Kolesistektomi – Pengertian – Tindakan – Proses – Perawatan – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Organ yang terdapat dalam tubuh manusia itu memiliki banyak sekali macamnya. Setiap organ akan selalu memiliki fungsi baik fungsi yang nyata terlihat, maupun fungsi yang bisa dikatakan tidak terlalu terlihat. Perbedaan ini sendiri pada dasarnya tidak terlalu berpengaruh. Hal ini dikarenakan pada organ yang tidak terlalu terlihat fungsinya pun, jika mengalami gangguan akan dapat berpengaruh sangat luas. Organ yang ada dalam tubuh manusia itu sendiri bisa dikatakan adalah organ yang tidak bisa berdiri sendiri. Setiap organ akan selalu bergantung pada keberadaan organ lain. Jika salah satu organ mendapatkan serangan atau gangguan penyakit yang menyebabkan terganggunya fungsi organ, maka organ lain yang berhubungan dengan organ tersebut juga akan terkena imbasnya. Misalkan pada beberapa jenis penyakit ginjal dan penyakit jantung. Kedua organ tersebut adalah organ besar yang memang fungsinya sangat kentara dan jelas sekali.

Kemudian ada usus buntu yang bisa dikatakan kita tak mengetahui fungsinya. Tapi, ketika usus buntu tersebut mengalami gangguan, maka usus besar juga akan mendapatkan gangguan pula. Untuk mencegah hal tersebut maka dilakukanlah proses pengobatan yang berupa tindakan operasi yang bernama apendektomi atau proses pengangkatan usus buntu. Karena dari itu maka setiap pola hidup kita harus selalu berhati-hati agar tidak merusak suatu organ tertentu dalam tubuh kita yang dapat berakibat pada terganggunya fungsi organ lain.

Pola hidup adalah faktor yang sangat penting bagi kehidupan kita. Banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Seperti akibat merokok,  akibat konsumsi alkohol, akibat dari kadar lemak tinggi dalam kandungan darah. Semua hal tersebut akan berujung pada kerusakan suatu organ yang bisa saja berakibat fatal. Kerusakan pada organ sendiri terkadang juga bisa disebabkan oleh faktor genetik atau faktor keturunan. Salah satu organ yang bisa dikatakan bertindak sebagai pendukung dari fungsi organ lain adalah kantung empedu. Sebuah organ yang bertugas untuk membantu organ hati. Kerusakan pada organ ini juga memiliki efek yang cukup berbahaya. Jika organ ini mengalami kondisi yang buruk maka akan dilakukan beberapa tindakan pengobatan. Kali ini kita akan membahas mengenai apa itu kolesistektomi, sebuah tindakan yang berhubungan dengan kantung empedu. Beberapa hal yang perlu kalian ketahui mengenai kolesistektomi adalah.

Kolesistektomi

Kantung empedu adalah sebuah organ yang berbentuk seperti buah pir, organ ini sendiri berlokasi sangat dekat dengan organ hati. Bisa dikatakan organ ini sendiri menempel pada organ hati. Fungsi dari kantung empedu adalah untuk menampung zat pencernaan yang dikeluarkan oleh hati. Zat pencernaan inilah yang disebut sebagai cairan empedu. Cairan ini sendiri sangat pahit dan sering dihindari, ketika kita mengkonsumsi daging binatang misalnya. Kantung empedu ini sendiri tidak terlepas dari kemungkinan untuk dapat terserang penyakit yang bisa sangat berpengaruh pada fungsi dari kantung empedu itu sendiri.

Salah satu penyakit yang sangat berpengaruh pada kinerja kantung empedu adalah gallstone atau batu empedu. Penyakit ini sendiri disebabkan oleh pola hidup yang kurang baik itu tadi. Penyakit batu empedu ini disebabkan oleh kandungan lemak yang tinggi pada darah. jika kita terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak yang mengandung kolestrol tinggi. Secara umum penyakit batu empedu terdiri dari dua macam yaitu,

  1. Batu Empedu kolestrol

Batu empedu kolestro ini sendiri disebabkan oleh mengerasnya cairan empedu yang mengeras dan menyumbat kantung empedu. Cairan empedu yang mengeras ini dikarenakan akibat kelebihan kolestrol yang tidak dapat dicerna atau di proses.

  1. Batu Empedu Pigmen

Batu empedu yang ini biasanya agak jarang untuk ditemui. Pada penyakit ini batu empedu akan berwarna biru, hal ini dikarenakan tingginya kandungan billirubin dalam kantung empedu. Hal ini disebabkan karena adanya kerusakan pada organ hati yang bisa disebabkan oleh sirosis maupun oleh tumor. Kerusakan ini menyebabkan hati tidak dapat mengurai sel darah merah dengan baik.

Untuk mengobati keadaan tersebut maka diharuskan menjalani tindakan-tindakan medis yang khusus. Tindakan medis tersebut adalah berupa tindakan operasi yang disebut kolesistektomi. Tindakan ini dilakukan dengan cara melakukan pengangkatan pada kantung empedu itu sendiri. selain disebabkan oleh pola hidup biasanya penyakit ini juga bisa disebabkan karena faktor keturunan.

Kapan Operasi Kolesistektomi dilakukan

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa batu empedu merupakan penyakit yang bisa cukup berbahaya pada akhirnya jika dibiarkan begitu saja. Pada beberapa kasus terkadang pasien tidak menyadari bahwa telah terjadi penumpukan batu empedu pada kantung empedu. Keadaan tersebut baru disadari oleh pasien ketika muncul gejala-gejala yang berada di area sekitar hati. Batu empedu sendiri memang bisa dikatakan cukup susah untuk di diagnosa secara awal. Hal ini dikarenakan minimnya gejala yang timbul. Pada gejala awal biasanya akan ditandai dengan nyeri di daerah sekitar hati. Jika terdapat rasa nyeri pada area hati yang terjadi dengan frekuensi yang cukup sering, maka sebaiknya kita cepat berkonsultasi pada dokter yang berkaitan.

Penyakit batu empedu ini sendiri memiliki banyak sekali penyebabnya seperti,

  • Usia
  • Etnik
  • Gender
  • Obesitas

Dalam beberapa kasus yang terjadi kemungkinan terjadinya penyakit batu empedu sendiri lebih sering muncul pada wanita. Hal ini dikarenakan pada wanita terdapat hormon estrogen yang mengandung kolestrol.

Kapan kita berkonsultasi pada dokter mengenai penyakit ini, bisanya akan dapat kita tentukan sendiri apabila ada beberapa gejala tertentu. Beberapa gejala yang timbul sebagai tanda penyakit kantung empedu adalah

  • Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut kanan atas
  • Nyeri mendadak dan terus-menerus pada perut tengah, di bawah tulang dada
  • Nyeri punggung di antara tulang bahu Anda
  • Tubuh atau mata berwarna kuning
  • Demam
  • BAB dempul
  • Mual dan muntah

Gejala tersebut biasanya baru akan dirasakan oleh pasien ketika batu empedu telah berukuran cukup besar.

Tindakan Sebelum Operasi

Pasien sebelum menjalani operasi akan melakukan beberapa tes pemeriksaan terlebih dahulu dengan dokter. Tes ini sendiri bertujuan untuk dapat lebih mengetahui kondisi dari pasien itu sendiri. Biasanya tes ini berupa

Pemeriksaan tersebut berfungsi untuk dapat mengetahui secara pasti keadaan dari pasien itu sendiri. kemudian pasien juga akan melakukan beberapa konsultasi mengenai efek samping yang bisa saja muncul serta mungkin perubahan-perubahan yang akan terjadi pada pasien setelah menjalani proses operasi tersebut.

Pada saat kita akan menjalani operasi sendiri maka dokter akan memberikan instruksi khusus yang haru kita jalani, seperti

  1. Kita diharuskan puasa 8-12 jam, sehari sebelum operasi berlangsung
  2. Kita akan diminta untuk menghentikan konsumsi obat-obatan tertentu
  3. Pada beberapa kasus kadang pasien akan diberi obat pencahar untuk membersihkan usus

Bagaimana Proses operasi Kolesistektomi

Dalam melakukan operasi kolesistektomi pasien akan mendapatkan bius total. Setelah pasien terbius maka dokter akan melakukan tindakan operasi sesuai metode yang disetujui. Pada tindakan operasi kolesistektomi sendiri terdapat dua jenis metode operasi yang bisa dilakukan, seperti

  1. Operasi Kolesistektomi Terbuka

Operasi bedah terbuka ini sendiri biasa disebut sebagai tindakan operasi tradisional. Pada tindakan operasi dengan metode ini maka pasien akan berada dalam kondisi terbius total. Kemudian dokter akan membuat sayatan sekitar 6 inchi pada area hati dari pasien tersebut. Setelah sayatan terbuat dan dibuka, maka dokter akan memisahkan saluran pembuluh darah terlebih dahulu untuk mengurangi resiko timbulnya pendarahan. Setelah pembuluh darah dapat diatasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan tindakan pemisahan kantung empedu dari hati itu sendiri. ketika semua prosedur telah selesai dilakukan sayatan akan di tutup kembali.

  1. Operasi Kolesistektomi laparoskopi

Operasi ini sendiri menggunakan metode laparoskopi yang mulai terkenal pada akhir-akhir ini.  Banyak operasi yang menggunakan metode ini karena dapat mengurangi resiko yang bisa saja muncul. Pada operasi kolesistektomi maka dokter akan membuat empat sayatan kecil pada area disekitar hati. Setelah sayatan terbentuk, maka dokter akan memasukan udara kedalam rongga perut. Hal ini bertujuan untuk mempermudah gerak dari laparoskop. Ketika dokter dapat mengeatahui keadaan dari hati dan kantung empedu melalui laparoskop. Maka operasi dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa alat bedah mikro yang dimasukan melalui sayatan-sayatan yang telah dibuat tadi.

Secara umum metode ini sendiri akan membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk dapat selesai. Namun, lama waktu yang dibutuhkan ini sendiri akan dapat bertambah jika pada saat operasi terjadi kondisi-kondisi khusus. Seperti adanya hal lain yang ternyata terjadi pada organ disekitar kantung empedu yang bisa saja tidak terdeteksi saat melakukan tes awal.

Perawatan Pasca Operasi

Setelah Pasien menjalani tindakan operasi kolesistektomi tadi maka pasien akan dirawat di Rumah sakit untuk sementara waktu. Hal ini akan bertujuan untuk dapat memonitor kondisi dari pasien itu sendiri. Selama pasien berada di rumah sakit biasanya pasien akan mengkonsumsi makanan cair terlebih dahulu. Pemilihan makanan cair ini sendiri bertujuan untuk dapat memperingan kerja dari hati, karena hati akan mengambil alih peran kantung empedu yang diangkat. Setelah keadaan pasien dirasa cukup baik maka pasien akan diperbolehkan untuk pulang.

Masa penyembuhan operasi kolesistektomi ini sendiri berbeda-beda, biasanya tergantung dari jenis metode operasi yang dilakukan. Namun umumnya pasien membutuhkan waktu sekitar 2 minggu – 6 minggu untuk dapat pulih kembali. Ketika berada di rumah itu sendiri pasien masih akan melakukan konsultasi dengan dokter mengenai kondisinya. Dokter sendiri akan memberikan beberapa instruksi pada pasien untuk diperhatikan dengan baik, seperti

  1. Dilarang melalukan pekerjaan berat
  2. Dilarang mengekspose luka jahitan pada air
  3. Menghindari beberapa jenis makanan
  4. Mengkonsumsi beberapa jenis obat-obatan tertentu

Efek Samping yang bisa Muncul

Sama halnya seperti tindakan medis yang lain, maka operasi kolesistektomi ini sendiri juga rentan terhadap beberapa jenis efek samping seperti

  • Kerusakan pada struktur seperti usus, kandung kemih atau pembuluh darah
  • Munculnya hernia di sekitar sayatan
  • Surgical emphysema
  • Kebocoran cairan atau batu empedu
  • Tertahannya batu
  • Nyeri yang berlanjut
  • Diare
  • Peradangan pada lapisan perut
  • Reaksi alergi
  • Luka pada saluran empedu
  • Luka pada usus
  • Kerusakan serius pada hati

itu tadi beberapa informasi mengenai operasi kolesistektomi yang bisa kalian ketahui. Tindakan operasi ini bisa dikatakan merupakan tindakan medis terbaik yang dapat dilakukan untuk mengobati penyakit batu empedu. Semoga informasi tadi bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn