Hernia atau yang biasa dikenal oleh masyarakat dengan sebutan turun berok, merupakan penyakit yang tidak asing lagi untuk kita dengar. Hernia sering kali terjadi pada pria dan wanita yang kurang menjaga kondisi tubuh dan jam kerja untuk organ tubuh. Seperti yang telah diketahui bahwa masing-masing organ memiliki jam-jam tersendiri untuk beristirahat. Pemaksaan sering kali terjadi pada beberapa organ tubuh untuk dipaksa terus bekerja, hal inilah salah satu penyebab hernia.
Apakah Hernia Bisa Terjadi pada Perempuan ?
Beberapa orang mungkin menganggap bahwa hernia hanya terjadi dikalangan pria, namun hal itu jelas salah besar. Anggapan ini terjadi karena masyarakat hanya mengenal satu jenis hernia saja yaitu hernia inguinalis yaitu suatu jaringan lunak (biasanya usus) yang turun melewati titik lemah pada otot sekitar perut dan kandung kemih yang akhirnya masuk ke suatu kantung bernama kanalis inguinali, bahkan terkadang bisa sampai ke kantung buah zakar atau testis.
Memang hernia tersebut rata-rata terjadi pada pria karena hanya pria yang memiliki kanalis ingunali dan kantung buah zakar. Namun, pada wanita hernia inguinalis ini pun dapat terjadi namun secara tidak langsung. Bedanya dengan hernia inguinalis pada pria adalah, pada wanita jaringan lunak yang turun tersebut akan membentuk suatu tonjolan pada selangkangan atau dekat dengan paha. Hal ini sangat mungkin terjadi pada ibu hamil.
Berikut ini jenis-jenis penyakit hernia yang banyak terjadi :
Hernia Fermoralis
Hernia ini terjadi di daerah sekitar selangkangan dan sering salah kaprah karena hampir mirip dengan hernia inguinalis. Hernia ini sangat beresiko terjadi pada wanita hamil ataupun yang mengalami obesitas. Gejala yang ditimbulkan biasanya timbul tonjolan di bagian paha atas yang akan terasa sakit bila kita berdiri ataupun mengangkat benda berat. Segera konsultasikan pada dokter bila timbul gejala ini sebelum masalah makin membesar.
Hernia Fermoralis
Hernia ini terjadi di daerah sekitar selangkangan dan sering salah kaprah karena hampir mirip dengan hernia inguinalis. Hernia ini sangat beresiko terjadi pada wanita hamil ataupun yang mengalami obesitas. Gejala yang ditimbulkan biasanya timbul tonjolan di bagian paha atas yang akan terasa sakit bila kita berdiri ataupun mengangkat benda berat. Segera konsultasikan pada dokter bila timbul gejala ini sebelum masalah makin membesar.
Hernia Hiatus
Hernia ini terjadi pada rongga dada, dimana jaringan lunak pada bagian perut naik melalui diafragma ke sebuah kubah yang memisahkan rongga dada dan perut, sehingga menimbulkan sebuah tonjolan pada rongga dada. Hernia ini sulit dideteksi bila tonjolannya masih berukuran kecil.
Hernia Umbilikus
Hernia ini terjadi pada rongga perut dimana ada sebuah cairan, lemaj, atau usus yang masuk ke dinding perut dekat dengan pusar. Dan akhirnya akan muncul sebuah tonjolan pada pusar anda. Segera konsultasikan ke dokter sebelum masalah membesar.
Hernia Ingunalis
Hernia jenis ini sudah kami jelaskan di paragraf atas, dimana pada hernia ini tonjolan terletak pada sekitar selangkanagn atau pada kantung buah zakar. Yang mengakibatkan ukuran kantng buah zakar makin terlihat membesar. Biasa terjadi pada kaum pria, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kaum wanita walaupun secara tidak langsung.
Lalu, apa sajakah bahaya hernia dan efek-efek apa yang akan dialami oleh sang penderita? Tahukah kalian bahwa hernia tidak hanya terjadi pada daerah sekitar kemaluan atau kelamin dan tentu saja akan berdampak pada daerah sekitar organ tubuh yang terkena hernia, berikut ini beberapa efek samping hernia :
1. Sulit memperoleh keturunan
Bagi pria turunnya suatu jaringan ke kantung zakar akan mengurangi produktivitas dari testis dalam memproduksi sperma. Hasilnya, sering kali pria yang mengidap Hernia menghasilkan sperma yang tidak subur. Begitu pun pada wanita, sering kali heria dapat mengurangi produktivitas dari sel telur karena jaringan yang terhambat oleh suatu tonjolan, walaupun biasanya seorang wanita mengidap hernia setelah ia hamil.
2. Rasa tidak nyaman dan sulit berjalan
Hernia yang sudah parah akan menghasilkan rasa sakit yang luar biasa pada saat berdiri atau berjalan. Terutama pada penyebab hernia inguinalis yang terjadi di daerah selangkangan. Saat berdiri atau berjalan, tonjolan sering kali terjepit atau bergesekan dengan paha. Hal ini yang acap kali membuat rasa tidak nyaman pada penderita.
3. Tidak dapat melakukan pekerjaan berat
Sering kali hernia terjadi karena seseorang melakukan pekerjaan yang terlalu berat. Seperti mengangkat beban terlalu berat ataupun melakukan suatu pekerjaan tanpa jeda dan istirahat. Hal ini yang menyebabkan otot-otot pada tubuh melemah, terutama otot-otot disekitar rongga perut. Orang yang sudah terjangkit hernia baik pria maupun wanita akan sangat kesulitan untuk kembali melakukan pekerjaan yang berat. Bahkan, beberapa di anjurkan agar tidak terlalu banyak melakukan aktivitas.
4. Terlalu sering menggunakan obat
Hal ini yang sangat membahayakan kesehatan penderita. Biasanya penderita hernia mencoba berbagai macan obat agar tidak harus melakukan operasi. Beberapa bahkan mengkonsumsi pain killer secara rutin agar tetap dapat melakukan pekerjaan tanpa, harus merasakan sakit. Hal ini sangat membahayakan untuk kondisi ginjal yang harus terus menerus memfilter darah, agar terpisah dari ampas-ampas obat yang dikonsumsi.
Alih-alih menyembuhkan justru penggunaan obat yang tidak semestinya ini dapat menimbulkan efek lain yang jauh lebih berbahaya seperti penyakit ginjal.
5. Sesak Nafas
Hal ini terjadi pada penderita hernia hiatus, dimana hernia masuk ke rongga dada melalui diafragma. Hal ini dapat menjadi penyebab dada sesak nafas hingga pernafasan tidak teratur, bahkan nyeri di rongga dada. Disebabkan karena diafragma akan menurun fungsinya sehingga alur pernafasan ke paru-paru sedikit tersendat. Terutama bagi beberapa orang yang melakukan pernafasan perut.
6. Kanker Prostat
Bisa terjadi pada pria yang hernia inguinalis nya sudah parah, sehingga menimbulkan infeksi ataupun kanker yang menyerang prostat. Jika didiamkan akan semakin membahayakan kesehatan dan beresiko kemandulan permanen, impotensi, atau pembengkakan berlebihan pada prostat.
7. Eksresi Urin Terganggu
Hal ini juga terjadi pada penderita hernia inguinalis, baik pria maupun wanita seringkali mengeluhkan penyebab sering buang air kecil saat pertama menderita hernia. Hal ini di sebabkan karena kandung kemih sedikit terdorong atau bahkan terganjal sehingga pengeluaran urine akan sedikit tersendat.
8. Kematian
Organ atau jaringan yang terletak tidak pada posisinya akan menimbulkan berbagai macam masalah mulai dari peradangan, infeksi, kanker, disfungsi organ, ataupun kerusakan-kerusakan lainnya. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi rentan dan dapat menyebabkan kematian. Walaupun hernia tidak menyebabkan kematian secara langsung, namun hernia dapat memicu penyakit mematikan untuk menyerang tubuh. (Baca juga : penyebab kematian mendadak)
Pengobatan Hernia
Pada dasarnya berbagai efek samping hernia yang lebih serius bagi yang terjadi pada saat kita terjangkit penyakit ini, dapat dicegah dengan langkah pengobatan. Ada beberapa jenis pengobatan untuk penyakit hernia ini, seperti :
- Pengobatan dengan ramuan herbal, hanya dilakukan bila hernia mampu dideteksi sebelum tonjolannya berukuran semakin besar. Beberapa ramuan herbal tersebut seperti : Telur ayam kampung, madu, minyak samin, biji kelengkeng, jahe, dan lain-lain. Mungkin hanya akan mengurangi peradangan pada hernia namun tidak menyembuhkan.
- Pengurutan, hanya dilakukan oleh tukang urut yang memang sudah ahli agar tidak terjadi peradangan atau memperparah penyakit. Pengurutan dilakukan dengan perlahan agar jaringan yang turun atau tidak berada ditempatnya dapat dikembalikan pada posisinya semula.
- Operasi, dilakukan oleh para ahlinya yaitu doker bedah dimana jaringan yang turun akan di reposisi ke tempatnya semula kemudian akan dipasangkan korset atau sebuah penampung agar jaringan tersebut tidak turun kembali. Operasi ini hanya dilakukan bila hernia sudah dalam kondisi parah dan tidak dapat disembuhkan dengan cara yang lain.
Sejatinya penyakit apapun tidak akan bertambah parah bila dapat tidak didagnosa sejak dini. Termasuk hernia, penyakit ini dapat di sembuhkan sesegera mungkin jika dapat dideteksi dan ditangani oleh ahli yang profesional. Terapi yang baik juga dapat menunjang kesembuhan total pada penyakit hernia, dan hilangkan prinsip coba-coba pada saat terapi dilakukan. Karena terkadang, terapi yang berprinsip coba-coba itulah yang semakin memperburuk keadaan.