Atazanavir – Obat Apa – Fungsi – Dosis – Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Obat Atazanavir?

Atazanavir adalah jenis obat-obatan yang telah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration) untuk menangani infeksi HIV pada orang dewasa dan anak-anak minimal berusia 3 bulan dan lebih dengan berat badan minimal 5 kg. Atazanavir selalu digunakan sebagai kombinasi bersama dengan obat HIV lainnya.

Atazanavir dipasarkan dengan nama produk reyataz. Obat ini termasuk ke dalam golongan kelas obat-obatan HIV yang bernama protease inhibitor (Pis). Mekanisme ker Pis adalah dengan menghambat enzim HIV yang bernama protease. Protease adalah sebuah enzim protein yang dapat menyebabkan atau meningkatkan kecepatan reaksi kimia. Dengan menghambat kinerja proteasem PIs secara tidak langsung mencegah HIV merajalela dan dapat menurunkan jumlah HIV di dalam tubuh.

Obat-obatan HIV tidak dapat menyembuhkan HIV/AIDS, tetapi menggunakan kombinasi obat-obatan HIV yang bernama HIV regimen setiap harinya dapat membantu orang-orang yang menderita HIV hidup lebih lama dan lebih sehat. Obat-obatan HIV juga dapat menurnkan resiko transmisi HIV.

Kontraindikasi dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Menggunakan Obat Atazanavir

Sebelum mengkonsumsi Atazanavir, pastikan anda menginformasikan pada tenaga medis profesional termasuk diantaranya dokter, suster, tenaga farmasi, dan dokter gigi yang menangani anda mengenai beberapa hal di bawah ini :

  • Apabila anda memiliki alergi terhadap Atazanavir
  • Apabila anda memiliki alergi terhadap obat-obatan lain
  • Apabila anda memiliki alergi terhadap substansi lain atau makanan
  • Apabila anda memiliki masalah pada jantung
  • Apabila anda memiliki riwayat penyakit liver, termasuk di dalamnya HBV atau infeksi HVC
  • Apabila anda memiliki riwayat diabetes
  • Apabila anda sedang dalam penanganan kidney dialysis
  • Apabila anda memiliki riwayat hemophilia
  • Apabila anda memiliki riwayat phenylketonuria (PKU). Atazanavir oral powder memiliki substansi pemanis buatan yang disebut dengan aspartame yang mengandung phenylalanine. Phenylalanine daapt berbahaya apabila dipakai oleh pasien yang menderita PKU
  • Apabila anda sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan. Informasikan pada tenaga profesional medis yang sedang menangani anda bahwa anda akan mengkonsumsi Atazanavir dalam keadaan sedang hamil. Setelah anda melahirkan, informasikan pada dokter apabila kulit dan bagian putih dari bayi ada menguning
  • Apabila anda sedang menyusui atau berencana untuk menyusui. Jangan menyusui apabila anda terinfeksi denga HIV atau sedang menggunakan terapi Atazanavir

Apabila anda sedang mengkonsumi alat kontrasepsi yang dibuat dengan dasar hormon, seperti pil, implan atau vaginal ring. Atazanavir dapat membuat alat kontrasepsi tersebut tidak berfungsi secara efektif. Dokter yang menangani anda dapat membantu untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat kontrasepsi yang tepat ketika anda menggunakan Atazanavir. Konsultasikan pada dokter mengenai penggunaan alat kontrasepsi dan juga obat-obatan HIV yang digunakan pada saat bersamaan

Informasikan pada dokter mengenai obat-obatan lain yang sedang atau akan anda konsumsi, seperti obat yang anda dapatkan dengan atau tanpa resep dokter, obat herbal, vitamin dan juga suplemen. Atazanavir dapat mengganggu mekanisme kerja obat-obatan lain dan membuatnya tidak berfungsi dengan semestinya. Obat-obatan lain pun dapat mengganggu mekanisme kerja Atazanavir itu sendiri. Mengkonsumsi Atazanavir bersama dengan beberapa obat-obatan tertentu atau produk-produk tertentu dapat menyebabkan efek samping serius yang dapat fatal dan membahayakan jiwa.

Prosedur Minum Obat Atazanavir

  1. Bacala informasi pasien yang ada pada kemasan obat atau dari brosur yang diberikan oleh tenaga farmasi untuk anda, sebelum anda memberikan Atazanavir untuk anak anda. Jika anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, hubungi tenaga farmasi terdekat.
  2. Obat ini diminum secara oral lewat mulut.
  3. Berikan obat ini kepada anak anda sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter, biasanya sehari sekali.
  4. Bukalah kemasan dari Atazanavir oral powder dan campurkan isinya dengan makanan, seperti selai atau yogurt, seperti yang disarankan dokter.
  5. Apabila anak anda belum bisa makan-makanan padat, maka obat ini dapat dicampur dengan cairan, seperti dengan susu, formula instan atau air putih.

Apabila anak anda masih berusia 6 bulan ke bawah dan tidak dapat makan makanan padat dan juga minum dari gelas, maka campurkan obat ini ke susu formula seperti yang disarankan dokter, dan berikan kepada anak ada lewat oral syringe. Jangan gunakan botol susu bayi. Berikan obat ini kira-kira maksimal 1 jam setelah mencampurkan dengan makanan atau minuman. Sebaiknya, berikan anak anda dosis ritonavir segera setelah memberikan dosis Atazanavir.

Ukuran Dosis Obat Atazanavir

Dosis Atazanavir yang diberikan oleh dokter berdasarkan beberapa kondisi medis anak anda, berat badan, usia, respon terhadap obat itu sendiri, jenis kelamin dan juga obat-obatan lain yang sedang dikonsumsi anak anda. Pastikan anda menginformasikan pada dokter dan tenaga farmasi akan segala jenis produk yang sedang anak anda gunakan, termasuk diantaranya obat-obatan yang didapat dengan atau tanpa resep dokter, obat herbal, suplemen dan juga vitamin.

Apabila anak anda sedang mengkonsumsi antacid atau obat-obatan seperti didanosine solution atau didanosine enteric coated capsule, berikan dosis Atazanavir setidaknya 2 jam sebelum atau 1 jam sesudah obat-obatan tersebut. Obat ini akan bekerja efektif apabila jumlah obat di dalam tubuh berada dalam level konstal. Oleh sebab itu, berikan obat ini pada waktu interval yang sama setiap harinya. Hal ini juga dapat membantu anda agar tidak kelupaan memberikan dosis setiap harinya.

Sangat penting untuk memberikan obat ini dan juga obat HIV lainnya secara berkelanjutan persis seperti yang diresepkan oleh dokter. Jangan sampai kelupaan satu dosispun. Jangan memberikan dosis berlebihan dan jangan pula menguranginya, jangan memulai dan jangan memberhentikan, meskipun dalam jangka waktu pendek, kecuali dengan persetujuan dokter. Apabila hal ini terjadi, maka dapat menyebabkan jumlah virus di dalam tubuh meningkat dan membuat infeksi semakin resisten dan juga meningkatkan resiko efek samping.

Ciri – Ciri Obat Atazanavir

Atazanavir dalam hal ini memiliki kapsul berwarna biru dengan kemasan yang didominasi oleh warna putih. Informasi yang tercetak pada obat Atazanavir adalah berwarna biru. Kapsul yang ada di dalam kemasan, tersimpan di kemasan seperti botol dengan segel berwarna putih.

Apa yang terjadi jika overdosis obat Atazanavir?

Apabila seseorang mengalami overdosis dan menunjukkan gejala-gejala serius seperti pingsan atau kesulitan bernafas, segera datangi unit gawat darurat. Beberapa gejala serius dari adanya overdosis Atazanavir adalah sakit kepala yang teramat sangat dan juga kepala terasa berputar-putar.

Jangan memberikan obat ini pada orang lain dan jangan meminum obat orang lain. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya overdosis dan juga keracunan. Pemakaian Atazanavir secara tidak bertanggung jawab dan tanpa pertimbangan medis langsung oleh dokter yang bersangkutan dapat menyebabkan terjadinya overdosis.

Bagaimana cara penyimpanan obat Atazanavir?

  1. Simpanlah Atazanavir kapsul di suhu ruangan kira-kira 20 hingga 25 derajat celcius. Sebaiknya menyimpan Atazanavir di dalam kotak obat dengan rapat dan letakkan di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
  2. Untuk Atazanavir yang berbentuk oral powder, maka dapat disimpan di suhu 30 derajat celcius. Oral powder Atazanavir tidak boleh di buka atau dipindahkan dari kemasan aslinya. Oral powder Atazanavir hanya boleh dibuka ketika akan digunakan saja.
  3. Setelah Atazanavir oral powder tercampur dengan makanan atau cairan, baru kemudian bisa disimpan di suhu ruangan kira-kira 20 hingga 30 derajat celcius, maksimal hanya 1 jam.
  4. Makan atau minumlah Atazanavir oral powder dalam jangka waktu 1 jam setelah dicampur dengan makanan atau minuman. Jangan pernah gunakan Atazanavir apabila segel asli pada kemasan telah terbuka atau rusak.
  5. Obat-obatan yang sudah tidak terpakai dan sudah melewati tanggal kadaluarsa sebaiknya tidak dibuang di toilet atau di sampah rumah tangga biasa.
  6. Pembuangan segala jenis obat secara tidak tepat dan tidak aman dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan. Bawalah seluruh jenis obat-obatan yang sudah tidak anda pakai atau yang sudah melewati tanggal kadaluarsa ke apotek terdekat. Tenaga farmasi yang bertugas akan membantu anda untuk membuang obat-obatan tersebut dengan aman dan tepat.

Efek Samping Obat Atazanavir

Atazanavir dapat menyebabkan efek samping yang serius dan juga fatal lagi mematikan. Termasuk di dalamnya adalah denyut jantung yang menjadi tidak normal, masalah gangguan pada liver dan juga interaksi obat yang dapat mematikan. Segera hubungi dokter atau datangi unit gawat darurat apabila anda merasakan beberapa gejala efek samping serius berikut yang berkaitan dengan masalah denyut jantung :

  • Kepala terasa ringan
  • Kepala terasa berputar

Hentikan penggunaan Atazanavir dan segera datangi dokter dan datangi unit gawat darurat apabila mulai ada ruam ruam banyak di kulit atau ruam yang dibarengi dengan adanya beberapa gejala lain seperti :

  • Rasa tidak enak badan ketika kita sedang flu
  • Demam
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Iritasi mata (konjungtivitis)
  • Kulit lecet
  • Luka di dalam mulut
  • Bengkak pada beberapa bagian wajah
  • Rasa nyeri, hangat atau adanya kemerahan di bagian bawah kulit

Pada pasien dengan riwayat masalah liver, termasuk di dalamnya adalah infeksi dengan virus hepatitis B (HBV) atau virus hepatitis C (HCV), Atazanavir dapat memperparah kondisi liver pada pasien tersebut. Segera hubungi dokter apabila anda mengalami gejala seperti di bawah ini, yang berkaitan dengan tanda-tanda adanya masalah pada liver :

  • Jaundice atau kulit dan mata yang menguning
  • Urine berwarna gelap
  • Mual dan muntah
  • Nyeri di daerah perut
  • Gatal-gatal

Ketika anda menggunakan Atazanavir, sangat penting untuk anda selalu memeriksakan diri secara berkala ke dokter. Pada umumnya, segala jenis obat-obatan dan tindakan medis memiliki efek samping dengan berbagai gejala dan tingkatan. Kebanyakan efek samping yang dihasilkan oleh obat-obatan HIV adalah mual dan muntah, juga kepala yang terasa berputar. Namun efek samping tersebut masih dikategorikan ke efek samping minor.

Beberapa efek samping Atazanavir dapat serius dan fatal. Efek samping lainnya yang dapat terjadi dari penggunaan Atazanavir adalah sebagai berikut :

  • Ruam pada kulit (kemerahan dan gatal)
  • Jaundice (mata dan kulit menguning), yang disebabkan meningkatnya jumlah bilirubin di dalam darah. Segera hubungi dokter apabila anda mengalami gejala ini
  • Penyakit ginjal kronis
  • Diabetes dan hyperglikemia
  • Perubahan pada lemak dalam tubuh (kenaikan berat badan atau penurunan berat badan)
  • IRIS atau immune reconstitution inflammatory syndrome. Sebuah kondisi dimana imun sistem mulai membaik setelah penanganan menggunakan obat-obatan HIV. Ketika sistem imun semakin menguat, maka hal tersebut dapat meningkatkan respon tubuh terhadap infeksi yang tersembunyi sebelumnya
  • Peningkatan masalah pendarahan, khususnya pada pasien yang menderita hemophilia
  • Penyakit gallbladder. Segera hubungi dokter apabila anda menderita gejala yang menunjukkan timbulnya penyakit ini seperti rasa nyeri di bagian kanan atau atas tengah area perut, demam, mual dan muntah dan juga jaundice
  • Penyakit ginjal seperti Batu ginjal. Segera hubungi dokter apabila anda merasa nyeri di bagian punggung bawah atau perut bagian bawah, adanya darah di urnie atau nyeri pada saat buang air kecil.

Informasikan pada dokter mengenai efek samping apapun yang tidak segera hilang atau mulai mengganggu aktivitas anda sehari-hari. Daftar efek samping yang telah disebutkan di atas bukanlah daftar yang lengkap. Untuk mempelajari mengenai efek samping yang dapat terjadi ketika mengkonsumsi Atazanavir, bacalah informasi tercetak yang ada pada label obat atau pada kemasan obat tersebut, atau konsultasikan langsung dengan dokter atau tenaga farmasi yang menangani anda.

fbWhatsappTwitterLinkedIn