Acitral – Obat Apa – Fungsi Obat – Dosis – Efek Samping Dan Kontraindikasi

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Acitral adalah sebuah obat dengan bentuk tablet yang biasanya digunakan untuk mengobati beberapa gangguan pencernaan seperti maag, perut kembung, dispepsia, hiatur hernia, tukak usus dua belas jari dan tukak lambung. Namun acitral juga dapat berbentuk sirup yang biasanya ditujukan untuk anak-anak yang belum bisa atau kesulitan menelan obat tablet. Biasanya obat ini sangat ampuh digunakan sebagai cara mengatasi perut kembung pada anak.

Kandungan Zat Pada Acitral

Acitral mengandung beberapa zat yang mendukung kinerja nya dalam mengobati dan mengurangi rasa sakit akibat gangguan pada saluran pencernaan yang biasa dialami oleh anak maupun orang dewasa. Zat-zat ini berperan aktif sesuai dengan dosis dan anjuran penggunaan yang diterapkan pada masing-masing penyakit yang diderita. Berikut ini beberapa kandungan zat pada acitral:

  • Simethicone 20mg

Senyawa simethicone adalah sebuah senyawa antiflatulent yang biasanya digunakan untuk mengurangi rasa kembung pada perut, rasa tidak nyaman, atau rasa sakit yang penyebabnya adalah gas berlebihan yang ada di dalam perut atau usus penderita. Senyawa simethicone merupakan hasil dari perpaduan atau campuran silika gel terhidrasi dan polidimetilsiloksan. Cara kerja dari simethicone adalah dengan cara menurunkan tegangan permukaan gelembung gas yang mampu menyebabkan gelembung gas tersebut tergabung menjadi bentuk yang lebih besar dan mampu dikeluarkan dengan lebih mudah. Simethicone ini tidak mengurangi atau mencegah pembentukan gas dalam saluran pencernaan yang terganggu, namun memudahkan gas-gas tersebut keluar.

  • Magnesium Hydroxide (Mg(OH)2) 200mg

Merupakan senyawa organik yang menjadi komponen umum dari obat pencahar (pencuci perut) seperti antasida. Obat ini memberikan efek samping diare atau buang air besar berlebih yang mampu menngakibatkan tubuh penderitanya kekurangan zat kalium. Selain efek tersebut, senyawa Magnesium Hydroxide juga menganggu peyerapan asam folat dan juga zat besi pada tubuh.

  • Alumunium Hydroxide (Al(OH)3) 200mg

Merupakan senyawa organik yang biasanya digunakan untuk antasida atau obat pencahar (pencuci perut) dan obat sakit perut. Senyawa ini akan bereaksi dengan asam berlebih yang ada di dalam lambung dan tujuannya untuk meringankan mulas atau dispepsia dan ulkus. Alumunium Hydroxyde mampu menimbulkan Efek samping berupa konstipasi. Cara untuk mengatasinya adalah dengan mengkombinasikannya dengan Magnesium Hydroxide(Mg(OH)2) atau Magneisum Carbonate yang mampu menyeimbangkannya. Senyawa Alumunium Hydrozide juga mampu mengontrol kadar fosfat dalam darah pada pasien gagal ginjal.

Fungsi Acitral

Acitral memiliki fungsi atau indikasi sebagai obat yang mampu mengobati dan mengurangi rasa sakit yang diakibatkan gangguan pada saluran pencernaan baik pada anak-anak maupun orang dewasa seperti maag, dispepsia, gastritis, hiatus hernia, kepenuhan atau begah, perut kembung dan rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh adanya gas berlebih pada saluran pencernaan.

Dosis Penggunaan Acitral

Dalam satu buah box acitral, terapat 25 kaplet berisi 4 buah tablet acitral yang kemudian dapat dikonsumsi sehari sekali pada waktu diantara makan dan pada malam hari sebelum tidur. Penderita dapat mengkonsumsi obat ini 1-2 tablet dengan cara dikunyah atau dibiarkan melarut di dalam mulut.

Efek Samping Acitral

Acitral secara umum dapat diterima dengan baik oleh pemakainya, namun pada beberapa kasus akan ditemui efek samping sebagai berikut:

  • Simethicone yang dikonsumsi tidak akan diserap oleh tubuh dan diedarkan bersama aliran darah, maka dari itu kandungan ini dinilai relatif aman. Namun mampu menimbulkan tinja yang kurang padat atau tinja cenderung encer.
  • Magnesium hydroxide mampu menimbulkan gejala diare, sedangkan Aluminium hydroxide mampu menimbulkan konstipasi. Akan tetapi, dengan perpaduan keduanya bisa meminimalisir efek samping diatas.
  • Magnesium hydroxide bisa saja mengganggu proses penyerapan asam folat dan zat besi dalam tubuh.

Kontraindikasi Acitral

Seperti layaknya obat lainnya, acitral memiliki kontraindikasi yang tentu saja harus diperhatikan oleh penggunanya sebelum mengkonsumsi obat ini. Berikut beberapa kontraindikasi dari acitral yang harus diwaspadai dan diperhatikan:
  • Hipersensitivitas merupakan reaksi yang berlebihan dan tidak diinginkan karena terdapat rasa yang terlalu sensitif pada sistem imun (mampu merusak, menghasilkan rasa tidak nyaman dan pada kasus tertentu berakibat fatal) yang ditimbulkan oleh sistem imun pada tubuh penderita.
  • Tidak boleh digunakan pada penderita yang sedang mengkonsumsi obat pencahar berbasis minyak mineral.
  • Tidak boleh digunakan pada penderita yang memiliki alergi terhadap obat acitral dan salah satu komponen penyusun acitral ini.

Hal Yang Harus Diperhatikan

Jika anda sedang atau akan mengkonsumsi acitral, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik sehingga tidak timbul hal-hal yang tidak diinginkan:

  • Informasi mengenai keamanan dalam penggunaan obat yang terdapat Simethicone didalamnya untuk bayi dan anak-anak masih sangat terbatas maka dari itu obat ini tidak dianjurkan untuk pengobatan kolik pada bayi.
  • Bagi penderita gangguan ginjal dan juga seseorang yang sedang menjalani diet ketat rendah fosfat, penggunaan obat ini perlu dilakukan perhatian yang lebih.
  • Tidak dianjurkan untuk digunakan selama lebih dari 2 minggu karena dapat menyebabkan ketergantungan fungsi lambung. Sebaiknya jika sudah hampir 2 minggu mengkonsumsi obat ini gejala diatas masih terasa, segera kembali ke dokter dan minta saran penggunaan konsumsi obat lain.
  • Jika anda juga sedang mengkonsumsi obt seperti tetracycline atau cimetidine, lakukan penjedaan selama 1 sampai 2 jam kedepan.
  • Pada beberapa kasus penggunaan acital dapat menyebabkan rasa kantuk, hipotensi atau pusing sebagai efek samping setelah mengonsumsi. Hal ini tidak terjadi pada setiap penggunanya, oleh karena itu, kenali kondisi fisik anda setelah mengonsumsi acital. Hindari untuk mengemudikan kendaraan, mengoperasikan alat berat atau melakukan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi cukup tinggi apabila anda mengalami gejala mengantuk setelah mengonsumsi acital. Untuk hal ini, anda dapat meminta resep lain dari dokter dengan khasiat yang sama seperti acital namun tidak menyebabkan kantuk yang mampu mengganggu aktifitas anda.
  • Tidak disarankan bagi anda mengonsumsi acitral untuk mengobati rasa tekanan pada perut atau mulas. Karena rasa mulas atau tekanan pada perut ini tidak selalu berhubungan dengan penyakit yang dapat diobati dengan acitral dalam kata lain, bisa saja rasa mulas dan tekanan pada perut disebabkan oleh penyakit lain yang bukan acitral lah obatnya. Konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
  • Kekurangan dosis pada konsumsi acitral dapat terjadi seperti misalnya terlambat mengonsumsi acitral. Hal yang dapat anda lakukan adalah segeralah mengonsumsi acitral begitu anda menyadari keterlambatan tersebut. Apabila waktu anda menyadari nya berdekatan dengan waktu selanjutnya anda mengonsumsi acitral, lewatkan waktu konsumsi acitral jangan mengonsumsi dua kali jumlah dosis yang disarankan.
  • Tidak disarankan untuk memberikan acitral yang sudah anda konsumsi kepada orang lain dengan dosis yang sama maupun dikurangi karena setiap orang memiliki dosis dan efek samping yang diterima dapat berbeda-beda.
  • Disarankan untuk menyimpan acitral di tempat dengan suhu ruangan yang stabil, tidak terkena paparan sinar matahari langsung, jauh dari panas. Jauhkan obat dari anak-anak dan hewat peliharaan anda.
  • Tidak dibenarkan untuk membuang obat ini melalui toilet kecuali telah diinstruksikan seperti itu. Karena obat ini mampu merusak lingkungan.

Penggunaan Acitral Pada Wanita Hamil

Pengguanaan obat acitral pada wanita yang sedang hamil sejauh ini tergolong aman seperti yang sudah diutarakan oleh badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) karena kandungan Simethicone yang ada di dalam Acitral ini berada di kategoti obat A. Menurutnya, pengguanaan acitral pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya resiko pada janin pada penggunaan nya di trisemester awal kehamilan dan juga tidak ada bukti gangguan atau resiko serius pada penggunaan acitral pada trisemester berikutnya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn