Jangan Salah, Ini Perbedaan Campak dan Cacar Air

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Masyarakat awam kerap sulit membedakan mana penyakit campak dan mana penyakit cacar air. Padahal keduanya jelas berbeda, tidak hanya dari penyebabnya namun juga gejala dan penanganannya. Mengapa kita perlu mengenali perbedaan kedua penyakit tersebut? Alasannya, karena setiap penyakit memerlukan pengobatan yang tepat, dan dengan mengetahui gejala dari penyakit tersebut kita dapat memilih pengobatan yang sesuai untuk mempercepat proses penyembuhan. Agar tidak bingung, simak penjelasan berikut ini mengenai perbedaan penyakit campak dan cacar air.

Penyebab Campak dan Cacar Air

Penyakit campak disebabkan infeksi measles virus (virus campak) seperti Paramyxo, menyerang sistem pernapasan dan menyebabkan gangguan kesehatan pada organ tersebut. Penyakit ini menjadi penyebab kematian anak-anak paling tinggi di seluruh dunia, karena itu pemberian vaksin ini begitu gencar dilakukan oleh pemerintah. Sementara itu, cacar air yang juga dikenal dengan chickenpox merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster, dimana penyakit ini juga kerap menyerang anak-anak.

Gejala Campak dan Cacar Air

Sekilas gejala kedua penyakit ini memang terlihat sama, yaitu munculnya ruam dan bintik merah di kulit. Namun sebenarnya ada perbedaan pada bintik tersebut, juga gejala lainnya yang jelas berbeda. Pada penyakit campak, gejala awal campak yang umum terlihat antara lain:

  • anak mengalami demam, batuk dan pilek
  • mata bengkak, terlihat merah dan terus berair
  • mengalami diare
  • mudah silau saat terkena cahaya
  • nyeri di sekujur tubuh
  • terdapat bintik putih di bagian dalam pipi yang disebut koplik’s spot
  • muncul ruam dan bintik kemerahan di kulit, biasanya berisi cairan putih
  • mengalami radang tenggorokan.

Sedangkan pada penyakit cacar air, terdapat gejala seperti:

  • demam dan sakit kepala
  • terkadang disertai batuk pilek
  • nafsu makan menurun
  • sering mual dan muntah
  • tubuh terasa lemas, dan mudah sekali lelah
  • otot dan sendi terasa nyeri
  • muncul gelembung berisi cairan di permukaan kulit yang berwarna kemerahan, lama kelamaan akan melepuh dan dapat pecah.

Pengobatan Campak dan Cacar Air

Karena penyebab kedua penyakit ini berbeda, tentu saja pengobatan yang diberikan juga berbeda. Penyakit campak meski berbahaya namun sifatnya self limitting, artinya dalam keadaan daya tahan tubuh kuat, penyakit tersebut dapat sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, penanganan dokter tetap diperlukan jika gejala cukup parah. Pemberian antivirus dilakukan untuk menghentikan aktivitas virus di dalam tubuh, sehingga ciri-ciri campak akan sembuh akan terlihat.

Untuk cacar air, dokter juga akan memberikan obat antivirus, ditambah dengan obat lainnya yang disesuaikan dengan gejala yang muncul. Misalnya, untuk menurunkan demam dan meredakan nyeri, dokter akan memberikan paracetamol atau ibuprofen. Selain itu, penggunaan obat herbal cacar air juga bisa dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan. Itulah perbedaan campak dan cacar air yang penting untuk dipahami agar kita dapat mengatasi kedua penyakit tersebut dengan tepat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn