Bagi sebagian orang khususnya para penggemar sepak bola tanah air, tentu masih ingat dengan kejadian yang menimpa penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda (Alm). Ketika itu dirinya berbenturan dengan pemain lain saat sedang bertanding. Tidak lama setelah benturan itu dirinya mengalami kolaps dan langsung dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya dokter menyatakan beliau telah meninggal. Dalam kondisi itu dokter yang menanganinya menyatakan bahwa salah satu penyebab meninggalnya adalah benturan pada rahang dan juga benturan pada dada. Seperti kita tahu secara umum memang bahaya benturan di kepala sangatlah fatal.
Rahang sendiri adalah struktur yang membentuk dan berada dekat jalan masuk mulut. Rahang terbagi menjadi dua, yaitu rahang atas atau Ox Maxilla dan rahang bawah atau Os Mandibulla. Fungsi utama rahang adalah Memasukan makanan, pintu masuk ke mulut dan sebagai tempat melakukan proses mengunyah pada makanan.
Benturan pada rahang ini banyak sebabnya, seperti benturan ketika sedang melakukan olah raga atau pun benturan akibat kecelakaan. Benturan ini jika tidak ditangani dengan benar dan tepat maka akan berakibat sangat fatal. Bahaya yang bisa saja terjadi akibat benturan rahang adalah :
- Dislokasi rahang
Dislokasi atau pergeseran rahang ini disebabkan karena adanya benturan keras pada rahang. Tapi selain itu dislokasi rahang ini juga bisa terjadi ketika orang tersebut tertawa, menguap, atau muntah. Pada kondisi ini biasanya menyebabkan sakit yang sangat bagi si penderita dan juga penderita akan kesulitan menutup mulutnya. - Trauma dada
Biasanya karena kegagalan pada sirkulasi udara dan darah di paru – paru dan berakibat fatal pada tekanan jantung dan otak bagian belakang - Trauma leher
Cedera pada sumsum tulang yang mengakibatkan berhentinya nafas dan berujung pada kematian. dan juga kerusakan pada pembuluh darah bagian otak belakang - Trauma otak
Peradangan akibat meningkatnya volume darah dalam rongga otak yang akan menekan batang otak.
Dengan akibat yang sangat parah itu. Akibat dari benturan pada rahang ataupun akibat kepala terbentur secara umum biasanya memiliki gejala, beberapa gejala yang muncul setelah terjadinya benturan diantaranya :
- Turun nya tingkat kesadaran
- Muntah
- Tangan dan atau kaki sulit digerakan
- Pandangan kabur
- Nyeri kepala atau kaku leher
- Hilang ingatan jangka pendek.
Sebagai informasi, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai bentuk pertolongan pertama benturan kepala secara umum
- Periksa dan cek jalan napas atau airway, pernapasan dan juga sirkulasi jantung pada korban. Bila terjadi gangguan pada sistem pernapasan segera lakukan bantuan pernapasan dan CPR
- Jika korban masih bernapas dengan denyut jantung normal, tetapi tidak sadarkan diri. maka pertolongan pertama pada orang pingsan adalah stabilkan posisi kepala dan leher. Pastikan posisi keduanya tetap lurus dan hindari menggerakan kepala dan leher.
- Jika korban tersebut muntah, miringkan posisi badannya supaya tidak tersedak oleh muntahan nya. Pastikan posisi kepala tetap lurus.
- Bila ada pendarahan, hentikan pendarahan tersebut dengan menekan menggunakan kain bersih. Jangan gerakan kepala orang yang mengalami benturan.
- Jika dicurigai ada patah tulang tengkorak, jangan menekan lukanya.
Benturan pada rahang dan bagian kepala umumnya memang tidak bisa diprediksi. Hal yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir akibat benturan tersebut seperti menggunakan head protector dalam olahraga – olahraga yang rentan benturan kepala atau pun menggunakan helm ketika sedang mengendarai motor atau berada di tempat yang rawan terjadi benturan untuk melindungi kepala kita dan memasang sabuk pengaman pada saat kita mengendarai mobil.