10 Gejala Hipoksia pada Otak Sering Tidak Disadari

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Gejala hipoksia dapat menyerang siapa saja dan baru diketahui saat kondisi tubuh secara kasat mata benar benar dalam keadaan darurat yaitu pada saat seseorang merasa benar benar tidak nyaman terhadap tubuhnya sendiri.

Gejala

Organ tubuh bagian dalam yang terasa tertekan dan tidak nyaman dalam posisi apapun adalah kondisi pemula bahwa seseorang sedang terserang gejala atau tanda tanda hipoksia ,  misalnya :

1.Keringat dingin

Keringat dingin yang terus mengucur dari pori pori merupakan gejala hipoksia yang bisa menyerang seseorang yang tubuhnya tidak mendapatkan pasokan oksigen yang lebih sering muncul akibat tubuh kekurangan sel darah merah dalam jumlah yang cukup banyak. Keringat dingin merupakan sinyal dari tubuh yang menyatakan bahwa pasokan darah yang berisi oksigen tidak mencukupi untuk mengalir lancar didalam pembuluh arteri.

2.Kulit pucat

Warna kulit yang  kebiruan atau kemnerahan  adalah indikasi jika seseorang sedang mengalami gejala hipoksia yang paling banyak muncul akibat keracunan gas atau zat kimia berbahaya yang ada didalam goa , Lokasi pertambangan atau Kedalaman sumur.

3.Detak jantung cepat

Jantung yang berdetak sangat cepat  karena gejala hipoksia sering diakibatkan karena kurangnya oksigen akibat penggunaan obat obatan berbahaya atau yang diminum tidak berdasarkan resep dokter atau bisa juga karena terlalau lama berada di kedalaman air, Misalnya menyelam dikedalaman laut.

4. Batuk dan tersedak

Batuk dan tersedak umum menyerang orang orang yang terserrang gejala hipoksia yang biasanya muncul karena keracunan gas berbahaya. Berada pada lokasi kebakaran atau pada lokasi bencana gunung meletus. Kondisi berhubungan dengan terganggunya sistem pernafasan bagian atas.

5. Terserang sakit kepala

Terserang sakit kepala merupakan gejala hipoksia yang muncul karena  kondisi yang memicu pembuluh darah mengalami penyumbatan dan aliran darah tidak lancar misalnya akibat keracunan gas, Penyakit anemia, Akibat mengkonsumsi obat obatan tertentu dan karena kurangnya pasokan oksigen yang ada dilokasi ketinggian.

6. Sesak nafas dan berbunyi

Munculnya sesak nafas hingga nafas berbunyi seperti mengi (lengkingan halus) paling banyak diakibatkan karena asap dari kebakaran, Debu debu vulkanik hasil dari letusan gunung berapi yang menyebar diudara atau akibat gas gas beracun yang ada didalam lokasi pertambangan.

7. Tubuh lemas

Hampir semua kondisi yang menyebabkan munculnya gejala hipoksia akan menyebabkan tubuh lemas tidak berdaya. Hal ini muncul karean pasoka oksigen semakin berkurang dan terjadi penyempitan a;iran darah yang ada diseluruh tubuh. tubuh lemas.

8. Tidak nafsu makan

Sesaat setelah gejala hipoksia muncul hal pertama yang dapat dirasakan pada semua penderita adalah tidak nafsu makan untuk beberapa jam kedepan, Hal tersebut terjadi karena adanya penurunan daya tahan tubuh yang signifikan sesaat gejala hipoksia muncul dan kurangnya oksigen didalam sel sel darah yang cukup tinggi  sehingga otak kehilangan mampu untuk bisa mengirim dan menggerakkan rasa lapar  melalui sistem saraf saraf  tubuh.

9. Berhalusinasi

Kondisi yang tidak nyata atau fatamorgana akan terlihat pada seseorang yang terserang gejala hipoksia. Gejala hipoksia merupakan salah satu penyebab halusinasi yang cukup meresahkan penderitanya karena  apapun yang terlihat  disekelilingnya seolah olah membentuk sesuatu yang berbeda dan tidak masuk akal. Kondisi ini paling sering menyerang pada orang orang yang terkena gejala hipoksia akibat mengkonsumsi obat obatan terlarang atau obat warung yang dijual bebas tanpa resep dokter atau yang paling ekstrem adalah  akibat menghirup udara yang mengandung zat beracun seperti karbon monoksoda atau dioksida dalam jumlah yang cukup tinggi.

10.Bingung dan panik

Kebingungan dan kepanikan selalu muncul setealah halusinasi terbentuk. Kondisi ini merupakan sebuah sinyakl dari tubuh bahwa pada hakikatnya sipenderita benar benar membutuhkan udara segar dan bantuan tabung oksigen agar jaringan tubuh yang tersumbat bisa terbuka dan  aliran darah dapat  kembali stabil.

Penanganan medis yang diperlukan

Sebenarnya ketika seseorang  telah terlihat gejala hipoksia untuk pertama kalinya segeralah pasien dibawa ke dokter yang terkait agar segera mendapat penanganan lebih dini, Karena gejala hipoksia dapat menyebabkan kejang kejang yang diikuti dengan penurunan kesadaran yang dapat menyebabkan pingsan bahkan kematian. 

Penangan dokter lebih besar memberikan harapan penderita terhindar dari kerusakan organ tubuh lebih lanjut . Penanganan yang biasa dilakukan berupa:

  • Masker Oksigen – Dokter akan memberikan masker oksigen untuk menyalurkan udara murni kedalam tubuh agar tidak terjadi kerusakan organ tubuh lebih meluas.
  • Metode Intubasi – Jika dibutuhkan maka dokter alan memberikan oksigen dengan metode udara mekanis atau intubasi agar jumlah oksigen bisa maksimal bahkan diatas normal.
  • Pemasangan monitor  oksigen – Monitor oksigen akan diletakkan pada jari dan bagian telinga agar dapat dianalisa secara akurat yang berkaitan dengan kurang tidaknya pasokan oksigen didalam darah.
  • Cek gas darah – Melakukan pemeriksaan dan penditeksian terhadap gas darah untuk memastikan apakah sel sel darah merahnya juga  mengalami penurunan oksigen secara signifikan atau masih diambang normal.
  • Ruang Hiperbarik – Pada penderita gejala hipoksia yang disebabkan telah menghirup gas beracun misalnya karbon monoksida atau dioksida maka akan di masukan pada ruangan khusus (Ruang hiperbarik) yang berguna untuk menstabilkan pembuluh arteri bagian otak agar pasokan oksigen tercukupi dengan cepat.
fbWhatsappTwitterLinkedIn