Saat Flu, Bolehkah Berolahraga?

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Flu adalah penyakit akibat virus influenza yang umumnya disepelekan karena seringkali dianggap penyakit ringan.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, beberapa gejala inilah yang terjadi pada seseorang yang sedang flu :

  • Hidung berair
  • Hidung tersumbat
  • Batuk
  • Demam (tidak selalu)
  • Tubuh menggigil
  • Radang atau sakit tenggorokan
  • Tubuh cepat lelah
  • Sakit kepala
  • Muntah dan diare pada kasus flu yang lebih parah

Gejala-gejala inilah yang membuat tubuh menjadi tidak nyaman untuk beraktivitas seperti biasa.

Jika beraktivitas biasa saja membuat penderita flu malas-malasan, terlebih olahraga yang membutuhkan tenaga lebih banyak.

Ada banyak orang dengan penyakit flu akan menghindari aktivitas olahraga sementara waktu, namun sebenarnya saat flu bolehkah berolahraga?

Boleh atau Tidak Berolahraga saat Sedang Flu?

Olahraga kita ketahui sebagai cara meningkatkan daya tahan tubuh yang tepat, namun di kala sakit kepala, hidung berair, belum lagi gejala-gejala tak mengenakkan lainnya, apakah olahraga justru tidak membahayakan penderita flu?

Banyak orang dengan penyakit flu takut kecapekan sehingga menghindari olahraga, dan menurut Prof. David Pyne selaku ilmuwan olahraga dilansir dari detikHealth mengutip dari ABC Australia sendiri mengatakan bahwa ada kondisi tertentu olahraga tak boleh dilakukan.

Olahraga ringan menurutnya tidak masalah untuk dilakukan, terutama bila gejala yang dialami adalah dari leher bagian atas dan penderita sendiri tak terlalu mengeluhkan sakit.

Intensitas olahraga perlu dibuat rendah atau sedang saja sesuai dengan kondisi tubuh, terutama yang mengalami gejala ringan.

Menurutnya, saat kondisi flu benar-benar tidak memungkinkan dan penderita tetap berolahraga maka gejala flu dapat menjadi lebih buruk.

Hal ini bisa dirasakan pada bagian bawah leher yang mengalami tekanan, khususnya jika sebelumnya sudah terasa nyeri pada sendi, otot, hingga bagian dada (dapat terjadi sesak nafas).

Menurut saran dari Mayo Clinic yang dikutip oleh Live Strong, olahraga paling tidak dianjurkan ketika penderita flu mengalami demam.

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa olahraga di kala flu dan demam tidak disarankan :

  • Risiko gagal jantung. Ketika saat demam dipaksakan untuk berolahraga, maka jantunglah yang harus bekerja keras. Pada beberapa kasus, gagal jantung kongestif bahkan dapat terjadi akibat memaksakan diri melakukan olahraga di saat demam.
  • Dehidrasi. Jika seseorang demam, itu artinya tubuh memerlukan lebih banyak lagi cairan yang masuk untuk menjaga tubuh terhidrasi. Memaksakan berolahraga justru akan meningkatkan risiko dehidrasi.

Inti dari kecepatan pemulihan tubuh penderita flu adalah dengan banyak beristirahat karena ketika tubuh digunakan berlebihan sistem kekebalan tubuh tak akan bekerja secara maksimal.

Saat olahraga justru membuat tubuh lebih capek, hal inilah yang malah memperlambat kesembuhan penderita flu menurut lansiran dari laman WebMD.

Belum lagi dengan risiko penderita flu yang berolahraga di luar dapat menularkan flu ke orang lain, maka sebenarnya olahraga tidak terlalu penting saat flu.

Sementara itu menurut Howard LeWine, M.D. dilansir dari Harvard Health Publishing-Harvard Medical School, cobalah dulu melakukan olahraga dengan intensitas kurang hingga sedang pada gejala awal flu.

Aktivitas olahraga boleh dilakukan kembali esok hari dan seterusnya apabila memang setelah hari pertama tubuh merasa lebih enak dan nyaman usai olahraga.

Namun bila tubuh usai olahraga justru sangat kelelahan, inilah saat yang tepat dalam memutuskan untuk lebih banyak beristirahat.

Menurut anjurannya, bila penderita mengalami demam, kelelahan, dan nyeri pada otot, jangan dulu berolahraga dan tunggu sampai seluruh gejala ini berkurang atau hilang.

Beristirahat sebanyak mungkin jauh lebih ampuh dalam meredakan flu daripada melakukan olahraga.

fbWhatsappTwitterLinkedIn