10 Akibat Kekurangan Zat Besi pada Anak paling Berbahaya

√ Verified Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Zat besi memiliki fungsi yang sangat penting dalam tubuh manusia, yaitu untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan mengangkut elektron di dalam proses pembentukan energi di dalam sel. Secara umum terdapat dua jenis zat besi yaitu zat besi yang berasal dari hewan dan zat besi yang berasal dari tumbuhan.

Berikut beberapa di antaranya bahan makanan yang tinggi akan zat besi yaitu daging merah, berbagai jenis ikan, hati, berbagai jenis kacang-kacangan, bayam, biji wijen, dan kentang. Kekurangan zat besi menyebabkan tubuh tidak dapat memproduksi hemoglobin yang berperan membawa oksigen ke setiap jaringan tubuh.

Selain itu juga dapat membuat fungsi tubuh anak secara keseluruhan terganggu. Selerti gangguan pertumbuhan fisik dan mental. Berikut beberapa gejala yang timbul akibat kekurangan zat besi pada anak:

1. Kulit Pucat

Tidak tercukupinya zat besi mengakibatkan kulit anak terlihat tidak segar dan cenderung pucat seperti kekurangan darah. Ini tentu cukup mengganggu penampilan. Karena sudah sewajarnya anak-anak memiliki wajah yang segar dan ceria.

2. Kelelahan atau Lemas

Rasa lelah dan lemas menjadi mudah datang pada anak yang mengalami kekurangan zat besi. Ini berakibat juga pada terganggunya aktivitas anak sehari-hari. Sebab bisa saja jadi tidak maksimal.

3. Penurunan Kemampuan Kognitif dan Perkembangan Sosial

Kemampuan anak dalam berpikir dipercaya akan menurun karena kurangnya zat besi. Hal tersebut juga menyebabkan anak sulit berkembang di lingkungan sosialnya karena perilakunya yang kerap terlihat murung dan malas bermain karena mudah lelah.

4. Suhu Tubuh Naik Turun

Gejala selanjutnya yaitu suhu tubuh anak menjadi tidak stabil. Terkadang naik, terkadang turun. Hal ini tentu akan membuat badan anak tidak nyaman. Anak akan merasa meriang karena badannya yang panas dingin.

5. Mengalami Infeksi

Anak menjadi mudah terkena infeksi. Hal inu bahkan bisa terjadi berulang kali. Setelah sembuh, anak bisa saja mengalaminya lagi. Maka usahakan agar tidak sering jatuh atau terluka.

6. Gangguan Mental, Motorik, serta Perilaku

Karena kekurangan zat besi bisa mengganggu pertumbuhan, hal ini juga dapat berpengaruh pada kondisi mental, motorik, serta perilaku anak. Pertumbuhannya dapat terhambat sehingga bisa saja tertinggal oleh teman-temannya yang sudah memiliki kondisi mental dan kemampuan motorik yang lebih baik. Tentu jika dibiarkan, ditakutkan akan kian memburuk.

7. Anemia

Kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan anak mengalami anemia. Anemia terjadi karena kurangnya jumlah sel darah merah atau kandungan hemoglobin dalam darah. Gejala yang sering timbul yaitu pusing terutama setelah beranjak dari duduk.

8. Hilang Nafsu Makan

Rasa lemas yang kerap muncul mengakibatkan anak hilang nafsu makan. Anak menjadi tidak ingin makan terutama makan nasi. Biasanya anak lebih suka jajan sehingga ada kemungkinan akan kekurangan nutrisi karena tidak tercukupinya zat besi dalam tubuh.

9. Letargi (Tidak Fokus dan Sigap)

Anak terlihat tidak fokus pada apa yang sedang dikerjakannya. Juga tidak sigap dan gesit saat terjadi suatu hal yang tak diduga atau ketika dimintai tolong.

10. Perubahan Suasana Hati

Perubahan suasana hati yang mendadak atau terlalu sensitif adalah tanda lain dari tubuh yang sedang kekurangan zat besi. Bisa saja anak merasa senang, tidak lama kemudian merasa sedih atau marah. Hal ini memang tampak biasa, namun jika dibiarkan, dikhawatirkan dapat membuat anak mengalami stres

fbWhatsappTwitterLinkedIn