Obat Betaver atau yang kadangkala disebut juga dengan nama generiknya, yaitu obat Betahistine yang adalah merupakan obat yang dikelompokkan kedalam golongan obat-obatan antivertigo, yang dimana struktur rantai kimia dari obat Betaver ini memiliki kesamaan dengan zat histamin.
Obat Betaver ini seringkali digunakan untuk terapi pengobatan penyakit Meniere, yaitu sebuah penyakit langka yang menyebabkan banyak gangguan pada telinga bagian dalam. Penyakit Meniere ini dapat menyebabkan beberapa gejala penyakit seperti telinga berdenging, mual, kepala pusing berputar, gangguan pendengaran dan juga nyeri kepala.
Obat Betaver ini diproduksi oleh PT. Pyridam Farma Tbk dalam bentuk kemasan tablet 6 mg, 12 mg dan 18 mg, yang kemudian didistribusikan secara luas oleh PT. Antarmitra Sembada dan PT. Bina Pura Husada Jaya. Obat Betaver ini telah didaftarkan ke BPOM, yang oleh BPOM kemudian dimasukkan kedalam kelompok obat keras dengan label huruf K besar didalam lingkaran merah. Karena Obat Betaver ini dimasukkan kedalam kelompok obat keras, maka untuk penggunaannya diharuskan mendapatkan resep dan saran dari dokter.
Obat Betaver sendiri mengandung zat Betahistine mesylate, yang dimana zat Betahistine mesylate ini bekerja dengan cara mengurangi tekanan yang terjadi di telinga bagian dalam akibat penyakit Meniere dan kemudian melebarkan pembuluh darah yang menuju ke telinga. Dengan berkurangnya tekanan dan melebarnya pembuluh darah pada telinga, maka aliran darah dapat dengan lancar mengalir ke telinga sehingga gejala penyakit Meniere dapat berkurang.
Indikasi:
Penggunaan obat Betaver ini memiliki beberapa indikasi yang perlu diperhatian dan diketahui oleh para pengguna sebelum menggunakannya obat Betaver ini, yaitu sebagai berikut:
- Obat Betaver ini sering kali digunakan untuk mengatasi penyakit vertigo yang sering kambuh. Penyakit vertigo sendiri adalah merupakan perasaan dan juga sensasi tiba-tiba yang menyebabkan kepala menjadi terasa berputar secara cepat sehingga menyebabkan penderitanya mengalami rasa pusing yang sangat menyiksa. Kondisi vertigo ini dapat muncul secara berkala dan berlangsung lama ataupun secara tiba-tiba dan berlangsung hanya beberapa waktu saja.
- Obat Betaver ini bisanya digunakan untuk meredakan tinnitus yang diderita seseorang. Tinnus sendiri bukan sebuah penyakit, namun melainkan sebuah kondisi medis yang membuat telinga selalu berdenging, baik pada sebagian ataupun pada kedua telinga penderita.
- Obat Betaver ini juga dapat digunakan untuk pengobatan terapi kehilangan kemampuan pendengaran sementara. Pengobatan terapi ini hanya dapat dilakukan sebelum telinga benar-benar kehilangan kemampuan mendengarnya.
Dosis & Cara Penggunaan
Obat Betaver ini memiliki cara penggunaan dan juga beberapa dosis penggunaan obat yang perlu diketahui dan dipahami oleh para penggunanya sebelum menggunakan obat Betaver ini, yaitu sebagai berikut:
Dosis untuk mengobati Penyakit Vertigo yang sering kambuh:
- Untuk pengobatan awal dapat dilakukan dengan cara memberikan dosis 6 mg tiga kali sehari
- Dosis lanjutannya dapat diberikan dengan cara menambahkan dosis menjadi 12 mg tiga kali sehari.
- Efek manfaat yang dapat dirasakan pada penderita penyakit vertigo yang sering kambuh terjadi pada rentang waktu penggunaan 2 – 3 minggu dengan dosis pemakaian harian antara 12 mg per hari.
- Pemberian dosis juga dapat disesuaikan dengan respon pengguna terhadap penggunaan obat Betaver ini.
Dosis untuk mengobati Kehilangan Kemampuan Pendengaran:
- Untuk pengobatan awal dapat dilakukan dengan cara memberikan dosis 12 mg tiga kali sehari
- Dosis lanjutannya dapat diberikan dengan cara menambahkan dosis menjadi 18 mg tiga kali sehari.
- Efek manfaat yang dapat dirasakan pada penderita dapat terjadi pada rentang waktu penggunaan 2 – 3 minggu dengan dosis pemakaian harian antara 18 mg per hari.
- Pemberian dosis juga dapat disesuaikan dengan respon pengguna terhadap penggunaan obat Betaver ini.
Dosis untuk mengatasi Tinnitus
- Untuk pengobatan awal dapat dilakukan dengan cara memberikan dosis 12 mg tiga kali sehari
- Dosis lanjutannya dapat diberikan dengan cara menambahkan dosis menjadi 18 mg tiga kali sehari.
- Efek manfaat yang dapat dirasakan pada penderita tinnitus dapat terjadi pada rentang waktu penggunaan 2 – 3 minggu dengan dosis pemakaian harian antara 18 mg per hari.
- Pemberian dosis juga dapat disesuaikan dengan respon pengguna terhadap penggunaan obat Betaver ini.
Kontra Indikasi:
Obat Betaver ini memiliki beberapa kontra indikasi dari penggunaan obat Betaver ini. Oleh sebab itu-lah hal tersebut perlu diketahui dan dipahami oleh para penggunanya sebelum menggunakan obat Betaver ini, yaitu sebagai berikut:
- Sangat tidak disarankan memberikan obat Betaver ini untuk anak-anak yang berusia dibawah 18 tahun.
- Obat Betaver ini diketahui dapat larut kedalam ASI, oleh sebab itu penggunaan oleh ibu menyusui sangat tidak disarankan.
- Penggunaan obat Betaver ini sangat tidak disarankan digunakan untuk pengguna yang sedang menderita penyakit rinitis vasomotor, karena dapat memperburuk kondisi rinitis tersebut.
- Jangan pernah menggunakan obat Betaver ini, apabila pengguna memiliki riwayat hipersensitifitas terhadap zat Betahistine mesylate.
- Dilarang memberikan obat Betaver ini kepada ibu hamil, karena dikhawatirkan dapat mengganggu janin yang sedang dikandung.
- Tidak diperkenankan menggunakan obat Betaver ini, apabila pengguna memiliki riwayat penyakit ulkus peptikum. karena dapat membuat kambuh penyakit tersebut.
- Hindari penggunaan obat Betaver ini pada pengguna yang sedang mengalami gejala penyakit pheochromocytoma, karena dapat memperparah kondisi pengguna.
Efek Samping:
Obat Betaver ini memiliki beberapa efek samping yang mungkin muncul akibat dari penggunaan obat Betaver ini. Oleh sebab itu-lah hal tersebut perlu diketahui dan dipahami oleh para penggunanya sebelum menggunakan obat Betaver ini, yaitu sebagai berikut:
- Sulit bernafas (asma)
- Pembengkakan pada wajah
- Penurunan tekanan darah
- Sakit kepala
- Muntah
- Bibir menjadi bengkak
- Lidah mati rasa
- Diare
- Nyeri perut
- Perut bengkak (distensi abdomen)
- Pruritus.
- Urtikaria.
- Mual
- Hilang kesadaran (pingsan)
- Dispepsia (Gangguan pencernaan)
- Kembung
- Pembengkakan pada bagian leher
- Insomnia (kesulitan tidur)
Interaksi dengan Obat Lain:
Obat Betaver ini memiliki beberapa efek akibat interaksinya dengan obat-obatan yang lainnya, baik itu positif maupun negatif hasilnya. Oleh sebab itu hal ini perlu diperhatian dan diketahui secara seksama oleh para penggunanya, yaitu sebagai berikut:
- Hindari penggunaan obat Betaver ini bersamaan dengan obat-obatan dari golongan Antihistamin, seperti obat Loratadine, Fexofenadine ataupun Diphenhydramine. Hal ini perlu dilakukan karena interaksi kedua obat ini dapat menyebabkan hilangnya manfaat dari penggunaan obat Betaver dan juga mengurangi keefektifitasan dari obat-obatan Antihistamin tersebut.
- Hindari mengkonsumsi alkohol ketika sedang menggunakan obat Betaver ini, karena akan dapat menyebabkan meningkatnya efek sedasi dari alkohol dan juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan serta penyakit ginjal dan gangguan fungsi hati yang parah.
- Sangat tidak disarankan untuk menggunakan obat Betaver ini bersamaan dengan obat-obatan dari golongan MAOI (Monoamine-oksidase inhibitor), seperti obat Serotonin, dopamin ataupun epinefrin. Karena akan dapat meningkatkan resiko terkenanya efek samping dari penggunaan obat Betaver ini.
Peringatan dan Perhatian:
Obat Betaver ini memiliki beberapa peringatan dalam penggunaan obat ini, sehingga hal tersebut perlu diperhatian dan diketahui oleh para penggunanya, yaitu sebagai berikut:
- Untuk penderita penyakit Tukak peptik atau tukak lambung, penggunaan obat Betaver ini harus dilakukan secara berhati-hati dan juga berikan dosisnya sesuai dengan respon pengguna terhadap obat Betaver tersebut.
- Hati-hati dalam menggunakan obat Betaver ini, apabila pengguna sedang mengalami ataupun pernah terkena penyakit asam bronkial.
- Awasi dan selalu monitor kondisi kesehatan pengguna yang sedang mengalami feokromositoma (tumor kelenjar adrenal) pada saat menggunakan obat Betaver tersebut.
- Untuk mengurangi resiko terkena gangguan pencernaan setelah menggunakan obat Betaver ini, maka sebelum menggunakan obat Betaver, pengguna harus mengkonsumsi makanan terlebih dahulu.
- Pergunakan obat Betaver ini sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh produsen ataupun oleh surat rujukan dari dokter agar terhindar dari overdosis obat yang dapat membahayakan penggunaanya.
- Sebelum melakukan operasi besar, hentikan terlebih dahulu penggunaan obat Betaver ini selama 3-7 hari sebelum jadwal operasi dimulai. Hal ini perlu dilakukan karena apabila tidak dilakukan maka akan dapat menyebabkan masalah pada saat operasi nanti.
- Disarankan agar untuk penggunaan obat Betaver ini tidak melebihi dosis pemakaian hingga 48 mg per hari, namun dosis masih dapat ditambahkan apabila perlu dan atas resep dari dokter.
- Hati-hati dalam menggunakan obat Betaver ini, apabila pengguna sedang menderita penyakit urtikaria (kelainan kulit yang disebabkan oleh reaksi alergi).
- Obat Betaver ini manfaatnya baru dapat dirasakan beberapa bulan setelah pengobatan, oleh sebab itu selalu rutin menggunakannya agar manfaatnya dapat dirasakan.
- Simpan obat Betaver ini pada suhu ruangan dan juga hindari dari terkena sinar matahari langsung.