Misophobia – Penyebab – Gejala – Pengobatan

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Misophobia merupakan salah satu jenis-jenis penyakit phobia yang kerap kali dihubungkan dengan kondisi OCD alias gangguan obsesif kompulsif, namun kondisinya lebih kepada takut berlebihan akan kuman. Apakah kedua kondisi tersebut terbilang mirip sehingga kerap dikaitkan? Ini karena salah satu tanda misophobia yang paling umum rupanya juga menjadi salah satu gejala gangguan obsesif kompulsif, yakni terlalu seringnya mencuci tangan. Hanya saja, keduanya tetap memiliki perbedaan.

Apa perbedaan misophobia dengan gangguan obsesif kompulsif?

Pertama-tama kita akan menguraikan sedikit tentang perbedaan kedua kondisi walau memiliki gejala yang sama. Ambil kata, sering mencuci tangan merupakan gejala dari kedua kondisi, namun tetap saja motivasi hal tersebut adalah yang menjadi faktor pembeda. Ini karena sejumlah orang dengan gangguan obsesif kompulsif diketahui juga memiliki misophobia.

Bila seseorang dengan gangguan obsesif kompulsif terus-menerus mencuci tangan, maka motivasinya adalah agar penderitaannya bisa menjadi lebih ringan. Sementara bagi orang dengan misophobia, justru dipaksa supaya mampu menghilangkan kuman dengan cara sesering mungkin mencuci tangan. Itulah beberapa inti utama perbedaan kedua kondisi yang perlu kita ketahui.

Penyebab

Menjaga kebersihan diri memang sudah seharusnya, namun bukan berarti bahwa kita harus berlebihan dalam menjaga diri salah satunya dengan mencuci tangan berkali-kali dan tetap merasa bahwa tangan kita belum cukup bersih. Hal tersebut menjadi kurang wajar walau misophobia adaah salah satu jenis phobia yang termasuk umum di kalangan kita.

Lalu, apa yang menjadi penyebab misophobia? Jawabannya bisa sangat beragam dan berikut ini adalah serangkaian faktor yang mampu menjadi pemicu seseorang memiliki misophobia.

  • Gangguan Obsesif Kompulsif atau OCD

Membersihkan diri terlalu berlebihan antara misophobia dan OCD amatlah berkaitan dan bahkan bisa terjadi pada waktu bersamaan. Mengapa gangguan obsesif kompulsif kemudian dikatakan sebagai salah satu faktor penyebab misophobia? Ini karena gangguan tersebut bisa kemudian mengembangkan misophobia yang artinya seseorang akan tergerak untuk membersihkan, mencuci dan menjaga sanitasi secara obsesif dan akan terus berkembang secara perlahan. Tanpa disadari, ketakutan ekstrem terhadap mikroba dan kuman pun tertanam di dalam dirinya.

  • Keturunan

Faktor keturunan juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami misophobia. Jadi, apabila salah seorang anggota keluarga memiliki riwayat fobia yang sama, otomatis potensi kita mengalami phobia tersebut makin besar.

  • Hasil Pengamatan

Ketika ada sejumlah orang terdekat kita yang terbiasa memedulikan kontaminasi kuman sehingga membersihkan diri atau barang-barang di sekitarnya terlalu berlebihan, otomatis kita yang mengamatinya lama-kelamaan pun akan terpengaruh. Pengaruh dari perilaku orang terdekat mau tidak mau juga berisiko berkembang di dalam diri kita.

  • Kejadian Traumatis

Ada trauma tertentu di masa lalu yang mampu menjadi pemicu dari timbulnya ketakutan berlebih akan kuman. Misophobia memang pada beberapa kasus dialami oleh orang-orang yang telah mempunyai sejumlah kondisi kesehatan atau bahkan orang-orang yang sudah melihat kerabat atau temannya menderita gangguan kesehatan yang berkaitan dengan trauma.

Gejala

Meski merupakan suatu kondisi ketakutan berlebih, misophobia juga memiliki beberapa gejala yang terlihat jelas, seperti halnya beberapa keadaan di bawah ini:

  • Seringnya mencuci tangan.
  • Seringnya membersihkan diri atau tubuh.
  • Terlalu sering membersihkan tempat tinggal.
  • Memiliki rasa takut berlebihan terhadao kontaminasi mikroba, bakteri, dan kuman.
  • Memiliki obsesi dalam membeli produk pembersih.
  • Panik dan cemas ketika tak mampu menjalani proses pembersihan secara rutin.
  • Menghindari pemakaian bersama alat-alat pribadi, seperti sisir dan handuk, hingga makanan.
  • Berkeringat
  • Tubuh gemetaran.
  • Mulut kering/xerostomia.
  • Otot menegang.
  • Detak jantung lebih cepat dari biasanya.
  • Merasa kebingungan.
  • Menyadari bahwa rasa takut yang dialami tidaklah masuk akal, namun tak dapat mengontrol rasa ketakutan ekstrem tersebut.

Kapan seharusnya memeriksakan diri ke dokter?

Saat gejala sudah terlalu serius dan lama dialami, yakni sekitar 6 bulan atau bahkan lebih tanpa ada tanda-tanda membaik, sebaiknya langsung ke dokter untuk mengonsultasikannya. Karena misophobia berkaitan dengan gangguan obsesif kompulsif yang berisiko besar membawa penderita mampu mengembangkan depresi, tentu akan lebih baik jika segera ke dokter supaya segera memperoleh perawatan terbaik dalam mengendalikan gejala-gejala yang terjadi.

Dari mana kita tahu bahwa seseorang mengalami misophobia?

Ada beberapa tanda pasti di mana seseorang benar-benar positif memiliki ketakutan ekstrem terhadap kuman, seperti misalnya:

  • Ketika kita tahu betul bahwa rasa takut sudah melampaui batas dan tak tergolong wajar namun kita tak mampu menghindari proses mencuci atau membersihkan sesuatu atau diri kita berkali-kali.
  • Ketika kita memiliki kebiasaan berlebihan akan penggunaan desinfektan dan melakukan pembersihan yang seharinya bisa lebih dari 1 jam.
  • Ketika kita mulai terobsesi terhadap kuman dan polusi dan fokus kita sebagian besar adalah pada rasa takut ekstrem tersebut.
  • Ketika kita menyadari bahwa aksi membersihkan hanyalah cara satu-satunya untuk menghilangkan rasa panik dan kecemasan yang melanda diri kita.

Pengobatan

Para penderita misophobia pada dasarnya sangat sadar bahwa mereka sedang memiliki masalah dan menyadari gejala-gejala yang dirasakan. Hanya saja, beberapa orang dengan misophobia ada pula yang juga mencoba sebisa mungkin menyembunyikan gejala yang dialami daripada mencoba mengurangi risiko gejala. Lalu, kira-kira apa langkah perawatan atau cara menyembuhkan phobia ini yang paling baik untuk dilakukan?

  • Terapi Obat

Rasa seperti diteror oleh kuman dan polusi dapat diatasi dengan obat-obatan khusus. Ada beberapa obat yang tujuannya adalah sebagai pengendali ketakutan dan kecemasan berlebih. Obat anti-kecemasan adalah salah satunya berikut juga obat antidepresan serta beta blocker yang dokter biasa berikan supaya kadar serotonin dalam tubuh pasien dapat disesuaikan. Kadar serotonin adalah yang bertanggung jawab sebagai penentu serta pengendali suasana hati kita.

  • Teknik Relaksasi

Teknik pernapasan dalam, meditasi hingga latihan fisik seperti Yoga pun bisa diterapkan sebagai langkah perawatan seseorang dengan misophobia. Teknik-teknik ini adalah teknik perawatan yang akan menjadi pengendali kecemasan pada pasien misophobia.

Terapi lainnya adalah terapi perilaku kognitif yang merupakan salah satu jenis psikoterapi di mana dengan terapi ini, pasien akan dibantu untuk berpikiran lebih positif. Pikiran irasional dan negatif yang dimiliki oleh pasien terkait dengan ketakutan terhadap kuman akan diubah menjadi positif.

Demikianlah sejumlah informasi mengenai penyebab, gejala hingga cara mengobati atau mengatasi misophobia. Terapi-terapi yang telah disebutkan sangatlah diperlukan karena terapis akan membantu pasien dalam proses eksplorasi akar ketakutan mereka yang pada akhirnya menjadi pengendali gejala yang ada.

fbWhatsappTwitterLinkedIn