Sudah Alami Menopause, Wanita 74 Tahun Berhasil Lahirkan Bayi Kembar

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada umumnya, beberapa wanita memasuki masa menopause di usia 40 tahun ke atas, ada pula yang baru di usia 50 tahun. Menopause pun artinya seorang wanita sudah tidak lagi menstruasi yang terjadi secara alami apalagi seiring bertambah tuanya wanita. Hormon kewanitaan akan lebih sedikit produksinya oleh indung telur saat wanita makin tua.

Namun betapa tidak mengejutkan kalau seorang wanita yang seharusnya kita sudah menyebutnya sebagai seorang nenek karena usianya yang sudah mencapai 74 tahun malah berhasil melahirkan bayi kembar. Seorang wanita asal Anthar Pradesh, India membuat sejarah baru dengan melahirkan anak pertamanya walau sudah masuk masa menopause.

Kehamilan wanita bernama Mangayamma ini berjalan dengan lancar sampai persalinan karena mengikuti prosedur in vitro fertilization/IVF atau bayi tabung usai menikah dengan pria bernama Yaramati Sitarama Rajarao menurut lansiran dari Oddity Central. Rupanya, walau berada di usia tua bukan tidak mungkin untuk memiliki buah hati.

Nyatanya, sudah dari 25 tahun lalu Mangayamma ini mengalami menopause dan dirinya pun mengaku telah menerima banyak perkataan dan perlakuan negatif dari orang-orang di sekitarnya. Banyak orang menuduh wanita ini sudah melakukan dosa atau terkena kutukan, sebab ia dan suami sudah ke dokter dan dukun untuk tahu kenapa belum juga bisa punya anak namun tak ada hasilnya.

Usai melihat pengalaman tetangganya yang berhasil memiliki anak padahal sudah berusia 55 tahun melalui proses bayi tabung, Mangayamma dan suami pun sepakat untuk mengikuti langkah tersebut. Beruntung sang suami adalah pribadi yang selalu menguatkan Mangayamma sehingga mereka dapat menempuh IVF di Rumah Perawatan Ahalya.

Tak seperti wanita muda yang memasuki masa kehamilan, Mangayamma yang berhasil mengandung harus terus dipantau oleh 10 orang dokter. Pemantauan dilakukan terhadap kesehatan umum si wanita, sekaligus menjaga asupan nutrisi dan kesehatan jantungnya supaya nantinya dapat melahirkan dengan lancar tanpa kurang satu apapun.

Prosedur bayi tabung sendiri tentunya berbeda dengan kehamilan alami dan beberapa hal inilah yang diterapkan pada rangkaian IVF:

  • Penyuntikan hormon lebih dulu pada si wanita supaya dapat menghasilkan sejumlah sel telur dari tubuhnya. Suntikan yang mendukung agar sel telur matang juga akan dilakukan
  • Penentuan kesiapan apakah sel telur bisa diambil atau belum melalui proses tes darah atau ultrasound.
  • Pemberian obat pereda nyeri kepada pasien wanita, dapat juga bius total atau obat penenang ringan.
  • Pencarian folikel dalam rahim oleh dokter yang dilakukan dalam proses pengambilan sel telur melalui langkah USG. Pengambilan sel telur kemudian dilakukan memakai jarum khusus berongga yang prosesnya bisa berdurasi setengah sampai satu jam.
  • Proses dipertemukannya sel telur dengan sperma pasangan di mana pengambilannya pun harus di hari yang sama sebelum disimpan di klinik menunggu perkembangannya.
  • Proses memasukkan embrio ke dalam rahim apabila memang sudah matang. Umumnya ada tiga embrio sekaligus yang ditransfer supaya peluang hamil lebih besar. Ada tabung penyalur yang akan dokter masukkan (kita sebut dengan kateter) ke vagina untuk bisa sampai ke rahim.
  • Dalam waktu dua minggu usai prosedur embrio ditransfer ke rahim, pihak wanita harus segera menempuh tes kehamilan untuk memastikan hasilnya.

Mangayamma pun kini diketahui menjadi wanita paling tua di dunia yang berhasil melahirkan dengan selamat dan telah memecahkan rekor dari Daljinder Kaur yang sebelumnya menjadi wanita tertua yang melahirkan di usia 70 tahun pada 2016 yang juga melalui prosedur IVF atau bayi tabung. Mangayamma pun mengatakan betapa bahagianya ia dan suami karena Tuhan telah menjawab doa mereka dan kini mampu memiliki anak sendiri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn