Amlodipine + Benazepril – Obat Apa – Kontraindikasi – Dosis – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Amlodipine + Benazepril?

Amlodipine + Benazepril merupakan sebuah kombinasi bahan aktif yang digunakan untuk mengobati penyakit hipertensi atau darah tinggi. Tentunya kedua bahan obat ini dapat digunakan terpisah atau masing-masing tanpa harus dikombinasikan, namun tentunya memiliki efek dan kegunaan yang berbeda.

Amlodipine merupakan obat yang berguna atau berfungsi sebagai penghambat saluran kalsium. Penghambat saluran kalsium ini juga biasa disebut dengan istilah Calcium-Channel Blocker (CCB). Bekerja dengan cara mempengaruhi pergerakan kalsium ke dalam pembuluh darah dan sel jantung sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Maka dari itu Amlodipine cocok untuk obat hipertensi.

Dilansir dari laman resmi Badan POM RI bahwa amlodipine ini memang diindikasikan bagi pasien penderita hipertensi dan profilaksis Angina. Angina atau sering disebut sebagai angin duduk sendiri merupakan sebuah penyakit dengan gejala nyeri pada dada yang bersifat sementara. Rasa sakit yang ditimbulkan serupa dengan rasa sakit pada dada jika ditekan dengan keras sehingga sakitnya dapat dengan mudah menjalar ke bagian tubuh lain seperti lengan.

Benazepril merupakan sebuah bahan atau obat yang menghambat ACE (enzim angiotensin converting) yang bekerja secara tidak langsung. Tidak langsung disini maksudnya adalah obat akan diolah di hati, ginjal atau pun saluran cerna lainnya untuk kemudian berubah bentuk menjadi benazeprilat atau benazepril aktif. Kombinasi obat ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan fungsi atau manfaat yang diberikan oleh kombinasi amlodipine lain yaitu amlodipine + Atorvastin.

Kontraindiksi Amlodipine + Benazepril dan info yang harus Didiskusikan dengan Dokter

Kontraindikasi merupakan kebalikan dari indikasi yang berarti keadaan dimana seseorang tidak dianjurkan atau tidak diperbolehkan untuk mengonsumsi atau menggunakan obat ini. Hal tersebut didasarkan pada interaksi obat yang dapat terjadi hingga efek samping yang ditimbulkan pada setiap pasiennya.

Kondisi pasien yang tidak dianjurkan untuk menggunakan obat ini meski memiliki masalah dengan tekanan darah tinggi adalah pasien :

  • Diabetes
  • Yang memiliki riwayat angiodema
  • Hipersensitivitas
  • Ibu hamil

Prosedur Pakai Obat Amlodipine + Benazepril

Sebelumnya, pastikan anda sudah membaca informasi pemakaian produk yang tercantum pada kemasan. Jika anda memiliki pertanyaan yang tidak terjawab pada informasi tersebut, maka sebaiknya anda langsung mengonsultasikannya dengan dokter atau apoteker. Hal-hal yang harus dikonsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini diantaranya :

  • Beritahu dokter yang menangani anda jika anda memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu beserta riwayat reaksi alerginya.
  • Riwayat lain seperti penyakit hari dan masalah jantung.

Baik amlodipine atau pun Benazepril dapat digunakan secara terpisah. Masing-masing tablet diminum sehingga terdapat dua obat yang harus diminum. Sedangkan jika mengonsumsi kombinasi obat ini dalam satu tablet, selain lebih efektif juga dapat menjaga kondisi mental pasien dengan merasa tidak lelah karena terlalu banyak obat yang harus dikonsumsi. Aturan umum pemakaian obat ini diantaranya :

  • Obat dalam bentuk tablet diminum melalui mulut.
  • Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
  • Diminum sehari satu kali sesuai dosis yang telah dianjurkan.
  • Lebih baik agar dikonsumsi pada malam hari menjelang tidur.
  • Pasien tidak diperkenankan mengemudikan kendaraan setelah mengonsumsi obat ini karena salah satu efek sampingnya adalah kantuk berat.
  • Penghentian pengguaan obat harus dilakukan secara bertahap dengan mengurangi dosis sedikit demi sedikit.

Dosis Pemakaian Obat Amlodipine + Benazepril

Dosis yang tepat dapat diberikan oleh Dokter dengan mengonsultasikan riwayat kesehatan terlebih dahulu. Dosis setiap orang bisa saja berbeda-beda karena satu dan lain hal.

  • Pada umumnya dosis pada orang dewasa diberikan sebanyak 10 mg/hari bagi pasien yang tidak menggunakan jenis obat penambah kecepatan urine.
  • Bagi pasien yang menggunakan jenis obat penambah kecepatan urine maka dosis yang diberikan dikurangi setengahnya menjadi 5 mg/hari. Dosis penunjangnya tidak boleh melebihi 80 mg/hari.
  • Bagi pengguna obat atau pasien dengan gangguan fungsi ginjal, dosis yang diberikan pada awalnya sebanyak 5 mg/hari dan dosis penunjangnya sebanyak 40 mg/hari.

Bagaimana jika mengalami overdosis?

Setiap obat dapat menimbulkan efek samping yang lebih buruk dari seharusnya jika tidak digunakan sesuai dengan dosis yang telah ditetapkan. Overdosis adalah keracunan terhadap obat yang digunakan karena dosis yang berlebihan tidak dapat diterima oleh tubuh. Yang perlu pasien ingat adalah dosis yang dikonsumsi lebih banyak daripada seharusnya sama tidak akan menyembuhkan atau menghilangkan gejala yang dialami pasien. Hal tersebut justru terjadi kebalikannya. Cara Menetralisir Overdosis Obat harus anda ketahui, karena jika overdosis bahaya dapat meningkat dan pasien terancam.

Jika seseorang telah terindikasi overdosis maka jangan segan-segan untuk membawa pasien ke unit gawat darurat di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan atau tindakan medis yang tepat dari dokter. Untuk menghindari terjadinya overdosis pada pasien, harap diperhatikan bahwa jangan pernah memberikan resep atau obat pada orang lain. Meski orang tersebut memiliki gejala yang sama tetapi hal tersebut tidak boleh dilakukan jika orang lain tersebut belum berkonsultasi dengan dokter. Karena dosis obat dapat berbeda-beda, tergantung kebutuhan dan tergantung kondisi pasien.

Agar pasien mendapatkan dosis yang tepat maka set lah alarm untuk mengingatkan jadwal minum obat. Atau dapat meminta keluarga terdekat untuk mengingatkan. Hal tersebut dilakukan karena obat lebih baik untuk diminum teratur dan sesuai dengan jadwalnya agar tidak ada dosis yang terlewata ataupun melwati sebuah dosis.

Jika pasien melewatkan sebuah dosis maka komsumsilah segera mungkin. Tetapi jika anda mengingatnya dalam waktu yang dekat pada dosis berikutnya maka lebih baik anda lewati saja dosisnya dan lakukan sesuai jadwal. Hal tersebut dilakukan karena dikhawatirkan dapat terjadi overdosis.

Cara Penyimpanan Amlodipine + Benazepril

Bacalah informasi penyimpanan produk yang tertera pada kemasan. Atau untuk lebih lengkapnya dapat dikonsultasikan dengan dokter atau apoteker. Perlakuan terhadap obat bisa saja berbeda-beda. Tergantung pada merek dan jenis obatnya. Tetapi, pada umumnya cara penyimpanan obat ini adalah :

  1. Simpan pada suhu ruangan dan hindarkan dari direct sun
  2. Jangan taruh obat di kamar mandi atau tempat lembab lainnya
  3. Simpanlah pada tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  4. Cek masa pakai obat secara berkala
  5. Jika menemukan obat yang kadaluwrsa sebaiknya tidak digunakan lagi atau lebih baik dibuang
  6. Meski mengonsumsi obat yang masa pakainya telah habis tidak menimbulkan hal fatal yang merugikan, tetapi sebaiknya tetap dihindari.
  7. Jangan buang obat ke toilet atau drainase.

Efek Samping Obat Amlodipine + Benazepril

Efek samping obat adalah sebuah rekasi lain yang berdampak buruk dan tidak diharapkan. Hal ini terjadi karena dosis ataupun kadar obat yang digunakan. Selain itu efek samping juga dapat terjadi karena adanya interaksi suatu bahan obat dengan bahan lain atau pada keadaan tertentu pasien.

Di bawah ini akan dijelaskan mengenai efek samping yang mungkin terjadi ketika menggunakan amlodipine + benazepril dalam bentul oral kapsul. Penggunaan amlodipine + benazepril ini dapat menimbulkan efek yang tidak dinginkan dan juga dapat memicu komplikasi pada pasien. Perlu diketahui bahwa tidak semua efek samping dapat terjadi pada semua pasien. Hal ini ditentukan karena berbagai faktor.

Konsultasikan dengan dokter yang menangani anda jika terdapat efek samping seperti di bawah ini ketika anda menggunakan atau mengonsumsi amlodipine + benazepril :

Tidak Umum :

  • Kebingungan
  • Pusing, pingsan.
  • Detak jantung tidak nomal (tidak teratur dan berdetak lebih cepat)
  • Kegugupan
  • Kesemutan di tangan atau di kaki hingga bibir
  • Sesak nafas
  • Pembengkakan pada beberapa bagian tubuh
  • Batuk kering dan terjadi terus menerus
  • Merah-merah pada wajah leher dan lengan
  • Rasa kantuk

Jarang Terjadi :

  • Gusi berdarah
  • Panas dingin
  • demam
  • Mual dan muntah
  • mimisan
  • Kulit pucat
  • Luka, bisul atau bintik putih di bibir dan lidah
  • Sakit perut dan kembung yang disertai demam, mual atau muntah
  • Terjadi pembengkakan pada aera wajah, mulut, tangan dan kaki
  • Sulit menelan dan bernafas secara tiba-tiba
  • Pendarahan yang tidak biasa (memar)
  • Mata atau kulit kuning
  • Sakit pada bagia dada
  • Mulas
  • Rasa sakit dan terbakar pada tenggorokan
  • Nyeri otot atau tulang

Itulah penjelasan lengkap mengenai kombinasi obat amlodipine + benazepril yang dapat digunakan untuk pengobatan penyakit hipertensi. Salah satu datang atau timbulnya penyakit adalah karena gaya hidup buruk yang dilakukan oleh pasien. Penting sekali untuk menjaga hidup agar tetap sehat dan bugar karena hidup hanya satu kali. Meski setiap penyakit pasti ada obatnya, tapi tetap lebih baik untuk mencegah daripada mengobati.

fbWhatsappTwitterLinkedIn