Oksalat sebagai salah satu zat yang dikenal sebagai asam organik yang ada pada manusia, tanaman serta hewan. Efek oksalat sendiri tak begitu baik untuk kesehatan kita karena terkenal dapat memicu munculnya batu ginjal serta rasa nyeri. Kondisi kesehatan tersebut dapat terjadi saat kalsium oksalat diketahui menimbun dan terakumulasi di dalam tubuh.
Maka dari itu, kita perlu tahu segala makanan yang mengandung oksalat agar dapat membatasinya atau menghindarinya. Di bawah ini adalah tiga kategori dari makanan dengan oksalat dari yang rendah sampai yang berkadar oksalat tinggi. Dengan demikian, kita bisa lebih menyeleksi mana makanan yang masih bisa dikonsumsi dan mana yang tidak.
(Baca juga: jenis penyakit ginjal – ciri-ciri batu ginjal)
Makanan Berkandungan Oksalat Rendah
Khusus untuk makanan yang oksalatnya berkadar rendah, kita bisa menikmatinya dengan bebas. Berikut adalah daftar makanan yang bisa dikonsumsi:
- Lobak
- Beras
- Biskuit
- Daging unggas.
- Daging sapi.
- Pepaya
- Mangga
- Keju
- Anggur
- Ham
- Mie telur.
- Susu
- Limun
- Teh hijau.
- Jus apel.
(Baca juga: cara mencegah sakit ginjal)
Makanan Berkandungan Oksalat Sedang
Selain makanan berkandungan oksalat rendah, ada juga makanan-makanan yang mengandung oksalat sedang. Tentu pada makanan-makanan ini kandungan oksalatnya lebih tinggi. Kadarnya dianggap sedang karena mengandung 2-10 mg oksalat setiap porsi makanannya. Makanan oksalat dengan kadar sedang direkomendasikan oleh UMPC untuk tidak banyak-banyak. Pembatasannya 2-3 porsi setiap harinya.
Produk Susu dan Protein
Untuk kategori produk susu serta makanan yang kaya akan protein, berikut ini adalah makanan-makanan berkandungan oksalat sedang:
- Sarden
- Biji bunga matahari.
- Yogurt
- Biji rami.
- Hati
(Baca juga: makanan yang mengandung serat tinggi)
Sayuran
Walau sayuran selalu memberikan kesan sehat dan wajib untuk dikonsumsi, bila berkandungan oksalat sedang juga harus dibatasi. Pembatasan akan berlaku bagi jenis sayuran yang ada di bawah ini:
- Selada air.
- Tomat
- Asparagus
- Artichoke
- Kubis Brussel.
- Brokoli
- Jagung
Kadar oksalat sedang atau moderat pada makanan-makanan berkarbohidrat pun perlu untuk dibatasi. Tak semua makanan berkarbohidrat bagus untuk dimakan terlalu banyak, apalagi kalau kandungan karbohidratnya sedang hingga tinggi. Di bawah ini adalah makanan yang justru kita jumpai atau konsumsi sehari-harilah yang perlu dibatasi.
- Pasta gandum.
- Oatmeal
- Roti putih.
- Produk jagung.
- Beras merah.
- Bagel
Minuman
Tak hanya sekadar makanan saja yang perlu kita ketahui akan seberapa banyak kadar oksalat di dalamnya. Beberapa minuman juga mengandung kandungan moderat akan oksalat sehingga tak baik untuk dikonsumsi.
- Anggur
- Bir
- Cranberry
- Minuman dengan kismis hitam.
- Jus tomat.
- Jus jeruk.
- Jus wortel.
(Baca juga: penyebab nephrotic syndrome)
Buah-buahan
Buah yang kandungan oksalatnya lumayan besar juga cukup banyak. Tanpa kita sadari pun ada beberapa jenis buah yang kita sudah sering konsumsi secara berlebihan. Sepintas buah-buah ini tampak aman dan baik untuk kesehatan karena mengandung vitamin dan mineral. Tapi karena oksalatnya tinggi, buah-buah ini perlu dibatasi konsumsinya.
- Stroberi
- Nanas
- Pir
- Apel
- Persik
- Plum
- Plum ungu.
- Jeruk mandarin.
- Cranberry
- Kelapa
- Aprikot
(Baca juga: akibat kekurangan dan kelebihan mineral)
Makanan Berkandungan Oksalat Tinggi
Makanan yang kaya akan oksalat sebaiknya memang tidaklah dikonsumsi banyak-banyak dan sering-sering. Makanan yang kadar oksalatnya 10 mg kalsium ke atas per 99,2 gram penyajian, dikategorikan oleh UPMC atau The University of Pittsburgh Medical Center sebagai makanan yang beroksalat tinggi. Disarankan juga oleh UPMC untuk tidak mengonsumsi makanan-makanan dengan oksalat tinggi supaya batas 40-50 mg seharinya bisa dipertahankan.
Sayuran
Justru jenis sayuran yang beroksalat tinggi terhitung cukup banyak, apalagi sayuran yang daunnya hijau. Meski begitu, sayuran yang bukan berdaun hijau pun bukan lantas berarti tak mengandung oksalat. Berikut bisa dilihat jenis sayuran apa saja yang dapat dijauhi atau dibatasi.
- Kacang buncis.
- Bawang perai.
- Okra
- Labu siam.
- Bayam
- Peterseli
- Seledri
- Kangkung
- Daun bawang.
- Terung
- Wortel
- Bit
- Ubi jalar.
- Kentang
- Paprika
Buah-buahan
Kadar tinggi oksalat juga ada pada beberapa jenis buah-buahan. Buah tidak selalu baik bila dikonsumis secara banyak dan berlebihan, khususnya kalau kandungan oksalat cukup besar. Di bawah ini bisa disimak apa-apa saja buah yang sebaiknya dibatasi.
- Jeruk
- Stroberi kalengan.
- Blueberry
- Blackberry
- Raspberry
- Kulit jeruk.
- Anggur
- Kiwi
- Buah cocktail.
- Buah ara.
- Elderberry
- Anggur Concord.
(Baca juga: macam-macam mineral dan fungsinya)
Minuman
Ada juga beberapa jenis minuman yang kandungan oksalatnya sangat tinggi sehingga. Jenis-jenis minuman beroksalat tinggi inipun termasuk kerap masuk daftar makanan yang kita setiap hari konsumsi. Di bawah ini adalah sejumlah minuman yang dimaksud:
- Yogurt kedelai.
- Susu kedelai.
- Minuman soda.
- Jus blackberry.
- Kopi instan.
- Susu coklat.
- Coklat
- Coklat panas.
- Teh hitam.
- Bir hitam.
(Baca juga: bahaya gagal ginjal)
Lainnya
Tak hanya makanan-makanan yang sudah disebutkan di atas yang mengandung akan oksalat tinggi. Berikut ini bisa disimak apa saja makanan lainnya yang oksalat di dalamnya cukup tinggi sehingga perlu dibatasi secara ekstra.
- Bubur jagung.
- Sereal dengan serat tinggi.
- Selai
- Biji wijen.
- Selai kacang.
- Talas
- Pretzel
- Produk gandum.
- Almond
- Tahu
- Kacang mete.
- Kacang tanah.
(Baca juga: makanan penghancur batu ginjal)
Cara Memasak Makanan Berkandungan Oksalat
Rupanya cara memasak makanan yang kandungan oksalatnya cukup tinggi pun memengaruhi. Ketika bahan makanan tersebut dimasak hingga airnya mendidih, kandungan oksalat hanya berkurang 10-15 persen. Tubuh kita pada dasarnya tetap membutuhkan oksalat, jadi sebaiknya makanan pun tidak dimasak terlalu lama.
Walau memang oksalatnya tidak sebanyak aslinya, memasak terlalu lama bakal menghilangkan kandungan nutrisi lainnya. Ada kandungan-kandungan gizi penting lainnya yang sebenarnya tubuh kita masih perlu dapatkan. Maka memasak dengan waktu terlalu lama pun akhirnya malah makanan tersebut tak berguna bagi tubuh kita.
(Baca juga: cara mencegah batu ginjal)
Cara Menurunkan Kadar Oksalat
Bila khawatir akan kandungan oksalat yang begitu tinggi pada tubuh kita karena mengonsumsi makanan-makanan tersebut, turunkan kadarnya. Cara untuk menurunkan kadar oksalat adalah dengan mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik. Bagi yang belum tahu, probiotik dikenal sebagai bakteri yang baik yang memiliki asam laktat di dalamnya.
Guna dari asam laktat yang ada pada probiotik adalah untuk mengikat oksalat yang kadarnya terlalu tinggi. Tak hanya itu, kadar oksalat yang sudah terakumulasi tinggi di dalam tubuh pun bakal dikurangi oleh asam laktat ini. Namun gangguan pencernaan akan timbul dan bahkan sistem pencernaan tidak seimbang akibat adanya tambahan bahan kimia.
Zat-zat kimia tambahan yang perlu diwaspadai adalah pengawet serta penyedap rasa, berikut juga penggunaan antibiotik. Untuk sistem pencernaan yang sehat, oksalat dapat ditekan dengan probiotik. Mengonsumsi probiotik pada takaran yang benar akan menguntungkan bagi kesehatan kita.
Agar oksalat tidak menjadi berbahaya, tentu membatasi asupannya adalah penting. Salah satu cara untuk tidak memperoleh oksalat terlalu tinggi adalah dengan menyeimbangkan segala nutrisi dengan baik. Risiko penyakit akan mudah datang ketika tubuh tak mendapat nutrisi yang tepat dan seimbang.
(Baca juga: pantangan batu ginjal)
Efek Kelebihan Oksalat
Ada dua jenis gangguan kesehatan yang wajib untuk diwaspadai ketika kandungan oksalat terlalu tinggi.
- Batu ginjal – Akan terbentuk senyawa tak larut yang tubuh tak dapat menyerapnya oleh asam oksalat dan juga kalsium. Batu ginjal pun akan terjadi dan dialami oleh orang dewasa karena kelebihan oksalat. Ini disebabkan oleh adanya batu oksalat dan kalsium yang terbentuk di dalam tubuh. Pada urin seseorang akan ditemukan 10-15 persen batu kalsium oksalat. Tapi tak hanya oksalat sendiri yang berperan dalam memicu batu ginjal, air, protein dan kalsium juga turut berperan.
- Rasa nyeri – Orang-orang yang mudah terasa nyeri di bagian pinggul, belum lagi fibromyalgia, nyeri vulva dan nyeri-nyeri lainnya.
(Baca juga: bahaya batu ginjal)
Dengan melihat daftar makanan yang mengandung oksalat itu apa saja, mulai dari yang kadarnya rendah sampai tinggi, kita bisa lebih selektif. Nyeri pada tubuh serta batu ginjal pun akan dapat kita cegah setelah tahu makanan apa saja yang boleh dikonsumsi dan dibatasi.