Beberapa wilayah di Indonesia kini sedang tak aman karena serangan penyakit demam dengue atau demam berdarah. Musim penghujan memang identik dengan munculnya penyakit satu ini dan di daerah Semarang sendiri telah dilaporkan adanya 175 kasus demam berdarah yang mengakibatkan kematian pada 2 pasien diantaranya.
Dilansir dari laman situs Detik Health, Anung Sugihantono selaku Direktur Kemenkes RI mengatakan bahwa sejumlah daerah memang tengah terkena wabah DBD secara luar biasa dan pihak kementerian kesehatan sudah mendapatkan banyak laporan tentang hal tersebut. Cukup banyak terjadi kasus DBD salah satunya adalah di Labuan Bajo, hingga bulan ini saja sudah ada 5 orang yang meninggal karena DBD.
Pemerintah pun mulai mengambil langkah antisipasi dalam beberapa waktu terakhir supaya kemungkinan kejadian DBD bisa diminimalisir dan menurunkan jumlah korban. Melalui edaran antisipasi yang diberikan kepada daerah-daerah yang terkait, penting untuk mulai waspada karena cuaca dan curah hujan yang tak merata akhir-akhir ini menurut laporan dari BMKG mampu memicu genangan air.
Tips Penanggulangan DBD
Gigitan nyamuk Aedes aegypti-lah yang menjadi media penularan penyakit DBD karena perkembangbiakkannya sangat mudah di kala musim penghujan, khususnya di kubangan air. Beberapa gejala umum yang ditunjukkan ketika seseorang mengalami demam berdarah antara lain adalah:
- Muntah-muntah
- Demam tinggi
- Sakit kepala
Suhu tubuh yang tinggi pun dapat bertahan selama beberapa hari dan tidak kunjung turun. Atau, bisa saja suhu tubuh mengalami naik dan turun selama 7 hari dan ketika dibiarkan atau tak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi gejala pun bisa semakin serius. Banyak penderita gejala DBD akhirnya harus meninggal dunia karena penanganan gejala yang terlambat.
Oleh sebab itu, penting untuk setiap orang bisa mengetahui apa saja yang bisa dilakukan untuk menanggulangi atau mencegah penyakit demam berdarah sedari dini. Berikut ini adalah sejumlah langkah efektif dan termasuk simpel dalam meminimalisir serangan DBD.
- Menguras bak mandi secara sering, paling tidak 2 minggu sekali.
- Pastikan untuk menggunakan bubuk abate yang ditaburkan ke bak mandi setelah dikuras supaya mampu mematikan jentik-jentik nyamuk.
- Merapikan kondisi dalam rumah Anda dan memastikan bahwa tak ada bagian rumah yang bisa membuat nyamuk bersaerang di sana, seperti misalnya tempat gelap dengan air menggenang, apalagi tumpukan baju atau baju-baju yang digantung terlalu banyak.
- Memasang kawat anti nyamuk pada tiap ventilasi sehingga dapat menjadi penghambat nyamuk untuk masuk.
- Menggunakan semprotan khusus pembasmi nyamuk tiap hari; semprotkanlah khususnya di sudut ruangan yang tak terkena cahaya terlalu banyak atau ruang-ruang dengan sudut tertutup. Ada banyak nyamuk yang suka bersembunyi di bagian-bagian tersebut sehingga dengan menyemprotnya akan mematikannya.
- Menutup wadah penampungan air yang terletak di sekitar rumah supaya tidak menjadi sarang nyamuk apalagi menjadi tempat perkembangbiakan mereka.
- Membuang berbagai wadah penampung air apabila memang sudah tidak Anda gunakan lagi agar tak ada lagi genangan air yang tersisa di situ dan menjadi tempat sarang nyamuk.
- Memasang kelambu selain dari kawat anti nyamuk, sebab kelambu yang dipasang di tempat tidur akan menghalangi nyamuk mengganggu Anda saat tidur.
- Mengoleskan lotion khusus anti nyamuk jika Anda menyukai penggunaan produk seperti ini; tujuannya adalah memberikan perlindungan bagi kulit supaya tak digigit nyamuk.
- Mengenakan pakaian yang berlengan panjang dan juga celana panjang di mana pakaian jenis ini sangat berguna dalam memberikan perlindungan bagi tubuh supaya kulit tak gampang terkena gigitan nyamuk.
- Menghindari kegiatan di luar ruangan khususnya di waktu senja ataupun subuh, apalagi di tempat dengan kurangnya pencahayaan sebab di saat-saat itulah lebih banyak nyamuk.
- Mendiskusikan penyelenggaraan fogging di lingkungan rumah dengan ketua lingkungan supaya dapat mengurangi habitat nyamuk.
Antisipasi DBD tak hanya perlu dilakukan oleh Kemenkes, tapi juga peran serat masyarakat sendiri pun sangat penting. Karena diketahui bahwa para peneliti masih mencari vaksin untuk solusi demam berdarah, maka masyarakat harus tahu bagaimana cara pencegahannya secara mandiri sebelum terlambat. Jika sudah telanjur, segera cari obat herbal demam berdarah maupun cara meningkatkan trombosit penderita DBD.