Bedah Digestif – Pengertian – Tindakan – Metode – Perawatan – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tubuh manusia merupakan sebuah sistem yang sangat kompleks. Sistem yang bekerja dengan setiap hal terhitung dan dihitung dengan baik. Namun, meskipun bisa dikatakan kita memiliki sistem yang sangat baik, bukan tak mungkin tubuh kita akan mengalami serangan-serangan penyakit tertentu. Penyakit yang menyerang manusia sendiri banyak sekali penyebab dan efeknya. Beberapa penyakit ada berasal dari luar tubuh manusia namun ada juga penyakit yang memang datang dari dalam tubuh manusia itu sendiri. Setiap penyakit tersebut memiliki efek yang berbeda-beda tergantung dari jenis penyebab dari penyakit tersebut.

Terkadang penyakit ini sendiri bisa saja menyerang organ yang bisa dikatakan tidak mungkin terserang penyakit, dikarenakan fungsi dari organ itu sendiri masih belum diketahui dengan pasti. Setiap organ dan jaringan yang terdapat dalam tubuh manusia memang saling mempengaruhi satu sama lain. setiap organ tersebut akan berhubungan dan membentuk sebuah sistem tertentu yang terdapat di dalam tubuh manusia. salah satunya adalah sistem pencernaan.

Keberadaan sistem pencernaan memang sangat penting bagi tubuh manusia. Tanpa keberadaan dari sistem pencernaan tersebut maka manusia akan cukup susah untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Fungsi dari sistem pencernaan ini sendiri memang terfokus pada proses pencernaan dan penyerapan setiap makanan yang masuk kedalam tubuh manusia. Berdasarkan fungsi dan tujuan tersebut maka sistem pencernaan adalah salah satu sistem yang selalu bersinggungan dengan berbagai zat dan objek asing yang berasal dari luar tubuh. Beragam jenis kemungkinan penyebaran penyakit dapat terjadi. Karena hal inilah maka banyak juga kemungkinan infeksi dan timbulnya penyakit yang menyerang sistem pencernaan.

Penyakit yang menyerang sistem pencernaan sendiri tak hanya terbatas pada penyakit seperti diare saja. Namun, banyak juga penyakit lain yang juga berbahaya seperti kanker, tumor dan salah satunya yang paling sering adalah gangguan pada umbai cacing atau usus buntu. Jika penyakit tersebut muncul maka salah satu tindakan yang harus dilakukan adalah pemberian tindakan operasi. Tindakan pengobatan pada sistem pencernaan sendiri memang banyak sekali jenisnya, jika kita menyebutkan tindakan operasi maka kita mengenal tindakan operasi apendektomi, hepatektomi, dan kolesistektomi. Operasi tersebut adalah jenis operasi yang umum dilakukan pada sistem pencernaan.

Operasi pada bagian perut ini sendiri memang tergolong sebagai tindakan operasi besar. Maka tak mengherankan jika tindakan operasi ini memang memiliki banyak sekali resiko yang bisa muncul dan cukup berbahaya bagi pasien itu sendiri. Tindakan medis yang berhubungan dengan operasi pada bagian perut ini sering disebut juga sebagai bedah digestif atau ada juga yang menyebutnya Gastroenterologic Surgery. Mungkin dari beberapa kita sudah pernah mendengar atau bahkan sudah pernah menjalani tindakan operasi yang satu ini. Kali ini kita akan membahas mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan tindakan bedah digestif ini sendiri. Ada beberapa hal yang harus kalian ketahui mengenai tindakan operasi ini, seperti

Apa Itu Bedah Digestif?

Sistem pencernaan adalah salah satu sistem yang cukup penting, setelah sistem darah dan sistem saraf. Bahkan bisa dikatakan bahwa energi yang berada dan berputar di dalam tubuh ini sendiri dibuat di dalam sistem pencernaan ini sendiri. Sistem pencernaan ini sendiri tak hanya terbatas pada pencernaan dan penyerapan setiap zat mineral dan vitamin yang ada di dalam makanan saja. Namun, sistem pencernaan ini sendiri juga bertugas untuk menyerap dan mengolah racun yang masuk kedalam tubuh manusia.

Organ dalam sistem pencernaan yang bertugas dalam hal ini adalah hati dan pankreas. Kedua organ tersebut memiliki tugas untuk mencerna dan mengolah racun yang masuk kedalam tubuh manusia.  Pada dasarnya setiap organ yang terdapat dalam sistem pencernaan ini memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing. Jika keberadaan dan fungsi dari bagian sistem ini terganggu, maka akan dapat mengganggu kinerja sistem secara keseluruhan.

Bedah digestif sendiri merupakan salah satu cabang keilmuan medis yang menitik beratkan dalam penanganan kelainan yang terjadi sistem pencernaan manusia. pada cabang keilmuan ini sendiri akan meliputi pencegahan, pengobatan, dan diagnosa dari penyakit yang menyerang sistem pencernaan. Pada metode pencegahan dan pengobatan sendiri dapat saja berupa penghilangan dan pengurangan bagian yang mengalami kerusakan. Memang tak jarang tindakan ini berujung pada pengangkatan total maupun pengangkatan sebagian dari salah satu organ yang termasuk sistem digestif.

Prosedur dari tindakan bedah digestif ini sendiri meliputi bagian esophagus, hati, perut, pankreas, usus, anus dan rektum serta beberapa bagian lain yang juga masih termasuk kedalam sistem digestif atau sistem pencernaan.  Kebanyakan bedah digestif sendiri akan berhubungan dengan kelainan tumor yang banyak menyerang bagian perut dari pasien tersebut. Penyakit tumor dan kanker adalah salah satu jenis penyakit yang banyak sekali menyerang sistem digestif.

Tindakan bedah digestif sendiri secara garis besar dapat dibagi menjadi dua kategori besar yaitu bedah digestif bagian atas dan bedah digestif bagian bawah. Pembedaan ini sendiri berdasarkan area pembedahan dan organ yang mengalami pembedaan.

  1. Bedah Digestif Bagian Atas

Seperti namanya tindakan bedah digestif bagian atas ini sendiri memang terfokus pada organ yang terdapat pada bagian atas perut. jika kita membicarakan mengenai tindakan pembedahan pada bagian atas perut adalah Eshopangectomy, Pancreaticoduodenectomy, serta pemotongan hati atau hepatektomi.

  1. Bedah Digestif Bagian Bawah

Seperti namanya bahwa tindakan pembedahan ini memang lebih terfokus pada tindakan pembedahan organ bagian bawah perut. Tindakan pembedahan ini sendiri akan meliputi area usus, rektum serta anus.

Kapan Tindakan Bedah Digestif ini Dibutuhkan ?

Penyakit dan kelianan pada bagian sistem pencernaan tidak dapat kita anggap sepele dan biasa saja. Kelainan dan gangguan pada sistem pencernaan ini sendiri memang sangat penting untuk diperhatikan dengan baik. Hal ini dikarenakan sistem pencernaan adalah salah satu sistem yang sangat penting bagi tubuh. Jika salah satu bagian dari sistem pencernaan tersebut mengalami gangguan maka, akan dapat mempengaruhi kinerja dari organ dan sistem lain. Sedangkan sebagaimana kita ketahui bahwa setiap organ membutuhkan asupan vitamin dan mineral yang diserap dan di proses dalam sistem digestif itu sendiri. 

Biasanya jika seseorang mengalami kelainan pada bagian perut akan menunjukan beberapa gejala yang umum terjadi. Beberapa gejala yang umum terjadi adalah

  1. Nyeri perut pada bagian kanan perut
  2. Pembengkakan
  3. Otot perut kaku
  4. Diare
  5. Konstipasi
  6. Demam ringan
  7. Kehilangan nafsu makan
  8. Mual dan/atau muntah
  9. Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut kanan atas
  10. Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut tengah, di bawah tulang dada
  11. Nyeri punggung di antara tulang bahu Anda
  12. Tubuh atau mata berwarna kuning
  13. Demam
  14. BAB dempul
  15. Mual dan muntah

Itu tadi adalah beberapa gejala umum yang bisa saja muncul jika seseorang mengalami gangguan pada bagian perut mereka. Namun, gejala yang muncul bisa saja berbeda setiap orangnya. Hal tersebut juga berlaku ketika proses penanganan yang bisa saja berbeda-beda. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tindakan penanganan bedah digestif seseorang yaitu.

  • Usia
  • Etnik
  • Gender
  • Obesitas
  • Adhesi ekstensif pada penderita.
  • Terapi imunosupresan pada penderita.
  • Radioterapi.
  • Portal hipertensi.
  • Koagulopati.
  • Adanya riwayat pendarahan jaringan ikat
  • Adanya indikasis alergi pada jenis obat-obatan yang dilakukan

Jika seseorang mengalami beberapa kondisi seperti yang disebutkan di atas maka bisa saja, tindakan bedah akan di tunda. Penundaan ini biasanya akan tetap disertai dengan tindakan konsumsi obat-obatan tertentu untuk penghilangan dan pengurangan gejala yang timbul.

Tindakan Sebelum Operasi

Pasien sebelum menjalani operasi akan melakukan beberapa tes pemeriksaan terlebih dahulu dengan dokter. Tes ini sendiri bertujuan untuk dapat lebih mengetahui kondisi dari pasien itu sendiri. Biasanya tes ini berupa

  • Tes darah
  • Pemeriksaan MRI
  • CT Scan
  • Pemeriksaan HIDA

Pemeriksaan tersebut berfungsi untuk dapat mengetahui secara pasti keadaan dari pasien itu sendiri. kemudian pasien juga akan melakukan beberapa konsultasi mengenai efek samping yang bisa saja muncul serta mungkin perubahan-perubahan yang akan terjadi pada pasien setelah menjalani proses operasi tersebut.

Pada saat kita akan menjalani operasi sendiri maka dokter akan memberikan instruksi khusus yang haru kita jalani, seperti

  1. Kita diharuskan puasa 8-12 jam, sehari sebelum operasi berlangsung
  2. Kita akan diminta untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu
  3. Pada beberapa kasus kadang pasien akan diberi obat pencahar untuk membersihkan usus

Metode Bedah

Tindakan pertama yang akan dilakukan oleh dokter pada pasien adalah pemberian anastesi baik lokal maupun umum. Hal ini karena tindakan bedah digestif merupakan salah satu tindakan bedah besar yang juga memiliki resiko yang cukup besar. Setelah diberikan anastesi dan dalam kondisi tidak sadarkan diri, barulah dokter akan membuat sayatan pada bagian yang memang dibutuhkan. Panjang sayatan dan jumlah sayatan sendiri sangat tergantung pada kebutuhan dan penilaian dari dokter yang bersangkutan.

Namun, tindakan bedah digestif ini sendiri merupakan salah satu tindakan bedah yang memiliki kemajuan cukup besar. Seiring dengan perkembangan teknologi kedokteran yang semakin maju, kini tindakan pembedahan tidak lagi membutuhkan sayatan yang lebar dan besar. Setelah ditemukannya metode laparoskopi dan endoskopi, kini tindakan bedah digestif menjadi jauh lebih sederhana. Selain itu sayatan yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar. Ketika sayatan yang dibutuhkan tidak terlalu besar maka, diharapkan dapat mengurangi kemungkinan munculnya efek samping yang jauh lebih membahayakan tubuh.

Perawatan Pasca Bedah

Masa penyembuhan bedah digestif ini sendiri berbeda-beda, biasanya tergantung dari jenis metode operasi yang dilakukan. Namun umumnya pasien membutuhkan waktu sekitar 2 minggu – 6 minggu untuk dapat pulih kembali. Ketika berada di rumah itu sendiri pasien masih akan melakukan konsultasi dengan dokter mengenai kondisinya. Dokter sendiri akan memberikan beberapa instruksi pada pasien untuk diperhatikan dengan baik, seperti

  1. Dilarang melalukan pekerjaan berat
  2. Dilarang mengekspose luka jahitan pada air
  3. Menghindari beberapa jenis makanan
  4. Mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan tertentu

Efek Samping

Sama halnya dengan tindakan operasi yang lain, maka tindakan bedah digestif ini sendiri juga memiliki beberapa efek samping yang bisa muncul. Efek samping yang bisa muncul adalah

  • kerusakan pada struktur seperti usus, kandung kemih atau pembuluh darah
  • munculnya hernia di sekitar sayatan
  • surgical emphysema
  • kebocoran cairan atau batu empedu
  • tertahannya batu
  • nyeri yang berlanjut
  • diare
  • peradangan pada lapisan perut
  • reaksi alergi
  • luka pada saluran empedu
  • luka pada usus
  • kerusakan serius pada hati

itu tadi beberapa informasi mengenai tindakan bedah digestif yang bisa kalian ketahui. Tindakan pembedahan sistem pencernaan ini sendiri memiliki banyak sekali jenisnya dan dengan tujuan yang berbeda-beda, serta resiko yang juga berbeda-beda. Semua itu akan sangat bergantung pada kondisi dari pasien itu sendiri. semoga informasi ini bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn