Ciprobiotic – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Obat Ciprobiotic sendiri adalah merupakan obat yang masuk kedalam golongan obat anti-biotik yang masuk kedalam kelompok kuinolon. Obat Ciprobiotic ini biasanya digunakan untuk mengobati bermacam-macam jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri, seperti infeksi pada saluran pencernaan. infeksi saluran kencing, dan infeksi pada saluran pernafasan.

Obat Ciprobiotic ini diketahui diproduksi oleh PT. Ikapharmindo, yang dikemas dalam bentuk infus berukuran 200 mg/100 ml. Dalam pembuatannya, obat Ciprobiotic ini dibuat dengan kandungan senyawa Ciprofloxacin didalamnya. Senyawa Ciprofloxacin sendiri adalah merupakan jenis antibiotik yang berasal dari golongan Kuinolon, yang biasa digunakan untuk mengatasi berbagai macam infeksi yang diakibatkan oleh bakteri.

Indikasi:

Berikut di bawah ini adalah beberapa daftar indikasi dari penggunaan obat Ciprobiotic yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprobiotic tersebut, yaitu sebagai berikut:

  1. Seringkali digunakan untuk mengatasi demam tifoid akibat infeksi bakteri S. typhi,
  2. Obat Ciprobiotic ini juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi berat, seperti infeksi saluran kencing, uretritis, servisitis, dan infeksi saluran pencernaan, yang dimana pengobatan oral sudah tidak efektif lagi,
  3. Kadang-kadang obat Ciprobiotic ini juga digunakan untuk mengobati infeksi kulit, infeksi jaringan lunak, serta infeksi saluran napas, kecuali penyakit pneumonia yang diakibatkan oleh Streptokokus.

Dosis & Cara Penggunaan:

Berikut di bawah ini adalah beberapa daftar dosis dari penggunaan obat Ciprobiotic yang perlu diketahui dan diperhatikan oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprobiotic tersebut, yaitu sebagai berikut:

Dosis obat Ciprobiotic untuk mengatasi infeksi bakteri yang tidak terkomplikasi:

  • Dosis pemberian sebesar 100 mg, yang diberikan sebanyak 2 kali sehari.

Dosis obat Ciprobiotic untuk mengatasi infeksi saluran kencing atas maupun bawah:

  • Dosis pemberian sebesar 200 mg, yang diberikan sebanyak 2 kali sehari.

Dosis obat Ciprobiotic untuk mengatasi Sinusitis akut yang tidak terkomplikasi, yaitu:

  • Dosis pemberian sebesar 200 mg, yang diberikan sebanyak 2 kali sehari sebagai dosis tunggal.
  • Setelah itu dosis selanjutnya disesuaikan dengan kondisi pengguna.

Kontra Indikasi:

Berikut di bawah ini adalah beberapa daftar kontra indikasi dari penggunaan obat Ciprobiotic yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprobiotic tersebut, yaitu sebagai berikut:

  • Obat Ciprobiotic ini dapat terlarut dalam ASI, oleh sebab itu penggunaan terhadap ibu menyusui sangat tidak disarankan oleh produsen.
  • Tidak disarankan menggunakan obat Ciprobiotic ini untuk anak-anak dibawah 18 tahun, karena belum ada bukti keamanan secara klinis terhadap anak-anak yang menggunakan obat Ciprobiotic ini.
  • Hindari penggunaan obat Ciprobiotic ini untuk para pengguna yang memiliki riwayat alergi terhadap senyawa yang terkandung pada obat Ciprobiotic ini, yaitu Ciprofloxacin.
  • Hindari penggunaan obat Ciprobiotic ini untuk pengguna yang sedang hamil, karena menurut FDA, obat Ciprobiotic ini masuk kedalam obat kategori C, yang artinya telah terbukti secara klinis dapat menyebabkan efek samping pada janin kelinci percobaan. Namun bukti klinis terhadap ibu hamil masih belum terbukti adanya efek samping tersebut.

Efek Samping:

Berikut di bawah ini adalah beberapa daftar efek samping dari penggunaan obat Ciprobiotic yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprobiotic tersebut, yaitu sebagai berikut:

  1. Gangguan pada saluran pencernaan,
  2. Diare.
  3. Gangguan fungsi Ginjal ringan.
  4. Leukositopenia.
  5. Sakit kepala.
  6. Leukositosis.
  7. Gangguan fungsi Hati ringan.
  8. Eosinofilia.
  9. Anemia.
  10. Granulositopenia.
  11. Peningkatan sementara enzim transaminase dan fosfatase alkali.
  12. Kreatinin
  13. Bilirubin darah
  14. Demam,
  15. Hiperglikemia
  16. Kristaluria
  17. Hematuria.

Interaksi dengan Obat Lain:

Berikut di bawah ini adalah beberapa daftar efek samping, hasil dari interaksi obat Ciprobiotic dengan obat-obatan lainnya yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprobiotic tersebut, yaitu sebagai berikut:

  • Pengguna dilarang menggunakan obat Ciprobiotic ini, apabila sedang menggunakan obat-obatan jenis antasida yang ada kandungan magnesium hidroksida. Hal tersebut disebabkan karena dapat mengakibatnya berkurangnya kemampuan tubuh dalam menyerap manfaat obat Ciprobiotic ini.
  • Hindari penggunaan obat Ciprobiotic bersamaan dengan obat tizanidine, theophylline, ataupun obat ropinirole. Hal tersebut disebabkan karena interaksi kedua obat-obatan tersebut dapat menyebabkan senyawa Ciprofloxacin dalam darah meningkat tinggi, sehingga meningkatkan resiko pengguna terkena efek samping dari obat Ciprobiotic ini.

Peringatan dan Perhatian:

Berikut di bawah ini adalah beberapa daftar peringatan dari penggunaan obat Ciprobiotic yang perlu diketahui oleh pengguna sebelum menggunakan obat Ciprobiotic tersebut, yaitu sebagai berikut:

  • Hati-hati menggunakan obat Ciprobiotic ini, apabila pengguna memiliki riwayat terkena masalah di sistem saluran pernafasan.
  • Pada saat sedang menggunakan obat Ciprobiotic ini, hindari terkena sinar matahari secara berlebihan. Karena dikhawatirkan dapat menyebabkan hilang kesadaran pengguna.
  • Para pengguna yang memiliki riyawat terkena penyakit ginjal, diharapkan selalu berhati-hati pada saat menggunakan obat Ciprobiotic ini.
fbWhatsappTwitterLinkedIn