Grafasma termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas bisa didapatkan dengan atau tanpa menggunakan resep dokter.
Komposisi
Grafasma merupakan obat berbentuk tablet yang mengandung 130 mg teofilin dan 10 mg efedrin sebagai senyawa aktifnya
Indikasi
Grafasma diiindikasikan untuk meredakan gejala asma bronkial
Mekanisme Kerja Obat
Asma adalah salah satu penyakit kronis atau jangka panjang pada saluran pernapasan dimana terjadi bronkospasme, yaitu kontraksi otot polos pada bronkus (saluran pernapasan yang menuju paru-paru). Akibat kontraksi tersebut, bronkus akan mengalami penyempitan sehingga asupan udara menuju paru-paru akan jauh berkurang. Hal inilah yang kemudian menimbulkan sesak napas, terkadang dosertai juga dengan batuk, nyeri dada dan mengi. Kondisi ini harus segera ditangani karena sesak napas yang berkepanjangan dapat mengakibatkan kematian pada pasien.
Grafasma merupakan salah satu obat yang diindikasikan untuk meredakan gejala asma. Obat ini mengandung 2 senyawa aktif, yaitu teofilin dan efedrin. Kedua obat ini bekerja dengan menimbulkan efek berupa relaksasi otot-otot polos pada bronkus. Teofilin akan merangsang pelepasan epinefrin, yaitu senyawa yang dapat merelaksasikan otot bronkus, sedangkan efedrin bekerja secara langsung dengan merangsang otot bronkus untuk berelaksasi. Dengan demikian, bronkus akan mengalami pelebaran sehingga jalan napas menjadi terbuka dan pasien diharapkan dapat kembali bernapas dengan normal.
Dosis dan Cara Penggunaan
- Dosis Grafasma untuk usia >12 tahun dan dewasa adalah 3 x 1 tablet dalam sehari
- Dosis Grafasma untuk anak usia 6-12 tahun adalah 3 x ½ tablet dalam sehari
- Sebaiknya Grafasma dikonsumsi sesudah makan
- Telanlah tablet Grafasma dalam keadaan utuh (jangan digerus atau dihancurkan) dengan bantuan sedikit air
Kontraindikasi
- Hipersensitif (alergi) terhadap teofilin dan/atau efedrin
Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui
- Teofilin termasuk ke dalam kategori C, yaitu obat yang boleh digunakan oleh ibu hamil dalam kondisi dimana manfaat yang akan diperoleh dari pemberian teofilin melebihi risiko efek samping negatif yang mungkin terjadi pada janin
- Teofilin dapat diekskresikan (dikeluarkan) melalui ASI dan dilaporkan dapat menimbulkan efek samping pada bayi berupa bayi yang menjadi cepat marah
- Efedrin dapat melewati plasenta dan masuk ke dalam aliran darah janin, penggunaannya pada ibu hamil berisiko menimbulkan asidosis metabolik pada janin
- Belum diketahui apakah efedrin dapat diekskresikan (dikeluarkan) melalui ASI
Dengan demikian, Grafasma merupakan obat yang sebaiknya tidak digunakan oleh ibu hamil atau ibu menyusui, kecuali dokter memiliki pertimbangan kuat yang mendasari pemberian obat ini.
Efek Samping
Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Grafasma:
- Sakit kepala
- Insomnia
- Sulit buang air kecil
- Mual
- Muntah
- Jantung berdebar
- Merasa pusing
- Diare
Tidak semua pasien yang menggunakan Grafasma akan merasakan efek samping. Namun, jika Anda merasakan salah satu efek samping yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya yang Anda rasa cukup mengganggu, konsultasikanlah hal tersebut dengan dokter agar efek samping yang terjadi dapat segera ditindaklanjuti.
Interaksi Obat
Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan secara bersamaan dengan Grafasma:
- Teofilin dapat menurunkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: dipyridamole, karbamazepin
- Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek teofilin jika digunakan secara bersamaan: allopurinol, eritromisin, febuxostat, fluvoksamin, itrakonazole, ivacaftor, ketokonazole, klaritromisin, pefloksasin, simetidin, siprofloksasin
- Obat-obat berikut dapat menurunkan efek teofilin jika digunakan secara bersamaan: apalutamide, karbamazepin, rifabutin, rifampisin
- Riociguat dapat saling meningkatkan efek jika digunakan secara bersamaan dengan teofilin
- Obat-obat berikut berpotensi menimbulkan hipertensi (darah tinggi) jika digunakan secara bersamaan dengan efedrin: dihidroergotamin, ergotamin, fenelzin, isokarboksazid, ko-dergokrin mesilat, rasagiline, selegiline, tranilsipromin
Jika Anda sedang atau akan menggunakan obat lain selain Grafasma, tanyakanlah kepada dokter dan/atau apoteker apakah obat tersebut aman untuk digunakan secara bersamaan dengan Grafasma. Jika ternyata obat tersebut dapat menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan Anda untuk memberi jeda waktu antara konsusmsi Grafasma dengan konsumsi obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.
Perhatian
- Gunakanlah Grafasma sesuai dengan petunjuk pemakaian pada kemasannya atau sesuai dengan anjuran dokter atau apoteker
- Jangan menngkonsumsi Grafasma melebihi dosis yang dianjurkan
- Jika gejala asma yang Anda rasakan tidak kunjung mereda atau malah memburuk sampai 1 jam setelah Anda mengkonsumsi Grafasma, segeralah memeriksakan diri ke dokter
- Efek samping retensi urin (sulit buang air kecil) sering terjadi jika Grafasma digunakan oleh pasien pria dengan pembesaran kelenjar prostat
- Untuk memaksimalkan efek obat, konsumsilah Grafasma pada waktu yang sama setiap harinya, hal ini juga dapat membantu Anda ingat untuk selalu mengkonsumsi obat ini
- Sebelum menggunakan Grafasma atau obat apapun, perhatikanlah kondisi obatnya dan pastikan tidak ada perubahan warna atau bentuk pada tablet. Jangan mengkonsumsi obat yang telah mengalami perubahan warna atau bentuk, tanyakanlah kepada apoteker mengenai apa yang harus dilakukan jika hal ini terjadi
- Pastikan Grafasma atau obat apapun yang Anda konsumsi belum melewati tanggal kadaluwarsa yang tercantum pada kemasannya
- Simpanlah Grafasma pada tempat dengan suhu ruangan yang kering, sejuk, terlindung dari sinar matahari langsung dan terhindar dari jangkauan anak-anak