Azomax – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Azomax merupakan obat antibiotik yang ditujukan untuk perawatan dan pencegahan penyakit baik ringan sampai dengan infeksi dan beberapa penyakit lainnya termasuk ulkus genital (gejala infeksi menular seksual), uretristis dan servisitis.  Agar selalu diperhatikan bahwa terdapat perbedaan sakit karena virus dan bakteri. Produk obat dari Dexa Medica ini bisa didapatkan di apotek terdekat dengan menggunakan resep dari dokter. Terdapat dua pilihan azomax yang dijual di pasaran yakni berbentuk kapsul (dewasa) dan dry syrup (anak-anak).

Kandungan Azomax

Azomax mengandung Azithromycin dihydrate setara dengan azithromycin 250 mg (kapsul) dan azithromycin 200 mg (dry syrup). Azythromycin sendiri adalah golongan antibiotik makrolida yang bekerja dengan mengurangi produksi protein sehingga menghambat pertumbuhan bakteri.

Fungsi Azomax

Azomax memiliki berbagai fungsi diantaranya:

  • Pengobatan infeksi ringan sampai sedang
  • Infeksi salurah nafas bagian atas atau bawah
  • Infeksi saluran nafas bagian bawah
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak
  • Penyakit kelamin (urethritis non-gonococcal dan cervicitis yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis)
  • Salah satu pengobatan pada rada paru-paru (pneumonia)

Dosis Penggunaan Azomax

Dalam menggunakan azomax terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dan diterapkan sesuai kebutuhan baik untuk dewasa maupun anak-anak. Berikut dosis penggunaan azomax sesuai ketentuan :

Untuk Dewasa :

  • Untuk penggunaan pada penyakit akibat infeksi ringan sampai sedang contohnya untuk penyakit paru-paru, pneumonia, sakit tekak, kulit, uretristis dan servisitis maka dosis penggunaannya adalah sebagai berikut:
    • Hari pertama 1 x 500 mg
    • Hari kedua sampai dengan kelima : 1 x 250 mg
  • Urethritis non-gonococcal dan cervicitis yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis : 1 x 1 g
  • Digunakan 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan

Untuk Anak-anak :

  • 10 mg/kg BB/hari selama 3 hari

Efek Samping Azomax

Sama halnya dengan obat yang lain, Azomax juga menimbulkan efek samping antibiotik sebagai obat berbahaya jangka panjang bagi penggunanya. Berikut ini merupakan efek samping yang mungkin ditimbulkan dari konsumsi azomax diantaranya adalah :

  • Mual
  • Nyeri perut atau rasa tidak enak pada perut
  • Muntah
  • Perut kembung diare atau buang air besar berupa cairan
  • Nefritis interstisial
  • Gangguan ginjal akut
  • Fungsi hati abnormal
  • Pusing, vertigo, sakit kepala
  • Kebingungan mental
  • Somnolence

Sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter atau tenaga medis terdekat dengan tempat anda jika gejala efek samping diatas telah berdampak signifikan dan semakin memburut untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Kontraindikasi Azomax

Walaupun memiliki fungsi yang besar, tidak semua orang dapat menggunakan azomax (atau dalam hal ini azythromycin) sebagai antibiotik. Beberapa kontraindikasi yang mungkin muncul bagi pemakai azythromycin adalah hipersensitif terhadap azithromycin, erythromycin, dan antibiotik makrolida lainnya, gangguan fungsi hati, dan jaundice (ukuning) karena gangguan aliran empedu.

Hal-hal Yang Harus Diperhatikan

Dalam menggunakan azomax, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama diantaranya adalah sebagai berikut :

  • Pasien dengan gangguan fungsi hati dan ginjal
  • Wanita hamil dan menyusui
  • Anak-anak dibawah usia 16 tahun
  • Pasien yang mengkonsumsi obat derivat ergot
  • Pasien pneumonia dengan berbagai faktor risiko 

Azomax untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Antibiotik merupakan jenis obat-obat yang khusus digunakan untuk mengobati infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Terdapat berbagai macam jenis-jenis antibiotik dan manfaatnya Sehingga pada umumnya penggunaan berbagai macam obat antibioatik untuk ibu hamil tidak dianjurkan selama kehamilan dan menyusui.

Penggunaan obat golongan azythromycin pada saat kehamilan relatif aman, namun untuk wanita menyusui penggunaan harus dengan hati-hati.

Sebaiknya anda perlu memeriksakan diri terlebih dahulu kepada dokter untuk mendapatkan diagnosis dan obat yang tepat atau berkonsultasi kembali mengenai dosis yang tepat diberian sesuai dengan kondisi anda. Serta untu memastikan aman tidaknya antibiotik tersebut untuk dikonsumsi selama ibu dalam kondisi hamil atau menyusui.

Yang perlu diperhatikan adalah sebisa mungkin hindari pemberian antibiotik pada trimester pertama kehamilan karena merupakan tahap awal pembentukan organ pada janin dan jangan mengkonsumsi antibiotik berbarengan dengan obat jenis lain.

fbWhatsappTwitterLinkedIn