Allobarbital – Obat Apa – Fungsi – Dosis – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Allobarbital?

Allobarbital juga dikenal dengan Allobarbitone dan mempunyai merk dengan nama Cibalgine atau Dial Ciia yang merupakan kombinasi antara Allobarbital dengan Carbamate. Allobarbital termasuk kedalam golongan obat barbiturat dan psikotropika.

Dahulu Allobarbital digunakan hanya untuk sebagai anticonvulsant, yaitu anti epilepsi atau anti kejang-kejang, namun demikian sekarang sudah diganti ke obat yang lebih baru dan yang sudah teruji klinis keamanannya. Kegunaan lain dari Allobarbital termasuk meningkatkan mekanisme dari obat-obatan analgesik dan juga untuk penanganan pasien dengan keluhan insomnia dan anxiety.

Allobarbital tidak begitu sering digunakan dibanding dengan kategori obat barbiturat lain seperti phenobarbital dan secobarbital, meskipun di negara-negara tertentu di Eropa seperti Bulgaria dan Slovakia tidak demikian, begitu juga di Polandia. Barbiturat adalah jenis kelompok obat-obatan yang bekerja sebagai depressant CNS atau central nervous system dan mengeluarkan efek ketenangan wajar sampai ke anastesi. Beberapa jenis barbital ada Phenobarbital, Methylphenobarbital dan Barbexaclone.

Fakta Mengenai Obat Allobarbital

Di sisi lain, Allobarbital juga termasuk ke golongan narkotika dan obat-obatan berbahaya yang kita kenal dengan nama narkoba. Psikotropika bekerja dengan menurunkan dan merangsang syaraf di dalam otak yang dapat mengganggu aktifitasnya dan dapat menyebabkan kelainan perilaku, halusinasi, gangguan cara berfikir, perasaan yang tidak menentu dan juga menyebabkan ketergantungan hingga dampak yang paling fatal adalah kematian.

Allobarbital termasuk ke dalam golongan psikotropika golongan IV, dimana efek ketergantungannya ringan. Psikotropika sendiri terdiri dari 4 golongan Golongan pertama digunakan tidak untuk tujuan pengobatan karena ketergantungannya yang sangat kuat, contohnya adalah Etrytamine, Lysergide dan Mescaline. Psikotropika golongan kedua membawa dampak bagi tujuan pengobatan, meskipun demikian masih akan menimbulkan ketergantungan, contohnya adalah Amphetamine, Dexamphetamine, Methamphetamine.

Golongan ketiga yaitu psikotropika dengan efek ketergantungan sedang dan termasuk kelompok hipnotik sedatif, contohnya adalah amobarbital, butalbital dan Glutethimide. Sedangkan kelompok empat atau kelompok terakhir yaitu psikotropika dengan resiko ketergantungan ringan, seperti contohnya allobarbital, alprazolam dan clobazam.

Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Allobarbital

Beberapa obat tidak sesuai digunakan oleh individu dengan kondisi medis tertentu dan terkadang obat-obatan lain ditambahkan untuk menambah perlindungan terhadap tubuh. Untuk alasan ini, sebelum anda meminum Allobarbital sebaiknya dokter anda mengetahui apabila anda memiliki kondisi medis seperti Poryphyria.

  • Poryphiria adalah kondisi dimana adanya kelainan pada saat proses pembentukan heme yang tidak sempurna di dalam hemoglobin, komponen sel darah merah yang berfungsi sebagai protein pengantar oksigen dan pengikat zat.
  • Allobarbital tidak boleh diberikan pada ibu yang sedang hamil, sedang dalam program kehamilan dan yang sedang menyusui. Allobarbital dapat membahayakan janin yang dikandung dan dapat terkestrasi pada air susu ibu dan nantinya akan membahayakan bayi yang baru lahir. Selalu gunakan alat kontrasepsi untuk menghindari kehamilan pada saat menggunakan terapi pengobatan Allobarbital.
  • Obat ini juga tidak boleh digunakan kepada neonatus. Neonatus adalah bayi yang baru lahir sampai berusia 28 hari.
  • Allobarbital juga tidak boleh diberikan kepada lansia, anak-anak, remaja dan pasien dengan kebutuhan khusus.
  • Obat ini harus sangat dijaga mengenai pemakaiannya, terutama dengan pasien yang menderita hepatic disease, pencandu alkohol, central nervous system dan boold disorder. Semua pasien yang mendapatkan penanganan Allobarbital, harus selalu melakukan cek darah dan ophthalmic examination secara berkala.
  • Pasien yang memiliki kondisi medis tertentu misalnya penyakit ginjal, harus dimonitor oleh dokter dan tenaga medis untuk pemeriksaan secara berkala dan pemberian obat dengan sangat hati-hati.

Pemberian Allobarbital kepada pasien yang sedang merasa nyeri atau kesakitan mungkin akan menyebabkan kondisi yang disebut dengan paradoxical excitatory reaction. Paradoxical Excitatory Reaction adalah suatu kondisi kontraindikasi obat yang jarang terjadi dan disebabkan umumnya oleh obat penghilang rasa nyeri.

Beberapa gejala paradoxical excitatory reactions adalah sang pasien menjadi lebih banyak bicara, lebih sering mengekspresikan perasaan atau selalu membicarakan apa yang sedang mereka rasakan, merasa bersemangat dan berapi-api tanpa lisan dan pergerakan tubuh yang berlebihan. Allobarbital juga dapat digunakan untuk pengobatan sleep disorder pada insomnia, namun pada pasien yang memiliki kondisi medis sleep apnea, maka resiko penyakit akan semakin memburuk dapat terjadi.

Sleep apnea adalah salah satu jenis sleep disorder yang mengganggu jalan pernafasan pasien pada saat mereka tidur. Orang-orang yang mengidap sleep apnea dapat berhenti bernafas selama beberapa kali saat mereka tidur, yang menyebabkan kurangnya supply oksigen pada otak dan tubuh pada umumnya.

Prosedur Minum dan Ukuran Dosis Obat Allobarbital

Sebelum anda minum obat ini, sebaiknya membaca dengan seksama mengenai informasi yang tercetak di dalam bungkus obat tersebut. Dengan memahami hal tersebut, dapat menurunkan resiko kontraindikasi dan efek samping yang tidak diinginkan nantinya. Minumlah Allobarbital sesuai dengan anjuran dokter, jangan kurangi dan jangan lebihkan dosis karena akan sangat berbahaya bagi kesehatan organ internal dan juga syaraf pada otak anda. Allobarbital tersedia dalam bentuk tablet 30 mg.

Apa yang terjadi jika overdosis obat Allobarbital?

Apabila terjadi overdosis Allobarbital, segera datangi unit gawat darurat terdekat dan sebaiknya membawa obat-obatan, vitamin, herbal yang sedang dikonsumsi oleh pasien untuk memudahkan diagnosa dokter. Apabila ada dosis yang terlewat maka sesegera mungkin konsumsi dosis tersebut, namun jika sudah mendekati waktu konsumsi dosis selanjutnya maka jangan menambah jumlah dosis

Bagaimana cara penyimpanan obat Allobarbital?

  1. Simpan di tempat yang jauh dari jangkauan hewan dan anak-anak.
  2. Jangan terkena sinar matahari langsung dan jangan disimpan di tempat yang lembab seperti lemari kamar mandi.
  3. Tempatkan pada suhu ruangan.
  4. Jika tablet berubah warna maka segera kembalikan ke apotek yang memberi anda Allobarbital.
  5. Sangat tidak dianjurkan untuk membuang obat yang sudah kadaluarsa atau tidak terpakai lagi di saluran pembuangan atau toilet karena untuk mengurangi resiko pencemaran lingkungan.
  6. Sisa obat apapun yang anda miliki sebaiknya diberikan kembali ke farmasi untuk dibantu pembuangannya secara tepat.

Efek Samping Obat Allobarbital

Dikarenakan Allobarbital adalah salah satu termasuk golongan psikotropika, berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi pada umumnya :

  • CNS depression (kondisi dimana adanya depresi secara psikologis di dalam central nervous system yang dapat menyebabkan denyut jantung menjadi lebih lambat, nafas yang menjadi lebih cepat dan kehilangan kesadaran, dan mungkin bisa menyebabkan kondisi koma atau kematian. Hal ini karena sangat berkaitan dengan aktifitas otak)
  • Sakit Kepala
  • Tidak dapat konsentrasi
  • Ataxia (kondisi neurologis berupa pudarnya kemampuan koordinasi alias gerakan otot yang menyebabkan derajat kecacatan dan masalah dalam keseimbangan tubuh seperti berjalan dan berbicara)
  • Kebingungan
  • Kulit gatal-gatal
  • Kurangnya kemampuan ingatan
  • Reaksi hipersensifitas
  • Haematologic disorder
  • Iritasi
  • Rasa selalu ingin marah
  • Nystagmus
  • Berkurangnya jumlah Vitamin K di dalam tubuh
  • Congenital malformation
  • Sedation (kondisi depresi ringan di dalam susunan syaraf pusat tanpa menyebabkan tidur)
  • GI Disturbance (gastrointestinal disturbance adalah kondisi medis yang ditandai dengan adanya peradangan pada saluran pencernaan dan usus kecil)

Makanan atau alkohol tidak boleh digunakan bersama dengan obat-obatan tertentu karena dapat menyebabkan dampak interaksi obat. Terutama pada alkohol dan tembakau, sangat dianjurkan untuk menghentikan konsumsi selama melakukan terapi Allobarbital. Selain terjadinya reaksi interaksi, alkohol dan tembakau dapat meningkatkan resiko efek samping dan mengurangi absorpsi yang seharusnya terjadi di dalam tubuh.

Konsultasikan kepada dokter mengenai gaya hidup anda sebelum terapi dan bagaimana saran dokter agar pengobatan ini dapat dilaksanakan dengan efektif dari segi waktu dan tenaga. Begitu juga tentang penggunaan dan kebiasaan jenis makanan yang harus dihindari.

fbWhatsappTwitterLinkedIn