Kang Daniel Didiagnosa Depresi, Kenapa Artis Lebih Rentan Kena Penyakit Mental Ini?

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kang Daniel, seorang penyanyi solo muda Korea Selatan yang populer berkat ajang Produce 101 dan kemudian debut dalam grup bernama Wanna One ini ternyata diketahui didiagnosa depresi pada awal tahun 2019 menurut lansiran dari Koreaboo hasil laporan eksklusif Sports Seoul. Beberapa insiden memang ia lalui dengan berat, salah satunya gugatannya terhadap LM Entertainment.

Dari kasus tersebut, kekasih Jihyo TWICE ini pun mengalami perburukan gejala-gejala depresi baru-baru ini. Salah satu orang dalam mengatakan bahwa akan ada masalah yang jauh lebih serius pada kesehatannya apabila gejala depresi tak segera ditangani saat ini.

Sayangnya saat mengalami perburukan kondisi kesehatan, Daniel bisa saja menghadapi sebuah situasi di mana promosi untuk lagu-lagu baru atau comeback-nya terhambat. Baru-baru ini, Daniel mendapatkan piala pada sebuah acara musik SBS MTV’s The Show dengan comeback solonya yang bertajuk “TOUCHIN”.

Hanya saja, pada Rabu (4/12) ia mengungkapkan rasa frustasinya akibat komentar-komentar buruk warganet yang seolah tak menyukai keberhasilannya dan bagaimana komentar-komentar jahat tersebut berpengaruh pada kesehatan mental Daniel. Tak hanya seorang Kang Daniel yang merupakan seorang idola KPop, depresi nampaknya dapat diderita oleh artis manapun. Lalu kenapa ya kok selebriti punya tingkat kerentanan lebih tinggi mengalami gangguan mental?

1. Penggunaan Narkoba/Alkohol

Kemungkinan alasan yang pertama mengapa selebriti rentan terkena depresi adalah adanya penyalahgunaan narkoba ataupun alkoho. Seperti seorang aktor legendaris Robin Williams yang diketahui memiliki kecanduan terhadap alkohol sebelum akhirnya dikabarkan mengakhiri hidupnya sendiri akibat depresi. Depresi umumnya menjadi efek dari kecanduan narkoba maupun alkohol sehingga rasa ingin bunuh diri juga menjadi lebih sering muncul.

2. Kreativitas Tinggi

Kreatif itu baik dan kreatif itu luar biasa, namun menurut seorang direktur Center for Global Mental Health, Vikram Patel mengatakan bahwa bagian otak penghasil kreativitas terhubung dengan masalah mental. Maka ketika seseorang semakin kreatif, risiko mengalami masalah mental dan kejiwaan pun lebih besar.

3. Beban Popularitas

Journal of Phenomenological Psychology pernah membagikan sebuah hasil penelitian yang menunjukkan bahwa popularitas atau ketenaran dapat menjadi beban tersendiri bagi seorang public figure. Karena menjadi sesosok pribadi yang dikenal masyarakat luas, otomatis sulit menjadi diri sendiri. Penelitian ini menyebutkan bahwa beban popularitas mampu memicu rasa isolasi bagi sang artis, seperti sering stres karena pekerjaan, jauh dari keluarga, hingga sulit percaya dengan orang lain.

4. Sisi Emosional Lebih Sensitif

Seniman, musisi, artis menurut Michel Reynaud dari Paul Brousse Hospital di Paris adalah sosok-sosok kreatif yang juga punya tingkat sensitif yang tinggi pada sisi emosionalnya. Itulah kenapa, emosi dapat digubah menjadi karya-karya seni yang mengagumkan yang kerap kita nikmati, seperti berupa akting, lukisan, hingga lagu. Itulah kenapa, perubahan suasana hati yang tidak menentu, depresi, dan gangguan kecemasan rentan dialami oleh mereka.

5. Target Oleh Agensi

Beberapa artis dengan agensi tentunyamemiliki penentuan target. Kejaran target inilah yang terkadang menjadi sebuahpaksaan atau forsiran bagi sang artis untuk bekerja tiada henti. Jadwal superpadat menjadikan kehidupannya terbatas dan seakan tak punya kehidupan lainselain manggung, manggung dan manggung.

Walau kini depresi menjadi gangguankesehatan mental yang cukup umum, banyak orang tak terlalu peka dengan hal ini sayangnya.Berawal dari rasa lelah yang berlebihan, seseorang bisa menjadi terlalu stresdan tertekan tanpa tahu kapan mengistirahatkan fisik serta mentalnya. Semogadengan diagnosa dini, Kang Daniel memperoleh perawatan yang tepat dan lekaspulih ya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn