Betalans – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Betalans atau yang juga memiliki nama generik dengan nama obat Lansoprazole, adalah merupakan sejenis obat-obatan yang masuk kedalam kelompok obat antirefulks, antasida, dan antiulkus. Obat Betalans ini berfungsi untuk mengatasi penyakit-penyakit yang diakibatkan karena kelebihan produksi asam lambung dalam tubuh seperti penyakit GERD, tukak lambung, tukak usus duodenum, dan zollinger ellison syndrome.

Obat Betalans ini mengandung senyawa Lansoprazole, yang dimana Lansoprazole ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah asam lambung yang dihasilkan oleh dinding lambung, sehingga jumlah asam dilambung bisa dikurangi, sehingga penyakit asam lambung seperti GERD, tukak lambung, tukak usus duodenum, serta zollinger ellison syndrome dapat diatasi.

Obat Betalans ini diproduksi dan juga didistribusikan oleh PT. Mahakam Beta Farma, yang dikemas dalam bentuk kapsul berukuran 30 mg. Obat Betalans ini telah didaftarkan oleh PT. Mahakam Beta Farma ke BPOM, yang dimana kemudian obat ini dimasukkan kedalam golongan obat keras dengan label huruf K didalam lingkaran merah. Untuk dapat menggunakan obat Betalans ini, pengguna diwajibkan harus menggunkan resep dari dokter.

Indikasi:

Beberapa indikasi dari penggunaan obat Betalans ini sangat perlu diketahui dan diperhatian secara seksama oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  • Obat Betalans ini biasanya digunakan untuk pengobatan penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD).
  • Dikombinasikan dengan obat amoxicillin dan obat Clarithromycin, penggunaan obat Betalans ini dapat digunakan untuk mengatasi penyakit tukak lambung dan tukak usus dua belas jari (duodenum) yang pada umumnya diakibatkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.
  • Obat Betalans juga biasanya digunakan untuk mengobati kondisi erosif esophagitis (peradangan pada kerongkongan akibat iritasi asam lambung ataupun infeksi baik dari virus ataupun bakteri dan jamur).
  • Obat Betalans ini juga dapat digunakan untuk terapi pengobatan penyakit zollinger ellison syndrome (penyakit yang disebabkan karena kelebihan produksi asam lambung akibat hormon yang dilepaskan oleh tumor pankreas atau tumor usus duabelas jari.

Dosis & Cara Penggunaan:

Beberapa dosis dan cara penggunaan obat Betalans ini sangat perlu diketahui dan diperhatian dengan baik oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

Dosis obat Betalans untuk penyakit refluks gastro esofagus (GERD):

  • Pemberian dosis untuk Dewasa: berikan obat Betalans ini 15-30 mg setiap sehari sekali yang diminum pada pagi hari selama 4-8 minggu.
  • Pemberian dosis untuk anak-anak berusian 12-17 tahun: berikan obat Betalans ini 15 mg sehari sekali selama 8 minggu.
  • Pemberian dosis untuk anak-anak berusia 1-11 tahun dengan berat badan kurang dari 30 kg: berikan obat Betalans ini 15 mg sehari sekali, maksimal selama 12 minggu.
  • Pemberian dosis untuk anak-anak berusia 1-11 tahun dengan berat badan lebih dari 30 kg: berikan obat Betalans ini 30 mg sekali sehari, maksimal selama 12 minggu. Namun dosis ini masih dapat ditingkatkan lagi menjadi 30 mg dua kali sehari, jika setelah 12 minggu gejala masih muncul.

Dosis obat Betalans untuk Infeksi Helicobacter pylori:

  • Pemberian dosis untuk Dewasa: berikan obat Betalans ini 30 mg dua kali sehari yang kemudian dikombinasikan dengan obat clarithromycin 500 mg dan amoxicillin 1 gram masing-masing juga dua kali sehari.

Dosis obat Betalans untuk penyakit Radang esofagus erotif:

  • Pemberian dosis untuk Dewasa: berikan obat Betalans ini 30 mg setiap sehari sekali yang diminum pada pagi hari selama 8 minggu. Jika belum sembuh, durasi pengobatan dapat ditambah hingga 8 minggu lagi.
  • Pemberian dosis untuk anak-anak berusian 12-17 tahun: berikan obat Betalans ini 15 mg sehari sekali selama 8 minggu.
  • Pemberian dosis untuk anak-anak berusia 1-11 tahun dengan berat badan kurang dari 30 kg: berikan obat Betalans ini 15 mg sehari sekali, maksimal selama 12 minggu.
  • Pemberian dosis untuk anak-anak berusia 1-11 tahun dengan berat badan lebih dari 30 kg: berikan obat Betalans ini 30 mg sekali sehari, maksimal selama 12 minggu. Namun dosis ini masih dapat ditingkatkan lagi menjadi 30 mg dua kali sehari, jika setelah 12 minggu gejala masih muncul.

Dosis obat Betalans untuk penyakit Sindrom Zollinger-Ellison

  • Pemberian dosis untuk Dewasa: berikan obat Betalans ini sebagai dosis awal sebanyak 60 mg sehari, dan kemudian dosis diberikan disesuaikan sesuai kebutuhan. Jika diperlukan, dosis penggunaan dapat ditingkatkan menjadi 60 mg dua kali sehari.

Kontra Indikasi:

Beberapa kontra indikasi dari penggunaan obat Betalans ini sangat perlu diketahui dan diperhatian secara seksama oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  • Obat Betalans ini dapat menyebabkan terjadinya difisiensi vitamin B12 apabila digunakan dalam jangka panjang.
  • Dilarang menggunakan obat Betalans ini apabila pengguna memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap senyawa yang terkandung dalam obat Betalans, yaitu senyawa Lansoprazole.
  • Hindari penggunaan obat Betalans ini dalam waktu panjang, karena terdapat laporan bahwa penggunaan obat Betalans dalam dosis tinggi serta dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan tingginya risiko terkena retak tulang akibat osteoporosis.
  • Pada penggunaan jangka panjang dan juga dosis yang tinggi pada penggunaan obat Betalans ini dapat menyebabkan terjadinya malabsorpsi zat besi.

Efek Samping:

Beberapa efek samping dari penggunaan obat Betalans ini sangat perlu diketahui dan diperhatian secara seksama oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Gangguan saluran pencernaan.
  2. Diare.
  3. Nyeri perut.
  4. Sembelit.
  5. Mual.
  6. Muntah.
  7. Pusing.
  8. Sakit kepala.
  9. Syok anafilaksis.
  10. Kejang.
  11. Detak jantung lebih cepat.
  12. Gelisah.
  13. Kram.
  14. Nyeri otot.

Sementara itu, berikut ini adalah beberapa daftar efek samping yang mungkin saja terjadi apabila telah menggunakan obat Betalans ini dalam penggunaan jangka panjang, yaitu sebagai berikut:

  1. Anemia hemolitik.
  2. Trombositopenia.
  3. Patah tulang di pergelangan tangan.
  4. Hipomagnesemia.
  5. Agranulositosis.
  6. Osteoporosis.
  7. Leukositosis.
  8. Kreatinin serum.
  9. Kerusakan ginjal.
  10. Patah tulang di tulang belakang.
  11. Hepatitis.
  12. Patah tulang pada pinggul.
  13. Ensefalopati hati.
  14. Gagal ginjal akut.
  15. Gagal hati fulminan.

Interaksi dengan Obat Lain:

Beberapa efek interaksi dari penggunaan obat Betalans bersamaan dengan obat-obatan lainya ini sangat perlu diperhatian dan diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Betalans ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Penggunaan obat Betalans bersamaan dengan obat-obatan jenis diuretik maupun digoxin sangat tidak disarankan, karena dapat menyebabkan meningkatnya resiko terkena penyakit hipomagnesia.
  2. Hindari penggunaan obat Betalans bersamaan dengan jenis obat-obat yang metabolismenya dilakukan oleh enzim CYP3A4, seperti obat escitalopram, oxycodone, ataupun tramadol. Hal tersebut disebabkan karena obat Betalans ini dapat menghambat sistem kerja enzim CYP3A4, sehingga dapat menyebabkan meningkatnya konsentrasi obat escitalopram, oxycodone, ataupun tramadol dalam plasma darah.
  3. Tidak boleh menggunakan obat Betalans ini bersamaan dengan obat pengencer darah seperti obat warfarin, karena dapat menyebabkan meningkatnya resiko terkena pendarahan yang hebat pada penggunanya.
  4. Jangan menggunakan obat Betalans ini bersamaan dengan obat Antasidan ataupun obat Sukralfat, karena akan dapat mengurangi bioavailabilitas (kecepatan menyerap senyawa yang terkandung dalam obat oleh tubuh) obat Betalans.
  5. Konsentrasi obat Cilostazol dalam plasma darah dapat meningkat secara drastis apabila menggunakan obat Cilostazol bersamaan dengan obat Betalans, sehingga dapat meningkatkan resiko terkenanya toksisitas.
  6. Penggunaan obat Itrakonazol ataupun obat Ketokonazol, bersamaan dengan obat Betalans dapat menyebabkan menurunnya bioavailabilitas kedua obat-obatan tersebut.
  7. Untuk obat-obatan yang metabolismenya dilakukan oleh asam lambung seperti obat atazanavir, ketokonazole, ataupun ester ampicillin, dapat berkurang efektivitasnya apabila obat-obatan tersebut dikonsumsi bersamaan dengan obat Betalans.

Peringatan dan Perhatian:

Beberapa peringatan dari Obat Betalans ini perlu diketahui dan diperhatian secara seksama oleh pengguna sebelum menggunakan obat ini, yaitu sebagai berikut:

  1. Hindari menggunakan kendaraan bermotor ataupun menyalakan mesin yang membutuhkan konsentrasi tinggi dari penggunanya pada saat menggunakan obat Betalans ini.
  2. Pengguna yang sedang menderita penyakit hipomagnesemia atau penurunan jumlah magnesium yang ada di dalam darah, disarankan menggunakan obat Betalans ini secara hati-hati.
  3. Penggunaan obat Betalans untuk anak-anak berusia dibawah 1 tahun masih belum diketahui efektifan dan keamanannya, oleh sebab itu tidak disarannya untuk digunakan anak dibawah 1 tahun.
  4. Jangan menggunakan obat Betalans ini melebihi dosis yang disarankan, karena dapat mengakibatkan gejala overdosis pada penggunanya, dan dosis maksimum yang aman dikonsumsi perharinya adalah 48 mg.
  5. Hingga saat ini obat Betalans masih belum tidak diketahui apakah terlarut dalam ASI atau tidak, oleh sebab itu penggunaan oleh ibu menyesui harus dilakukan secara hati-hati.
  6. Hentikan penggunaan obat Betalans ini pada saat pengguna mulai mengalami reaksi sensitifitas berupa gatal, demam, sakit tenggorokan, pucat, arthralgia, ataupun yang lainnya setelah menggunakan obat Betalans ini.
  7. Untuk mendapatkan manfaat yang maksimal dari penggunaan obat Betalans ini, maka pergunakan obat Betalans ini pada saat sebelum makan.
  8. Hati-hati dalam menggunakan obat Betalans ini, apabila pengguna sedang menderita penyakit osteoporosis atau pengkeroposan tulang.
  9. Menurut FDA (BPOM Amerika Serikat), obat Betalans ini dikelompokkan kedalam golongan obat kategori B, yaitu pada penelitian terhadap janin kelinci percobaan tidak ditemukan adanya resiko terhadap janin. Namun tetap saja penggunaan oleh ibu hamil harus dilakukan secara berhari-hati.
  10. Untuk pengguna yang telah lanjut usia, pemberian obat Betalans ini harus selalu dimonitoring dan apabila perlu, kurangi dosisnya hingga setengah dari dosis seharusnya.
  11. Obat Betalans ini proses ekskresinya dilakukan oleh ginjal, oleh sebab itulah pengguna yang memiliki riwayat gangguan hati dan penyakit ginjal harus berhati-hati dalam menggunakan obat Betalans ini.
  12. Harap berhati-hati pada saat menggunakan obat Betalans ini, untuk pengguna yang menderita penyakit osteopenia.
  13. Simpan obat Betalans ini pada tempat yang memiliki suhu ruangan dan juga terhindari dari cahaya matahari langsung.
fbWhatsappTwitterLinkedIn