kecelakaan dan benturan.
  7. Tumbuh dan kembang ginjal yang tidak sempurna.
  8. Adanya kerusakan sejak lahir pada ginjal pasien.
  9. Hipertensi renovaskuler merupakan tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh penyempitan arteri yang membawa darah ke ginjal.
  10. Displasia ginjal merupakan kondisi dimana ginjal memiliki kelainan dalam proses perkembagannya. Kelainan ini sendiri dapat berupa bermacam-macam hal yang berbeda-beda. Bisanya kelainan ini sendiri bersifat mikroskopis dan baru akan terdeteksi ketika telah sampai pada tahap lanjut.
  11. Pyelonephritis merupakan sebuah kondisi ditemukannya infeksi pada saluran kemih.
  12. Penyakit ginjal poliklistik yang ditandai dengan adanaya pembentukan beberapa jenis-jenis kista non kanker pada area ginjal. Pembentukan kista ini senidir kedepannya akan dapat memicu terjadinya gagal ginjal dan penurunan fungsi ginjal yang bisa sangat berbahaya.
  13. Kegagalan proses dialisis.

Resiko Pada Operasi Nefrektomi Parsial

Setiap operasi dan tindakan medis pastinya akan memiliki resikonya masing-masing. Biasanya berbahaya tidaknya suatu resiko yang akan diterima oleh pasien juga dipengaruhi oleh banyak sekali hal. Namun, dokter biasanya akan menjelaskan dan memberitahukan mengenai kemungkinan-kemingkinan resiko serta efek samping yang bisa saja munjul saat operesi nefrektomi parsial dilakukan maupun sesudah operasi selesai dilakukan. Pembertahuan ini sendiri bisa mejandika bahan pertimbangan senidri bagi pasien yang akan melakukan operasi nefrektomi. Beberapa hal yang berhubungan dengan resiko dan efek samping yang bisa saja muncul seperti,

  1. Adanya ganguan pernafasan yang bisa terjadi seperti pneumonia.
  2. Terjadinya kerusakan jaringan pada area disekitar pembedahan berlangsung.
  3. Ditemukannya prose penggumpalan darah.
  4. Adanya reaksi berupa alergi yang disebabkan oleh beberapa antibiotik tertentu. Alergi ini sendiri kadang juga disebabkan oleh obat bius yang digunakan.
  5. Ginjal yang tersisa tak dapat bekerja secara maksimal.
  6. Terjadinya pendarahan saat operasi dilakukan.
  7. Sepsis atau adanya infeksi pada ginjal.
  8. Adanaya kebocoran urin pada ginjal.
  9. Adanya pendarahan dan keluarnya cairan pada jahitan bekas operasi.
  10. Mual dan muntah.
  11. Adanya rasa sakit yang berlebih dan tak berkurang setelah mengkonsumsi obat yang dianjurkan.
  12. Batuk, sesak nafas.
  13. Adanya kesulitan dalam membuang air kecil.
  14. Koma atau kematian.

Nah, itu tadi beberapa hal yang berhubungan denagn nefrektomi parsial. Secara garis besar nefrektomi parsial sendiri bisa dikatakan sebuah operasi yang sederhana jika kita banduingkan dengan operasi nefrektomi yang lain. Semoga informasi tadi bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn