Erprazol – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Erprazol termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter,

Komposisi

Erprazol merupakan obat berbentuk sediaan injeksi yang mengandung pantoprazole sebagai senyawa aktifnya

Indikasi

Erprazol diindikasikan untuk refluks asam lambung (GERD / Gasoesophageal Reflux Disease) dan sindrom Zollinger-Ellison (produksi asam lambung secara berlebih). Biasanya obat ini diberikan kepada pasien yang tidak memungkinkan untuk menelan obat berbentuk tablet, jika pasien sudah bisa menelan obat berbentuk tablet maka pengobatan diganti menjadi obat bentuk tablet.

Mekanisme Kerja Obat

Lambung kita selalu memproduksi asam lambung (HCl/asam klorida) setiap harinya. Asam lambung ini membuat pH di dalam lambung menjadi sangat asam dan dengan demikian dapat membunuh berbagai mikroba yang tertelan bersama makanan. Selain itu, keadaan pH yang sangat asam ini juga membantu kerja salah satu enzim pencernaan yang hanya bisa bekerja pada kondisi asam.

Namun, pada kondisi-kondisi tertentu, produksi asam lambung perlu diturunkan, misalnya pada kondisi refluks asam lambung (GERD / Gasoesophageal Reflux Disease) dan sindrom Zollinger-Ellison. Pada kondisi refluks asam lambung, asam lambung seringkali naik ke kerongkongan dan kemudian menimbulkan luka dan rasa terbakar pada kerongkongan. Sedangkan pada sindrom Zollinger-Ellison, terjadi produksi asam lambung yang melebihi jumlah normal dan hal ini dapat menyebabkan terjadinya luka pada lambung karena sifat asam lambung yang korosif.

Pantoprazole merupakan salah satu obat yang termasuk ke dalam golongan penghambat poma proton. Obat ini bekerja dengan cara mencegah ion H+ (proton) masuk ke dalam lambung. Untuk membuat asam lambung, ion H+ perlu dimasukkan ke dalam lambung kemudian ion ini akan bergabung dengan ion Cl membentuk HCl. Jika ion H+ tidak dimasukkan ke lambung, maka asam lambung/HCl tidak akan terbentuk dan diharapkan dapat mengatasi kondisi-kondisi penyakit yang telah disebutkan sebelumnya.

Dosis dan Cara Penggunaan

  • Dosis Erprazol untuk refluks asam lambung: 40 mg yang diberikan sebagai infus intravena selama 15 menit dalam sehari, terapi dilanjutkan sampai 7-10 hari tergantung kondisi pasien
  • Dosis Erprazol untuk sindrom Zollinger-Ellison: 80 mg yang diberikan sebagai infus intravena setiap 8-12 jam selama 7 hari
  • Pemberian Erprazol kepada pasien hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeter, misalnya dokter atau perawat

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Erprazol:

  • Hipersensitif (alergi) terhadap pantoprazole

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Belum ada data penelitian yang menunjukkan efikasi dan keamanan penggunaan pantoprazole pada ibu hamil, sebaiknya obat ini hanya digunakan pada ibu hamil jika manfaat yang diperoleh melebihi risiko efek samping negatif yang mungkin terjadi pada janin
  • Pantoprazole dapat diekskresikan (dikeluarkan) oleh tubuh melalui ASI, sebaiknya obat ini tidak digunakan oleh ibu menyusui atau jangan menyusui bayi Anda selama masih dalam masa pengobatan menggunakan pantoprazole

Efel Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Erprazol:

  1. Sakit kepala
  2. Sakit perut
  3. Edema
  4. Diare
  5. Konstipasi (sembelit)
  6. Pruritus
  7. Perut kembung
  8. Mual
  9. Muntah
  10. Hiperglikemia (peningkatan kadar glukosa darah)

Tidak semua pasien yang menggunakan Erprazol akan mengalami efek samping di atas. Namun, jika Anda merasakan efek samping, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada apoteker agar efek samping tersebut bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang dapat menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Erprazol:

  1. Pantoprazole dapat menurunkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: acalabrutinib, clopidogrel, delavirdine, erlitinib, indinavir, itrakonazole, ketokonazole, nelfinavir
  2. Pantoprazole dapat meningkatkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: afatinib, digoksin
  3. Obat-obat berikut dapat menurunkan efek pantoprazole jika digunakan secara bersamaan: apalutamide, atazanavir
  4. Ivacaftor dapat meningkatkan efek pantoprazole jika digunakan secara bersamaan

Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Erprazol tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. Jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Erprazol, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu di antara konsumsi Erprazol dengan konsumsi obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.

Perhatian

  1. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Erprazol tanpa menggunakan resep dokter
  2. Erprazol injeksi diberikan kepada pasien sebagai infus intravena (disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena dengan kecepatan infus tertentu), pemberiannya harus dilakukan dengan cara yang benar dan di tempat yang tepat untuk menghasilkan efek yang diinginkan dan menghindari terjadinya komplikasi, oleh karena itu pemberian Erprazol hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat
  3. Erprazol tersedia dalam bentuk serbuk yang dikemas di dalam vial, tenaga medis akan melarutkan serbuk tersebut dengan pelarut yang sesuai sebelum memberikannya kepada pasien
  4. Vial Erprazol yang belum dibuka (yang serbuknya belum dilarutkan) sebaiknya disimpan pada suhu 2-80C dan dalam kondisi terlindung dari cahaya
  5. Serbuk Erprazol yang sudah dilarutkan hanya boleh disimpan selama 12 jam pada suhu ruangan
fbWhatsappTwitterLinkedIn