Atroskopi Bahu – Pengertian – Metode – Perawatan – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tulang merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi tubuh manusia. Fungsinya sebagai penopang berat tubuh sangat mempengaruhi kehidupan kita. Selain itu ia juga berfungsi sebagai tempat melekatnya jaringan, daging dan berbagai jenis otot serta saraf. Tulang juga menjadi tempat pembuatan beberapa sel imunitas, meskipun pembuatan tersebut berada di sumsum tulang. Fungsinya yang banyak dan beragam itulah maka kondisi dari tulang menjadi sangat penting. Banyak penyakit dan kelainan yang bisa saja menyerang tulang, jika kita tak bisa memperhatikan kondisi tulang kita dengan baik. Ketika tulang mengalami ganguan maka kita bisa saja menemui seorang ahli orthopedi yang kompeten dalam masalah tulang.

Tulang dengan fungsinya yang kompleks dan beragam ini membuatnya sangat penting bagi kehidupan manusia. Banyak sekali metode-metode yang digunakan untuk dapat menjaga kekuatan pada bagian tulang. Metode tersebut ditujukan untuk dapat membuat tulang tetap sehat dan tetap terjaga kekuatannya. Sebagaimana yang kita ketahui, jika terjadi kerusakan pada tulang maka akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita secara menyeluruh. Penyakit dan kelainan pada tulang sendiri memiliki ragam yang sangat bermacam-macam. Kita mengenal penyakit skolioasis dan atritis yang keduanya merupakan penyakit yang cukup sering terjadi pada tulang. Beberapa penyakit dan kelainan pada tulang memiliki banyak sekali jenis dan penyababnya. Ada juga kelainan yang berasal dari kekurangan sebuah asupan nutrisi, namun ada kelainan yang berasal dari pola hidup yang tak baik dan juga bisa berasal dari keturunan.

Ketika sebuah kelainan muncul pada salah satu bagian dari tubuh manusia terutama tulang. Maka masalah tersebut akan dapat mempengaruhi berbaga macam sendi kehidupan yang ada. Karena itu masalaha yang terjadi pada tulang sangatlah penting dan harus benar-benar diperhatikan. Untuk dapat mengobati kelainan yang terjadi pada tulang kita dapat melakukan berbagai macam jenis tindakan operasi, salah satunya adalah operasi atroskopi. Operasi ini sendiri dapat secara spesifik dilakukan pada salah satu bagian tubuh manusia yaitu bahu. Kali ini kita akan membahas mengenai salah satu jenis dari atroskopi, yaitu atroskopi bahu. Kali ini kita akan membahas menganai berbagai hal yang berhubungan dengan tindakan atroskopi bahu. Mungkin ada di antara kalian yang sudah pernah mendengarnya namun, mungkin ada juga yang belum pernah mendengarnya. Ada beberapa hal yang harus kalian ketahui mengenai tindakan atroskopi bahu ini, seperti halnya :

Atroskopi Bahu

Sebagaimana yang kita ketahui tindakan atroskopi adalah salah satu tindakan medis yang berhubungan dengan perbaikan sendi-sendi tulang. Tindakan ini memungkinkan dokter untuk melihat kedalam bagian persendian. Melalui tindakan ini pula maka dokter akan dapat menentukan kelainan yang mungkin saja terjadi pada bagian sendi. Kelainan yang terjadi tersebut bisa saja disebabkan karena kekurangan konsumsi kalsium atau bisa juga karena adanya benturan pada area sendi.

Metode medis yang satu ini bisa dikatakan sangat berbeda dengan metode bedah tradisional yang mengharuskan menggunakan sayatan yang besar dan lebar. Pada bedah atroskopi sendiri dokter tidak membutuhkan sayatan yang lebar dan besar. Segala pemeriksaan pada bagian persendirian akan dilakukan dengan alat yang disebut atroskop. Selain itu metode pemeriksaan atroskopi ini sendiri juga membuat pasien akan lebih cepat sembuh. Secara garis besar alat yang digunakan pada operasi ini hampir memiliki kemiripan fungsi dengan alat yang digunakan pada laparoskopi dan endoskopi.

Atroskopi bahu sendiri merupakan salah satu bagian dari metode pemeriksaan atroskopi. Seperti namanya, tindakan yang satu ini memang dilakukan pada bagian bahu. Bagian bahu dari manusia bisa dikatakan merupakan salah satu bagian persendian yang paling fleksibel yang ada di tubuh kita. Persendian yang ada di bahu sendiri memiliki kemungkinan gerak yang lebih banyak jika dibandingkan bagian tubuh yang lain.

Setiap bagian yang menyusun persendian memungkinkan kita untuk menggerakan bahu secara luas. Namun, karena jangkauan geraknya yang cukup luas dan banyak, maka kemungkinan untuk mengalami cidera juga lebih besar. Salah satu kemungkinan yang bisa muncul adalah munculnya atritis pada persendian, yang menyebabkan rasa sakit.

Sebagai salah satu tindakan medis yang berhubungan dengan oeprasi ortopedi, maka pelaksaan operasi ini lebih baik dilakukan oleh ahli ortopedi. Karena, struktur tulang terkadang memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Hal inilah yang harus diperhatikan saat operasi berlangsung. Tindakan ini sendiri pada dasarnya tidak terlalu banyak memiliki resiko yang buruk pada tubuh. sebuah metode operasi tulang yang cukup aman dari pada menggunakan metode bedah besar yang jauh lebih berbahaya.

Kapan Pelaksanaan Operasi Atroskopi?

Operasi atroskopi bahu biasanya akan dilakukan pada mereka yang mengalami rasa sakit yang sudah tidak terobati lagi melalui terapi. Biasanya tindakan terapi ini sendiri berupa istirahat, terapi fisik, konsumsi obat, dan injeksi obat pada bagian sakit yang mengalami pembengkakan di area bahu. Pada penyakit atroskopi sendiri munculnya pembengkakan adalah sebuah hal bisa dikatakan sangat normal.

Pembengkakan merupakan salah satu bentuk reaksi yang akan dikeluarkan oleh tubuh ketika timbul infeksi dan penyakit tertentu. Reaksi lain yang bisa saja muncul ketika terjadi masalah di baru ada, rasa kaku, rasa nyeri, dan rasa sakit. Biasanya reaksi akan muncul secara bersamaan pada area bahu yang mengalami masalah. Ketika terjdi hal semacam itu, maka jalan terbaik adalah segera memeriksakan diri pada dokter.

Salah satu penyebab yang mungkin bisa dijadikan alasan terjadinya atroskopi bahu adalah luka, penggunaan yang berlebihan dan faktor usia. Salah satu dari faktor tersebut dapat membuat seseorang diwajibkan untuk melaksanakan tindakan atroskopi bahu. Penyebab tersebut biasanya akan memmicu penyebab lain yang lebih kompleks dan lebih berbahaya seperti

  • sobekan atau kerusakan pada sabuk tulang rawan (labrum) atau ligamen otot
  • ketidakstabilan bahu, di mana persendian pada bahu terlihat longgar, sering tergelincir, atau terjadi dislokasi (sendi lepas dari rongga persendian)
  • sobekan atau kerusakan tendon bicep
  • sobekan pada rotator cuff
  • pertumbuhan tulang ekstra (bone spur) atau peradangan pada rotator cuff
  • peradangan atau kerusakan pada lapisan sendi, umum disebabkan oleh penyakit, seperti rheumatoid arthritis
  • arthritis pada tulang selangka
  • jaringan yang kendur dan perlu diangkat
  • shoulder impingement syndrome (nyeri bahu yang timbul akibat penekanan atau jepitan konstan pada rotator cuff)

Penyakit atroskopi bahu sendiri akan sangat jarang memicu timbulnya komplikasi. Namun, tidak menutup kemungkinan komplikasi tersebut dapat muncul dan menyerang pasien. Jika kita bicara mengenai komplikasi pada atroskopi, maka ada beberapa faktor yang bisa memicu timbulnya komplikasi pada atroskopi, seperti

  • Penyakit yang ada di jantung atau paru-paru;
  • Obesitas;
  • Penyakit baru atau kronis;
  • Diabetes;
  • Gangguan pembekuan darah;
  • Merokok.

Metode atroskopi bahu sendiri merupakan salah satu dari beberapa metode operasi minimal invasif yang ada dalam dunia kedokteran. Biasanya tindakan ini digabungkan dengan beberapa metode operasi lain yang berhubungan dengan bagian tulang.

Persiapan Sebelum Operasi

Sebelum tindakan operasi dilakukan, maka pasien akan melakukan beberapa konsultasi dan tindakan pemeriksaan yang lain. Konsultasi dengan dokter ini bertujuan untuk dapat mengatahui riwayat kesehatan dari pasien itu sendiri. Riwayat kesehatan pasien merupakan hal yang sangat penting sebagai salah satu acuan untuk menetukan suatu tindakan dalam operasi. Selain melakukan konsultasi pasien juga akan melakukan beberapa tes dan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi dan letak dari panyakit itu sendiri. Beberapa tes dan pemeriksaan yang biasa dilakukan adalah

  • CT Scan
  • Pemeriksaan MRI
  • Pemeriksaan darah

Metode Operasi

Sebelum menjalani tindakan operasi pasien akan diberikan suntikan anastesi terlebih dahulu, bisa berupa anastesi lokal maupun anastesi general. Setelah pemberian suntikan anastesi maka dokter biasanya akan menyuntikan cairan atau udara kedalam area bahu. Hal ini bertujuan untuk dapat memperlebar ruang dalam bahu. Setelah dirasa cukup, maka dokter akan memasukan atroskop kedalam area bahu. Fungsi dari  atroskop ini sendiri sama dengan endoskop dan laparoskop, yaitu memberikan gambaran pada area di dalam bahu. Sehingga dokter akan lebih leluasa untuk melaklukan tindakan operasi yang ada. Tidnakan yang dapat dilakukan selanjutnya adalah disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan dari tindakan atroskopi sendiri. Jika memang bertujuan untuk melaksanakan perbaikan pada sendi, maka dokter akan melakukan perbaikan tersebut. Namun, jika hanya sebatas pemeriksaan dan pengambilan sample maka dokter hanya akan melalukan sebatas itu saja.

Setelah tidnakan pemeriksaan atroskopi bahu selesai maka dokter akan mngeluarkan ala-alat ayng telah digunakan. Sayatan yang dibuat pada bahu akan dijahit kembali dan digunakan klip bedah untuk menjaga agar jahitan tidak terbuka. Cairan atau sample dari jaringan yang ada di dalam bahu kemudian akan dkirim ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.

Perawatan pasca Operasi

Perawatan setelah tindakan operasi atroskopi ini sendiri dapat dilakuakn dengan tindakan rawat jalan. Pasien biasanya hanya beberapa saat saja berada di rumah sakit, untuk selanjutnya dapat kembali pulang ke rumah. Untuk perawatan saat berada di rumah, maka pasien dapat melalukan beberapa hal seperti berikut.

  • Anda dapat menggunakan es untuk 24-48 jam pertama setelah operasi untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit.
  • Ketika Anda berbaring di tempat tidur, angkat bagian tubuh Anda tempat operasi dilakukan.
  • Biarkan area sayatan kering. Tanyakan kepada dokter kapan aman untuk mandi, berenang,
  • Dengan sedikit rasa sakit, hanya minum obat bebas aspirin.
  • Jika jahitan atau staples diaplikasikan, dokter akan mengangkatnya dalam 7-10 hari.
  • Pastikan mengikuti petunjuk dokter.

Untuk pemulihan secara total setelah menjalani tindakan operasi atroskopi sendiri membutuhkan waktu yang cukup lama. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk menjalani pemulihan secara total sekitar 4-6 minggu.

Efek Samping

Meskipun tindakan ini berupa tindakan operasi minimal invasif namun, tetap saja memiliki beberapa kemungkinan efek samping yang bisa muncul. Jika kita berbicara mengenai kemungkinan efek samping yang dapat muncul, maka ada kemungkinan yang ada seperti

  • rasa nyeri
  • perdarahan
  • infeksi pada area pembedahan (luka)
  • jaringan parut ringan
  • perdarahan bocor ke dalam persendian
  • infeksi pada persendian bahu
  • rasa sakit amat sangat, lengan kaku,
  • kehilangan kontrol atas lengan dan tangan (complex regional pain syndrome)
  • kerusakan saraf

Itu tadi beberapa hal mengenai tindakan operasi atroskoppi bahu yang bisa kalian ketahui. Tindakan yang satu merupakan salah satu tindakan operasi yang bisa dikatakn cukup aman untuk dilakukan. Ketika terjadi masalah pada bagian bahu, maka sebaiknya kita segera melakukan konsultasi dengan dokter terkait untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Semoga informasi tadi bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn