Tubuh manusia terbentuk atau tersusun dari berbagai macam organ yang saling berkaitan satu sama lain. Setiap organ memiliki fungsi dan peranan masing-masing, yang terkadang ada yang berdiri sendiri ada pula yang bekerja bersama organ lain. Namun pada dasarnya setiap organ dalam tubuh manusia bekerja untuk menopang kinerja organ lain. Sehingga tidak ada organ yang bekerja untuk diri sendiri. Setiap organ dan jaringan tersebut tentunya memiliki kebutuhannya juga.
Meskipun setiap organ bertugas untuk mensekresi sesuatu atau untuk membentuk sesuatu. Namun, pada dasarnya setiap organ tersebut masih membutuhkan asupan zat-zat tertentu. Asupan tersebut ada yang berasal dari dalam tubuh kita sendiri ada pula yang berasal dari luar tubuh kita. Tubuh manusia memang secara alami dapat dan mampu untuk menghasilkan beberapa jenis unsur yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, itupun masih sangat terbatas, karena terkadang yang dihasilkan bukanlah sesuatu yang langsung dapat dikonsumsi oleh organ, tapi harus diolah terlebih dahulu.
Begitu juga dengan asupan yang berasal dari luar tubuh manusia yang tak dapat langsung kita cerna. Beberapa unsur harus diolah terlebih dahulu untuk kemudian dapat kita konsumsi. Setelah masuk kedalam tubuh pun, unsur tersebut akan diolah lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan langsung berhubungan dengan organ yang membutuhkan. Kelebihan atau kekurangan suatu asupan zat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit seperti anemia, hipertensi dan beberapa penyakit lain.
Hal yang paling berkemungkinan untuk dapat mengalami gangguan adalah asupan yang berasal dari luar tubuh manusia. Hal ini dikarenakan makanan tersebut terkadang telah terkontaminasi oleh beberapa senyawa asing yang dapat berakibat buruk bagi manusia. Beberapa senyawa asing tersebut dapat saja memicu timbulnya beberapa jenis penyakit yang kadang bisa cukup membahayakan bagi tubuh kita sendiri. Beberapa makanan dapat menjadi pemicu dari timbulnya kanker dan tumor. Jika keadaan itu muncul maka akan dilakukan tindakan-tindakan yang memang dibutuhkan untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu tindakan untuk mengatasi masalah pada saluran pencernaan manusia adalah esophangektomi. Tindakan yang satu ini mungkin belum banyak yang tau dan mengerti. Namun, bagi mereka yang bergelut dalam bidang medis tentunya akan sangat paham. Kali ini kita akan membahas beberapa hal yang berhubungan dengan tindakan medis ini sendiri. beberapa hal yang pelu kalian pahami mengenai tindakan medis ini adalah
Esophangektomi
Manusia membutuhkan asupan makanan yang berasal dari luar tubuh. Asupan makanan ini sendiri berfungsi untuk menjaga dan menstabilkan kinerja dan proses dari organ-organ yang ada di dalam tubuh kita. Selain itu dengan mengkonsumsi beberapa jenis makanan manusia juga dapat berguna sebagai bahan bakar yang dapat meningkatkan kinerja tubuh kita juga. Namun, seiring dengan perkembangan, maka dunia makanan pun juga berkembang dengan berbagai jenis makanan yang ada. Tapi dari ragam banyak makanan tersebut ada juga makanan yang dapat menimbulkan hal yang buruk bagi manusia jika dikonsumsi terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Beberapa makanan dapat meningkatkan kadar kolestrol dalam darah yang bisa berakibat stroke. Namun ada juga makanan yang dapat memicu timbulnya sel kanker untuk berkembang. Jika sel kanker telah berkembang maka tak ada jalan lain kecuali dilakukan tindakan operasi, untuk mengatasi hal tersebut.
Esopangektomi adalah sebuah tindakan medis yang digunakan untuk mengatasi masalah yang timbul pada saluran esophagus. Sebuah saluran yang menghubungkan mulut dengan organ pencernaan. Jika sel kanker atau tumor muncul dan merusak saluran ini, maka tindakan operasi akan dilakukan. Tindakan esophangektomi ini sendiri dilakukan dengan cara mengganti saluran esophagus atau merekonstruksi saluran tersebut. Tindakan ini sendiri bisa dikatakan merupakan salah satu tindakan medis yang cukup radikal. Jika operasi ini tidak dilakukan maka akan timbul dampak yang lebih besar. Jika penyakit menyebar ke organ pita suara maka akan juga dilakukan operasi laringektomi. Namun, jika ternyata penyakit menyebar ke lambung bisa dilakukan tindakan operasi gestrektomi. Karena itu tindakan operasi ini merupakan salah satu tindakan yang berfungsi untuk mencegah sekaligus berfungsi untuk mengobati.
Kapan Oparasi Esophangektomi dilakukan
Operasi ini sendiri dilakukan pada mereka yang memang telah terdiagnosa menderita keadaan kanker atau tumor pada saluran esophagus. Jenis tumor dan kanker yang dapat muncul bisa saja berupa kanker dan tumor ganas atau jinak. Biasanya tindakan operasi ini dilakukan saat tumor dan kanker sudah tidak mungkin diatasi dengan menggunakan metode lain selain metode operasi. Namun, jika memang masih bisa memungkinkan untuk dapat diatasi menggunakan metode lain yang lebih baik selain operasi, maka tindakan operasi akan sangat dihindari. Hal ini dikarenakan mereka yang akan menjalani operasi dan setelah menjalani operasi akan mengalami perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan. Selain itu ada juga resiko dimana kegagalan itu timbul dan dapat membahayakan nyawa dari pasien itu sendiri.
Selain berguna untuk mengatasi penyakit tersebut secara langsung. Tindakan operasi esophangektomi ini sendiri juga dapat digunakan untuk mengatasi beberapa gejala yang timbul. biasanya untuk mengatasi atau mengurangi gejala ini hanya dilakukan operasi yang tidak terlalu besar. Operasi bisa saja dilakukan dengan metode laparoskopi. Namun, sayangnya sampai saat ini jenis pengobatan yang paling baik dan dan paling tepat untuk mengobati kanker pada saluran esophagus adalah melalui tindakan operasi. Dengan operasi seluruh sisa kanker dan tumor dapat diangkat secara total tanpa meninggalkan bekas yang dapat tumbuh kembali.
Mereka yang menderita kanker esophagus pada tahap awal biasanya akan sedikit susah untuk dapat membedakan beberapa gejala awal yang bisa terjadi dan bisa mengganggu kehidupan mereka. Hal ini dikarenakan pada tahap awal bisanya simptom atau gejala yang muncul adalah gejala umum, seperti
- Radang
- Rasa gatal pada tenggorkan
- Rasa penuh pada tenggorokan
- Batuk
Namun, ketika kanker telah mencapai pada tahap tertentu pasien akan merasa mulai susah untuk menelan makanan. Hal ini dikarenakan jaringan kanker dan tumor telah berada dan memenuhi area dalam esophagus.
Tindakan Sebelum Operasi
Sebelum tindakan operasi berlangsung maka biasanya akan dilakukan konsultasi terlebih dahulu. Konsultasi ini sendiri sangat perlu bagi pasien dan bagi dokter. Melalui konsultasi ini sendiri bisanya dokter akan mengetahui riwayat kesehatan dari pasien itu sendiri. Hal yang cukup penting dalam konsultasi ini zdalah apakah pasien memiliki gejala alergi terhadap kandungan obat tertentu. Hal ini dikarenakan jika alergi muncul saat operasi berlangsung, nyawa dari pasien bisa sangat terancam dan bahaya. Selain itu melalui konsultasi ini sendiri pasien juga dapat mengetahui mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tindakan operasi ini. Seperti resiko yang mungkin bisa timbul atau hal-hal yang akan mengalami perubahan setelah operasi.
Selain melakukan tindakan konsultasi pasien juga akan melakukan beberapa tes seperti tes pemeriksaan MRI, CT Scan untuk menentukan posisi dari jaringan kanker itu berada. Setelah melakukan beberapa pemeriksaan maka pasien akan diberi tahu kapan operasi akan dilakukan. Bisanya sebelum operasi berlangsung pasien akan mendapatkan beberapa instruksi dari dokter yang akan menangani operasi seperti
- Pasien dianjurkan untuk berpuasa 8-12 jam sebelum operasi berlangsung
- Pasien dilarang untuk mengkonsumsi beberapa obat-obatan jenis tertentu.
- Pasien diharuskan untuk mendapatkan cukup waktu istirahat sebelum operasi berlangsung
Instruksi tersebut bisa saja berbeda untuk setiap pasien, hal itu dikarenakan perbedaan setiap kondisi dari pasien yang tak sama satu sama lain.
Bagaimana operasi Esophangektomi dilakukan
Tindakan operasi esophangektomi merupakan sebuah tindakan operasi besar, maka dari itu pasien akan mendapatkan anastesi total. Setelah pasien dalam kondisi tak sadarkan diri sepenuhnya, maka dokter akan membuat 2 sayatan besar, satu sayatan akan berada di leher dan satu sayatan akan dilakukan di perut bagian atas. Kedua sayatan ini dilakukan tepat pada bagian dimana saluran esophagus berada. Pada sayatan yang terletak di perut bagian atas mama dokter akan melepaskan bagian esophagus dari beberapa jaringan yang mengikatnya. Biasanya pelepasan ini juga dilakukan untuk memisahkan saluran ini dengan beberapa organ perut yang lain. Setelah dilakukan pelepasan esophagus dari beberapa jaringan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemisahan pada bagian yang memang telah ditentukan sebagai tempat dimana kanker dan tumor itu berada. Pada proses ini sendiri bisanya jumlah bagian yang akan dihilangkan sangat terpengaruh pada sebanyak apa bagian yang telah terjangkit, atau dengan kata lain luas daerah penyebaran. Jika daerah penyebaran telah menjadi semakin luas, maka bisa saja jumlah bagian yang akan dibuang juga semakin besar.
Pada saat tindakan operasi berlangsung biasanya dokter akan melakukan beberapa perubahan jika ditemukan kondisi yang khusus. Salah satu tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan pengangkatan nodus limfa. Pengangkatan ini dilakukan jika memang kanker dan tumor telah menyebar pada kedua bagian tersebut. setelah tindakan operasi berlangsung maka dokter akan membentuk saluran esophagus yang baru. saluran baru ini terbentuk dari sisa saluran esophagus yang ada dan dijahit satu sama lain. Dalam beberapa kasus dan keadaan biasanya akan digunakan semacam tabung untuk menyambung kedua saluran.
Tindakan operasi ini sendri dapat memiliki beberapa metode yang bisa digunakan. perbedaan ini biasanya hanya terletak pada dimana sayatan dilakukan. Selain dilakukan pada leher. operasi ini juga dapat dilakukan dengan membuat sebuah sayatan pada bagian dada sebelah kiri. Namun ada juga yang memang membuat sayatan pada tiga tempat yaitu leher, dada, dan perut. Setiap metode memiliki kelebihannya masing-masing. Operasi ini sendiri secara normal akan membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 6 jam operasi.
Perawatan Setelah Operasi
Pasien yang telah menjalani operasi maka akan menjalani rawat inap dirumah sakit hal ini bertujuan untuk dapat mengawasi perkembangan dari operasi pasien itu sendiri. Selain itu selama di Rumah sakit pasien akan mendapatkan makanan yang berbentuk cairan dan dimasukkan melalui selang yang langsung berhubungan dengan organ perut. Bisanya keadaan ini akan dilakukan pada pasien selama 6 minggu hingga saluran esophagus yang baru dapat berfungsi secara normal.
Jika pasien menjalani rawat jalan di rumah maka dokter akan memberikan beberapa instruksi yang harus dilakukan oleh pasien seperti
- Melakuka konsultasi rutin
- Menghindari kerja berat
- Menghindari beberapa jenis makanan
- Konsumsi secara rutin
- Menghindarkan luka operasi dari kemungkinan yang dapat membuatnya menjadi infeksi
Nah itu tadi beberapa hal yang berhubungan dengan tindakan operasi esophangektomi. Tindakan ini merupakan sebuah tindakan operasi besar. Sehingga bisa dikatakan dapat memberikan perubahan yang cukup besar pada pola kehidupan sehari-hari. Semoga informasi tadi bermanfaat.