Pada artikel sebelumnya kita telah membahas beberapa merk obat yang berguna untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti Bidicef dan Bifotik. Nah pada artikel kali ini kita juga masih membahas obat yang juga berguna sebagai pengobatan infeksi bakteri. Obat yang akan kita bahas kali ini bernama Binozyt. Untuk lebih lengkapnya, silahkan simak penjelasan di bawah ini.
Obat Apa
Binozyt adalah sebuah merek obat dari banyaknya Jenis-Jenis Antibiotik yang diproduksi oleh perusahaan farmasi di Indonesia bernama PT Sandoz. Obat ini masuk ke dalam golongan obat antibiotik golongan keras dengan lambang K merah. Binozyt dibuat dengan menggunakan komposisi Azithromycin. Azithromycin sendiri merupakan salah satu jenis obat antibiotik golongan makrolida, yang biasanya digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri. Azithromycin bekerja dengan cara mengikat sub-unit 50S Ribosom bakteri sehingga memperlambat kemampuan bakteri untuk menerima mRNA.
Karena komposisi obat Binozyt yaitu Azithromycin termasuk ke dalam golongan antibiotik makrolida, maka Binozyt juga termasuk kedalam golongan obat antibiotik makrolida. Cara kerja dari obat ini adalah dengan menghentikan perkembangbiakan bakteri di dalam tubuh, sehingga infeksi yang terjadi akibat bakteri tersebut dapat diturunkan atau diminimalisir. Berikut ini adalah rangkuman singkat mengenai Binozyt.
- Komposisi
- Azithromycin
- Ukuran
- Tablet 500Mg
- Produsen
- PT Sandoz Indonesia
- Golongan Obat
- Obat Keras K Merah
- Klasifiaksi G
- Harga
- 98.000 per Dus
Fungsi Obat
Seperti yang telah kami jelaskan pada awal tulisan bahwa obat Binozyt fungsi untuk menghentikan perkembangbiakan bakteri di dalam tubuh dan mencegah ataupun menurunkan gejala infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Adapun beberapa jenis infeksi yang biasanya menggunakan obat ini untuk menurunkan gejala infeksi tersebut, antara lain adalah :
- Infeksi saluran nafas atas seperti Sinusitis, Faringitis, Otitis media akut serta tonsilitis
- Infeksi saluran nafas bawah seperti Bronchitis akut, Pneumonia ringan hingga sedang
- Infeksi Kulit Karena Bakteri dan jaringan lunak
- Infeksi genital yang tidak terkomplikasi Chlamdydia Trachomatis
- Faringitis yang disebabkan oleh Strep pyogenes
- Profilaksis bagi pengguna yang mengidap Kejang Demam dan reumatik
Selain beberapa jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri di atas, masih banyak jenis-jenis infeksi lainnya yang bisa diobati oleh Binozyt.
Kontraindikasi
Kontraindikasi yang dapat ditimbulkan oleh obat Binozyt, tentunya dipengaruhi oleh komposisi dari obat tersebut yakni Azithromycin. Kontraindikasi yang utama sebenarnya adalah Hipersensitifitas yang diidap oleh para pengguna terhadap kandungan Azithromycin, dan Sensitifitas terhadap senyawa yang termasuk ke dalam golongan makrolida lainnya. Adapun beberapa kontraindikasi lainnya yang dapat disebabkan oleh Binozyt adalah ketika digunakan oleh pengguna yang memiliki riwayat disfungsi atau Ciri Ciri Gangguan Hati.
Dosis
Perlu diketahui bahwa obat ini merupakan salah satu jenis obat dengan Klasifikasi G golongan obat keras. Oleh sebab itu penggunaan obat ini, haruslah menggunakan dosis yang diberikan oleh dokter berwenang. Ketika Binozyt digunakan dengan dosis yang salah atau dosis yang tidak tepat, maka kemungkinan besar manfaat yang diterima akan lebih kecil daripada risiko atau efek samping yang terjadi.
Meskipun di bawah ini kami menuliskan beberapa dosis penggunaan secara umum dari obat Binozyt, tapi dosis ini tidaklah dapat digunakan tanpa dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Adapun beberapa dosis dari obat Binozyt untuk pengguna dewasa dengan umur diatas 16 tahun adalah :
- Dosis umum adalah 500 mg per hari selama tiga hari.
- Untuk penggunaan sebagai regiment atau dosis alternatif selama 5 hari adalah dosis tunggal pada hari pertama 500 mg, dan pada hari kedua hingga hari ke-5 sebanyak 250 mg.
- Untuk mengetasi Penyebab PMS (Penyakit Menular Seks) yang disebabkan oleh Chlamdydia trachomatis pada orang dewasa hingga lanjut usia, adalah 1000 mg sebagai dosis tunggal selama masih dibutuhkan.
Selain digunakan oleh orang dewasa, Binozyt ini juga dapat digunakan atau diberikan kepada anak-anak asalkan memiliki berat badan di atas 45 kg. Jika pengguna yang masih tergolong anak-anak memiliki berat badan dibawah 45 kg, maka carilah obat-obatan yang sama dengan Binozyt. Adapun dosis untuk pengguna anak-anak adalah salah 1 x 10 mg per kg berat badan per hari selama 3 hari atau sesuai dengan anjuran dokter.
Interaksi Obat
Penggunaan Binozyt dengan beberapa jenis obat-obatan lainnya, secara bersamaan dapat menimbulkan interaksi obat yang baik maupun interaksi obat yang buruk. Oleh sebab itu penggunaan Binozyt haruslah benar-benar diperhatikan, untuk menghindari terjadinya interaksi obat yang buruk. Adapun beberapa organ yang dapat berinteraksi dengan Binozyt adalah :
- Ergotamin
- Cyclosporine
- Digoxn
- Zidovudin
- Astemizol
- Triazolam
- Midazolam
- Alpentin
Selain beberapa jenis obat-obatan di atas, masih banyak obat-obatan lainnya yang dapat berinteraksi buruk ketika digunakan bersamaan dengan Binozyt. Oleh sebab itu gunakanlah Binozyt hanya dengan obat-obatan yang dianjurkan oleh dokter, karena dokter akan memberikan anjuran pemakaian yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pengguna.
Efek Samping
Selain dapat memberikan Interaksi yang buruk ataupun overdosis ketika penggunaan Binozyt tidak sesuai dengan anjuran dokter, Binozyt juga dapat memberikan berbagai efek samping yang cukup berbahaya bagi kondisi tubuh. Adapun beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Binozyt adalah :
- Moniliaksis, vaginitis dan trombositopenia
- Reaksi anafilaksis dan syok anafilaktik
- Reaksi agresif, agitasi, Serangan Panik, kecemasan dan gugup
- Pusing atau vertigo, kejang, sakit kepala, somnolen, hiperaktivitas
- Parestesis dan gangguan perasa dan perubahan warna lidah
- Gangguan pendengaran seperti tuli atau tinnitus
- Palpitasi, aritmia dan taikardi ventrikuler
- Mual, Gejala Diare, tidak nyaman pada bagian perut, nyeri atau kram, muntah, kembung, dispepsia
- Menurunnya nafsu makan, konstipasi, kolitis pseudomembran
- Kolestasis intrahepatik, hepatitis.
- Bintik Merah Pada Kulit disertai Gatal atau ruam, pruritus, angioedema, urtikaria, fotosensitivitas, erternal multiformis
- Sindrom Steven-Johnson, nekrolisis epidermal toksik,
- Arthralgia, nefritis interstisial
- Penyebab Gagal Ginjal
- Asthenia
Perhatian
Karena begitu banyaknya efek samping yang bisa ditimbulkan oleh Binozyt, maka sekali lagi kami tekankan bahwa penggunaan obat ini haruslah berdasarkan anjuran dan petunjuk dokter yang dituliskan melalui Resep. Selain efek samping di ata,s perhatikanlah beberapa kondisi pengguna sebelum menggunakan Binozyt. Beberapa kondisi pengguna yang harus diperhatikan adalah :
- Pengguna dengan gangguan psikiatrik
- Pengguna dengan imunodefisiensi atau asplenia fungsional
- Pengguna dengan Gangguan Fungsi Hati
- Pengguna dengan diare
- Pengguna yang sudah berusia lanjut
- Pengguna dengan kondisi lemah
Jika pengguna memiliki kondisi – kondisi yang kami tuliskan diatas, maka tidak dianjurkan untuk memberikan obat Binozyt tanpa pengawasan dokter.
Saran
- Walaupun menurut penelitian bahwa tidak ada ditemukan risiko terhadap janin, tapi sebaiknya waspadalah ketika menggunakan obat ini kepada ibu hamil atau wanita menyusui. Tapi jika obat Binozyt ingin digunakan kepada wanita hamil dan ibu menyusui, maka pertimbangkanlah reaksi baik dan buruk atau manfaat hingga resikonya.
- Azithromycin yang terdapat pada Binozyt juga diketahui dapat menyebabkan perubahan Abnormal pada jantung dan membuat ritme jantung tidak stabil. Oleh sebab itu, jika kamu merasa bahwa jantung kamu sedang bermasalah, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.
- Jangan mengonsumsi Alkohol ketika sedang mengonsumsi obat Binozyt. Karena akan meningkatkan risiko efek samping yang diterima oleh tubuh.
- Simpanlah obat ini pada tempat yang tidak terkena matahari langsung dan hindarkan dari jangkauan anak – anak.
Demikianlah penjelasan kami mengenai obat Binozyt yang berfungsi sebagai obat untuk mengatasi infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Perlu kami ingatkan bahwa tulisan ini, dibuat hanyalah sebagai referensi pengetahuan mengenai obat-obatan. Tidak dibenarkan jika menggunakan dosis yang tertulis pada tulisan ini, tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter yang menangani kondisi kesehatan kamu. Semoga penjelasan diatas dapat memberikan manfaat bagi kamu semua. Sampai ketemu lagi pada artikel yang berikutnya.