Cefobid – Fungsi – Obat Apa – Dosis dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Cefobid termasuk ke dalam golongan obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan menggunakan resep dokter.

Komposisi

Cefobid merupakan obat berbentuk sediaan injeksi, setiap vialnya mengandung 1 gram cefoperazone

Indikasi

Cefobid diindikasikan untuk pengobatan berbagai infeksi bakteri, misalnya

  1. infeksi saluran pernapasan (atas maupun bawah),
  2. infeksi saluran kencing,
  3. peritonitis,
  4. infeksi intraabdomen,
  5. infeksi kulit dan jaringan lunak

Mekanisme Kerja Obat

  • Tanpa kita sadari, selalu ada mikroba (bakteri, virus, jamur dan parasit lainnya) yang berusaha masuk ke dalam tubuh kita setiap hari, bahkan setiap detik. Namun, tubuh manusia telah diberkahi dengan sistem imun yang selalu siap sedia menangkal serangan mikroba tersebut agar tidak menimbulkan infeksi pada tubuh.
  • Namun, ada kalanya sistem imun tubuh menurun (misalnya karena kelelahan) atau bakteri yang menyerang terlalu kuat sehingga sistem imun tidak bisa menangkalnya. Saat hal ini terjadi, tubuh akan mengalami infeksi dan membutuhkan bantuan antibiotik untuk membasmi bakteri tersebut.
  • Perlu diingat bahwa antibiotik adalah obat yang hanya bisa digunakan untuk pengobatan infeksi karena bakteri, bukan untuk infeksi virus, jamur, atau parasit lainnya.
  • Bakteri adalah makhluk hidup yang memiliki struktur sel yang unik dan tidak dimiliki oleh sel-sel tubuh manusia, yaitu dinding sel.
  • Dinding sel adalah bagian sel yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu bakteri, yang melindungi bagian dalam sel dari zat-zat asing di lingkungan sekitarnya sehingga mereka tidak akan bisa bertahan hidup tanpa adanya dinding sel.
  • Cefoperazone adalah salah satu antibiotik dari golongan sefalosporin generasi ketiga. Cefoperazone akan berikatan dengan salah satu reseptor pada dinding sel bakteri, hal ini akan menyebabkan terjadinya penghambatan sintesis / produksi dinding sel sehingga bakteri akan menjadi lebih lemah. Lama kelamaan bakteri akan mati atau lebih mudah dikalahkan oleh sistem imun sehingga infeksi dapat teratasi.
  • Satu jenis antibiotik hanya bisa membasmi beberapa jenis bakteri dan tidak bisa membasmi semua jenis bakteri. Untuk itu, pemberian antibiotik harus disesuaikan dengan jenis bakteri penginfeksi yang didasarkan pada diagnosis dokter agar antibiotik yang diberikan kepada pasien adalah antibiotik yang tepat, yang dapat membasmi bakteri penginfeksi pada tubuh pasien secara efektif dan tuntas.
  • Ingatlah untuk selalu menggunakan antibiotik, termasuk Cefobid hanya saat Anda mendapatkan resep dari dokter karena pemakaian antibiotik yang tidak tepat tidak bisa menyembuhkan infeksi yang Anda alami dan mungkin malah akan membuat bakteri di tubuh Anda mengembangkan resistensi (kekebalan) terhadap antibiotik.

Dosis dan Cara Penggunaan

  • Dosis Cefobid untuk dewasa adalah 2-4 gram dalam sehari yang diberikan dalam 2 dosis terbagi (setiap 12 jam), untuk infeksi berat dosis dapat dinaikkan hingga 8 gram/hari
  • Dosis Cefobid untuk anak-anak adalah 40-80 mg/kg/hari yang diberikan dalam dosis terbagi (diberikan setiap 6-12 jam), untuk infeksi berat dosis dapat ditingkatkan menjadi 160 mg/kg/hari
  • Pemberian Cefobid dilakukan dengan cara disuntikkan secara intravena atau intramuskular sehingga pemberiannya hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat

Kontraindikasi

Pasien dengan kondisi-kondisi berikut tidak diperbolehkan menggunakan Cefobid:

  • Hipersensitif terhadap cefoperazone atau antibiotik golongan sefalosporin

Kategori Keamanan bagi Ibu Hamil dan Menyusui

  • Cefoperazone yang terkandung dalam Cefobid dilaporkan tidak menimbulkan efek teratogenik terhadap janin pada hewan percobaan namun belum ada data penelitian yang memadai mengenai penggunaan obat ini pada ibu hamil, konsultasikanlah dengan dokter mengenai keamanan penggunaan obat ini pada ibu hamil jika Anda mendapatkan resep Cefobid atau obat lain yang mengandung cefoperazone selama masih dalam masa kehamilan
  • Cefoperazone yang terkandung dalam Cefobid diekskresikan / dikeluarkan oleh tubuh ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Konsultasikanlah dengan dokter jika Anda mendapatkan resep Cefobid atau obat lain yang mengandung cefoperazone selama masih dalam masa menyusui

Efek Samping

Berikut adalah efek samping yang mungkin tibul stelah penggunaan Cefobid:

  1. Diare
  2. Mual muntah
  3. Ruam pada kulit
  4. Urtikaria
  5. Sakit kepala
  6. Rasa tidak nyaman pada kulit tempat bekas suntikan
  7. Neutropenia (penurunan salah satu komponen sel darah putih yaitu neutrofil)
  8. Peningkatan nilai SGOT dan SGPT (enzim hati)

Tidak semua pasien akan mengalami efek samping di atas setelah menggunakan Cefobid. Namun, jika Anda merasakan efek samping apapun, baik yang telah disebutkan di atas maupun efek samping lainnya setelah menggunakan Cefobid, segeralah konsultasikan hal tersebut kepada dokter atau apoteker agar bisa segera ditindaklanjuti.

Interaksi Obat

Berikut adalah obat-obat yang mungkin menimbulkan interaksi jika digunakan bersamaan dengan Cefobid:

  • Cefoperazone yang terkandung dalam Cefobid dapat menurunkan efektivitas vaksin BCG (vaksin untuk TBC), kolera dan tifoid jika vaksin diberikan pada saat masih dalam masa pengobatan menggunakan cefoperazone
  • Cefobid dapat meningkatkan efek obat-obat berikut jika digunakan secara bersamaan: acenocoumarol, clorindione, dicoumarol, diphenadione, fluindione, phenindione, warfarin
  • Probenesid dapat meningkatkan efek Cefobid jika digunakan secara bersamaan

Selalu konsultasikan mengenai obat apapun (sintetis maupun herbal) yang sedang atau akan Anda gunakan kepada dokter dan/atau apoteker untuk memastikan bahwa penggunaan obat tersebut bersamaan dengan Cefobid tidak akan menimbulkan efek samping yang merugikan bagi Anda. jika ternyata obat tersebut tidak bisa digunakan bersamaan dengan Cefobid, dokter atau apoteker mungkin akan menyarankan pemberian jeda waktu antara pemberian Cefobid dengan pemberian obat lainnya atau mengganti salah satu obat dengan obat lain sebagai alternatif.

Perhatian

  1. Jangan memulai atau mengulangi pengobatan dengan menggunakan Cefobid tanpa menggunakan resep dokter
  2. Cefobid diberikan kepada pasien dengan cara disuntikkan secara intravena (ke dalam pembuluh darah vena) atau intramuskular (disuntikkan ke dalam jaringan otot), pemberiannya harus dilakukan dengan cara yang benar dan di tempat yang tepat untuk menghasilkan efek yang diinginkan dan menghindari terjadinya komplikasi, oleh karena itu pemberian obat ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten seperti dokter atau perawat 
  3. Cefobid adalah antibiotik, yaitu obat yang digunakan untuk infeksi bakteri dan tidak bisa digunakan untuk mengobati infeksi akibat virus seperti flu / influenza
  4. Jika Anda merasakan rasa sakit / tidak nyaman pada kulit di tempat penyuntikan Cefobid, Anda bisa meredakannya dengan mengompres bagian yang sakit tersebut
  5. Perlu dilakukan penyesuaian dosis Cefobid pada pasien dengan penyakit ginjal
  6. Cefobid tersedia dalam bentuk serbuk di dalam vial, serbuk ini akan dilarutkan oleh tenaga medis sebelum diberikan kepada pasien. Cefobid yang telah dilarutkan hanya boleh disimpan selama 24 jam
  7. Jika belum digunakan, Cefobid sebaiknya disimpan pada suhu ruangan di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung (dalam kondisi tersimpan dalam kemasannya)
fbWhatsappTwitterLinkedIn