Captopril + Hydrochlorothiazide – Obat Apa – Cara Penggunaan – Dosis – Kegunaan – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pernahkan anda berobat ke dokter dan kemudian diresepkan beberapa obat termasuk obat dengan merek captopril? Selanjutnya tentu anda merasa bingung kegunaan dan cara pakai obat tersebut. Sekalipun dokter telah menjelaskan, bisa jadi penjelasan yang diterima terlalu singkat sehingga anda masih merasa tidak pasti. Terutama setelah membaca obat yang anda terima terdapat kata-kata tambahan hydrochlorothiazide. Bagi orang awam tentu wajar saja akan merasa bingung dan tidak paham akan obat yang diterima. Oleh sebab itu untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan lebih detail tentang obat tersebut.

Obat Apa

Hal pertama yang menjadi pertanyaan setelah mendapatkan pengobatan tentu adalah untuk apa obat tersebut. Mari cari tahu lebih lanjut, obat captopril dengan tambahan hydrochlorothiazide umumnya digunakan untuk mengobati tekanan gejala darah tinggi di usia muda atau dikenal juga dengan sebutan hipertensi.

Captopril termasuk sebagai obat inhibitor dan bekerja untuk menenangkan pembuluh darah. Tujuannya supaya aliran darah dapat mengalir lebih mudah serta tidak mengalami hambatan dalam laju pembuluh darah. Sedangkan bahan lainnya yaitu hydrochlorothiazide merupakan salah satu jenis obat diuretik yang berfungsi meningkatkan kadar urin untuk membuang kelebihan garam maupun membuang cairan berlebih dalam tubuh.

Kegunaan Obat

Selain untuk mengobati penyakit darah tinggi, kandungan kedua obat ini umumnya dikombinasikan untuk mengatasi beberapa penyakit lainnya seperti misalnya:

  • Gagal jantung atau serangan jantung
  • Penyakit ginjal pada penderita dengan kebiasaan penyebab diabetes
  • Krisis scleroderma
  • Cara cepat menurunkan tekanan darah
  • Mencegah retensi cairan
  • Mengatasi penyakit gagal hati
  • Mengobati gagal ginjal maupun gangguan atau penyakit ginjal lainnya
  • Menghilangkan cairan dan garam yang berlebih dari tubuh.

Cara Penggunaan

Apabila mendapatkan obat tersebut, maka sebaiknya perhatikan cara menggunakan obat yang tepat dan benar. Simak cara-cara berikut ini:

  1. Ikuti aturan pakai yang telah diresepkan oleh dokter atau dituliskan apoteker sebelum meminum obat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut sebaiknya konsultasikanlah pada dokter atau apoteker terlebih dahulu.
  2. Minum obat pada saat satu jam sebelum makan, minum dengan dosis sesuai petunjuk dokter. Jangan minum obat ini pada saat 4 jam sebelum waktu tidur, supaya terhindar dari ingin buang air kecil terus menerus di tengah malam saat sedang tidur nyenyak.
  3. Minum cukup air putih untuk mengatasi efek dehidrasi ataupun kencing berlebihan tadi.
  4. Jika menggunakan obat cholestyramine atau colestipol, minum obat ini setidaknya 4 sampai 6 jam setelah penggunaan salah satu obat cholestyramine atau colestipol. Supaya tidak terjadi efek samping yang saling berinteraksi.
  5. Minum obat secara rutin untuk mendapatkan hasil penyembuhan yang optimal. Sebaiknya jangan hentikan pengobatan sebelum berkonsultasi dengan dokter.
  6. Ingatlah untuk tetap melanjutkan penggunaan obat ini sekalipun gejala penyakit terasa membaik. Karena pada umumnya dibutuhkan waktu 6-8 minggu sebelumobat bermanfaat maksimal.
  7. Beri tahu dokter apabila gejala penyakit tidak kunjung sembuh atau bahkan bertambah parah.
  8. Hindari penggunaan atau konsumsi alkohol saat sedang minum obat ini karena dapat bereaksi yang kurang baik.
  9. Jangan mengkonsumsi obat menggunakan minuman yang mengandung kafein seperti teh atau kopi karena dapat bereaksi tidak baik.
  10. Hindari meminum obat menggunakan susu karena dapat menetralisir efektifitas obat terhadap penyakit yang sedang diderita.
  11. Sebaiknya hindari mengkonsumsi obat ini pada wanita hamil maupun menyusui, karena dapat menyebabkan keguguran dan dapat menimbulkan efek pada bayi atau janin.
  12. Penderita penyakit berikut harus lebih waspada saat meminum obat ini, yaitu penderita gangguan ciri-ciri ginjal tidak sehat (termasuk yang menjalani cuci darah atau hemodialisis), gangguan hati, diabetes, dehidrasi atau diare, lupus, skleroderma, stenosis aorta, angioedema, atau transplantasi ginjal.
  13. Jangan mengemudi atau mengoperasikan alat berat saat minum obat ini karena dapat menyebabkan pusing maupun mengantuk.
  14. Selalu konsultasikan kondisi medis lainnya pada dokter saat akan menjalani pengobatan dengan komposisi obat ini.

Dosis

Adapun dosis umum yang diberikan pada pasien oleh dokter biasanya yaitu sebagai berikut:

Dosis untuk orang dewasa:

  • Dosis awal berupa 1 tablet 25 mg/15 mg yang diminum sehari sekali, satu jam sebelum makan.

Dosis pemeliharaan diberikan dalam dosis terbagi hingga 3 kali sehari. Pastikan dosis captopril tidak boleh melebihi 150 mg dan hydrochlorothiazide tidak melebihi 50 mg dalam sehari.

Dosis untuk anak-anak:

  • Tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang efektifitas dosis obat ini untuk anak-anak yang berusia kurang dari 18 tahun. Oleh sebab itu hindari pemberian obat pada anak-anak kecuali atas petunjuk dokter. Karena obat ini bisa saja berbahaya bagi anak-anak.

Captopril dan hydrochlorothiazide umumnya tersedia di toko obat dan apotik dalam bentuk tablet. Umumnya dijual juga dengan merek dagang Farmoten, Tensicap maupun Tensobon. Namun obat generiknya juga dapat diperoleh dengan mudah.

Efek Samping

Sama halnya dengan banyak obat-obatan yang berada di pasaran atau toko obat, obat ini tentunya juga mengandung beberapa efek samping yang harus diperhatikan. Oleh sebab itu jika mengkonsumsi obat sebaiknya perhatikan beberapa efek samping yang mungkin terjadi di bawah ini:

  • Dapat mengakibatkan mata terasa nyeri atau terjadi gangguan penglihatan
  • Menimbulkan kadar kalium tinggi yang membuat detak jantung melambat, denyut nadi melemah, serta otot melemah dan rasa kesemutan di badan
  • Mengakibatkan kadar kalium rendah sehingga menimbulkan kebingungan, detak jantung yang tidak teratur, rasa haus berlebih, jumlah urine meningkat, kaki terasa tidak nyaman, otot tubuh melemas serta terjadi hilang keseimbangan
  • Mengakibatkan kemungkinan terjadi palpitasi atau mulut kering, rasa haus berlebih, mual dan rasa ingin muntah-muntah
  • Menimbulkan gejala badan lemas, mengantuk, gelisah, dan pusing
  • Terjadi reaksi kulit kemerahan, kulit melepuh, kulit mengelupas, atau terjadi ruam di tubuh
  • Memicu terjadinya sakit kuning dimana bagian kulit atau mata menguning
  • Buang air kecil menjadi berkurang atau bahkan tidak buang air sama sekali
  • Menyebabkan badan membengkak, berat badan bertambah sehingga napas menjadi pendek
  • Dapat menyebabkan kejang demam seperti menggigil, nyeri badan, batuk pilek, dan sakit kepala
  • Dapat terjadi masalah pencernaan seperti diare, sembelit, mual

Efek samping tentu akan berbeda pada tiap orang. Namun jika mengalami salah satu dari efek di atas sebaiknya segera konsultasikan pada dokter lebih lanjut. Untuk mengurangi efek samping sebaiknya lakukan beberapa hal berikut saat mengkonsumsi obat:

  • Jangan bangun terlalu cepat dari posisi duduk atau berbaring agar tidak pusing
  • Jangan digunakan bersama dengan jenis obat penyebab diuretik lainnya karena dapat menimbulkan dehidrasi berat
  • Perhatikan jika gejala angioedema terjadi seperti gejala pembengkakan wajah, tenggorokan, atau kesulitan menelan
  • Jangan mengkonsumsi obat bersamaan dengan penggunaan suplemen kalium atau garam kalium

Demikian beberapa penjelasan detail tentang obat captopril hydrochlorothiazide. Dengan penjelasan yang lengkap diharapkan pasien dan penderita dapat menggunakan obat dengan sesuai, mempercepat pemulihan serta menghindari efek samping. Sehingga pemakaian obat dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan pemberiannya dari semula.

fbWhatsappTwitterLinkedIn