Blenamax merupakan antibiotik glikopeptida yang terbentuk dari bakteri Streptomyces Verticillus. Blenamax termasuk dalam kelompok obat antineoplatik, dimana obat ini digunakan untuk mengobati beberapa jenis kanker dan beberapa jenis limfoma. Blenamax juga dapat digunakan untuk kondisi lain selama mendapatkan anjuran dari dokter.
Fungsi Blenamax
Blenamax hanya dapat digunakan jika telah mendapat persetujuan dari dokter. Fungsi utama dari Blenamax adalah untuk mengganggu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh, sehingga pertumbuhannya terhambat dan kemudian akan hancur.
Dosis Penggunaan Blenamax
- Dosis reguler penggunaan Blenamax adalah diberikan sebanyak 0,25 sampai 0,50 units/kg (10 sampai 20 units/m2) dengan cara disuntikkan kedalam pembuluh darah (intravenously),
- disuntikkan ke dalam jaringan/daging (intramuscularly),
- atau disuntikkan tepat dibawah kulit (subcutaneously) setiap minggu atau setiap dua minggu sekali.
- Untuk beberapa penyakit seperti bagi penderita Lymphoma, penggunana dosis tersebut perlu di periksa setelah paling tidak dua jam pemakaian, untuk melihat reaksi yang ditimbulkan.
- Jika terdapat reaksi yang akut, maka dosis tersebut perlu dikurangi, namun jika tidak pasien dapat tetap menggunakan dosis reguler.
Efek Samping Blenamax
Ada cukup banyak efek samping yang dapat ditimbulkan setelah menggunakan Blenamax. Namun tidak semua efek samping akan terjadi, sebab efek samping bagi setiap pasien dapat berbeda-beda tergantung dari penyakit yang diderita serta kekebalan dari pasien itu sendiri.
Berikut beberapa efek samping yang dapat terjadi dan perlu pemeriksaan dari dokter:
- Demam dan panas dingin (biasanya terjadi sekitar 3 sampai 6 jam setelah penggunaan)
- Mengalami kebingungan
- Pingsan
- Frekuensi pernapasan yang tinggi sehingga menimbulkan suara nyaring yang terdengar ketika bernapas
- Sakit pada bagian dada yang tiba-tiba terasa cukup parah
- Tiba-tiba merasa lemah pada bagian lengan atau kaki
- Batuk
- Sesak nafas
- Luka di mulut dan bibir
Selain efek samping diatas, Blenamax juga dapat menimbulkan beberapa efek samping lainnya yang tidak memerlukan obat atau penanganan secara medis. Efek samping ini lebih mengarah ke perubahan pada badan yang terjadi selama treatmen yang menggunakan Blenamax sebagai salah satu obatnya. Namun jika ingin dikonsultasikan dengan dokter pun tak masalah, karena kemungkinan dokter pun dapat memberikan solusi agar dapat mengurangi efek samping yang terjadi pada perubahan tubuh akibat treatmen.
Berikut list efek samping tersebut:
- Kulit yang menghitam
- Muncul garis-garis hitam pada kulit
- Rasa gatal pada kulit
- Benjolan pada jari, siku atau telapak tangan
- Kulit berwarna kemerahan
- Pembengkakan pada jari ( jari tangan bengkak tiba tiba )
- Muntah dan tidak nafsu makan
- Perubahan pada kuku jari tangan atau kuku kaki
- Berat badan berkurang
Blenamax juga dapat menyebabkan rambut rontok bagi beberapa pasien. Setelah berhenti menggunakan Blenamax pun tak menutup kemungkinan terjadinya efek samping seperti batuk, sesak nafas. Efek samping yang tidak disebutkan diatas pun bisa juga terjadi pada beberapa pasien, jadi langsung konsultasikan dengan dokter jika terjadi efek samping ketika mengkonsumsi Blenamax.
Kontraindikasi Blenamax
- Kontrandikasi Blenamax adalah ketika pasien menunjukkan reaksi hipersensitif atau idiosinkratik.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan
- Sebelum melakukan treatmen kesehatan atau penanganan kesehatan lebih lanjut lainnya, informasikan pada dokter bahwa kamu sedang menggunakan Blenamax.
- Melaukan tes lab dapat membantu untuk mengetahui perkembangan kesehatan serta efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Blenamax.
- Penggunaan Blenamax pada orang tua harus ekstra hati-hati karena kemungkinanan lebih sensitif, terutama pada kesehatan paru paru dan pernapasan.
- Penggunaan Blenamax pada anak-anak juga harus ekstra hati-hati. Sejauh ini belum dikonfirmasi apakah penggunaan Blenamax pada anak-anak akan aman dan berpengaruh.
- Bagi ibu hamil dan menyusui, Blenamax dapat membahayakan janin dan jangan menyusui selama menggunakan Blenamax.