Chlorphenon – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Komposisi

Chlophenon tersedia dalam 2 bentuk sediaan, yaitu sediaan injeksi dan tablet

  • Setiap mL sediaan injeksi Chlorphenon mengandung 10 mg klorfeniramin maleat
  • Setiap tablet Chlorphenon mengandung 4 mg klorfeniramin maleat

Chlorphenon tablet termasuk ke dalam golongan obat bebas terbatas yang bisa didapatkan di toko obat maupun apotek tanpa menggunakan resep dokter, sedangkan Chlorphenon injeksi termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Indikasi

Chlorphenon diindikasikan untuk pengobatan berbagai reaksi alergi, seperti urtikaria, rhinitis alergi dan hay fever

Mekanisme Kerja Obat

  1. Reaksi alergi adalah salah satu bentuk respon imun terhadap benda asing yang masuk ke dalam tubuh, dapat disebabkan oleh benda yang berbeda pula, misalnya ada orang yang alergi terhadap bulu kucing, ada pula yang tidak.
  2. Gejala yang ditimbulkan pun dapat berbeda-beda, namun gejala umumnya adalah gatal-gatal, ruam pada kulit, bersin-bersin, hidung meler, batuk dan mata berair.
  3. Namun, ada pula orang yang dapat mengalami reaksi alergi parah yang menimbulkan gejala yang dapat mebahayakan seperti sesak napas.
  4. Klorfeniramin maleat merupakan salah satu obat yang biasa digunakan untuk meredakan reaksi alergi dengan bekerja sebagai antihistamin.
  5. Antihistamin adalah obat yang bekerja dengan cara mencegah terjadinya ikatan antara histamin dan reseptornya, histamin ini adalah senyawa kimia di dalam tubuh yang akan menimbulkan berbagai reaksi alergi saat berikatan dengan reseptornya

Dosis dan Cara Penggunaan

  • Dosis Chlorphenon tablet adalah 3-4 x 1 tablet dalam sehari
  • Dosis Chlorphenon injeksi adalah 2-40 mg dalam sehari yang disuntikkan secara intramuskular (disuntikkan ke dalam jaringan otot)
  • Jika Anda akan menggunakan Chlorphenon tablet, telanlah tablet dengan bantuan sedikit air dalam keadaan utuh (jangan digerus, dikunyah, atau dihancurkan)
  • Pemberian Chlophenon injeksi harus dilakukan oleh tenage medis yang kompeten, misalnya dokter atau perawat untuk menghindari efek yang diinginkan akibat pemberian obat yang dilakukan dengan kurang tepat

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Chlorphenon:

  1. Hipersensitif (alergi) terhadap klorfeniramin
  2. Ibu menyusui
  3. Neonatus (bayi baru lahir)
  4. Asma

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Sebaiknya penggunaan klorfeniramin maleat pada ibu hamil hanya dilakukan jika tidak ada alternatif obat lain yang lebih aman
  • Penggunaan obat golongan antihistamin, termasuk klorfenirramin maleat dikontraindikasikan bagi ibu menyusui karena dapat menurunkan produksi ASI dan juga dapat menyebabkan bayi menjadi lebih mudah marah

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin timbul setelah penggunaan Chlorphenon:

  1. Mengantuk
  2. Merasa pusing
  3. Gangguan sistem koordinasi
  4. Insomnia
  5. Anoreksia
  6. Mual
  7. Muntah
  8. Konstipasi / sembelit
  9. Diare

Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Chlorphenon. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Chlorphenon, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Chlorphenon:

  1. Apalutamide dapat menurunkan efek Chlorphenon jika digunakan secara bersamaan
  2. Eluxadoline dan natrium oksibat dapat saling meningkatkan efek jika digunakan secara bersamaan dengan Chlorphenon
  3. Obat-obat berikut dapat meningkatkan efek Chlorphenon jika digunakan secara bersamaan: fenelzin, idelalisib, isokarboksazid, ivacaftor, tranilsipromin
  4. Obat-obat berikut memiliki efek samping berupa rasa kantuk sama seperti klorfeniramin maleat, sehingga penggunaan keduanya secara bersamaan dapat meningkatkan rasa kantuk yang timbul: obat golongan benzodiazepin (alprazolam, diazepam, flurazepam, lorazepam), obat golongan barbiturat (amobarbital, butabarbital, butalbital), alfentanil, amisulpride, amitriptilin, amoxapine, aripiprazole, dimenhidrinat, klorpromazin, thioridazine, tramadol
  5. Fentanil dapat saling meningkatkan toksisitas jika digunakan secara bersamaan dengan Chlorphenon

Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Chlorphenon tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Chlorphenon, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Chlorphenon dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.

Perhatian

  1. Chlorphenon tablet bisa Anda dapatkan tanpa menggunakan resep dokter di toko obat maupun apotek, sedangkan Chlorphenon injeksi hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter
  2. Chlorphenon injeksi diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan secara intramuskular (disuntikkan ke dalam jaringan otot), pemberiannya harus dilakukan dengan cara yang benar dan di tempat yang tepat untuk menghasilkan efek yang diinginkan dan menghindari terjadinya komplikasi, oleh karena itu pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat
  3. Jika Anda merasakan rasa sakit / tidak nyaman pada kulit di tempat penyuntikan Chlorphenon, Anda bisa meredakannya dengan mengompres bagian yang sakit tersebut 
  4. Segeralah lakukan konsultasi dengan dokter jika gejala yang Anda alami tidak kunjung membaik setelah menggunakan Chlorphenon tablet selama 2-3 hari
  5. Penggunaan Chlorphenon dapat menimbulkan rasa kantuk, oleh karena itu hindari mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin yang dapat menimbulkan bahaya jika dioperasikan dengan kurang benar
  6. Perhatikan kondisi Chlorphenon atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, jika terjadi perubahan warna pada tablet atau terjadi perubahan bentuk tablet, jangan gunakan obat tersebut dan tanyakan kepada apoteker mengenai apa yang harus dilakukan
  7. Selalu perhatikan tanggal kadaluwarsa Chlorphenon atau obat apapun yang akan Anda konsumsi, pastikan obat tersebut belum melewati tanggal kadaluwarsanya
  8. Simpanlah Chlorphenon pada suhu kamar di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung, jauhkan dari jangkauan anak-anak
fbWhatsappTwitterLinkedIn