Campak merupakan penyakit yang mudah sekali menular. Dalam istilah kedokteran, bahaya campak juga disebut dengan morbili, measles maupun rubeola. Sedangkan dalam bahasa Jawa, campak disebut juga dengan penyakit Tampek. Penyakit ini disebbakan oleh infeksi virus Paramixovirus. Virus tersebut hidup dan menyebar melalui udara. Penularan campak juga dapat terjadi karena menghirup percikan ludah (droplet) penderita campak melalui hidung ataupun mulut. Kabar buruknya, virus ini dapat bertahan pada permukaan pada waktu yang lama sehingga apabila kita menyentuh benda yang terkena virus tersebut, kita juga dapat tertular penyakit campak.
Virus ini masuk ke dalam tubuh anak-anak yang mempunyai daya tahan tubuh lemah. Perkembangan virus tersebut dalam tubuh membutuhkan waktu 2-4 hari sebelum timbul ruam kulit. Selain itu, dibutuhkan waktu selama 4 hari untuk memastikan penyakit campak telah benar-benar hilang setelah ruam menghilang.
Konon, wabah campak dapat terjadi dalam waktu 2-3 tahun pada anak-anak. Campak juga hanya terjadi sekali seumur hidup. Artinya, apabila seseorang pernah menderita campak, maka ia tidak akan terkena campak kembali seumur hidupnya. Sayangnya, karena anggapan ini, banyak orang tua yang sengaja menularkan penyakit campak kepada anaknya dengan harapan anaknya tidak akan terkena campak kembali di masa mendatang.
baca juga: imunisasi campak – cara mengobati campak
Gejala
Gejala penyakit campak dapat timbul dalam waktu kurang lebih 7-14 hari setelah terinfeksi virus Paramixovirus. Gejala yang muncul adalah:
- Demam
- Pilek
- Gejala atuk kering
- Sakit tenggorokan
- Mata merah meradang
- rentan terhadap cahaya
- nyeri otot
- terdapat bintik-bintik kecil berwarna putih dalam lapisan pipi
- putih keabu-abuan pada mulut dan tenggorokan
- terdapat ruam merah kecil-kecil yang brsifat rapat dan merata pada hampir seluruh tubuh
baca juga: obat sakit tenggorokan susah menelan
Meskipun demikian, kita dapat meringankan gejala-gejala penyakit campak apabila kita dapat menangani penyakit tersebut berdasarkan fase-fasenya yang akan dijelaskan sbb.
- Fase Inkubasi
Masa inkubasi ini berlangsung selama 10-12 hari. Sayangnya agak susah untuk melihat tanda-tanda gejala yang muncul, dikarenakan pada masa inkubasi biasanya memang tidak muncul gejala apa-apa.
Hal yang perlu dilakukan pada masa inkubasi:
Tetap jaga daya tahan tubuh dengan menjaga keseimbangan gizi melalui konsumsi sayur, buah dan menjaga kebugaran tubuh. Sehingga penyakit campak tidak akan begitu parah apabila hal tersebut memang benar terjadi.
- Fase Prodormal
Pada masa ini, gejala-gejala penyakit yang muncul antara lain:
- flu, batuk, pilek dan demam sudah mulai nampak
- Mata pun mulai terlihat kemerah-merahan, berair bahkan peka terhadap cahaya (photo phobia)
- terdapat bintik-bintik putih di dalam mulut selama 3-4 hari
- Bahaya diare
- Demam yang bersifat fluktuatif antara 38-40.5’C.
Hal yang harus dilakukan pada masa prodormal:
Segera periksa ke dokter tanpa menunggu keluarnya bercak-bercak merah apabila ciri-ciri flu, batuk, pilek demam mulai muncul. Pertolongan secepatnya dapat membanu mengantisipasi beratnya penyakit yang diderita.
- Fase Makulopapuler
Pada masa ini, tanda-tanda yang muncul antara lain:
- Muncul bercak merah di belakang kupiing, leher, dada, muka, tangan dan kaki, yang diiringi demam tinggi
- Bercak merah yang mucul tidak terlalu besar namun tidak terlalu kecil
- bercak akan memenuhi seluruh tubuh dalam waktu satu minggu
- banyaknya bercak merah tergantung pada kondisi daya tahan tubuh masing-masing orang
baca juga: gejala campak
Hal yang harus dilakukan pada fase makolupopular:
Apabila bercak sudah mulai Nampak, maka segeralah konsultasikan ke dokter. Terkadang ada yang beranggapan bahwa semakin banyak timbul bercak maka semakin banyak. Padahal, itu merupakan anggapan yang salah karena kita dituntut untuk waspada.
- Fase penyembuhan
Pada masa ini, tanda-tanda yang muncul antara lain:
- demam akan turun dengan sedirinya
- bercak merah akan berubah menjadi kehitaman dan bersisik (hiperpigmentasi)
- bercak akan mengelupas dan rontok, kemudian sembuh dengan sendirinya
baca juga: campak pada orang dewasa dan anak
Hal yang harus dilakukan pada fase penyembuhan:
Tetap berikan obat dari dokter, jaga asupan makanan dan istiraahat yang teratur. Selain itu, berikut merupakan hal yang perlu diperhatikan ketika terkena penyakit campak :
- Minum lah obat 3 kali sehari sesauai anjuran dokter. Dan segeralah berkonsultasi ke dokter apabila terdapat gejala seperti kejang-kejang atau sesak nafas
- Untuk menghindari adanya infeksi lain, seperti radang tengorokan, flu atau lainnya, konsumsi makanan yang midah dicerna hingga kondisi benar-benar pulih
- Hindari udara luar dikarenakan campak dapat menular melalui udara
- Istirahat yang cukup
- Apabila bayi belum mendapatkan imunisasi campak, maka jauhkanlah dari penderita campak agar penyakitnya tidak menular
- Jaga kebersihan tubuh agar tetap nyaman
- Pisahkan alat makan dan mandi penderita campak agar tidak terjadi penularan penyakit campak secara langsung
- Minum yang banyak untuk memenuhi kebutuhan cairan yang hilang.
baca juga: penyebab bintik merah pada kulit
Obat Campak
Obat campak hanya digunakan untuk membantu meringankan gejala campak yang muncul, memercepat pemulihan dan mengobati komplikasinya. Karena pada dasarnya tidak ada obat campak yang benar-benar berfungsi untuk membasmi virus penyebab campak.
Berikut merupakan obat campak yang disebut.
- Penurun panas
Obat penurun panas yang dapat digunakan apabila seseorang terserang penyakit campak antara lain obat yang mengandung acetaminophen (parasetamol), ibuprofen, atau naproxen.
- Antibiotik
Antibiotik dapat diberikan apabila ditemukan infeksi bakteri seperti pneumonia atau infeksi telinga.
- Vitamin A
Pemberian vitamin A pada penderita campak dapat membantu mengurangi tingkat keparahan penyakit campak serta membantu mempercepat pemulihan. Pemberian vitamin A untuk campak biasanya dalam dosis besar, yakni 200.000 unit internasional (IU) selama 3 hari, yaitu hari ke 1,2, dan 14.
Cara pencegahan campak
Mengingat campak merupakan penyakit yang mudah sekali menular, maka penting sekali bagi penderita campak untuk tetap berhati-hati. Berikut merupakan cara pencegahan penyakit campak.
- Isolasi
Penderita campak sebaiknya tidak berinteraksi dengan orang lain untuk mencegah penularan campak pada orang lain, terutama bagi yang belum melakukan imunisasi campak.
- Vaksinasi atau imunisasi
Vaksinasi campak diharapkan dapat mencegah penyakit campak, atau setidaknya engurangi resiko komplikasi campak. Vaksinasi biasanya diberikan pada bayi pada usia 6-9 bulan.
baca juga: gondongan pada anak – penyakit yang disebabkan oleh virus
Demkian merupakan informasi mengenai penyakit campak. Besar harapan kita dapat lebih berhati-hati terhadap penyakit campak tersebut serta dapat mengetahui respon apa yang harus dilakukan ketika terdapat penyakit campak. Semoga bermanfaat!