Cetathrorin merupakan obat yang mengadung Erythromycin stearate dan tergolong dalam klas makroli. Obat ini berguna untuk meredakan infeksi. Infeksi yang dapat menggunakan obat ini adalah infeksi yang diakibatkan oleh bakteri, seperti: infeksi kulit karena bakteri, infeksi saluran kemih, mata, telinga, dan infeksi pernapasan.
Cetathrorin merupakan obat yang tersedia dalam bentuk kapsul dan sirup yang diproduksi oleh Soho Industri Pharmasi. Cetathrocin merupakan obat keras, sehingga pengguna yang ingin mendapatkan obat tersebut dapat datang di apotek terdekat dengan menyerahkan resep dari dokter.
Komposisi Cetathrocin
Komposisi yang dimiliki oleh obat Cetathrocin adalah Erythromycin. Erythromycin adalah obat golongan antibiotik makrolid yang dapat dipakai untuk mengobati sekian banyak jenis infeksi dan menghentikan perkembangannya. Komposisi ini sebagai alternatif bagi pengguna yang memiliki alergi penisilin untuk pengobatan enteritis kampilobakter. Obat Erythromycin terdapat dalam bentuk kapsul, tablet, dan sirup.
Dosis Penggunaan Cetathrocin
Walaupun pada umumnya dosis penggunaan tertera dalam bungkus obat, namun ada baiknya mengonsultasikan kondisi saat ini kepada dokter yang bersangkutan guna pemberian dosis yang tepat. Dosis penggunaan Cetathrocin, sebagai berikut:
- Khusus dewasa, minum sebanyak tiga kali sehari sebanyak 250-500 mg. Berikan setiap 6 jam
- Khusus anak-anak, minum sebanyak tiga kali sehari sebanyak 30-50mg per kilogram berat badan. Berikan setiap 12 jam
- Cetathrocin dapat diminum sesudah makan
Efek Samping Cetathrocin
Beberapa pasien akan merasakan reaksi yang terjadi di dalam tubuhnya setelah meminum obat. Hal ini dinamakan efek samping. Efek samping ada yang berisifat umum, hingga jarang namun serius. Efek samping yang bisa timbul setelah meminum Cetathrocin, antara lain:
- Penderita mengalami gangguan pencernaan seperti: mual, muntah, nyeri epigastrik, dan diare.
- Penderita mengalami syok anafilaksis, dan penyebab nefritis.
- Penderita mengalami ruam kulit, demam obat dan eosinofilia.
- Penderita mengalami jenis penyakit yang menyerang telinga bila dipakai dalam takaran besar atau pada gangguan fungsi ginjal atau pada pasien lansia.
- Penderita mungkin mengalami ikterus kolestatik dan gangguan jantung seperti: aritmia dan nyeri dada.
Efek samping belum tentu akan dirasakan semuanya oleh penderita yang mengonsumsi Cetasix. Konsultasikan kondisi pengguna obat apabila ada efek samping yang dirasakan namun tidak tertera di dalam artikel.
Kontraindikasi Cetathrocin
Cetathrocin tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita yang memiliki kriteria, sebagai berikut:
- Penderita yang memiliki hipersensitivitas pada kandungan obat, yaitu Erythromycin
- Penderita yang menderita gejala liver bermasalah (garam estolat).
Interaksi Cetathrocin dengan Obat lain
Interaksi obat merupakan kondisi dimana terjadi peningkatan atau penurunan pada efek obat yang dikonsumsi apabila diminum secara bersamaan. Interaksi Cetathrocin dengan obat lainnya, antara lain:
- Penggunaan Cetathrocin dengan dihydroergotamine atau ergotamine dapat memengaruhi penyempitan pembuluh darah hingga kematian jaringan
- Penggunaan Cetathrocin mampu meningkatkan efek mengantuk jika diminum bersamaan dengan obat benzodiazepines
- Kadar Cetathrocin akan menurun jika dikonsumsi dengan teofilin.
- Hindari juga kombinasi Cetathrocin dengan cisaprid.
- Hindari penggunaan Cetathrocin bersama astemizol atau terfenadin
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama menggunakan Cetathrocin, antara lain:
- Hentikan penggunaan apabila memberikan reaksi samping yang buruk
- Perhatikan pemakaian pada wanita yang sedang hamil atau menyusui karena memungkinkan kandungan Cetathrocin dapat mengalir hingga ke ASI atau janin.
- Tidak disarankan mengonsumsi Cetathrocin bersamaan dengan obat cisapride, lovastatin, simvastatin, dan ergotamine.
- Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering yang aman dari sinar matahari.