8 Penyebab Sering Biduran Paling Berbahaya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Biduran atau yang dalam dunia medis sering disebut dengan urtikariamerupakan reaksi dari kulit yang menyebabkan munculnya bilur berwarna merah (terkadang putih) dan biasanya menyebabkan rasa gatal. Biduran biasanya muncul di satu bagian tubuh kemudian menyebar ke seluruh permukaan kulit di seluruh tubuh. Umumnya biduran disebabkan oleh alergi, namun ada juga berbagai faktor lain yang menyebabkan biduran. Selain bilur-bilur di permukaan kulit, biduran juga diikuti dengan berbagai gejala lain, seperti:

Kebanyakan kasus menunjukkan bahwa biduran seringkali disebabkan oleh adanya reaksi alergi. Namun tidak menutup kemungkinan masih ada faktor lain yang menyebabkan kulit sering mengalami biduran. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan kulit sering mengalami biduran:

1. Konsumsi Obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan ternyata juga bisa menyebabkan reaksi alergi dan menyebabkan munculnya biduran. Beberapa jenis obat-obatan mungkin adalah penyebab seringnya Anda mengalami biduran, baik secara imunologik maupun nonimunologik. Jenis obat sistemik biasanya akan menyebabkan reaksi bagi tubuh berupa biduran. Adapun beberapa jenis obat sistemik yang dimaksud adalah obat-obatan golongan penisilin, sulfonamid, analgesik, obat pencahar, obat hormon, dan juga diuretik. Sementara itu, ada juga beberapa jenis obat nonimunologik secara langsung juga bisa merangsang sel mast untuk melepaskan histamin, seperti kodein, opium, serta zat kontras. Selain itu, obat jenis aspirin juga bisa menyebabkan biduran karena menghambat sintesis prostaglandin dari asam arakidonat.

2. Terkena Gigitan Serangga

Jika kulit Anda mengalami biduran dan terasa sangat gatal maka bisa jadi kulit Anda terkena gigitan serangga. Akan tetapi, berbeda dengan biduran pada umumnya, biduran yang disebabkan oleh gigitan serangga biasanya hanya akan menyebabkan biduran setempat saja, yakni di area kulit yang tergigit serangga. Kondisi ini menurut para peneliti diperantai oleh IgE (tipe I) dan tipe seluler (tipe IV). Namun toksin yang berasal dari bakteri juga bisa mengaktifkan komplemen yang menyebabkan munculnya gejala biduran. Adapun beberapa jenis binatang yang menyebabkan biduran di antaranya nyamuk, kepinding, dan juga beberapa jenis serangga lainnya. Namun biduran yang disebabkan oleh gigitan serangga biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa jam atau beberapa hari.

3. Asupan Makanan

Ada beberapa jenis asupan makanan yang bisa menyebabkan reaksi alergi berupa biduran. Kondisi ini biasanya berkaitan dengan reaksi imunologik. Berdasarkan data, sekitar 2% kasus biduran yang disebabkan oleh reaksi alergi terjadi karena pengaruh dari asupan makanan. Adapun makanan yang bisa menyebabkan biduran biasanya adalah makanna dengan kandungan protein yang tinggi, seperti telur, ikan, kacang, udang, keju, bawang, dan makanan lainnya. Selain biduran, reaksi alergi oleh beberapa jenis makanan tersebut biasanya juga akan menunjukkan gejala lainnya, seperti sesak napas dan sakit perut.

4. Bahan Fotosensitizer

Beberapa jenis bahan fotosensitizer juga berpotensi menyebabkan biduran. Beberapa bahan semacam ini biasanya berupa griseofulvin, fenotiazin, sulfonamid, beberapa jenis bahan kosmetik, dan juga sabun germisida.

5. Inhalan

Inhalan merupakan beberapa jenis obyek yang biasanya akan menyebabkan reaksi alergi berupa biduran. Adapun beberapa jenis inhalan yang dimaksud adalah serbuk sari bunga (polen), debu, bulu binatang, spora jamur, dan juga aerosol. Reaksi alergi berupa biduran akibat inhalan ini biasanya lebih sering dijumpai pada penderita atopi. Selain biduran, gejala berupa sesak napas biasanya juga akan mengikuti.

6. Trauma Fisik

Beberapa jenis trauma fisik bisa menyebabkan biduran. Adapun beberapa jenis trauma fisik yang dimaksud adalah:

  • Trauma fisik yang disebabkan oleh faktor dingin, berupa berenang atau memegang benda atau obyek yang dingin. (baca juga: cara mengatasi alergi dingin)
  • Trauma fisik yang disebabkan oleh faktor panas meliputi sinar matahari, radiasi, serta panas pembakaran.
  • Trauma fisik yang disebabkan oleh faktor tekanan meliputi goresan, pakaian ketat, ikat pinggang, semprotan air, vibrasi, serta tekanan yang berulang seperti karena pijatan, keringat, benda berat, demam, dan juga kondisi emosional.

Beberapa faktor tersebut bisa menyebabkan biduran baik secara imunologik maupun nonimunologik.

7. Infeksi

Meskipun tergolong jarang, namun pada beberapa kasus biduran juga bisa dipicu oleh infeksi mikroorganisme. Infeksi bisa disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, maupun oleh berbagai jenis parasit lainnya.

8. Kondisi Psikis

Kondisi psikis seperti stres ternyata juga bisa memicu biduran. Bahkan menurut penelitian, sekitar 11,5% penderita biduran menderita gangguan psikis seperti stres. Menurut penelitian, tekanan jiwa seperti stres akan memicu produksi sel mast atau akan menyebabkan peningkatan permeabilitas serta vasodilatasi kapilar sehingga menyebbakan terjadinya biduran.

Itulah 8 faktor penyebab seringnya mengalami biduran. Selain 8 faktor di atas, ada beberapa faktor yang bisa memperburuk kondisi biduran dan sebaiknya Anda hindari, di antaranya:

  • Konsumsi minuman beralkohol atau yang mengandung kafein. Keduanya tergolong sebagai minuman berbahaya bagi kesehatan.
  • Cuaca yang terlalu panas.
  • Memakai pakaian yang terlalu ketat. (baca juga: bahaya memakai celana ketat bagi kesehatan)
  • Asupan zat aditif yang terdapat di dalam makanan atau minuman.
  • Mengalami stres.
  • Gigitan serangga.

Selain itu, beberapa kondisi medis tertentu seperti infeksi usus, gangguan pada kelenjar tiroid, dan juga hepatitis bisa memicu biduran.

fbWhatsappTwitterLinkedIn