Penyakit bipolar atau bipolar disorder adalah salah satu kategori penyakit kelainan mental yang dapat menyerang psikis seseorang. Ciri-ciri bipolar yang paling dapat dikenali yaitu perubahan emosi yang sangat cepat dan drastis. Bipolar seringkali disamakan dengan depresi, namun keduanya jelas berbeda meskipun cukup berkaitan. Perbedaan depresi dan gangguan bipolar terlihat dari konsistensi dan intensitasnya. Gangguan bipolar dapat menyebabkan depresi parah, namun konsistensinya tidak tetap. Sebaliknya, orang depresi umumnya memiliki konsistensi yang tetap.
Jika dilihat berdasarkan gejalanya, penyakit bipolar ini dibedakan menjadi dua, yaitu bipolar ringan dan berat. Gejala bipolar ringan ditunjukkan dari sikap yang sering murung, menyendiri, dan mudah marah. Sementara gejala bipolar berat menunjukkan kondisi depresi berat yang pada kasus kebanyakan sangat berbahaya bagi pengidapnya. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksinya sedini mungkin.
Kebanyakan orang tidak menyadari bahaya bipolar, baik itu ringan maupun berat. Padahal kedua-duanya harus ditangani dengan hati-hati. Bipolar kategori ringan akan menjadi berbahaya jika tidak cepat diatasi karena berpotensi menjadi bipolar kategori berat. Terlepas dari gejala, jenis penyakit bipolar tipe ringan dan berat dibedakan lagi menjadi lima yang selanjutnya akan dibahas secara lebih jelas lagi pada artikel kali ini.
Jenis Penyakit Bipolar
Berbicara tentang penyakit bipolar, ternyata gangguan ini memiliki beberapa tipe yang masing-masing dibedakan berdasarkan tingkatannya. Nah, kali ini jenis penyakit bipolar dibedakan menjadi 5, yaitu di antaranya adalah sebagai berikut.
- Gangguan Bipolar Tipe 1
Jenis penyakit bipolar yang pertama yaitu gangguan bipolar tipe 1. Bipolar tipe 1 masuk ke dalam kategori paling ringan yang sering disebut ‘mania’. Pada kondisi ‘mania’ ini, penderita menunjukkan gejala awal bipolar berupa perubahan mood yang drastis, dari merasa gembira atau senang yang meluap-luap, banyak bicara, dan enerjik. Namun situasi ini kemudian berubah drastis secara tiba-tiba, seperti sedih dan menangis, mudah marah, tersinggung, dan hilang kesabaran.
- Gangguan Bipolar Tipe 2
Jenis penyakit bipolar yang selanjutnya yaitu gangguan bipolar tipe 2. Penyebab bipolar tipe 2 umumnya karena kelelahan dan hal lainnya seperti kurang bersemangat dan kesehatan baik fisik dan mental yang terganggu. Penderita bipolar tipe 2 umumnya akan mengalami hypersomnia, yaitu kondisi di mana penderitanya mengalami gangguan tidur berupa jumlah jam tidur yang terlalu berlebihan namun tetap menimbulkan rasa kantuk yang berlebihan pula.
- Cyclothymia
Jenis penyakit bipolar cyclothymia menunjukkan gejala siklus hipomania, di mana penderitanya akan mengalami situasi atau kondisi bahagia atau gembira dalam jangka yang panjang tanpa menujukkan gejala depresi yang terlalu kentara. Bahkan pada beberapa kasus, umumnya penderita bipolar jenis cyclothymia tidak menunjukkan gejala depresi sama sekali dalam waktu yang cukup lama. Namun seiring berjalannya waktu, penderita akan mengalami gejala bipolar tipe 1 dan 2.
- Bipolar NOS
Jenis penyakit bipolar NOS adalah penyakit bipolar yang pada kebanyakan kasus seringkali tidak teridentifikasi. Mengapa tidak teridentifikasi? karena kebanyakan dari penderitanya menunjukkan gejala-gejala seperti penderita bipolar, namun intensitasnya timbul dan tenggelam atau sering muncul lalu hilang begitu saja. Ketikia dideteksi, penderitanya akan menunjukkan gejala-gejala mengidap bipolar, namun tidak bisa diidentifikasi masuk ke dalam jenis atau kategori bipolar apa.
- Bipolar Campuran
Jenis penyakit bipolar yang terakhir yaitu bipolar tipe campuran yang tergolong sangat berbahaya. Pada kondisi ini, penderita bipolar menunjukkan kondisi depresi sekaligus juga mengalami mania dan hipomania dalam waktu yang bersamaan. Penderita bipolar yang mengalami kondisi gejala bipolar campuran memiliki kemungkinan besar untuk melakukan bunuh diri.
Gejala Penyakit Bipolar
Penderita penyakit gangguan bipolar pada umumnya menunjukkan gejala-gejala tertentu yang bisa dideteksi dini. Meskipun demikian, klaim pengidap bipolar tidak begitu saja diberikan hanya dari gejala-gejala yang ditampilkan. Namun, gejala-gejala yang ditunjukkan ini dapat berguna sebagai pendeteksi awal. Selebihnya, seseorang harus melakukan serangkaian tes dengan psikiater untuk menentukan apakah mengidap bipolar atau tidak. Kalau iya, masuk bipolar tipe apa dan bagaimana cara mengatasinya. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah gejala-gejala penyakit bipolar.
- Seringkali terlihat murung
- Sedih secara berlebihan
- Mudah merasa marah
- Terlalu bersemangat
- Suka mengamuk
- Merasa gembira atau senang berlebihan
- Berbicara dengan penuh semangat dan ceria
- Mudah berubah-ubah pikiran
- Sering merasa bersalah
- Pesimistis
- Sulit untuk berkonsentrasi
- Produktivitas menurun
- Tidak suka bersosialisasi
- Depresi
- Sering muncul keinginan untuk bunuh diri
- Sering menangis tiba-tiba tanpa alasan yang jelas
- Sering merasa kesal tanpa sebab
Gejala-gejala yang ditunjukkan di atas adalah gejala yang umumnya ditunjukkan oleh pengidap bipolar disorder. Yang perlu dipahami yaitu bahwa pengidap bipolar mengalami gejala-gejala ini hampir bersamaan dan dalam waktu yang cepat. Penderitanya mengalami perubahan emosi yang sangat drastis dan cepat dari satu situasi ke situasi lainnya.
Mengobati Penyakit Bipolar
Mengobati penyakit bipolar dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara, yaitu menggunakan obat dan terapi. Untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasannya.
- Obat
Obat-obatan yang umumnya diresepkan untuk penderita bipolar yaitu, antikonvulsan, (seperti lamotrigine, carbamazepine, dan valproate), lithium, antidepresan, benzodiazepine, dan antipsikotik. Masing-masing penggunaan obat ini harus digunakan sesuai dengan petunjuk dan pengawasan dari ahli medis atau psikiater. Tidak semua obat dapat dikonsumsi dalam bersamaan dan tidak semuanya dibutuhkan oleh penderita penyakit bipolar. Penggunaannya biasanya disesuaikan dari jenis dan tingkatan bipolar yang diderita.
Pada kasus-kasus tertentu, penderita bipolar tipe mania akan diberikan obat antipsikotik untuk mengatasi kondisi bipolar yang dialaminya. Dengan mengonsumsi obat ini, akan memberikan efek ketenangan bagi penderitanya. Di saat yang lain, penderita penyakit bipolar yang mengalami depresi akan diberikan obat antidepresan untuk mengatasi depresi dan kecemasan yang dialaminya. Biasanya, dokter memberikan obat antidepresan bersamaan dengan obat benzodiazepine untuk menghilangkan kecemasan sekaligus depresi.
- Terapi
Untuk mengimbangi penggunaan obat-obatan, penyakit bipolar bisa disembuhkan melalui jalan terapi psikologis. Terapi ini dilakukan dengan psikiater dan melalui beberapa tahapan. Pada terapi psikologis ini, psikiater akan menjelaskan dan berusaha memerkenalkan penyakit bipolar ini kepada penderitanya. Pasien atau pengidap bipolar juga akan dijelaskan mengenai penyebab dan pemicu munculnya bipolar. Tujuannya tidak lain adalah supaya penderitanya lebih mengenal dan memahami kondisinya supaya nanti dapat mengatasinya.
Tidak hanya si pengidap bipolar, namun keluarganya juga akan turut serta dijelakskan mengenai penyakit bipolar yang dialami si pasien. Dalam hal ini, keterlibatan orang-orang di sekitar sangat penting bagi kesembuhan pasien bipolar. Oleh karena itu, pada sesi terapi ini, psikiater juga akan turut mengedukasi orang-orang terdekat pasien sebagai langkah untuk membantu kesembuhan pasien.
Demikianlah pembahasan mengenai jenis penyakit bipolar dan gejala-gejala yang ditampilkan oleh penderitanya. Perlu diingat bahwa bipolar bisa disembuhkan. Cara menyembuhkan bipolar bisa dilakukan dengan mengikuti terapi dengan psikiater. Dan bagi yang memiliki kerabat atau teman yang memiliki bipolar, penting untuk mengetahui cara menghadapi orang bipolar supaya dapat membantu mengatasi kondisi yang dialami pengidapnya.