Dexacap – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dexacap termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

Setiap tablet Dexacap mengandung captopril sebagai senyawa aktifnya, tersedia dalam 3 dosis, yaitu :

  1. 12,5 mg
  2. 25 mg
  3. 50 mg.

Indikasi

Mekanisme Kerja Obat

Darah tinggi adalah suatu kondisi dimana tekanan darah lebih tinggi dari nilai normal (>120/80 mmHg), kondisi ini banyak diderita oleh orang lanjut usia maupun orang dengan gaya hidup yang tidak sehat. Banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya darah tinggi, mulai dari faktor eksternal seperti gaya hidup (pola makan, aktivitas fisik, dll) sampai faktor internal. Salah satu faktor internalnya adalah suatu senyawa yang diproduksi oleh tubuh bernama angiotensin II. Angiotensin II dapat menimbulkan hal-hal berikut di dalam tubuh:

  • Meningkatkan penyerapan kembali air dan garam di ginjal sehingga air akan kembali masuk ke darah dan meningkatkan volume darah
  • Penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi)
  • Meningkatkan kontraksi jantung

Ketiga hal tersebut jika terjadi secara terus menerus pada akhirnya akan meningkatkan tekanan darah, menambah beban kerja jantung dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti gagal jantung.

Captopril bekerja menurunkan tekanan darah dengan menghambat enzim ACE (Angiotensin Converting Enzyme), yaitu enzim yang bertugas mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II. Jika kerja enzim ACE dihambat, maka produksi senyawa angiotensin II dapat berkurang dan tekanan darah juga akan menurun.

Dosis dan Cara Penggunaan

  1. Dosis awal Dexacap untuk hipertensi adalah 2-3 x 12,5-25 mg dalam sehari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 50 mg bila tekanan darah belum mengalami penurunan dalam 2 minggu
  2. Dosis awal Dexacap untuk gagal jantung kongestif adalah 3 x 6,25-12,5 mg, biasanya dikombinasikan dengan glikosida jantung dan obat golongan diuretik. Dosis dapat ditingkatkan jika efek terapi yang diinginkan belum tercapai
  3. Penyesuaian dosis Dexacap hanya boleh dilakukan oleh dokter
  4. Telanlah tablet Dexacap dengan cantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan digerus, dikunyah atau dihancurkan)
  5. Dexacap sebaiknya dikonsumsi dalam keadaan perut kosong (30 menit sebelum makan atau 2 jam setelah makan) karena adanya makanan di dalam saluran pencernaan dapat menghambat penyerapan kaptopril

Kontraindikasi

Pasien yang memiliki kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Dexacap:

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Captopril termasuk ke dalam kategori C untuk penggunaan pada ibu hail trimester pertama, yaitu obat yang hanya bisa digunakan oleh ibu hamil jika manfaat yang akan diperoleh melebihi risiko efek samping negatif yang mungkin timbul pada janin
  • Captopril termasuk ke dalam kategori D untuk penggunaan pada ibu hamil trimester kedua dan ketiga, yaitu obat yang hanya boleh digunakan dalam keadaan yang mengancam nyawa ibu dan tidak ada alternatif obat lain yang lebih aman. Penggunaan captopril pada ibu hamil trimester kedua atau ketiga dapat menimbulkan hipotensi / darah rendah, gagal ginjal sampai kematian pada bayi
  • Captopril diekskresikan /dikeluarkan oleh tubuh melalui ASI, sebaiknya ibu menyusui tidak menggunakan obat ini

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Dexacap:

  1. Batuk
  2. Peningkatan kadar kalium dalam darah
  3. Hipotensi / darah rendah
  4. Pruritus
  5. Takikardia
  6. Jantung berdebar
  7. Merasa pusing

Efek samping yang paling umum terjadi pada penggunaan captopril atau obat lainnya dari golongan penghambat enzim ACE adalah batuk.

Tidak semua pasien yang menggunakan Dexacap akan mengalami efek samping di atas. Namun jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah mengkonsumsi Dexacap, segeralah konsultasikan kepada dokter atau apoteker agar efek samping tersebut bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang dapat menimbulkan interaksi obat jika digunakan bersamaan dengan Dexacap:

  1. Captopril dapat menurunkan efek aliskiren dan meningkatkan risiko terjadinya gangguan ginjal (termasuk gagal ginjal akut) jika digunakan secara bersamaan
  2. Captopril dan sacubitril dapat saling meningkatkan toksisitas jika digunakan bersamaan dan meningkatkan risiko terjadinya angiodema
  3. Obat-obat berikut dapat saling meningkatkan toksisitas jika digunaka secara bersamaan dengan captopril dan meningkatkan risiko terjadinya hipotensi, hiperkalemia (peningkatan kadar kalium dalam darah) dan gangguan ginjal: azilsartan, candesartan, losartan, valsartan
  4. Captopril dapat meningkatkan toksisitas allopurinol jika digunakan secara bersamaan
  5. Penggunaan obat-obat berikut bersamaan dengan captopril dapat menurunkan fungsi ginjal serta menurunkan efek captopril: asam mefenamat, aspirin, celecoxib, diklofenak, diflusinal, ibuprofen, indometasin, ketorolak, piroksikam

Ingatlah untuk selalu mengkonsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Dexacap tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. Jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Dexacap, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara konsumsi Dexacap dengan konsumsi obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.

Hal-Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Dexacap:

  1. Dexacap dapat digunakan sebagai pengobatan tunggal atau digunakan sebagai kombinasi dengan obat antihipertensi lainnya, obat antihipertensi yang sering dikombinasikan dengan captopril adalah golongan diuretik, misalhnya thiazida
  2. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Dexacap tanpa menggunakan resep dokter karena penentuan dosis Dexacap perlu dilakukan berdasarkan pertimbangan terhadap kondisi pasien, terutama berkaitan dengan fungsi ginjal dan hati pasien
  3. Jangan mengubah dosis Dexacap yang telah diresepkan oleh dokter
  4. Jangan menghentikan penggunaan Dexacap tanpa anjuran dari dokter
  5. Lakukanlah pemeriksaan secara rutin ke dokter selama Anda menggunakan Dexacap agar dokter bisa menilai kondisi Anda dan melakukan penyesuaian dosis atau penggantian obat jika diperlukan
  6. Minumlah Dexacap pada waktu yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan efek obat dan membantu Anda mengingat untuk mengkonsumsi obat ini
  7. Penggunaan Dexacap dapat menimbulkan efek samping berupa rasa pusing, jika Anda merasakan efek samping ini setelah menggunakan Dexacap, hindarilah mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan alat yang dapat menimbulkan bahaya jika dioperasikan dengan kurang benar
  8. Waspadai terjadinya hipotensi / darah rendah setelah menggunakan Dexacap, jangan melakukan perpindahan posisi (misalnya dari duduk ke berdiri atau dari berbaring ke duduk) secara tiba-tiba karena hipotensi biasanya menimbulkan rasa pusing saat perpindahan posisi secara tiba-tiba dan berisiko membuat Anda terjatuh
  9. Sebelum mengkonsumsi Dexacap atau obat apapun, selalu perhatikan kondisi obatnya, jika Anda melihat ada perubahan warna (misalnya terdapat bercak-bercak warna pada tablet) atau perubahan bentuk obat, jangan gunakan obat tersebut dan segera tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus Anda lakukan
  10. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Dexacap atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya
fbWhatsappTwitterLinkedIn