4 Pertolongan Pertama pada Stroke yang Paling Utama

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Stroke merupakan akibat dari gangguan fungsi otak yang terjadi secara mendadak dan akut, berlangsung lebih dari 24 jam disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak. Kerusakan pada pembuluh darah di otak yang mengakibatkan aliran darah terhambat. Penyumbatan pada pembuluh darah di otak yang berakibat stroke ini merupakan proses panjang dari pengendapan lemak dan zat-zat lain di dinding pembuluh darah. Lebih dari 150 ribu kasus stroke terjadi di Indonesia setiap tahunnya. Stroke merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan apabila tidak ditangani segera. Karena stroke dapat berakibat pada pecahya pembuluh darah. Stroke lebih sering terjadi pada orang-orang yang telah lanjut usia mulai dari usia di atas 40 tahun dan paling banyak dialami oleh orang yang telah berumur di atas 60 tahun.

Penyebab stroke dapat bermacam-macam tergantung jenis strokenya, Penyebab Stroke Iskemik dan Hemogarik, terdapat juga beberapa Makanan Penyebab Stroke yang perlu diwaspadai. Mengetahui segala penyebab ini dirasa perlu agar dapat terhindar dari penyakit ini sedari dini. Karena stroke dapat membuat Anda selamanya berada di kursi roda atupun yang lebih parah lagi menjadi penyebab dari kematian Anda.

Ketika Anda mendapati orang di sekitar Anda mengalami serangan stroke, maka perlu untuk segera memberikan pertolongan padanya. Hal ini karena stroke merupakan penyakit bersifat darurat. Semakin cepat ditangani akan semakin besar pula kemungkinan penyembuhannya. Masa golden period adalah tiga jam setelah stroke mulai menyerang. Karena pada masa ini penderita masih sangat mungkin untuk terhindar dari stroke, bila langsung ditangani dengan benar. Hal ini dapat menyelamatkan penderita untuk mengalami stroke yang lebih berat. Pertolongan Pertama pada Stroke haruslah dilakukan secara benar.

Beberapa tahun ke belakang telah beredar pesan berantai mengenai info Pertolongan Pertama pada Stroke yang sempat booming dan menjadi perbincangan. Isi pesan tersebut memberikan alternatif penanganan awal apabila orang di sekeliling Anda mengalami stroke. Langkah-langkahnya mengarahkan Anda untuk mensterilkan jarum yang terdapat disekitar Anda seperti peniti, jarum pentul dan lain-lain dengan cairan alkohol. Setelah disterilkan, tusukkan pada bagian tertentu di tubuh penderita, misal jari. Hal ini bertujuan untuk meringankan gejala stroke karena darah mengalir keluar sehingga membuat aliran darah di dalam tubuh tidak menumpuk pada satu titik dan menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Pembaca diberikan sebuah gambaran yang bagi sebagian orang masuk akal sehingga membuat mereka percaya. Ditambah pula sumber yang disebutkan berasal dari pihak kedokteran. Akan tetapi, pesan itu merupakan pesan HOAX dan belum ada pengakuan dari pihak medis karena belum ada pembuktian secara langsung.

Anda tidak disarankan untuk melakukan penusukan apapun pada tubuh penderita karena dikhawatirkan akan memberikan dampak lain pada penderita, misal berupa infeksi. Maka dari itu, simaklah beberapa langkah Pertolongan Pertama pada Stroke yang telah di share oleh beberapa dokter. Langkah tersebut disebut dengan FAST. FAST merupakan singkatan dari Face, Arms, Speech, dan Time. Terlebih dulu, angkat atau sandarkan penderita pada posisi duduk, lalu lakukan langkah FAST tadi.

Face (Wajah)

Ajak penderita berkomunikasi atau minta dia untuk tersenyum, perhatikan perubahan wajah penderita. Apabila wajah penderita menjadi miring seperti tertarik ke bawah atau ke belakang, mata terlihat tidak simetris, maka itu merupakan salah satu gejala stroke. Perubahan wajah ini disebabkan akibat dari adanya ketidakseimabangan kerja otot sebelah kanan dan sebelah kiri, sehingga otot wajah yang lemah tidak mampu mengimbangi kerja otot yang sehat. Sebelah wajahnya agak sulit untuk digerakkan karena lemahnya otot pada bagian tersebut.

Walaupun tidak semua wajah miring diawali dengan stroke atau disebut Bell’s Palsy, namun salah satu Ciri-ciri Stroke ini dapat diambil untuk mengidentifikasi apakah ini termasuk stroke atau tidak. Setelah Anda melakukan tahap Face, lanjutkan pada tahap selanjutnya.

Arms (Tangan)

Setelah melakukan tahap Face, Anda diarahkan untuk mengangkat kedua tangan penderita ke depan sehingga posisinya tegak lurus dengan bahu. Minta penderita untuk menahan tangannya pada posisi ini. Kemudian, lepaskan tangan penderita untuk mengetahui kemampuan kerja otot tangannya. Jika penderita mengalami stroke, maka setelah dilepaskan, tangan penderita baik satu maupun keduanya akan serta merta turun karena otot tangan yang tidak mampu menahan posisi tersebut.

Selain itu, tangan penderita juga sulit untuk ditekuk. Kelumpuhan pada penderita stroke ini disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf akibat penyumbatan aliran darah yang berpengaruh pada kemampuan otot tangan maupun kaki.

Speech (Perkataan)

Pada tahap ini, ajaklah penderita untuk berbicara. Perhatikan kemampuan bicaranya. Apakah dia mengalami kesulitan untuk mengucapkan kalimat? Apakah suaranya tidak terdengar jelas atau pelo? Apakah dia kesulitan untuk memahami apa yang Anda ucapkan? Jika iya, maka kemungkinan yang dialami penderita tersebut adalah stroke.

Gangguan pada sistem saraf tidak hanya berpengaruh pada otot tangan maupun kaki, namun juga dapat berpengaruh pada otot lidah. Apalagi yang mengalami kelumpuhan di wajah, akan semakin menyulitkan penderita untuk berbicara. Jika penderita masih mampu untuk berbicara, maka tanyakan juga apa yang dia rasakan. Karena bisa jadi penglihatannya gelap sebelah. Hal ini berarti terjadi penyumbatan aliran darah di mata. Stroke tidak bisa digeneralisir gangguan pada sistem saraf hanya terjadi di daerah otak.

Time (Waktu)

Apabila langkah-langkah di atas sudah dilakukan semua,dan gejalanya mengindikasikan bahwa dia mengalami stroke, maka segeralah menelpon ambulans. Atau jika Anda dapat memperoleh kendaraan mobil dengan cepat, maka segeralah bawa penderita ke rumah sakit. Ingat bahwa stroke merupakan penyakit yang memerlukan penanganan segera, sifatnya darurat. Semakin cepat Anda membawa penderita ke rumah sakit, maka semakin besar peluangnya untuk sembuh.

Jangan lupa untuk mencatat waktu kejadian agar dapat membantu dokter untuk menentukan terapi yang tepat bagi penderita. Selain itu, dapat memudahkan dokter menganalisa kerusakan apa saja yang mungkin telah terjadi pada penderita selama waktu tersebut.

Semoga langkah-langkah tersebut dapat Anda pahami dan membantu saat hal tersebut terjadi di sekitar Anda. Namun, yang paling penting adalah sebisa mungkin untuk menjaga pola hidup sehat. Akan lebih baik lagi apabila Anda sudah rutin melakukan pola hidup sehat, tularkan juga pada orang-orang di lingkungan sekitar Anda. Bagaimanapun juga, mencegah lebih baik daripada mengatasi.

Mulailah dari pola makan sehat, makan sesuai menu makanan sehat sehari-hari. Hindari yang terlalu banyak mengandung kolesterol, banyak gula, banyak garam, dan lain-lain. Karena sesuatu yang berlebih itu memang tidak akan membawa kebaikan bagi Anda. Makan secara teratur, terjadwal. Olahraga yang rutin minimal tiga kali seminggu selama kurang lebih tiga puluh menit sampai satu jam setiap kali olahraga. Ikuti Cara Melakukan Olahraga yang Baik dan Benar. Hindari terlalu sering bergadang. Rajin medical check up minimal satu kali setahun untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh Anda. Apabila terdapat gangguan kesehatan, dapat dikenali secara dini dan ditangani segera.

fbWhatsappTwitterLinkedIn