Apa itu Azlocillin?
Azlocillin memiliki nama produk lain seperti Azlin, Azlocilina, Azlocillin sodium salt, azlocillinum, bayer brand of azlocillin dan securopen. Azlocillin adalah termasuk ke dalam kategori anti-bacterial agent dan juga penicillins, dan termasuk ke dalam kategori kelas monobactams. Utamanya, obat ini digunakan untuk penanganan infeksi yang disebabkan oleh pseudomonas aeruginosa, escherichia coli dan haemophilus influenzae.
Azlocillin, serupa dengan mezlocillin dan piperacillin, merupakan acylampicillin dengan aktifitas spektrum tambahan dan lebih besar dalam potensi vitro daripada carboxy penicillins. Azlocillin mendemostrasikan aktifitas anti bakteri melawan bakteri dalam spektrum yang lebih luas, termasuk di dalamnya pseudomonas aeruginosa dan lebih efektif lagi karena berlawanan dengan kebanyakan cephalosporins, Azlocillin menghambat aktifitas melawan enterococci.
Azlocillin bekerja dengan cara mengelompokkan beberapa PBP atau penicilling binding protein secara spesifik yang terletak di dalam dinding sel bakteri. Azlocillin menghambat terjadinya aktifitas fase ke tiga dan fase ke empat dari sintesis dinding sel bakteri. Disintegrasi sel kemudian berada di tengah-tengah enzim autolytic dinding sel bakteri seperti autolysins. Sangat mungkin apabila Azlocillin berintervensi dengan autolysin inhibitor.
Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Azlocillin
Beberapa hal yang harus diketahui dan diinformasikan kepada dokter untuk meminimalisir terjadinya kontraindikasi adalah sebagai berikut :
- Hipersensivitas terhadap penicillin
- Hipersensivitas terhadap Azlocillin
- Hipersenivitas terhadap cephalosporin
- Pasien dengan kondisi medis mononcleosis sangat mungkin akan mengalami bintik-bintik merah atau ruam di kulit
- Pasien yang sedang menjalani diet garam, karena setiap gram Azlocillin mengandung 2.17 mEq sodium
- Pasien dengan gangguan fungsi ginjal
- Terapi pengobatan Azlocillin pada wanita hamil masih belum dikonfirmasi keamanan dan efektivitasnya
- Pemberian dosis tinggi pada pasien dengan kondisi gangguan fungsi ginjal akan meningkatkan resiko neurotoxicity atau gagal jantung
- Hindari kontak langsung dengan Azlocillin, karena akan terjadi reaksi sensitif terhadap kulit
Interaksi Azlocillin dengan Obat-Obatan Lain
Kombinasi antara beberapa jenis obat di dalam tubuh dapat menimbulkan resiko terjadinya interaksi di dalam tubuh. Interaksi ini dapat meningkatkan resiko efek samping yang tidak diinginkan dan mencegah bekerjanya obat utama secara maksimal. Beberapa obat-obatan yang harus dihindari apabila anda sedang mendapatkan penanganan Azlocillin adalah sebagai berikut :
- Amikacin
- Aminoglycosides
- Metronidazole
- Tetracyclines
- Ciprofloxacin – menurunkan clearance dari ciprofloxacin
- Gentamicin
- Netilmicin
- Tobramycin
- Probenecid – meningkatkan azlocillin level
- Vaksin typoid live – menurunkan respon imunologikal pada vaksin tipoid
Selalu informasikan pada dokter mengenai obat-obatan yang sedang anda konsumsi, termasuk di dalamnya obat-obatan yang anda dapatkan dengan atau tanpa resep dokter, obat-obatan herbal, suplemen dan juga vitamin.
Ciri-Ciri Obat Azlocillin
Obat-obatan memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda. Dalam hal ini, Azlocillin berada di dalam tempat obat seperti botol kecil dengan kemasan berwana coklat tua dengan tutup kemasan berwara hitam. Kemasan Azlocillin biasanya memiliki tulisan Azlocillin sodium dengan warna biru dan putih.
Prosedur Minum Azlocillin
Azlocillin dimasukkan ke dalam tubuh dengan melalui injeksi intramuskular atau infus intravenous. Azlocillin akan dikeluarkan oleh tubuh sesuai dengan kerja mekanisme ginjal, namun juga melewati biotransformasi jaringan tubuh dan intratestinal degradation oleh bowel bakteri dengan konsentrasi yang tinggi.
Dosis Minum Obat Azlocillin
Dosis yang diberikan oleh dokter dapat berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien itu sendiri. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi perbedaan jumlah dosis adalah usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan dan riwayat kondisi medis. Berikut adalah dosis yang biasa diberikan oleh dokter secara umum :
- Gram-negative infection
- 2 sampai 5 gram setiap 8 jam melalui intravenous
- Infeksi serius
- 225 sampai 300 mg/kg/hari melalui intravenous dengan pembagian 4 sampai 6 dosis
- Infeksi karena pseudomonas aeruginosa, peritonitis, respiratory tract infection, septicaemia dan urinary tract infections
- Dosis Dewasa : 2 g setiap 8 jam. Apabila infeksi yang mengancam jiwa maka dosis berubah menjadi 5 g setiap 8 jam
- Dosis anak-anak diatas umur 14 tahun : 75 mg/kg tid.
- Dosis bayi berumur 7 hari – 1 tahun : 100 mg/kg tid
- Dosis bayi baru lahir atau neonatus berumur kurang dari 7 hari : 100 mg/kg tid
- Dosis bayi prematur : 50 mg/kg bid
Pasien dengan riwayat kondisi medis renal failur dan hepatic failure akan mendapatkan penyesuaian dosis untuk melindungi internal organ di dalam tubuh.
Apa yang terjadi jika overdosis obat Azlocillin?
Azlocillin hanya bisa diberikan pada pasien langsung oleh tenaga medis. Segera hubungi dokter apabila anda merasa overdosis Azlocillin. Informasikan juga pada dokter dan suster apabila gejala yang anda alami tidak segera membaik dan atau semakin mengembangkan gejala baru.
Bagaimana cara penyimpanan obat Azlocillin?
Selalu baca informasi yang tercetak pada kemasa obat untuk mengetahui dan memahami cara penyimpanan Azlocillin. Azlocillin adalah obat yang tidak diberikan tenaga medis kepada pasien secara mandiri. Tenaga medis akan menyimpan Azlocillin sesuai dengan informasi dan petunjuk yang berlaku.
Efek Samping Obat Azlocillin
Semua jenis obat-obatan dan tindakan medis pada umumnya memiliki efek samping dengan berbagai jenis gejala dan juga tingkatan. Tidak semua orang akan mengalami efek samping, namun segera informasikan dokter apabila anda merasakan gejala seperti di bawah ini :
- Anemia
- Agranulocytosis – Agranulositosis adalah leukopenia tingkat akut dimana sel darah putih mengalami penurunan secara signifikan diakibatkan oleh infeksi dari patofen mikroorganisme. Hal ini terjadi apabila sumsum tulang belakang gagal memproduksi granulosit, sel darah putih yang berfungsi untuk melawan bakteri.
- Hypertermia – hipertermia adalah ketika suhu tubuh mengalami peningkatan dikarenakan adanya infeksi. Gejala hipertermia adalah suhu tubuh yang terlalu panas atau tinggi dan tubuh tidak mampu lagi mengontrol suhu di dalamnya. Suhu tubuh normal manusia adalah 36 derajat celcius.
- Nephrotoxicity – nephrotoxicity adalah kondisi ginjal yang keracunan. Hal ini terjadi karena adanya efek beracun dari substansi tertentu, bisa berupa bahan kimia beracun dan juga obat-obatan yang berkaitan dengan fungsi ginjal.
- Interstitial nephritis – interstisial nefritis adalah suatu kondisi medis kelaian ginjal dimana beberapa ruangan di dalam ginjal mengalami pembengkakan. Hal ini terjadi disebabkan oleh obat-obatan antibiotik, anti inflamasi nonsteroid dan juga berbagai macam infeksi. Penyakit ini dapat berakibat gagal ginjal akut, tergantung dari tingkatannya.
- Transient increase in transaminases pada penyakit liver
- Jarisch-herxheimer reaksi seperti
- Demam
- Menggigil
- Berkeringat
- Tachycardia – kondisi medis dimana denyut nadi berdetak lebih cepat daripada normalnya. Detak jantung normal pada orang dewasa sehat adalah 60 sampai 100 kali
- Hyperventilasi – kondisi dimana kita bernafas secara berlebihan dengan cepat dan dangkal. Hiperventilasi umumnya disebabkan karena kecemasan dan serangan panik
- Flushing – kondisi dimana kita merasakan beberapa anggota tubuh kita terasa seperti terbakar dan ada kemerahan
- Myalgia – kondisi nyeri otot karena riwayat cidera di beberapa bagian otot atau anggota tubuh. Bisa saja terjadi karena penggunaan otot secara berlebihan dan juga stress.
- Rasa nyeri pada phlebitis (pembuluh darah vena)
- Gangguan fungsi elektrolit di dalam tubuh
- Dose dependent coagulation defect
- Purpura dan pendarahan – purpura adalah kondisi dimana terdapat bercak-bercak merah di kulit kita dengan menjalar. Hal ini terjadi karena adanya pendarahan dari pembuluh darah kecil.
- Reaksi hipersensitivitas termasuk di dalamnya
- Urtikaria – urtikaria dikenal juga dengan kondisi kelainan kulit dengan adanya bilur berwarna kemerahan dan juga rasa gatal
- Demam
- Nyeri sendi
- Ruam
- Bintik-bintik merah
- Angioedema – reaksi alergi yang ditunjukkan dengan adanya benjolan di bawah kulit dan menyebabkan kegatalan. Biasanya bengkak ini muncul di daerah sekitar mata, lidah, bibir dan saluran tenggorokan
- Reaksi serum sickness
- Haemolytic anemia
- Interstitial nephritis – salah satu jenis gangguan fungsi ginjal, dimana ginjal tidak dapat menyaring dan limbah cari. Penyakit ini termasuk kategori serius dan membutuhkan perawatan medis darurat
- Neutropenia – neutropenia adalah kondisi defisit neutrofil yang merupakan bagian dari sel darah putih. Apabila neutrofil mengalami penurunan, tubuh akan rentan terhadap berbagai jenis infeksi dan sulit melawan bakteri
- Thrombocytopenia – trombocytopenia adalah kondisi dimana platelet di dalam sel darah putih lebih rendah dari yang seharusnya. Hal ini dapat mengganggu fungsi mekanisme kerja darah normal dalam proses penggumpalan dan pendarahan di dalam tubuh.
- Gejala keracunan CNS seperti :
- Convulsion – Konvulsi adalah gerakan yang tidak dapat dikontrol akibat fluktuasi konstrasi, hal ini sering juga disebut dengan kondisi kejang.
- Diare
- Colitis yang berkaitan dengan antibiotik – Kolitis adalah kondisi medis dimana usus besar kita mengalami peradangan kronis. Hal ini akan menimbulkan rasa nyeri dan radang dan juga terkadang akan mengalami pendarahan di anus kita. Nyeri, radang dan pendarahan yang terjadi karena usus besar kita terdapat luka di dalamnya.
Dokter atau tenaga medis akan melakukan pemeriksaan lebih mendetail dan menyeluruh mengenai sensitivitas dan responsi tubuh anda, kemudian tanda-tanda dan gejala dari infeksi itu sendiri. Beberapa hal lain yang akan diperiksa adalah tanda-tanda keracunan seperti :
- periodic CBC
- urinalysis
- BUN
- SCr
- AST dan ALT
- Diare
- Ruam dan bintik pada kulit
Salah satu gejala efek samping yang dapat berakibat fatal adalah anaphylaxis. Anaphilaxis adalah salah satu gejala reaksi yang sangat berbahaya dan mengancam nyawa. Reaksi ini dapat terjadi dalam hitungan detik atau menit setelah terpapar faktor alergen. Beberapa gejala terjadi anaphilaxis adalah kulit ruam, kulit bintik-bintik merah, muntah-muntah, kejang-kejang dan kesulitan bernafas. Jika tidak langsung ditangani menggunakan adrenalin, dapat menyebabkan pasien kehilangan kesadaran hingga kematian.