Berlibur dan Berenang di Danau Pria Ini Malah Kena Schistosomiasis, Apa Itu?

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Kini tampaknya saat kita sedang berliburharus lebih berhati-hati dan waspada untuk tidak berenang maupun meminum airsecara sembarangan. Infeksi parasit yang membahayakan tubuh dapat menyerangkapanpun dan di manapun, seperti kasus seorang pria asal Inggris bernama JamesMichael (32) yang nyaris saja kehilangan nyawanya.

Berawal dari perjalanan liburan yangseharusnya menyenangkan dan menciptakan banyak memori tak terlupakan yangindah, penis James justru terkena infeksi parasit. Ia dan teman-temannya berliburdengan melakukan perjalanan dari Zambia ke Zimbabwe yang kemudian merekamemutuskan berkunjung ke Danau Malawi. Tanpa membuang waktu sebelum liburanhabis dan kembali ke Inggris, mereka setiap hari ke danau tersebut untukberenang dan berkano.

Berjarak setahun setelah liburan itu, kedua kaki James terasa kebas alias mati rasa, namun ia tak terlalu mempermasalahkan karena menduga itu hanya efek lelah seusai bersepeda. Namun lama-kelamaan, naik turun tangga membuatnya cepat lelah dan akhirnya dirinya memeriksakan diri ke dokter.

Pihak medis memberi antibiotik sebagai bentuk pengobatan dari keluhan James dan bahkan langsung memperbolehkan James pulang usai diberi obat. Bukannya membaik, kondisi James malah memburuk setelah seminggu dan ia pun mengunjungi RS Westminster. Dokter memberinya steroid usai memeriksa dan menerima penjelasan kondisinya tanpa tahu jelas apa yang menyebabkan keluhannya itu.

Akhirnya seorang dokter dari sebuah rumahsakit yang menangani penyakit tropis menginformasikan James mengenai kondisinyayang ternyata disebabkan oleh cacing parasit. Cacing parasit ini dari peniskemudian bertelur di dalam tubuh dan akhirnya James positif terdiagnosaschistosomiasis (infeksi oleh cacing parasit yang hidup di daerah tropis khususnyadi air tawar.

Dari penis, menurut dokter cacing inilewat darahnya bergerak ke usus dan hati lalu bertelur di sana dan sistemkekebalan tubuh James menyerang sejumlah telur. James mengatakan bahwa infeksiini mematikan kalau tak mendapat penanganan tepat karena ia sendiriberkemungkinan tetap hidup hanya 30 persen. Bahkan menurut dokter, pemulihannyasaja membutuhkan waktu kurang lebih 10 tahun.

Melihat dari kasus yang dialami oleh James, gejala tak nampak pada awalnya dan bahkan baru mulai dirasakan setahun setelahnya. Ada kemungkinan gejala awal sebenarnya telah muncul kurang lebih 3-8 minggu setelah tubuh terinfeksi menurut Medical News Today dengan berbagai kondisi seperti:

Namun pada tahap awal meang biasanyagejala tak begitu disadari, dan ketika dibiarkan sebenarnya gejala sedangberkembang menjadi lebih buruk. Beberapa gejala ini contohnya, dapat terjadiapabila parasit memengaruhi pencernaan dan organ hati:

Sementara itu, jika buang air kecil terasasakit dan urine keluar bersama darah saat buang air kecil, ini bisa jadi tandaparasit sebenarnya sudah memengaruhi sistem kemih. Schistosomiasis adalahinfeksi cacing parasit di mana cacing ini lebih banyak ditemukan di AsiaTenggara, Amerika Selatan, Afrika, dan Yemen dengan kemungkinan lebih besarterjadi pada anak-anak ataupun para pecinta aktivitas renang/selam.

Sayang sekali, vaksin untukschistosomiasis belumlah ada, namun pengobatan yang tersedia siap untukmeredakan gejala infeksi yang dialami penderita. Praziquantel adalah pengobatanoral yang diperlukan oleh pasien selama beberapa tahun di mana umumnya dikenalefektif dalam menangani schistosomiasis bahkan pada kondisi tahap lanjut selamapasien belum mengalami komplikasi atau kerusakan sel tubuh secara signifikan.Hanya saja, penanganan ini bukanlah untuk mencegah infeksi berulang.

Pada kasus James, ia harus menempuh waktu3 bulan perawatan di rumah sakit dan setelah keluar pun ia masih harusmenggunakan kruk dan kursi roda dalam membantu aktivitasnya. Beruntung dirinyamasih bisa bertahan hidup karena penanganan yang tepat, sebab jika tidak organtubuh dapat mengalami kerusakan permanen.

fbWhatsappTwitterLinkedIn