Atostin – Fungsi – Obat Apa – Dosis Dan Efek Samping

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Anda tahu dengan atostin ? jika anda belum mengenal atostin, mari ikuti penjelasannya  di artikel berikut ini. Atostin merupakan obat berbentuk tablet dan terbuat dari berbagai bahan aktif dan garam (atorvastatin calcium). salah satu manfaat atostin yaitu mampu menurunkan kadar kolestrol jahat (LDL) akibat kelebihan kolesterol dan mencegah penyakit-penyakit kardiovaskular. Atostin terdapat zat atorvastatin, obat hipolipidemia dari jenis statin atau HMG CoA reductase inhibitors.

Fungsi Obat

Ada beberapa macam kegunaan/manfaat dari atostin yaitu antara lain :

  1. Mengobati diabetes melitus
  2. Mengobati penyakit jantung dan gejala penyakit jantung
  3. Mengobati stroke
  4. Mengobati penyakit hiperlipidemia kombinasi
  5. Mengobati penyakit  hiperkolestrolemia familial heterozigot dan homozigot
  6. Mengobati penyakit darah tinggi/hipertensi

Dosis

Minumlah atostin sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker, tanyakan kepada dokter atau apoteker jika merasa ragu tentang penggunaan obat tersebut. Sebelum memulai pengobatan, biasanya dokter akan menyuruh untuk melakukan  diet rendah kolesterol selama melakukan terapi dengan obat Atostin. Dosis awal yang biasa digunakan dari Atostin adalah 10 mg sekali sehari pada orang dewasa dan untuk anak-anak dengan usia 10 tahun atau lebih.

Pemberian takaran obat dapat meningkat sesuai petunjuk dari dokter disesuaikan dengan kebutuhan si pasien. Dokter akan menyesuaikan dosis/takaran obat dengan jangka waktu/interval 4 minggu atau lebih. Dosis penggunaan maksimum dari Atostin adalah 80 mg sekali sehari untuk orang dewasa dan 20 mg sekali sehari untuk anak-anak. Tablet atostin diminum utuh dengan segelas air, dan bisa diminum kapan saja, dengan atau tanpa makanan dan dianjurkan untuk mengkonsumsinya pada waktu yang sama setiap harinya.

Petunjuk Penggunaan Obat

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan mengkonsumsi atostin, antara lain :

  1. Tidak boleh di konsumsi jika timbul alergi terhadap atostin (atorvastatin) atau obat serupa yang sejenis digunakan untuk menurunkan lipid/kolesterol dalam darah atau mencampurnya ke bahan  obat lain
  2. Tidak Boleh digunakan bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit hati (liver)
  3. Tidak dianjurkan dikonsumsi untuk  penggunaan kontrasepsi yang tidak sesuai dengan standar kedokteran
  4. Jika sedang melakukan program kehamilan maka dilarang untuk dikonsumsi
  5. Dilarang dikonsumsi oleh ibu menyusui.
  6. Tidak boleh dikonsumsi bagi penderita yang  pernah mengalami stroke  dengan pendarahan ke otak
  7. Tidak dianjurkan kepada pasien yang memiliki  masalah ginjal dan perhatikan ciri-ciri ginjal tidak sehat agar dapat dilakukan pengobatan sejak dini
  8. Tidak dianjurkan dipakai untuk usia lebih dari 70 tahun
  9. Tidak dianjurkan bagi orang yang memiliki kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme)
  10. Tidak dianjurkan di konsumsi bagi orang mengalami nyeri otot atau nyeri otot yang berulang-ulang
  11. Tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang pecandu/ketergantungan alkohol

Efek Samping Obat

Ada beberapa efek samping dari penggunaan obat ini, antara lain sebagai berikut :1. Langka/Jarang terjadi (terjadia 1 dari 1.000 orang):

  • Timbul reaksi alergi yang serius yang menyebabkan pembengkakan pada organ tenggorokan, wajah dan lidah  yang bisa menyebabkan kesulitan pernapasan
  • Terjadinya pengelupasan dan pembengkakan kulit yang parah, kulit melepuh, mulut, mata,  alat kelamin dan merupakan penyebab demam berkepanjangan. Terjadi ruam pada kulit dengan bercak merah muda dan  merah terutama terjadi di area telapak tangan atau telapak kaki
  • Kelemahan otot, nyeri yang terjadi berulang-ulang, meningkatkan suhu tubuh, yang  mungkin disebabkan oleh kerusakan otot . Kerusakan otot ini tidak serta merta hilang ketika berhenti mengkonsumsi atostin (atorvastatin), dan hal ini dapat menyebabkan masalah pada organ ginjal.

2. Sangat jarang (terjadi 1 dari 10.000 orang)

  • Terjadi pendarahan tak terduga atau tidak biasa atau mengalami memar-memar, ini mungkin merupakan ciri-ciri hati bermasalah, segeras berkonsultasi dengan dokter terdekat
  • Timbul reaksi alergi dengan gejalanya meliputi   nyeri di dada atau sesak, pembengkakan kelopak mata, wajah, bibir, lidah atau tenggorokan, mulut,  kesusahan bernapas dan kolaps/pingsan.
  • Gangguan pada telinga/pendengaran
  • Timbulnya gejala ginekomastia (pembesaran payudara pada pria) 

3. Efek samping yang biasa terjadi (dapat mempengaruhi hingga 1 dari 10 orang) meliputi:

  • Peradangan yang timbul pada saluran hidung, nyeri di tenggorokan, hidung berdarah/mimisan, untuk pertolongan pertama mimisan gunakan telunjuk dan ibu jari untuk menjepit hidung  dengan menekannya kuat ke arah bagian pendarahan
  • Timbulnya reaksi alergi
  • Kenaikan kadar gula darah (bagi penderita diabetes mesti memantau kadar gula darahnya secara hati-hati), dan hal ini dapat menyebabkan peningkatan kreatin kinase darah
  • Timbulnya  sakit kepala
  • Pasien mengalami mual, sembelit, gangguan pencernaan dan diare
  • Timbulnya nyeri pada persendian, nyeri pada otot dan nyeri di sekitar punggung

4. Efek samping yang tidak umum (terjadi 1 dari 100 orang) antara lain : 

  • Pasien mengalami Anoreksia (kehilangan nafsu makan), penurunan kadar gula darah
  • Mengalami mimpi buruk dan  susah tidur (insomnia) dan perlu dikonsultasikan kepada dokter mengenai obat insomnia ini
  • Pasien mengalami pusing, mati rasa atau kesemutan di jari tangan dan kaki, pengurangan sensasi rasa sakit atau sentuhan, kehilangan memori/ingatan
  •  Penglihatan menjadi kabur
  • Berdenging di  telinga/kepala
  • Terjadi muntah, bersendawa, pankreatitis (radang pankreas yang menjadi penyebab sakit perut), sakit perut bagian atas dan bawah pada pasien
  • Hepatitis (radang pada organ hati/liver)
  • Timbulnya ruam, ruam kulit dan gatal-gatal serta rambut rontok
  • Timbulnya sakit pada leher, kelelahan otot, , merasa lemah, nyeri di dada, bengkak terutama terjadi di pergelangan kaki (edema), menaikkan suhu badan

Interaksi Obat

Jika pasien mengonsumsi obat lainnya atau produk dari produsen lain pada waktu yang sama, maka efek dari Atostin  bisa berubah sedemikian rupa. Hal Ini dapat meningkatkan resiko untuk terkena efek samping atau menyebabkan obat menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya. Bicarakan  kepada dokter  mengenai  obat-obatan, vitamin, dan suplemen lainnya yang digunakan, sehingga dokter dapat memberikan gambaran atau keterangan kepada pasien mengenai efek pemakaian obat. Tablet Atostin  dapat berinteraksi dengan obat atau produk-produk sebagai berikut :

Posaconazole – merupakan obat yang digunakan untuk mengobati aspergilosis invasif dan kandidiasis dan infeksi oleh jamur yang disebabkan oleh spesies Scedosporium dan Fusarium, yang dapat terjadi pada pasien yang immunocompromised. Ini juga digunakan untuk pengobatan kandidiasis orofaringeal (OPC), obat ini juga digunakan untuk mengobati infeksi invasif oleh spesies candida, mucor, dan aspergillus pada pasien dengan daya tahan tubuh yang lemah. Pada studi terbatas, bukti klinis menunjukkan bahwa posaconazale dapat digunakan untuk pengobatan penyakit invasif yang disebabkan oleh spesies Fusarium (fusariosis).

Colchicine merupakan obat yang paling umum digunakan untuk mengobati penyakit asam urat. Obat ini adalah produk alami beracun dan merupakan metabolit sekunder, yang aslinya diambil dari tumbuhan dari Genus Colchicum. Efek sampingnya terutama pada gangguan gastrointestinal pada pemakaian kadar dosis yang tinggi.

Itraconazole – merupakan obat anti jamur yang digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur.  termasuk coccidioidomycosis, aspergillosis, histoplasmosis, blastomycosis, dan paracoccidioidomycosis. Obat ini bisa diberikan melalui mulut/oral atau intravena. Adapun efek samping yang umum terjadi adalah sakit kepala, mual, diare, sakit perut dan ruam.

Efek samping yang lebih parah dapat terjadi pada  masalah hati (liver) dan jika terjadi gejala sakit liver segera hentikan penggunaan obat, terjadinya gagal jantung, sindrom Stevens-Johnson dan reaksi alergi lainnya termasuk juga anafilaksis. Belum diketahui apakah penggunaan selama masa kehamilan atau masa ibu menyusui aman. Obat Ini bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan jamur dengan cara merusak membran sel jamur atau mempengaruhi metabolisme jamur/fungi. 

Ketoconazoleadalah obat anti jamur imidazol sintetis yang digunakan utamanya untuk mengobati sakit dari infeksi jamur. Ketoconazole dijual secara komersial sebagai tablet dan  dikonsumsi secara oral ( penggunaan ini telah dihentikan di sejumlah negara), dan dalam berbagai formulasinya  obat ini dibuat seperti krim (digunakan untuk mengobati kandidiasis tinea; kutaneous, termasuk pityriasis versicolor dan paronychia candidal) dan juga dibuat untuk shampo (terutama digunakan untuk mengobati dermatitis ketombe atau borok pada kulit kepala).

Telithromycin – merupakan obat antibiotik ketolide pertama yang memasuki penggunaan untuk tujuan klinis. Obat ini digunakan untuk mengobati pneumonia yang  dialami pasien dengan  tingkat keparahan ringan sampai dengan sedang. Setelah melewati masa uji klinis yang signifikan, Administrasi Makanan dan Obat AS secara formal membatasi penggunaan obat yang disetujui pada awal tahun 2007 lalu.

fbWhatsappTwitterLinkedIn