7 Penyebab HIV Pada Pria Dan Gejalanya Yang Wajib Diketahui

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

HIV atau Human Immunodeficiency Virus  merupakan jenis penyakit yang menyebabkan penurunan sistem imunitas tubuh secara drastis. Penurunan sistem imun ini membuat penderitanya mengalami berbagai penyakit tertentu secara berkepanjangan atau tidak kunjung sembuh. HIV merupakan fase awal dari gejala penyakit lanjutan yang kita kenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome).

Menurun survey WHO tahun 2014, hanya sekitar separuh dari penderita HIV yang menyadari kalau dirinya sedang mengidap HIV. Hal ini disebabkan kebanyakan tidak menyadari gejala-gejala yang timbul. Memang pada fase-fase awal, tanda-tanda terkena HIV seringkali tidak begitu kelihatan. Namun seiring berjalannya waktu, tanda-tanda penurunan sistem imunitas tubuh mulai kelihatan atau terasa oleh pengidapnya.

HIV bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun, pada artikel kali ini akan secara khusus menjelaskan mengenai penyebab HIV pada pria serta gejala-gejala seperti apa yang ditimbulkan. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasannya berikut ini.

Penyebab HIV Pada Pria

Penyebab HIV pada pria bisa bermacam-macam, mulai dari aktivitas seksual yang tidak sehat, penggunaan jarum suntik yang tidak steril, hingga faktor keturunan. Berikut ini adalah 7 penyebab umum penyebab HIV pada pria.

1. Kegiatan Seksual Tidak sehat dan Tidak Aman

Kegiatan Seksual yang tidak sehat merupakan penyebab HIV pada pria maupun wanita yang paling umum. Risiko terjangkit HIV pada orang yang menerapkan perilaku seks tidak sehat sangat tinggi. Kegiatan seksual yang tidak sehat dan tidak aman di sini yaitu kegiatan seksual yang tidak menggunakan pengaman (kondom), oral, dan anal seks. Kegiatan-kegiatan seksual ini dapat memicu penyebaran virus dan bakteri yang akan berujung pada terjangkit HIV.

2. Berganti-ganti Pasangan atau Seks Bebas

Penyebab HIV pada pria yang kedua adalah berganti-ganti pasangan atau seks bebas. Risiko tertular HIV akibat menerapkan gaya hidup seperti ini sama tingginya dengan poin yang pertama. Penularan HIV pada akan mudah dan cepat terjadi melalui hubungan intim. Berganti-ganti pasangan hanya akan mempercepat sekaligus memperluas penyebaran virus HIV pada penderita lainnya.

Karena kebanyakan pengidap HIV tidak menyadari penyakit mereka, bukan tidak mungkin mereka akan menularkannya pada rekan hubungan seksualnya. Selalu berhati-hati dan setia pada pasangan merupakan pilihan bijak menghindari terjangkit HIV.

3. Kontak Dengan Darah atau Cairan Vagina Penderita HIV

Cara penularan HIV secara cepat dan mudah selain dari hubungan seksual yaitu dari cairan atau darah yang terdapat virus HIV. Pada aktivitas seksual tertentu, beberapa pria sering menelan cairan vagina wanitanya. Atau di kasus yang lain, penularan bisa terjadi melalui darah. Oleh karena itu, selalu waspada dan berhati-hati ketika melakukan baik itu aktivitas seksual maupun aktivitas lainnya yang berpotensi pada penularan HIV.

4. Penggunaan Peralatan Body Piercing atau Tato

Bagi yang menyukai tato atau body piercing juga harus berhati-hati dalam hal ini. Penyebab HIV pada pria yang bisa menjadi pemicunya adalah penggunaan peralatan tato atau body piercing yang tidak steril. Penggunaan jarum body piercing dan tato secara bergiliran tanpa dibersihkan terlebih dahulu dapat menyebabkan penyebaran HIV.

5. Penggunaan Narkoba Jenis Suntik

Selanjutnya, penyebab HIV pada pria dapat juga disebabkan oleh penggunaan narkoba jenis suntik. Jarum suntik yang tidak steril dan digunakan bergiliran dengan orang lain pengidap HIV dapat memicu cepatnya penyebaran virus HIV. Oleh karena itu,  hindari narkoba, baik itu jenis suntik maupun lainnya. Selain dapat menularkan HIV dengan cepat, juga dapat merusak kualitas diri secara keseluruhan, baik fisik maupun mentar.

6. Transfusi/Donor Danar

Masih seputar darah dan jarum suntik. Penyebab HIV pada pria juga dapat disebarkan melalui aktivitas transfusi atau donor darah. HIV dapat ditularkan melalui darah dan risiko penyebarannya sama tingginya dengan penyebaran melalui aktivitas seksual. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dalam mendonorkan maupun menerima donor darah dari dan untuk orang lain.

7. Turunan dari Orang Tua

Penyebab HIV pada pria yang terkakhir adalah faktor keturunan. Anak berpotensi untuk tertular HIV dari orangtuanya. Penularan HIV pada anaknya bisa melalui macam-macam, salah satunya dari ASI. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri sebelum memutuskan untuk memiliki keturunan. Jika tidak, maka anak berpotensi mengidap HIV yang diturunkan oleh orangtuanya.

Gejala Penyakit HIV

Pada kasus-kasus kebanyakan, seringkali penderita HIV tidak merasakan gejala-gejala terjangkit HIV. Gejala awal HIV seringkali masih samar atau tidak begitu terlihat. Namun, seiring berjalannya waktu akan memerlihatkan tanda-tanda tertentu yang sebenarnya bisa diidentifikasi sebegai gejala penyakit HIV. Jika mengalami tanda-tanda seperti di bawah ini, maka sebaiknya langsung memeriksakan diri untuk mengetahui kejelasannya.

1. Tubuh Mengalami Demam yang Tidak Sembuh-sembuh

Demam merupakan salah satu gejala awal HIV pada pria maupun wanita. Pada kebanyakan orang yang bukan pengidap HIV, demam merupakan penyakit yang bisa disembuhkan hanya dalam beberapa hari dan melalui pengobatan sederhana. Namun, pada pengidap HIV tidak demikian. Sistem kekebalan tubuh yang rendah membuat pengidapnya akan mengalami demam terus menerus dan tidak berkesudahan. Sistem imun yang rendah gagal atau tidak mampu menangkal virus asing yang masuk.

2. Penurunan Berat Badan Secara Drastis

Gejala awal HIV pada wanita maupun pria yang juga umum dialami oleh penderitanya yaitu penurunan berat badan secara drastis. Hal ini disebabkan oleh penurunan nafsu makan secara drastis sehingga menyebabkan penderitanya mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Gejala ini juga diikuti dengan kondisi wajah yang jadi semakin pucat dan lesu.

3. Sering Merasa Lelah yang Tidak Biasa

Seiring dengan nafsu makan yang terus menurun, penderita HIV juga mengalami gejala sering merasakan lelah yang tidak biasa. Kondisi tubuh yang cepat merasa lelah ini membuat penderitanya tidak bisa melakukan aktivitas fisik seperti orang kebanyakan yang bukan pengidap HIV.

4. Batuk Berkepanjangan

Tidak hanya demam atau berat badan menurun, seringkali diikuti gejala lainnya seperti batuk. Sama halnya dengan demam, batuk pada umumnya bisa disembuhkan dengan cepat. Namun tidak bagi pengidap HIV yang mengalami imunitas rendah. Batuk yang dialami terjadi secara berkepanjangan atau terus menerus.

5. Sering Mengalami Masalah Diare dan Mual

Gejala lainnya yang juga biasa dialami oleh penderita HIV yaitu mengalami diare dan mual-mual. Gejala ini disebabkan karena sistem pencernaan yang terganggu dan sistem imun tidak mampu melawan bakteri penyebab diare. Karena nafsu makan menurun drastis dan sistem imun yang rendah, masalah pencernaan juga tidak bisa diatasi.

6. Munculnya ruam-ruam merah dan Infeksi Jamur

Gejala penyakit HIV selanjutnya yaitu munculnya ruam-ruam merah yang diikuti dengan penyakit jamur dalam tubuh yang serius.  Sekilas mungkin terlihat seperti alergi kulit, namun lama kelamaan jumlahnya semakin meningkat. Pada pengidap HIV pria, ruam-ruam merah ini lama kelamaan bisa berubah menjadi bisul berukuran kecil. Ruam-ruam merah dan infeksi jamur ini seringkali menyebabkan rasa gatal pada kulit sehingga akan tergoda menggaruknya.

Itulah tadi penjelasan mengenai penyebab HIV pada pria diikuti dengan gejala-gejala yang ditimbulkannya. Penularan HIV yang paling umum dan sangat mudah terjadi yaitu melalui aktivitas seksual yang tidak sehat seperti seks tanpa pengaman, oral, dan anal seks. Pada kebanyakan pengidapnya, gejala HIV seringkali tidak terasa sampai pada akhirnya terkena AIDS juga. Oleh karena itu, cara mengetahui terkena HIV/AIDS yang cepat yaitu dengan melakukan tes kesehatan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn