Albendazole – Obat Apa – Fungsi – Dosis – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Obat Albendazole?

Albendazole merupakan jenis obat yang mempunyai fungsi mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan karena infeksi cacing. Albendazole sangat ampuh dalam mematikan ataupun melawan cacing yang berada pada tubuh manusia mulai dari cacing pita, cacing cambuk, bahaya cacing kremi, cacing tambang dan juga cacing gelang. Albendazole termasuk kedalam jenis obat antelmintik. Cara kerja obat albendazole yaitu dengan menghalangi cacing yang menjadi penyebab cacingan pada saat menyerap glukosa sehingga dengan menghalanginya cacing akan kesulitan menyerap glukosa dan cacing akan kehabisan energi sehingga dengan begitu cacing akan mati. Selain dapat mematikan cacing dewasa obat albendazole juga dapat mematikan larva cacing sehingga pertumbuhan cacing di dalam tubuh manusia akan mati.

Albendazole dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh cacing yang tumbuh parasit di dalam tubuh manusia. Jenis-jenis penyakit yang dapat diobati oleh obat albendazole yaitu sistiserkosis selain itu untuk mengobati ekinokokosis. Cara kerja obat albendazole yaitu terjadinya proses perubahan secara degeneratif yang terjadi pada usus cacing dan sel tegumen.

Cara kerjanya yaitu mengikat bagian colchicin dan tubulin sehingga polimerisasi akan terhambat dan juga akan terjadinya pencegahan pembentukan mikrotubulus oleh cacing. Dengan tercegahnya pembentukan mikrotubulus maka cacing akan kesulitan menyerap glukosa sehingga cacing akan mengalami kekurangan persediaan glikogen dimana fungsi glikogen untuk cacing yaitu sebagai sumber energi cacing. Dengan kekurangannya glikogen maka cacing akan kesulitan bergerak dan akan menyebabkan cacing mati.

Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Albendazole

Beberapa kondisi kesehatan pasien akan mempunyai reaksi apabila pasien mengonsumsi albendazole. Perlu diketahui kontraindikasi obat albendazole akan terjadi apabila pasien memiliki riwayat penyakit atau sedang mengonsumsi obat-obatan. Berikut ini kontraindikasi obat albendazole akan terjadi apabila :

  • Pasien memiliki riwayat Kesehatan hati yang buruk, penekanan sumsum tulang, penyakit mata seperti lesi retina, anemia aplastik dan agranulositosis.
  • Pasien yang mempunyai rencana kehamilan atau sedang hamil disarankan untuk tidak mengonsumsi albendazole. Jika Anda akan melakukan rencana kehamilan maka setidaknya Anda harus menyelesaikan pengobatan albendazole satu bulan sebelum rencana kehamilan tersebut. Jika Anda hamil pada saat mengonsumsi albendazole maka segeralah konsultasikan kepada dokter karena albendazole dapat berbahaya untuk kondisi janin.
  • Beri tahu terlebih dahulu dokter atau apoteker terhadap obat, suplemen gizi ataupun vitamin yang sedang dikonsumsi. Karena kontraindikasi dapat terjadi apabila Anda mengonsumsi albendazole disertai mengonsumsi obat atau suplemen lainnya.
  • Pasien yang telah melakukan operasi termasuk juga operasi gigi.
  • Penggunaan albendazole untuk neurocysticercosis harus berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter, karena kemungkinan besar dokter akan memberikan obat lainnya untuk mencegah terjadinya kerusakan pada sistem saraf. Jika Anda mengalami gejala sakit kepala, kejang dan muntah maka segera periksa diri kepada dokter.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap albendzole ataupun terhadap obat yang mengandung bahan albendazole.
  • Kontraindikasi juga akan terjadi apabila obat albendazole bereaksi dengan jenis obat cimetidin, praziquantel dan dexa metason.

Selain beberapa hal diatas masih ada banyak kemungkinan terjadinya kontraindikasi obat albendazole. Untuk menghindari terjadinya kontraindikasi dari albendazole yang akan merugikan untuk kesehatan tubuh maka konsultasikan terlebih dahulu mengenai kontraindikasi yang terjadi akibat albendazole kepada dokter atau apoteker.

Prosedur Minum Obat Albendazole

Jika Anda akan mengonsumsi obat albendazole maka perlu diketahui prosedur minum obat albendazole yang benar. Hal pertama yang harus dilakukan yaitu pastikan Anda benar-benar membaca keterangan petunjuk yang ada pada kemasan obat, selain itu ikuti anjuran dosis yang telah ditentukan oleh dokter jangan mengonsumsi albendazole melebihi dosis yang ditentukan dokter. Selain itu pastikan mengonsumsi sesuai dengan peraturan karena berhenti mengonsumsi albendazole lebih cepat juga dapat menyebabkan Anda terserang infeksi cacing kembali. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan mengonsumsi obat albendazole diantaranya yaitu:

  1. Jika akan mengonsumsi albendazole dianjurkan untuk makan terlebih dahulu karena akan mempermudah dalam melakukan proses penyerapan dalam tubuh. Untuk mempermudah penyerapan perbanyaklah minum air putih.
  2. Hindari mengonsumsi grapefruit saat akan mengonsumsi albendazole karena mengonsumsi grapefruit secara bersamaan dengan albendazole dapat menyebabkan resiko efek samping.
  3. Perhatikan waktu pada saat mengonsumsi albendazole pastikan untuk menggunakan jarak waktu yang sama. Misalkan dosis yang digunakan 2 kali sehari maka waktu untuk mengonsumsi albendazole tersebut 12 jam sekali, jangan sampai terlalu cepat atau terlalu lama usahkan untuk mengonsumsi pada jam yang sama.
  4. Konsumsi albendazole secara rutin hingga jumlah yang ditentukan oleh dokter habis. Jika infeksi yang disebabkan cacing telah sembuh sebelum obat habis maka tetap konsumsi obat hingga habis karena berhenti terlalu awal dapat menyebabkan terserang kembali infeksi cacing perlu diketahui bahaya cacing pita bagi tubuh manusia.
  5. Konsultasikan kepada dokter apabila kondisi kesehatan Anda menjadi memburuk setelah mengonsumsi albendazole.
  6. Jika Anda tidak terbiasa mengonsumsi obat tablet maka dapat dengan cara menghancurkan obat dan dicampurkan oleh air.
  7. Jangan menggandakan dosis obat yang telah ditentukan oleh dokter.

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika Anda akan mengonsumsi obat albendazole. Dosis yang digunakan untuk mengonsumsi albendazole ditentukan oleh berat badan, respon tubuh terhadap obat dan kondisi kesehataan pasien. Dalam beberapa kondisi kesehatan pasien diharuskan untuk berhenti mengonsumsi albendazole dalam waktu yang ditentukan kemudian dianjurkan mengonsumsi ulang, untuk mengatasi masalah tersebut maka tandailah kalender akan Anda tidak salah memilih waktu kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi kembali obat ini.

Dosis Pemakaian Obat Albendazole

Dosis yang digunakan setiap obat tentunya berbeda-beda. Adanya perbedaan dosis tersebut disebabkan oleh usia dan juga kondisi medis pasien. Dosis yang paling tepat digunakan yaitu dosis yang telah dianjurkan oleh dokter. Berikut ini beberapa macam dosis yang digunakan ketika mengonsumsi obat albendazole diantaranya yaitu sebagai berikut.

  • Dosis Untuk Ekinokokosis

Dosis yang digunakan untuk orang dewasa dengan berat badan kurang dari 60 kg yaitu sebanyak 15 mg/kg dalam satu hari dan dikonsumsi dua dosis. Sedangkan untuk orang dewasa yang mempunyai berat badan lebih besar dari 60 kg yaitu 400 mg sebanyak 2 kali perhari dalam kurun waktu 8 hingga 30 hari.

  • Dosis Untuk Sistiserkosis

Dosis yang digunakan untuk pengobatan sistiserkosis orang dewasa dengan berat badan kurang dari 60 kg yaitu sama dengan dosis ekinokokosis sebanyak 15 mg/kg. Orang dewasa dengan berat badan lebih besar dari 60 kg yaitu sebanyak 400 mg sebanyak 2 kali dilakukan dalam rentang waktu 8 hingga 30 hari. Sedangkan dosis yang digunakan untuk anak-anak yaitu dosis yang digunakan orang dewasa dengan berat badan kurang dari 60 kg.

  • Dosis Untuk Trichuriasis dan Cutaneous Larva Migrans

Dosis yang digunakan yaitu sebanyak 400 mg/ hari sebanyak 1 kali dalam waktu 3 hari atau dapat juga dengan mengonsumsi 2 kali sehari dengan dosis 200 mg dilakukan dalam waktu 5 hari dosis tersebut berlaku untuk orang dewasa dan anak-anak yang berusia diatas 2 tahun. Sedangkan dosis yang digunakan untuk anak berusia dibawah 2 tahun yaitu sebanyak 200 mg dalam sehari dilakukan dalam waktu 3 hari atau dapat ditentukan berdasarkan berat badan yaitu 10 hingga 15 mg untuk 1 kg berat badan. 

Selain dosis untuk mengobati berbagai penyakit diatas masih ada beberapa jenis dosis yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit diantaranya yaitu sebagai berikut:

  • Gnathostomiasis : 400 mg dikonsumsi 2 kali sehari dalam waktu 21 hari, dosis tersebut berlaku untuk orang dewasa maupun anak-anak.
  • Cacing kremi (Enterobius) : Dosis yang digunakan yaitu 400 mg hanya diminum sekali dan diminum kembali setelah 2 minggu.
  • Clonorchis Sinensis : Dosis yang digunakan yaitu 10 mg/kg dikonsumsi sebnayak 4 kali dalam waktu 7 hari.
  • Kapiliariasis : Dosis yang digunakan orang dewasa dan anak-anak sama yaitu sebnayak 400 mg sebanyak 4 x sehari di konsumsi selama 10 hari.
  • Ascariasis, cacing tambang dan trichostrongylus : Dosis yang digunakan orang dewasa dan anak-anak sama yaitu 400 mg dan dikonsumsi hanya 1 kali.

Ciri – Ciri Obat Albendazole

Albendazole merupakan jenis obat antimeltik yang mempunyai khasiat melawan dan juga mematikan cacing parasit yang tumbuh di dalam tubuh manusia. Albendazole merupakan obat yang termasuk kedalam kategori obat resep dari dokter. Albendazole mempunyai fungsi mematikan cacing parasit dalam tubuh  manusia, albendazole dapat dikonsumsi oleh orang dewasa dan juga anak-anak yang berusia diatas 2 tahun. Albendazole merupakan jenis obat cacing kremi yang ampuh. Albendazole tersedia dalam 2 dosis yaitu 200 mg dan juga 400 mg. Merek dagang yang tersebar dari albendazole diantaranya yaitu albenza, zenta dan albendazole.

Apa yang Terjadi Jika Overdosis Albendazole ?

Penggunaan obat albendazole yang melebihi dosis yang telah ditentukan tentunya akan membuat Anda menjadi overdosis. Terjadinya overdosis akan selalu membuat pasien membutuhkan penangan medis. Obat albendazole ataupun jenis obat lainnya jika dikonsumsi dalam dosis yang tinggi aka memberikan efek samping yang tidak baik untuk kesehatan.

Jika Anda mengonsumsi albendazole dalam jumlah dosis yang tinggi maka tubuh tidak akan dapat merespon obat dengan baik sehingga akan muncul berbagai gejala dari overdosis tersebut. Gejala dari overdosis albendazole diantaranya yaitu sakit kepala, mual, muntah, diare dan oliguria. Jika Anda mengonsumsi albendazole dalam dosis yang tinggi dan merasakan gejala-gejala tersebut maka hubungi dokter terdekat dan lakukan pengobatan seperti diuresis paksa, dialisis peritoneal dan juga hemodialisis.

Bagaimana Cara Penyimpanan Albendazole ?

  1. Cara penyimpanan albendazole yaitu sama halnya dengan menyimpan obat lainnya simpan pada tempat yang jauh dari sinar matahari atau sinar matahari langsung, letakkan albendazole pada suhu ruangan.
  2. Jangan menyimpan albendazole di kamar mandi ataupun di lemari es. Akan tetapi mungkin saja merek dagang yang berbeda mempunyai cara penyimpanan yang berbeda. Untuk mempermudah penyimpanan albendazole dapat dilihat di instruksi penyimpanan yang berada pada kemasan albendazole atau dapat tanyakan langsung pada apoteker.
  3. Simpanlah albendazole ditempat yang tidak terjangkau oleh binatang peliharaan dan juga tidak terjangkau anak-anak.
  4. Jika akan membuang albendazole jangan membuang pada saluran air atau saluran pembuangan karena dapat menjadi limbah yang akan mencemari air.
  5. Jika obat ini telah kadaluarsa maka buanglah ke tempat pembuangan limbah lokal atau konsultasikan pada apoteker cara membuang obat yang aman untuk lingkungan.

Efek Samping Obat Albendazole

Pada umumnya albendazole mendapat respon yang baik dari tubuh. Akan tetapi dalam beberapa kondisi kesehatan pasien mengonsumsi albendazole akan memberikan efek samping. Meskipun tidak semua orang akan mengalami efek samping ketika mengonsumsi albendazole akan tetapi perlu diketahui pula efek samping yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi albendazole. Berikut ini efek samping yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi albendazole diantaranya yaitu mual, muntah, sakit kepala, diare dan nyeri perut pada bagian bawah. Selain efek samping tersebut ada beberapa efek samping cukup serius yang ditimbulkan albendazole sehingga membutuhkan pertolongan medis, efek samping tersebut diantaranya yaitu:

  • Demam yang tinggi disertai nyeri tubuh
  • Demam yang disertai dengan sakit tenggorokan dan ruam kulit sehingga menjadi penyebab kaki gatal
  • Badan menjadi mudah memar sehingga menyebabkan tubuh mudah sekali kelelahan
  • Terjadi kejang demam
  • Penglihatan menjadi kabur
  • Albendazole merupakan obat yang mempunyai sifat supresan ( dapat menekan sumsum tulang belakang) sehingga dalam beberapa keadaan meskipun tidak banyak orang mengalami efek samping ini, akan tetapi perlu diwaspadai efek samping yang ditimbulkan yaitu pansitopenia (keadaan dimana terjadinya produksi sel darah putih, eritrosis dan trombosis berkurang)
  • Anemia aplastik
  • Agranulositosis dan Leukopenia

Meskipun tidak semua orang akan mengalami efek samping tersebut akan tetapi perlulah kita mengetahui efek samping yang ditimbulkan ketika akan mengonsumsi obat. Dengan mengetahui efek samping tersebut maka Anda dapat lebih berhati-hati. Jika terjadi efek samping yang serius seperti demam, ruam kulit, sakit tenggorokan, dll segeralah hubungi tenaga medis agar mendapatkan pertolongan pertama. Sekian pembahasan mengenai apa itu albendazole, prosedur minum albendazole, dosis, dan juga efek samping yang ditimbulkan. Semoga artikel ini bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn