Kolesterol. Apa sih yang pertama kali muncul di benak kalian mengenai kata ini? Apakah suatu hal yang positif atau hal yang buruk? Seperti yang kita tahu, kolesterol terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu adanya kolesterol jahat dan kolesterol baik. Bukan rahasia lagi pastinya jika kolesterol memiliki manfaat untuk tubuh kita dan sebaliknya kolesterol jahat akan menimbulkan penyakit ketika kadar kolesterol jahat dalam tubuh berlebihan. Memang apa sih perbedaan antara kedua jenis kolesterol ini?
Kolesterol baik adalah High Density Lipoprotein atau yang biasa kita kenal dengan HDL dan jenis kolesterol ini lah yang memiliki banyak manfaat untuk tubuh kita. Memangnya apa saja sih manfaat yang bisa kita dapatkan dari jenis kolesterol ini? Fungsi kolesterol antara lain untuk membersihkan sampah-sampah yang dibawa oleh jenis kolesterol jahat dalam tubuh alias membersihkan lemak yang ada dalam tubuh. Bukan hanya itu saja, kolesterol baik juga dapat melindungi tubuh dari berbagai serangan penyakit mematikan seperti meminimalisir terjadinya serangan jantung atau datangnya penyakit stroke pada kehidupan kita.
Lalu bagaimana dengan kolesterol jahat? Kolesterol yang biasa dikenal dengan LDL atau Low Density Lipoprotein ini adalah jenis kolesterol yang menyebabkan terganggunya kinerja tubuh kita dan hal ini karena kolesterol jahat biasa menimbulkan plak ataupun lemak dan hal ini berujung pada menyempitnya pembuluh darah serta membuatnya tidak fleksibel seperti fungsinya seharusnya. Lalu sebenarnya kapan sih kadar kolesterol seseorang dikatakan dalam kadar kolesterol normal? Kadar kolesterol seseorang dikatakan normal ketika berada pada angka 200-239 mg/dL dan ketika kadar kolesterol seseorang melebihi angka tersebut maka kolesterol mereka akan dikategorikan berada pada batas tinggi. Seperti yang kita tahu, ketika kadar kolesterol seseorang berada pada kategori tinggi tentu saja hal ini menandakan hal yang tidak baik alias akan memunculkan ciri kolesterol tinggi dan hal ini akan menyebabkan kinerja tubuh kita terganggu. Tentu saja kita tidak ingin hal ini terjadi bukan?
Sebenarnya apa sih yang memicu datangnya penyakit kolesterol pada seseorang? Seperti yang dibahas sebelumnya, penyakit kolesterol adalah kondisi di mana kadar kolesterol jahat seseorang melebihi batas normal mempengaruhi kinerja tubuh kita, seperti kita yang mengalami pusing terus menerus ataupun lebih cepat letiih meskipun tidak terlalu banyak beraktivitas bahkan ketika kita beraktivitas seperti halnya yang orang lain lakukan. Kolesterol merupakan salah satu jenis penyakit yang mudah untuk muncul pada diri seseorang ketika mereka tidak menjaga pola makannya dengan baik, dan tanpa kita sadari kita cenderung mengonsumsi berbagai makanan seperti makanan sumber kolesterol jahat di mana hal ini justru memicu kadar kolesterol jahat meningkat meskipun cita rasanya cenderung lebih lezat daripada makanan pencegah kolesterol tinggi.
Nah pada kesempatan kali ini, kita akan membahas salah satu jenis makanan yang pastinya sudah tidak asing lagi di telinga kita – yaitu jengkol. Hayo siapa di antara kita yang suka mengonsumsi jenis makanan ini? Apakah jengkol memiliki kandungan kolesterol? Apakah jengkol memiliki banyak kandungan sehat seperti layaknya makanan untuk meningkatkan HDL? Nah daripada semakin penasaran mengenai hubungan jengkol dengan kolesterol, yuk mending kita simak penjelasannya yang satu ini!
Jengkol
Jengkol yang memiliki nama lain jering ini adalah salah satu jenis makanan yang menjadi kegemaran banyak orang namun juga sebagian orang tidak mau mengonsumsinya karena bau tidak sedapnya yang ditimbulkannya. Baunya yang tidak sedap inilah yang menyebabkan jengkol diasumsikan sebagai makanan masyarakat kelas bawah dan sering kali dinilai sebagai salah satu jenis makanan yang kurang menyehatkan di mana sebenarnya hal ini justru sangat keliru. Memangnya apa saja sih yang terkandung dalam jengkol? Berikut adalah penjelasan kandungan dari jengkol yang harus kita ketahui:
- Fosfor. Fosfor merupakan zat yang penting untuk tubuh dan hal ini berfungsi untuk mencegah terjadinya pengeroposan tulang pada tubuh kita dan memperlancar proses pencernaan makanan dalam tubuh kita, khususnya untuk meningkatkan daya serap tubuh terhadap vitamin dan mineral. Bukan hanya itu saja, terpenuhinya kebutuhan fosfor dalam sehari juga akan membantu pertumbuhan dan perkembangan saraf pada otak dan hal ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya Alzheimer dan Demensia pada seseorang di kemudian hari.
- Zat besi. Bukan saja hanya kaya akan zat fosfor, jengkol merupakan satu jenis makanan yang kaya akan zat besi dan hal ini bermanfaat untuk membentuk hemoglobin dalam tubuh kita; di mana hal ini berfungsi untuk mengatur sel pernafasan dalam tubuh. Ketika tubuh kita kekurangan zat besi tentu saja hal ini berdampak sangat fatal karena kita akan menjadi lemas, lesu, dan lemah yang tentu saja menyebabkan tubuh kita tidak mampu berfungsi seperti seharusnya. Kabar baiknya, tiap 100 mg jengkol mengandung 4,7 mg zat besi yang berarti jengkol akan menjaga tubuh kita tetap bergairah.
- Protein. Satu lagi zat yang tidak boleh kita lupakan dari jengkol adalah kandungan proteinnya yang tinggi, yaitu sekitar 23,3 gram tiap 100 gram jengkol. Kandungan protein pada jengkol jauh lebih tinggi daripada kandungan protein yang terdapat pada kacang-kacangan, dan hal ini merupakan hal bagus untuk tubuh kita mengingat banyaknya manfaat yang bisa kita dapat dari protein, seperti memelihara jaringan tubuh, sebagai sumber energi untuk tubuh kita yang pastinya menjaga tubuh kita untuk tidak lemas, membentuk antibodi pada tibuh supaya kita tidak mudah terserang penyakit, dan lain-lain.
Nah bagaimana? Pastinya sudah jelas dong mengenai apakah jengkol memiliki kandungan kolesterol atau tidak? Satu hal yang perlu kita ingat ketika kita mengalami suatu penyakit adalah untuk tetap menjaga pola hidup yang sehat, contohnya saja dengan mengurangi atau bahkan berhenti mengonsumsi dan menggantinya dengan pola hidup yang lebih sehat seperti lebih banyak mengonsumsi menu makanan sehat untuk penderita trigliserida tinggi. Bukan suatu hal yang sulit untuk hidup lebih sehat bukan? So, tunggu apalagi? Yuk lebih sayangi diri kita dari sekarang dengan jauh dari penyakit!