Bedah Caesar – Pengertian – Proses – Perawatan – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bayi merupakan salah satu anugerah yang banyak sekali ditunggu-tunggu kehadirannya oleh banyak sekali pasangan. Kehadiran seorang bayi ditengah-tengah keluarga pastinya akan dapat membawa berbagai macam kebahagiaan yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Ketika seorang ibu telah mengandung bayi di dalam rahimnya, maka banyak sekali hal yang harus diperhatikan dan harus dilakukan oleh seorang ibu. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga agar kondisi janin dalam rahim tetap sehat dan mengalami pertumbuhan yang normal. Menjaga kesehatan tubuh merupakan hal yang sangat penting bagi seorang ibu hamil. Ada banyak olahraga untuk ibu hamil yang bisa dilakukan. Kegiatan olahraga ini selain bisa untuk menjaga kesehatan ibu, juga bisa membantu memperlancar persalinan secara normal.

Kesehatan janin dalam rahim sangatlah penting bagi perkembangan dari janin itu sendiri. Tak jarang terkadang ada beberapa kondisi yang menyebabkan janin mengalami kelainan di dalam rahim. Kelainan ini bisa berbentuk atau berupa berbagai macam hal, namun yang pasti adalah kelainan tersebut dapat saja membahayakan janin itu sendiri. Banyak sekali kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi. Salah satu kemungkinan yang bisa terjadi adalah kehilangan nyawa baik dari ibu maupun bayi. Ada banyak sekali hal yang bisa mempengaruhi proses persalinan seorang ibu. Hal yang mempengaruhi ini sendiri bisa berasal dari kondisi ibu itu sendiri, maupun dari kondisi bayi itu sendiri.

Ada banyak cara untuk dapat mengatasi beberapa masalah yang timbul pada saat ibu mengalami gangguan. Salah satu metode yang bisa digunakan adalah bedah caesar, sebuah teknik bedah yang sangat umum diketahui olah banyak orang. Meskipun banyak diketahui oleh banyak orang, tapi tak banyak yang mengetahui mengenai apa itu bedah sesar sebenarnya. Ada banyak hal yang berhubungan dengan teknik bedah yang satu ini. berbagai hal yang berhubungan dengan metode ini akan kita bahas kali ini. Beberapa orang mungkin pernah menjalani atau hanya mengetahui sebatas nama dan tujuannya saja. Namun, ada banyak hal yang berhubungan dengan metode bedah ini yang harus kalian ketahui. Beberapa hal yang harus kalian ketahui seperti

Bedah Caesar

Telah kita bahas sebelumnya bahwa proses persalinan merupakan salah satu proses yang bisa dikatakan memiliki resiko  besar. Ada banyak hal yang bisa saja muncul dan terjadi saat proses persalinan terjadi. Munculnya kelainan atau gangguan pada proses persalinan sendiri biasanya dikarenakan faktor internal, atau faktor yang berasal dari ibu atau anak. Untuk mengatasi gangguan saat persalinan berlangsung maka biasanya dilakukan beberapa tindakan medis. Kita mengenal tindakan salah satu tindakan medis yang digunakan untuk memperlancar persalinan yaitu amniotomi. Tindakan tersebut dilakukan dengan membuat sayatan di beberapa bagian untuk memperlebar jalan keluar dari bayi.

Namun, tindakan tersebut hanya dapat dilakukan pada ibu yang bisa melakukan tindakan persalinan secara normal. Dalam beberapa kasus tertentu kadang seorang ibu tidak dapat menjalani tindakan persalinan secara normal karena berbagai hal, bisa saja dari faktor kesehatan baik janin maupun ibunya. Namun ada juga yang tidak ingin menjalani tindakan operasi secara normal karena berbagai macam faktor.

Apalagi zaman modern seperti ini terkadang orang tua ingin memberikan sesuatu yang spesial bagi anaknya. Seperti pemilihan waktu kelahiran yang sudah ditentukan pada tanggal dan waktu tertentu. Hal semacam ini tentunya tidak akan bisa dilakukan dengan tindakan persalinan normal. Disinalah tindakan Bedah Caesar bisa digunakan dan dimanfaatkan.

Pada dasarnya tindakan bedah ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengeluarkan bayi dengan tidak melalui proses normal. Tindakan operasi ini sendiri dapat memiliki berbagai macam tujuan. Pada operasi ini bisanya bayi akan dikeluarkan melalui sayatan pada bagian perut. Tindakan operasi caesar sendiri merupakan sebuah tindakan operasi yang bisa dikatakan cukup berbahaya.

Oleh karena itu dokter sendiri pada dasarnya sangat jarang menyarankan pelaksanaan tindakan operasi ini, kecuali untuk keperluan medis yang memang sangat mendesak. Operasi ini merupakan sebuah tindakan operasi besar, sehingga memiliki resiko yang juga cukup besar juga. Selain itu, seseorang memiliki batasan tertentu untuk dapat menjalani tindakan operasi Caesar. Bagi mereka yang telah menjalani tindakan bedah caesar akan dapat mengurangi kemungkinan untuk menjalani persalinan secara normal.

Kapan Bedah Caesar Dilakukan ?

Pada dasarnya tindakan uang satu ini akan digunakan pada saat seseorang tidak dapat melakukan persalinan secara normal. Sebagian besar faktor yang menyebabkan seseorang tidak dapat melakukan persalinan normal karena faktor kesehatan. Selain itu juga bisa juga karena permintaan dari orang tua itu sendiri, meskipun dalam hal ini masih harus dilakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.

Jika seseorang dapat menjalani tindakan  persalinan secara normal maka bisanya dokter akan menyarankan pasien tersebut untuk menjalani tindakan persalinan secara normal, hal ini akan lebih aman untuk bayi dan juga untuk ibu. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa persalinan secara normal akan memiliki sedikit sekali resiko, jika dibandingkan dengan bedah caesar.

Seorang dokter akan menganjurkan untuk melaksanakan tindakan operasi caesar ketika di temukan beberapa kondisi khusus. Beberapa keandaan khusus yang menyebabkan pelaksanaan bedah Caesar adalah,

  • proses persalinan normal yang lama atau kegagalan proses persalinan normal (distosia)
  • detak jantung janin melambat (fetal distress)
  • adanya kelelahan persalinan
  • komplikasi pre-eklampsia
  • sang ibu menderita herpes
  • putusnya tali pusar
  • risiko luka parah pada rahim
  • persalinan kembar
  • sang bayi dalam posisi sungsang atau menyamping
  • kegagalan persalinan dengan induksi
  • kegagalan persalinan dengan alat bantu seperti VAD
  • bayi besar (makrosomia – berat badan lahir lebih dari 4,2 kg)
  • masalah plasenta seperti plasenta previa (ari-ari menutupi jalan lahir), placental abruption atau placenta accreta)
  • kontraksi pada pinggul
  • sebelumnya pernah menjalani bedah caesar
  • sebelumnya pernah mengalami masalah pada penyembuhan perineum (oleh proses persalinan sebelumnya atau penyakit Crohn)
  • angka d-dimer tinggi bagi ibu hamil yang menderita sindrom antibodi antifosfolipid
  • CPD atau cephalo pelvic disproportion (proporsi panggul dan kepala bayi yang tidak pas, sehingga persalinan terhambat)
  • Kepala bayi jauh lebih besar dari ukuran normal (hidrosefalus)
  • Ibu menderita hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi)
  • Sang ibu memiliki penyakit jantung
  • Sang ibu terinfeksi virus HIV

Kondisi yang disebutkan di atas adalah beberapa kondisi yang bisa menyebabkan seseorang menjalani tindakan operasi caesar.

Tindakan Sebelum Bedah

Sebelum menjalani proses pelaksanaan secara langsung maka dokter akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai setiap prosedur yang akan dilewati oleh pasien, beberapa hal mengenai metode yang akan digunakan, kemudian proses sepertinya serta kemungkinan adanya efek samping yang bisa muncul akan sangat dijelaskan oleh dokter. Hal ini menjadi sangat penting untuk diketahui pasien, agar dapat menentukan sendiri apakah masih akan menjalankan proses tersebut atau tidak. Namun, pada kondisi kehamilan yang memiliki keganjilan maka pasien harus menjalani tindakan medis yang satu ini.

Untuk dapat mengetahui kondisi janin di dalam rahim, biasanya dokter akan melakukan tindakan USG Transvaginal atau bisa juga melalui tindakan pemeriksaan Amniosentesis. Melalui kedua pemeriksaan tersebut maka dokter akan dapat menentukan apakah terdapat kelainan pada kondisi bayi atau tidak. Jika terdapat kelainan maka tindakan operasi caesar akan menjadi salah satu jalan utamanya.

Tindakan operasi

Pada saat menjalani tindakan operasi ini dokter akan memberikan anastesi epidural. Anastesi ini akan membuat bagian perut ibu menjadi mati rasa. Sehingga selama proses operasi berlangsung seorang ibu akan tetap sadar, namun untuk kenyamanan biasanya dokter akan membuat sebuah tirai untuk menutupi lokasi operasi. Hal ini dilakukan untuk kenyamanan dan ketenangan dari ibu sendiri.

Pada dasarnya terdapat beberapa jenis tindakan operasi caesar yang dapat dilakukan oleh dokter. Pembagian ini sendiri didasarkan dari pembuatan sayatan untuk mengeluarkan janin dari dalam rahim. Tak jarang terkadang tindakan operasi caesar ini dilakukan persamaan dengan tindakan operasi lain.

Pada pelaksanaan operasi caera yang ada, dokter akan membuat sayatan melintang di bagian atas kandung kemih. Metode operasi ini memang sangat umum dilakukan, hal ini karena metode sayatan ini dirasa cukup aman dan luka yang dihasilkan cukup cepat untuk sembuh kembali.

Operasi ini sendiri tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama untuk dilaksanakan. Maksimal biasanya waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan operasi ini adalah satu jam. Namun, jika ditemukan masalah lain saat operasi dilakukan maka waktu yang dibutuhkan juga akan bertambah sesuai dengan, tingkat kesulitan masalah yang ada.

Perawatan Pasca Operasi

Mereka yang telah menjalani tindakan Bedah Caesar ini akan menginap beberapa saat di rumah sakit. Hal ini bertujuan agar dokter dapat mengawasi dan melihat perkembangan keadaan dari ibu dan bayi. Jika ada sesuatu hal yang kurang baik, maka akan dapat dilakukan penanganan dengan segera.

Ketika kondisi ibu dan bayi menjadi baik, maka dokter akan memberikan ijin untuk kembali pulang. Namun, tetap harus memperhatikan beberapa hal berikut, seperti

  • Hindari aktivitas berat seperti bersepeda, lari, angkat beban, aerobik, sit-up, dan olahraga lainnya selama enam minggu, hingga mendapatkan persetujuan dari dokter.
  • Usai operasi Caesar, Anda akan merasakan sakit ketika berjalan. Meski begitu, usahakan untuk berjalan sedikit demi sedikit. Dengan berjalan, Anda dapat melancarkan aliran darah dan membantu mencegah sembelit dan pembekuan darah.
  • Tidur yang cukup. Ketika tubuh sudah merasa lelah, beristirahatlah.
  • Jangan mengangkat barang-barang yang lebih berat dari bayi Anda sampai dokter mengizinkannya.
  • Anda akan mengalami pendarahan pada vagina. Sediakan pembalut, dan jangan gunakan tampon tanpa persetujuan dokter.
  • Tanyakan kepada dokter, kapan Anda bisa mulai menyetir mobil dan berhubungan seks.
  • Setelah operasi, buang air besar menjadi tidak teratur. Hindari mengejan ketika sembelit.
  • Ketika batuk atau mengambil napas dalam-dalam, taruh bantal pada luka sayatan di perut Anda. Hal itu bisa mengurangi rasa nyeri pada sayatan.
  • Luka sayatan pada perut juga harus Anda perhatikan

Efek Samping

Sama halnya dengan tindakan operasi yang lain, tindakan bedah caesar ini sendiri juga memiliki beberapa resiko yang bisa timbul, seperti

  • Infeksi
  • Rasa sakit
  • Pendarahan
  • Pembengkakan
  • Pembekuan darah
  • Kematian
  • Cidera pada organ lain
  • Bekas luka yang terakdang nyeri

Itu tadi beberapa hal mengenai tindakan bedah Caesar yang bisa kalian ketahui. Tindakan medis yang satu ini merupakan sebuah tindakan bedah besar, dan tidak dapat begitu saja dilakukan. Sebaiknya tetap menggunakan metode persalinan normal demi keamanan. Semoga informasi tadi bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn